Anda di halaman 1dari 4

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Dasar Teori
a. Sinyal Conditioning
Pada elektronika, signal conditioning atau pengkondisian sinyal
berarti memanipulasi suatu sinyal agar sinyal tersebut memiliki
karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan proses selanjutnya. Elemen
ini berguna untuk mengkondisikan keluaran dari sensor supaya bisa
diproses lebih lanjut. Beberapa perlakuan yang biasa digunakan untuk
mengkondisikan sinyal antara lain amplifying (penguatan), filtering
(penyaringan), attenuation(pelemahan), dan lain sebagainya. Beberapa
contoh pengkondisiansinyal yang dapat dibuat menggunakan rangkaian
pasif sederhana antara lain:
1. Rangkaian pembagi Tegangan
2. Rangkaian jembatan Wheatson
3. Rangkaian Filter
Ketiga rangkaian itu hanya beberapa contoh signal conditioning.
Masih banyak lagi macam signal conditioning. Tidak ada patokan yang
saklak tentang suatu rangkaian dijadikan sebagai rangkaian signal
conditioning, hal ini berggantung pada rangkaian keseluruhan. Jika
sensor digabung dengan rangkaian signal conditioning dinamakan
Transducer.
b. ADC
ADC adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang
berfungsi untuk mengubah input analog menjadi kode kode digital.
ADC
banyak
digunakan
sebagai
Pengatur proses industri,
komunikasi digitaldan rangkaian pengukuran/atau pengujian.Umumnya
ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan
atau berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan
menggunakan sistim digital (komputer).
Prinsip Kerja:
ADC mengubah banyak masukan, terutama yang berasal dari tansduser,
merupakan isyarat analog yang harus disandikan menjadi informasi digital sebelum
masukan itu diproses, dianalisa atau disimpan dalam kalang digital. Pengubah

mengambil masukan, mencobanya, dan kemudian memproduksi suatu kata digital


bersandi yang sesuai dengan taraf dari sinyal analog yang sedang diperiksa. Keluaran
digital bisa berderet (bit demi bit) atau berjajar dengan semua bit yang disandikan
disajikan serentak. Dalam sebagia besar pengubah, isyarat harus ditahan mantap
selama proses pengubahan. ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan
sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering
sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu.
Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
c. DAC
DAC adalah perangkat untuk mengkonversi sinyal masukan
dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog
(tegangan, arus, muatan electrik). Tegangan keluaran yang dihasilkan
DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam DAC.
Prinsip Kerja:
Agar masukan berupa sinyal digital dapat diubah ke bentuk
sinyal analog maka diperlukan beberapa block berupa input register,
DAC dasar, tegangan acuan, pembangkit arus keluar ke bentuk
tegangan. Prinsip kerja dari DAC merupakan kumpulan beberapa saklar
yang diberi masukan paralel. Kemudian dari saklar itu akan diperoleh
keluaran analog dari bit-bit masukan yang berupa nilai 1 atau nol. Jadi
tidak semua masukan akan dilanjutkan, yang dilewatkan hanya yang
dihubungkan oleh saklar saja. Sehingga dari masukan yang berupa
digital yang berupa bit-bit akan dihasilkan keluaran yang berupa analog
yang bernilai 1, 0 dan -1 berupa sinusoidal.
2. Komponen Utama Sistem
a. Sensor Gp2y0a700k0f IR Sensor Sharp
b. Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan
sumber tegangan DC. Motor DC atau motor arus searah sebagaimana
namanya, menggunakan arus langsung dan tidak langsung/directunidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap
untuk kisaran kecepatan yang luas.

Keuntungan utama Motor DC adalah sebagai pengendali


kecepatan, yang tidak memengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini
dapat dikendalikan dengan mengatur tegangan dinamo (meningkatkan
tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan) dan arus medan
(menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan).
Prinsip Kerja:
Prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat pada suatu
konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet
hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus
pada konduktor.
Sementara, secara umum mekanisme kerja Motor DC adalah:
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat
yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya
dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Motor DC terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Motor DC sumber daya terpisah (separately excited), yaitu jika arus
medan dipasok dari sumber terpisah.
Motor DC sumber daya sendiri (self excited), terbagi menjadi tiga tipe
yaitu tipe shunt (gulungan medan disambungkan secara pararel dengan
gulungan dinamo), tipe seri (gulungan medan dihubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo), dan tipe kompon/gabungan (merupakan
gabungan dari motor seri dan shunt.

BAB 2 RANCAGAN PEMBUATAN (ALDI)


PENJELASAN SISTEM DAN SPESIFIKASI SISTEM
PERSAMAAN MATEMATIK
DIAGRAM ALUR
SCREEN SHOOT SIMULASI

Anda mungkin juga menyukai