Mata Kuliah
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PMC PEKANBARU
2012
3.
B. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KGD adalah mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan
sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuwan yang terkait dengan keperawatan darurat
(KGD)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
Memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
Memahami konsep pertolongan pasien gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar dan lanjutan
Menerapkan konsep dan prinsip gawat darurat dalam pertolongan pasien pada berbagai kondisi dan
tingkat usia.
Melaksanakan pengkajian air way, breathing, dan circulation pada pasien gawat darurat
Melaksanakan pembebasan jalan nafas
Melaksanakan pernafasan buatan pada pasien dengan henti nafas
Melaksanakan resusitasi jantung paru pada pasien henti nafas dan henti jantung
C. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
= 36 jam (14 pertemuan)
b. Ujian Tengah Semester
= 3 jam
c. Ujian Akhir Semester
= 3 jam
Jumlah
42 jam
Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain
itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula
kegiatan berikut:
Tugas terencana di luar kelas, yaitu melakukan analisa kasus sesuai dengan topik pembelajaran
kemudian mendiskusikan dan menuliskanya dalam bentuk laporan/portofolio lengkap (3 SKS x 14
minggu):
a.
Menemukan topik dan permasalahan
= 8 jam
b.
Menemukan dan mengkaji literatur yang relevan
= 16 jam
untuk tugas individual
c.
Diskusi kelompok
= 16 jam
e.
Menulis portofolio lengkap
= 8 jam
Total
= 42 jam
36 jam
WAL PERKULIAHAN
No
Mg
Kemampuan Akhir
Hard skill
II,
III
IV,
V
Soft skill
2. Menganalisis dan
menetapkan
diagnosis
keperawatan dg
tepat
Materi
Model
Pembelajaran
I:
Ceramah
Tanya jawab
1.Beradaptasi sesuai
dengan budaya setempat
2.Menyadari bahwa
manusia memiliki
budaya beragam
3.Adaptif
4.Komunikatif
5.Saling menghargai
6.Rasa Memiliki
7.Responsibility
8.Tatakrama
9.Kreatif
10.Inovatif
11.Beretika
12.Berestetika
13.Kerjasama
Pengkajian
keperawatan
termasuk
pemeriksaan
fisik dan datadata penunjang
II :
Praktikum
dan
simulasi peran
1. Berpikir kritis
2. Kemampuan analisis
3. Kemauan belajar
4. Motivasi
5. Kreatif
6. Dapat mengatasi stress
IV :
Studi
kasus
denganscenario
kasus danpemutaran
film
Diskusi
Penugasa
Porto folio
(kelompok)
Re- demonste
Laporan
portofolio
(individu)
III :
Pemutaran film dan
tutorial
portofolio
(kelompok)
VI,
VII
VIII
IX,
X, XI
XII
3. Menetapkan tujuan
perawatan dan
rencana
tindakan
keperawatan
1. Komitmen
2. Manajemen diri
3. Dapat meringkas
4. Fleksibel
5. Kerja dalam tim
6. Management waktu
7. Berpikir kritis
8. Menyelesaikan
persoalan
Tujuan
perawatan dan rencana
tindakan keperawatan
V:
Seminar kelas
Diskusi
VI:
Latihan
Resume
(individu)
Laporan
kelompok
VII:
Diskusi dan
Ceramah
Resume
individu
UTS
4. Melakukan tindakan
keperawatan yang
direncakan
1.
Komunikasi
terapeutik
2. Sikap terapeutik/etis
3. Dapat diandalkan
4. Bersemangat
5. Insiatif
6. Berpikir kritis
7. Management waktu
8. Mendengarkan
9. Kerja dalam tim
10 Mampu berkolaborasi
dengan tim kesehatan
lain.
Tindakan keperawatan
gawat darurat seperti
BHD, Spalk/
pembidaian, Triage,
protokol tindakan
khusus keperawatan
IX
X
XI
XII :
Portopolio
individu
Praktikum
XIII
5. Mengevaluasi
1. memiliki komitmen
asuhan
2.komunkasi lisan
keperawatan yang
3.Dapat mengatasi stress
diberikan
4.Management diri
5.Mendengarkan
6.Argument logis
7.Dapat menyelesaikan
persoalan
Riview dokumentasi
keperawatan dalam
bentuk asuhan
keperawatan
sistiematik
XIII :
Presentasi
kelompok
diskusi
XIV
6. Senantiasa
1.Mengenali
berbagai
memperlihatkan
sains, seni keterampilan
praktik keperawatan keperawatan
yang profesioanl
2.Menyadari
arti
berdasarkan etik dan pentingnya
sains
legal keperawatan
keperawatan
3.Memahami
dampakpositif
dan
degatif dari dampak
teknolog
4.Mendengarkan
5.Perforcement rapih
XII :
diskusi
XIII:
Studi kasus
diskusi
kasus
dan
Laporan
kelompok
Laporan
Kelompok
dan
portofolio
6.Beretika
7.Berestetika
8.Peduli
9.
Komunikasi
terapeutik
kelompok
E. Materi Perkuliahan
Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout untuk active learning, yang tersusun
berdasarkan topik sebagai berikut:
Topik
I
II
III
IV
V
VI
VII
VII
VIII
Materi
Penjelasan Silabus
IX
a.
b.
a.
b.
c.
a.
b.
Eklamsi
Perdarahan
Kejang demam
Asfiksia
Kesedak
Perilaku bunuh diri
Perilaku kekerasan
Bencana alam
Kejadian luar biasa
F. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
3. Ujian Akhir Semester (UAS)
: 20 %
4. Ringkasan
: 5%
5. Portofolio
: 30 %
6. Presentasi dan diskusi dalam seminar : 30 %
b. Syarat mengikuti ujian semester
: 15 %
1. Kehadiran 90-100%
: boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%
: ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%
: tidak boleh mengikuti ujian
A:
B:
C:
D:
E :
G. Referensi
1. Brunner & Suddart.(2005).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
2. Maryline D (2003). Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC
3. Anderson, S (2003). Patofisiolgi. Jakarta:EGC
4. Tamboyang (2000).Patofsiologi. Jakarta:EGC
5. Potter&Perry (2002). Fundamental of Nursing. Ed.4.Jakarta:EGC
6. Huddak G (2002). Keperawatan Kritis. Jakarta; EGC
7. Ect.
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.
FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
Nama
Mahasiswa
Waktu kuliah
mulai
akhir
Waktu Kehadiran/mahasiswa
Hadir
Jam
Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa
Keterangan
A
B
1.
2.
3.
4.
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI
a.
Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.
b.
Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c.
d.
Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
Mata Kuliah
METODOLOGI RISET
a.
b.
c.
Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki
E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 2 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
b. Ujian Tengah Semester
c. Ujian Akhir Semester
Jumlah
= 23 jam
= 2 jam
= 2 jam
= 27 jam
F. RINCIAN KEGIATAN
Pert
Hari / Tanggal
MATERI
RINCIAN MATERI
Selasa, 13 Maret 12
1.
2.
3.
Konsep Dasar Etika
4.
Profesi Keperawatan
5.
6.
7.
1.
Konsep dasar Tanggung
2.
Jawab dan Tanggung
3.
Gugat Perawat
4.
1.
Hukum dan Perundang2.
Undangan Kesehatan
Serta Hukum
Keperawatan
METODE
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Selasa, 20 Maret 12
Selasa,27 Maret 12
Selasa, 3 April 12
Selasa, 10 April 12
Selasa,17 April 12
Selasa , 24 April 12
Selasa, 8 Mei 12
Ceramah
10
Selasa, 15 Mei 12
Ceramah
Diskusi
1.
2.
3.
Penyebab masalah legal4.
dalam pelayanan
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
kesehatan
11
Selasa, 22 Mei 12
12
Selasa, 29 Mei 12
13
Selasa, 5 Juni 12
Selasa, 15 Juni
2012
14
1.
Pembuktian Mal Praktik secara langsung dan
Masalah Masalah
tidak langsung
Legal (mal Praktik dan2.
Upaya Pencegahan dalam menghadapi
Negligence) termasuk
tuntutan malpraktik
empat unsur dalam
3.
Upaya mencegah malpraktek dalam pelayanan
Hukum
kesehatan
4.
Upaya menghadapi tuntutan hukum
Peran Perawat dalam penyelesaian Masalah Legal (Dilem Etik)
Prinsip otonomi, Benefisiensi, prinsip keadilan (justice), nonmalefisiensi,veracity, fidelity,prinsip kerahasiaan,prinsip akuntabilitas dan
langkah penyelesaian masalah.
Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
15
Selasa, 19 Juni
2012
16
Selasa, 26 Juni
2012
G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Praktikum
4. Penugasan
4. Soft skill
: 25 %
: 30 %
: 20 %
: 15 %
: 10 %
A:
B:
C:
D:
E:
H. Referensi
Kozier,B (1996).Fundamental of Nursing:Concepts, process and practice. Reedwood City: Addison Wesley
Potter,P.A and Perry,AG (1993). Fundamental of Nursing: Concepts, process and practice. (3nd ed). St.Louis:
Mosby year book
Edge, R.; Groves, J. R (2006). Ethics of health care: a guide for clinical practice. (3rd ed). Melbourne:
Thomson Delmar Learning
Monarch,M (2002). Nursing and the law: Trends and issue. Washington: ANA (American Nursing Association)
Burkhardt,MA & Nathaniel,AK (2001). Ethics &issues in contemporary nursing. (2nd.ed). Sydney:Delmar
Thomson Learning
I.
Waktu kuliah
: .
: .
: .
Waktu
Kehadiran/mahasiswa
Bentuk
Partisipasi
Keterangan
mulai
akhir
Hadir
Jam
Mahasiswa
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI
a.
Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.
b.
Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c.
d.
Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
I.
Nama Dosen
:
NIDN
:
Program Studi
:
Mata Kuliah
:
Kode MK
:
Bobot SKS
:
Semester
:
Pertemuan Ke
:
Standar Kompetensi
II.
Kompetensi Dasar
III.
Indikator Kompetensi
IV.
V.
Materi Pokok
Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
No
Tahap
Metode
Dosen
VI.
Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Penilaian
1.
Evaluasi Struktur
2.
Evaluasi Proses
3.
Evaluasi Hasil
Mahasiswa
Alat/
Media
Sumber
Alokasi
Waktu
3. RPKPS Epidemiologi
SILABUS
MA. EPIDEMIOLOGI
Koordinator MA:
Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep,Ns.
08197606890
: EPIDEMIOLOGI
:
: 2 SKS
: Syafrisar Meri Agritubella, S.Kep., Ns.
: 1. Idayanti,M.Kes
2. Awida Rose, M.Kes
A.
B.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan konsep-konsep dalam
epidemiologi dalam pengembangan ilmu keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
Memahami pengertian epidemiologi
Menjelaskan riwayat alamiah perjalanan penyakit
a.
b.
c.
Menguraikan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan variabel man, time dan place
d. Mengukur frekuensi masalah kesehatan
e.
Menganalisis kejadian sebab akibat yang berkaitan dengan masalah kesehatan
f. Menggunakan metode-metode epidemiologi (surveilance, screening, investigasi wabah) dalam praktek pelayanan
keperawatan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
C. ACUAN/REFERENSI :
Achmiral, Kesehatan dan Kedokteran berorientasi masyarakat rumah tangga dan SKN. Bina Indra Karya, Surabaya
Beaglehole, R., Bonica R., Kjellstrom T., Dasar-dasar Epidemiologi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997.
Effendi N., Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat, Edisi II, 1998
Friedman G.D., Prinsip-Prinsip Epidemiologi, Editor: Dr. Siswanto A. Wilopo, Yayasan Essentia Medica. Jakarta.
Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Rothman, K.J., Epidemiologi Modern, Penterjemah: Rossi Sanusi, Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia
Medica. Jakarta.
Sutrisno B., Pengantar Metode Epidemiologi, Jakarta
D.
STRATEGI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mata kuliah ini menggunakan sejumlah strategi.
Jumlah
program
14 kali
100 menit
2.
1 kali
75 menit
3.
1 kali
75 menit
No
Jenis Program
1.
Jumlah waktu
Strategi
Ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan soal, latihan kuis
Menjawab pertanyaanpertanyaan tertulis
Menjawab pertanyaanpertanyaan tertulis
E.
1.
2.
KEHADIRAN
Prosentase kehadiran perkuliahan kurang dari 60% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Prosentase kehadiran praktikum kurang dari 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
F.
PERTEMUA
N
1
Rabu/ 26 Sept
2012
Pengertian epidemiologi:
Perkembangan
Pengertian
Tujuan
Manfaat
Ruang lingkup
Pendekatan
Strategi
Parameter epidemiologi
METODE
PENGAMPU
ceramah
Idayanti,M.Ke
s
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Ke
s
HARI/TGL
/JAM
Rabu/ 3
Oktober 12
PERTEMUA
N
3
Rabu/10
Oktober 12
Rabu/17 dan
24 Oktober 12
5 dan 6
Rabu/31
Oktober 2012
METODE
PENGAMPU
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Ke
s
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Ke
s
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
UTS
Rabu/14
November 12
Rabu/ 21
November 12
10
Rabu/ 28
November
2012
11
Rabu/ 5
Desember
2012
12
HARI/TGL
/JAM
Rabu/ 12
Desember
2012
PERTEMUA
N
13
Rabu/19
Desember 12
14
METODE
PENGAMPU
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Ceramah
Awida Rose,
M.Kes
MINGGU TENANG
Mata Kuliah:
Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
a.
b.
c.
E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
b. Ujian Tengah Semester
c. Ujian Akhir Semester
Jumlah
= 35 jam
= 2 jam
= 2 jam
39 jam
RINCIAN KEGIATAN
Pert
1
Hari / Tanggal
Senin, 10 Sept 12
MATERI
Penjelasan Sila bus
Senin, 17 Sept 12
32 jam
Kamis, 20 Sept 12
RINCIAN MATERI
METODE
Ceramah
Diskusi
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
dengan masalah
pengelolaan kesehatan perempuan5.
Servik
Diskusi
Asuhan Keperawatan pada Kanker Tanya- jawab
Uterus
Asuhan Keperawatan pada Wanita6.
Asuhan Keperawatan pada Kista
Ceramah
dengan masalah
Ovari
Diskusi
pengelolaan kesehatan perempuan7.
Askep pada Mioma Uteri
Tanya- jawab
8.
Askep pada HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan pada
1.
Askep pada BuMil dengan
Ceramah
kehamilan dengan komplikasi
Merokok, ketergantungan alkohol
Diskusi
dan Obat
Tanya- jawab
2.
AsKep Pada PreEklamsi
3.
AsKep pada Abortus
Asuhan Keperawatan pada
4.
Askep pada Kehamilan Ektopik
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
5.
Askep Pada Hiperemesis
Tanya- jawab
Gravidarum
Asuhan Keperawatan pada
6.
Askep Pada BuMil dengan Diabetes
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
Mellitus
Tanya- jawab
7.
Askep dengan Abrupsio Plasenta
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN
Asuhan Keperawatan pada Masa 1.
Askep pada Ketuban Pecah dini
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
2.
Askep pada Prolaps Tali Pusat
Diskusi
persalinan
3.
Askep Pada Distosia Bahu
Tanya- jawab
Asuhan Keperawatan pada Masa 4.
Askep pada Kegawatdaruratan
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
5.
Askep pada Ibu dengan
Diskusi
persalinan
Pembedahan (Histerektomi, Secsio
Tanya- jawab
caesarea, Ekstraksi Vakum)
Senin, 24 Sept 12
Kamis, 27 Sept12
Senin, 1 Okt 12
Kamis, 4 Okt 12
8
7
Senin, 8 Okt 12
Kamis, 11 Okt 12
8.
Senin, 15 Okt 12
9.
Kamis, 18 Okt 12
10.
11
Senin, 22 Okt 12
Kamis, 25 Okt 12
12
Senin, 29 Okt 12
13
14.
Kamis, 1 Nov 12
Senin, 12 Nov 12
Kamis, 15Nov 12
15.
16.
Senin, 19 Nov 12
Senin, 26 Nov 12
17.
Kamis, 29 Nov 12
1.
18.
19
20
21
22
Senin, 3 Des 12
Kamis, 6 Des 12
Senin, 10 Des 12
Kamis, 13 Des 12
Sabtu, 15 Des 12
23
Senin Sabtu/
17 - 23 Des 12
Rabu Senin/
26 31 Des12
Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3 Feb 13
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Senin, 11 Feb 13
Sabtu, 16 Feb 13
24
25
26
27
28
G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Praktikum/Roleplay
4. Penugasan
5. Soft skill
: 25 %
: 25 %
: 10 %
: 35%
:5%
A:
B:
C:
D:
E:
H. Referensi
Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2003). Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC.
Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ratna (2009), Asuhan Keperawatan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: salemba Medica
Nengah Riniari (2010), Asuhan keperawatan Klien dengan Hiperemesis Gravidarum 1. Jakarta: Salemba medica
Rita, Agus wanto (2009). Komunikasi dan Konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Deswani (2010). Panduan Praktik Klinik dan Labor Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ferrer, Helen (1999). Perawatan Maternitas, edisi 2. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis mary (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC
a.
b.
c.
: Keperawatan Maternitas II
: Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
:
: ..................................................
Waktu kuliah
No
Nama Mahasiswa
Mulai
Akhir
Waktu Kehadiran/mahasiswa
Hadir
Jam
Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Ket
AKAR MASALAH
ALTERNATIF SOLUSI
a.
Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu
ujian midtermdan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam
mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang
diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan
dengan praktek tersebut.
b.
Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk
melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c.
d.
Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa.
Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif,
yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan
segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
:
:
:
KOMPONEN
Pembuatan Tugas
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat dan Tujuan Makalah
BAB II Tinjauan Teori Penyakit.......
Pengertian
Etiologi
Patofisiologi (lampirkan WOC)
Manifestasiklinik
Penatalaksanaan
Komplikasi
BAB III Asuhan Keperawatan klien dengan....... (secara teoritis)
a. Pengkajian
b. Diagnose Keperawatan
c. Tujuan Dan Kriteria hasil
d. Intervensi dan Rasional
BAB IV PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ANGKA
BOBOT
40
25
25
4.
NILAI
10
Dosen
Penguji
..............................
...................
NAMA PESERTA
Resi Septi Mayang
KET
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
Dewi Arisandi
Sandra Wita
Meri Andani
Nurhayati Rawzis
Febry Anggriani
Wahyu Saputra
Maharani
JADWAL PERKULIAHAN
KK V KEPERAWATAN MAT ERNITAS II
Pert
1
Hari / Tanggal
Senin, 10 Sept 12
MATERI
Penjelasan Sila bus
Senin, 17 Sept 12
Kamis, 20 Sept 12
Senin, 24 Sept 12
Kamis, 27 Sept12
Senin, 1 Okt 12
Kamis, 4 Okt 12
8
7
Senin, 8 Okt 12
Kamis, 11 Okt 12
8.
Senin, 15 Okt 12
9.
Kamis, 18 Okt 12
10.
11
Senin, 22 Okt 12
Kamis, 25 Okt 12
12
Senin, 29 Okt 12
13
14.
Kamis, 1 Nov 12
Senin, 12 Nov 12
RINCIAN MATERI
METODE
Ceramah
Diskusi
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
5.
Kamis, 15Nov 12
15.
16.
Senin, 19 Nov 12
Senin, 26 Nov 12
17.
Kamis, 29 Nov 12
18.
19
20
21
22
Senin, 3 Des 12
Kamis, 6 Des 12
Senin, 10 Des 12
Kamis, 13 Des 12
Sabtu, 15 Des 12
23
Senin Sabtu/
17 - 23 Des 12
Rabu Senin/
26 31 Des12
Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3 Feb 13
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Senin, 11 Feb 13
Sabtu, 16 Feb 13
24
25
26
27
28
2013 (12)
2012 (14)
Desember (11)
Kalender Akademik
SK mengajar Dosen
November (1)
Oktober (2)
MENGENAI SAYA
STIKes PMC
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekanbaru Medical Center (STIKes PMC) yang bernaung
dibawah Yayasan Pekanbaru Medical Senter (PMS) Berdiri sejak tahun 2009
Lihat profil lengkapku
BAGIKAN SEKARANG
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi telinga
2. Untuk mengetahui etiologi dari telinga
3. Untuk mengetahui manifestasi telinga
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. ETIOLOGI
a.
Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir padi, lintah,
b.
Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras yang mengenai
telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga menyebabkan telinga menjadi putus.
c.
Barotrauma (Perbedaan Tekanan)
d.
Racun
Aminoglycoside antibiotics
Ethacrynic acid oral
Aspirin
Chloroquine
Quinidine
C. MANIFESTASI KLINIK
a.
Telinga kemasukan air
1)
Memang benar kemasukan air
2)
Telinga kurang dengar
3)
Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam
4)
Telinga mendengar seperti suara berdengung
b.
Telinga kemasukan benda asing
1)
Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga
2)
Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat benda asing
3)
Rasa sakit di telinga
4)
Kadang kadang keluar darah dan bengkak
5)
Trauma telinga
6)
Rasa sakit didalam telinga
7)
Rasa mendengung dalam telinga
8)
Rasa tebal atau tuli dalam telinga
9)
Keluar darah telinga
D. PATOFISIOLOGI
Gangguan pada telinga berawal ketika adanya invasi bakteri,kemudian bakteri tersebut menyebabakan
infeksi pada telinga tengah karena adanya bakteri,maka terjadilah proses peradangan.peradangan
inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat
meningkatkan produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan serosa,hantaran suara
udara yang diterima menurun sehingga terjadi gangguan persepsi sensori.
E. PENATALAKSANAAN
Berikan tampon yang mengandung antibiotic, pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural
Toilet ),tetes dekongestan hidung, pemberian analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan
( mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya komplikasi.
Berbagai benda kecil pernah dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu,paling umum adalah pecahan
batu,mainan plastic, biji buah-buahan, kacang, dan sebagainya.bahkan juga serangga kecil bias masuk
ke lubang telinga atau hidung tanpa dikehendaki.
Untuk mengeluarkan benda asing tersebut seperti serangga agak sulit karena badan serangga tersebut
sudah menjadi licin.tapi pada akhirnya serangga tersebut bias dikeluarkan tanpa akibat yang
berbahaya.
Gejalanya :
Bisa timbul rasa tidak enak, atau berkurangnya pendengaran jika benda asing yang masuk berupa biji
sayuran atau buah-buahan yang cenderung menyerap cairan sehingga membesar dan menutup seluruh
saluran.Akibatnya bias terjadi infeksi.khususnya jika benda asing itu sudah berada di dalam telinga
selama beberapa hari tanpa diperiksa.
Penyebab yang menganggu dan lazim di sini adalah menyelinapnya benda asing untuk sementara ke
dalam saluran telinga.ada orang yang mempunyai kebiasaan mengusap lubang telinga dengan sesuatu
benda untuk mendapatkan rasa geli yang menyenangkan.ini adalah salah satu cara terjadi
infeksi,sehingga harus dihentikan sama sekali.
Perawatan :
Kecuali jika benda asing itu berada dekat dmulut liang dan bias dikeluarkan dengan sesuatu alat
sederhana tanpa menimbulkan rasa sakit, maka sebaiknya benda itu di biarkan tidak disentuh.
Dokter maupun perawat yang terlatih dapat dengan mudah memgeluarkannya dengan alat khusus.tapi
untuk benda-benda yang terlalau masuk kedalam,apalagi disertai infeksi itu memerlukan anestesia.
2. Telinga bagian tengah dan dalam
a. Otitis media serosa
Otitis media serosa (efusi telinga tengah)mengeluarkan cairan,tanpa bukti adanya infeksi aktif dalam
telinga tengah. Secara teori,cairan ini sebagai akibat tekanannegatif dalam telinga tengah yang
disebabkan obstruksi tuba eustachii. Kondisi ini ditemikan terutama pada anak-anak,perlu dicatat
bahwa bila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustahcii
harus dicari.
Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah menjalani radioterapi dan barotraumas
(misalnya penyelam)dan pada pasien disfungsi tuba eustahcii akibat infeksi atau alergi saluran nafas
atas yang terjadi. Barotraumas terjadi bila terjadi perubahan tekanan mendadak dalam telinga tengah
akibat perubahan tekanan barometric seperti seperti pada penyelam atau saat pesawat udara
turun,dan cairan tertangkap didalam telinga tengah.
Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii harus disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis
media serosa unilateral menetap.
Gejalanya :
Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran,rasa penuh dalam telinga atau perasaan bendungan
dan bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eustahcii berusaha membuka. Membrane
timpani Nampak kusam pada otoskopi dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah.
Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.
Perawatan :
Otitis media serosa tidak perlu ditangani secara medis kecuali terjadi infeksi (otitis media akut). Bila
kehilangan pendengaran yang berhubungan dengan efusi telinga tengah menimbulkan masalah bagi
pasien,maka bias dilakukan miringotomi dan dipasang tabung untuk menjaga telinga tengah tetap
terventilasi. Kortikosteroid,dosis rendah,kadang dapat mengurangi edema tuba eustahcii pada kasus
barotrauma.
b. Peradangan / pendarahan pada telinga ( barotitis )
Barotitis adalah peradangan pada telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan
kondisi ini juga disebut aerotitis. Barotitis merupakan masalah peradangan atau pendarahan pada
telinga tengah disebabkan oleh perbedaan antara tekanan udara di telinga tengah dan atmosfir seperti
saat di ketinggian,menyelam,dan hampa udara.
Gejala :
Sakit di telinga dan sakit gigi merupakan cirri khas penyakit ini
Perawatan :
Seseorang dengan infeksi akut pernafasan atas atau reaksi alergi dianjurkan untuk tidak terbang atau
menyelam,namun jika kegiatan tersebut terpaksa dilakukan perti phenyleprine 0,25 % dioleskan 30
menit sebelum melakukan aktifitas penerbangan atau penyelam dapat membantu mengatasi masalah
ini.
I. PEMERIKSAAN PADA TELINGA
Telinga luar diperiksa dengan inspeksi dan palpasi langsung,sementara membrane timpani diinspeksi
seperti telinga tengah dengan otoskop dan palpasi tak langsung dengan menggunakan otoskop
pnemautik. Tak mungkin melakukan inspeksi telinga dalam,nmun ada berbagai medote pengkajian yang
dapat memberikan pengkajian kasar terhadap fungsinya.pengkajian ketajaman auditorius harus
dilakukan pada setiap pemeriksaan fisik.
a. Pengkajian fisik
Inspeksi telinga luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat. Aurikulus dan
jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas,lesi,dan cairan begitupula ukuran,simetri dan sudut
penempelan ke kepala. Gerakan aurikulus normalnya tak menimbulkan nyeri. Bila maneuver ini terasa
nyeri,harus dicurigai adanya otitis eksterna akut nyeri tekan pada saat palpasi di daerah mastoid dapat
menunjukkan mastoiditis akut atau inflamasi nodus aurikula posterior.
b. Ketajaman auditorius
Perkiraan umum pendengaran pasien dapat disaring secara efektif dengan mengkaji kemampuan pasien
mendengarkan bisikan kata atau detakan jam tangan. Bisikan lembut oleh pemeriksa yang sebelumnya
telah melakukan ekshalasi penuh. Masing-masing telinga diperiksa bergantian.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA SISTEM PENDENGARAN
A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
Riwayat
kesehatan
meliputi
penggambaran
lengkap
masalah
telinga,termasuk
infeksi,otalgia,otorea,kehilangan pendengaran. Data dikumpulkan mengenai durasidan intensitas
masalah,penyebab,dan penangan sebelumya.
2. Pengkajin fisik
Pengkajian fisik meliputi observasi adanya eritema,edema,otorea,lesi,dan bau cairan yang keluar.
B. Diagnosa
1.
Ansietas
yang
berhubungan
dengan
prosedur
pembedahan,potensial
kehilangan
pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensialkehilangan gerakan fasial.
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera
C. Intervensi
1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial pendengaran,potensial gangguan
pengecap,dan potensial kehilangan gerakan fasial
Tujuan : ansietas (kecemasan) hilang atau berkurang
Intervensi :
Kaji tingkat ansietas klien
Dorong untuk mendiskusikan setiap ansietas dan keprihatinan mengenai pembedahan
Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress
Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
Tujuan : bebas dari rasa tak nyaman
Intervensi :
Kaji laporan nyeri dan catat lokasi
Beriakan pasien obat analgetik sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan tentang cara penggunaan dan efek samping obat
Berikan tindakan kenyamanan
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
Tujuan : memperbaiki komunikasi
Intervensi :
Memandang pasien ketika berbicara
Kurangi kegaduhan lingkungan
Berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak
Menggunakan tanda non verbal
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera
Tujuan :menghilangkan rasa trauma
Intervensi :
Berikan tindakan kenyamanan
Ajarkan pasien mengenai efek yang diharapkan dan potensial efek samping obat
Memantau pasien mengenai adanya efek obat
BAB IV
PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN
1. Miringkan kepala korban ke sisi yang di kenai. jangan berusaha mengeluarkan benda dengan
beberapa peralatan
2. Jika serangga dalam telinga, baringkan korban miring dengan telinga yang terkena lebih tinggi.
Tuangkan dalam air suam-suam,sehingga serangga tersebut akan terangkat keluar dengan sendirinya.
3. Jika tidak berhasil, lakukan rujukan pembedahan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kkehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. SARAN
1. Sebagai calon perawat hendaknya kita mengerti dan memahami tentang system pendengaran
( telinga ).
2. Demi kepentingan bersama dan kesempurnaan makalah ini, kritik, saran dan masukan yang
bermanfaat dari teman teman sangat kami butuhkan. Mohon di baca dengan teliti dan di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Pracy. R , siegler. J, stell.P.M. 1993. Pelajaran Ringkas Telinga,Hidung,danTenggorokan. Jakarta : PT
Gramedia pustaka utama
Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3 E/8. Jakarta : EGC
Skeet ,Muriel.1995.Buku Tindakan Paramedis Terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.Edisi 2.
Jakatra:EGC
Rizki Kurniadi. Available from :
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-gawat-daruratpada_26.html (diabdet tanggal 26 februari 2012)
Webmaster. Available from :
http://setengahbaya.info/arsip/penyakit-pendarahan-telinga.html (diabdet tahun 2010)