Anda di halaman 1dari 43

STIKes PMC Blog

KAMIS, 27 DESEMBER 2012

RPKPS/Silabus Mata Kuliah


1. RPKPS Keperawatan Gawat Darurat
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)

Mata Kuliah
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KOORDINATOR MATA KULIAH:


NS.ARDENNY,S.KEP

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PMC PEKANBARU
2012

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)


A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Matakuliah : KK VI - Keperawatan Gawat Darurat
2. Kode/SKS
:3
sks
Semester
: Pilihan semester genap
4. Dosen Pembina
: Ns. Ardenny, S.Kep

3.

B. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KGD adalah mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan
sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuwan yang terkait dengan keperawatan darurat
(KGD)

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
Memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
Memahami konsep pertolongan pasien gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar dan lanjutan
Menerapkan konsep dan prinsip gawat darurat dalam pertolongan pasien pada berbagai kondisi dan
tingkat usia.
Melaksanakan pengkajian air way, breathing, dan circulation pada pasien gawat darurat
Melaksanakan pembebasan jalan nafas
Melaksanakan pernafasan buatan pada pasien dengan henti nafas
Melaksanakan resusitasi jantung paru pada pasien henti nafas dan henti jantung

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)


Berinisiatif dalam tindakan kegawatdaruratan
Mampu bekerjasama dalam tim secara profesional
Mengaplikasikan etik dan moral profesi keperawatan dalam pelayanan prima
Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
Bersemangat dalam memberikan memberikan bantuan langsung dari berbagai latar belakang budaya,
social ekonomi klien
f.
Mampu menerapkan management stress pada klien tertentu terutama klien dan keluarga klien yang
mengalami proses berduka dan kehilangan (Loss and grieving).
g.
Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki
a.
b.
c.
d.
e.

C. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
= 36 jam (14 pertemuan)
b. Ujian Tengah Semester
= 3 jam
c. Ujian Akhir Semester
= 3 jam
Jumlah

42 jam

Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain
itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula
kegiatan berikut:

Tugas terencana di luar kelas, yaitu melakukan analisa kasus sesuai dengan topik pembelajaran
kemudian mendiskusikan dan menuliskanya dalam bentuk laporan/portofolio lengkap (3 SKS x 14
minggu):
a.
Menemukan topik dan permasalahan
= 8 jam
b.
Menemukan dan mengkaji literatur yang relevan
= 16 jam
untuk tugas individual
c.
Diskusi kelompok
= 16 jam
e.
Menulis portofolio lengkap
= 8 jam

Total

= 42 jam

Kegiatan di laboratorium (1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ):


a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
= 28 jam (14 pertemuan)
b. Ujian Tengah Semester
= 4 jam
c. Ujian Akhir Semester
= 4 jam
Jumlah

36 jam

WAL PERKULIAHAN

No

Mg

Kemampuan Akhir
Hard skill

II,
III

IV,
V

Soft skill

1.Mhs.dapat menjelaskan 1.Meyakini sebagai


konsep dan prinsip makhluk individual
kegawatdaruratan
2.Meyakii sebagai
makhluk sosial
3.Adaptif
2.Mhs. dapat
4.Menghormati
menemukan solusi
5.Menghargai
problem kegawat
6.Menyayangi
daruratan
7.Berkomunikasi
secara efektif
8.Kreatif
9.Leadership
10.Solidaritas
11. Kerja dalam tim
12. Inisiatif
13. Dapat mengatasi
stress
14. Berkooperatif
1. Melakukan
Pengkajian
keperawatan
termasuk
pemeriksaan
fisik dan datadata penunjang

2. Menganalisis dan
menetapkan
diagnosis
keperawatan dg
tepat

Materi

Konsep dan prinsip


kegawatdaruratan

Model
Pembelajaran

I:
Ceramah
Tanya jawab

1.Beradaptasi sesuai
dengan budaya setempat
2.Menyadari bahwa
manusia memiliki
budaya beragam
3.Adaptif
4.Komunikatif
5.Saling menghargai
6.Rasa Memiliki
7.Responsibility
8.Tatakrama
9.Kreatif
10.Inovatif
11.Beretika
12.Berestetika
13.Kerjasama

Pengkajian
keperawatan
termasuk
pemeriksaan
fisik dan datadata penunjang

II :
Praktikum
dan
simulasi peran

1. Berpikir kritis
2. Kemampuan analisis
3. Kemauan belajar
4. Motivasi
5. Kreatif
6. Dapat mengatasi stress

Analisis data dan


menetapkan
diagnosis
keperawatan dg tepat

IV :
Studi
kasus
denganscenario
kasus danpemutaran
film
Diskusi

Penugasa

Porto folio
(kelompok)

Re- demonste
Laporan
portofolio
(individu)

III :
Pemutaran film dan
tutorial

portofolio
(kelompok)

VI,
VII

VIII

IX,
X, XI
XII

3. Menetapkan tujuan
perawatan dan
rencana
tindakan
keperawatan

1. Komitmen
2. Manajemen diri
3. Dapat meringkas
4. Fleksibel
5. Kerja dalam tim
6. Management waktu
7. Berpikir kritis
8. Menyelesaikan
persoalan

Tujuan
perawatan dan rencana
tindakan keperawatan

V:
Seminar kelas
Diskusi
VI:
Latihan

Resume
(individu)

Laporan
kelompok

VII:
Diskusi dan
Ceramah

Resume
individu

UTS
4. Melakukan tindakan
keperawatan yang
direncakan

1.
Komunikasi
terapeutik
2. Sikap terapeutik/etis
3. Dapat diandalkan
4. Bersemangat
5. Insiatif
6. Berpikir kritis
7. Management waktu
8. Mendengarkan
9. Kerja dalam tim
10 Mampu berkolaborasi
dengan tim kesehatan
lain.

Tindakan keperawatan
gawat darurat seperti
BHD, Spalk/
pembidaian, Triage,
protokol tindakan
khusus keperawatan

IX
X
XI
XII :

Portopolio
individu

Praktikum

XIII

5. Mengevaluasi
1. memiliki komitmen
asuhan
2.komunkasi lisan
keperawatan yang
3.Dapat mengatasi stress
diberikan
4.Management diri
5.Mendengarkan
6.Argument logis
7.Dapat menyelesaikan
persoalan

Riview dokumentasi
keperawatan dalam
bentuk asuhan
keperawatan
sistiematik

XIII :
Presentasi
kelompok
diskusi

XIV

6. Senantiasa
1.Mengenali
berbagai
memperlihatkan
sains, seni keterampilan
praktik keperawatan keperawatan
yang profesioanl
2.Menyadari
arti
berdasarkan etik dan pentingnya
sains
legal keperawatan
keperawatan
3.Memahami
dampakpositif
dan
degatif dari dampak
teknolog
4.Mendengarkan
5.Perforcement rapih

Review konsep etika


profesi keperawatan

XII :
diskusi

XIII:
Studi kasus
diskusi

kasus
dan

Laporan
kelompok

Laporan
Kelompok

dan

portofolio

6.Beretika
7.Berestetika
8.Peduli
9.
Komunikasi
terapeutik

kelompok

E. Materi Perkuliahan
Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout untuk active learning, yang tersusun
berdasarkan topik sebagai berikut:
Topik
I
II

III
IV
V
VI
VII

VII
VIII

Materi
Penjelasan Silabus

Rincian Isi Materi


Penjelasan Silabus, konsep Dasar, Ruang lingkup Keperawatan
Gawat Darurat, SPGDT.
Konsep dasar penanganan pasien
Pencegahan primer, sekunder, tersier
gawat darurat
Kegawatan
Triage
Prioritas
Primary survey
Secondary survey
Pengkajian airway, breathing, dan
Airway
circulation
Breathing
Circulation
Pembebasan Jalan Nafas
Orofaringeal
ETT
Pemberian Nafas Buatan
Dengan oksigen
Tanpa oksigen
Ventilator
Resusitasi Jantung Paru
Dewasa
Anak-anak
Bayi
Askep Pasien dengan kegawatan a.
Gangguan pernafasan: Respiratory Distress ( , asthma, edema
bidang medikal bedah akibat:
paru,
b.
Gangguan kardiovaskuler: akut miocard infark, shock
c.
Gangguan pencernaan: akut abdomen, keracunan
d.
Gangguan endokrin: hipoglikemi, diabetik ketoasidosis, tiroid
krisis
e.
Gangguan syaraf: stroke, trauma kepala, dan medulla spinalis
Gangguan muskuloskeletal: fraktur, dislokasi
g.
Gangguan integumen: luka bakar, gigitan binatang
Askep pasien dengan kegawatan
bidang obstetri ginekologi akibat:
Askep pasien dengan kegawatan
bidang anak akibat:

IX

Askep pasien dengan kegawatan


bidang psikiatri akibat tentamen
suicide

Askep pasien dengan kegawatan


bidang komunitas akibat:

a.
b.
a.
b.
c.

a.
b.

Eklamsi
Perdarahan
Kejang demam
Asfiksia
Kesedak
Perilaku bunuh diri
Perilaku kekerasan
Bencana alam
Kejadian luar biasa

F. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
3. Ujian Akhir Semester (UAS)
: 20 %
4. Ringkasan
: 5%
5. Portofolio
: 30 %
6. Presentasi dan diskusi dalam seminar : 30 %
b. Syarat mengikuti ujian semester

: 15 %

1. Kehadiran 90-100%
: boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%
: ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%
: tidak boleh mengikuti ujian

A:
B:
C:
D:
E :

c. Standar konversi nilai yang direncanakan:


>80
66 - 80
56 - 65
4 5- 55
< 45

G. Referensi
1. Brunner & Suddart.(2005).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
2. Maryline D (2003). Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC
3. Anderson, S (2003). Patofisiolgi. Jakarta:EGC
4. Tamboyang (2000).Patofsiologi. Jakarta:EGC
5. Potter&Perry (2002). Fundamental of Nursing. Ed.4.Jakarta:EGC
6. Huddak G (2002). Keperawatan Kritis. Jakarta; EGC
7. Ect.

H. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik


a.
b.
c.

Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.
FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
Nama
Mahasiswa

Waktu kuliah
mulai
akhir

Waktu Kehadiran/mahasiswa
Hadir
Jam

Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa

Keterangan

A
B

1.
2.
3.
4.

FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA


Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
Apa kesulitan anda hari ini?
Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP

AKAR MASALAH

ALTERNATIF SOLUSI

a.

Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.

b.

Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.

Hambatan dan kekurangan


Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen
dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian
feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan
mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor
dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah
bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat
pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari
materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang
kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung
pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.

Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.

2. RPKPS Metodologi Riset


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Mata Kuliah
METODOLOGI RISET

KOORDINATOR MATA AJAR :


Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TA. 2011/2012

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER


A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Matakuliah : METODOLOGI RISET
2. Kode/SKS
:
(2 SKS
Teori)
3. Semester
: Pilihan semester genap (Semester II)
4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
5. Dosen Pengampu
: Ahmad Djajuli,M.Kes
B. Deskripsi Mata Kuliah
Metodologi keperawatan adalah mata kuliah wajib
C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan
kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah
kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang
dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan
kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh
karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang
memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun
psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya
yang berkualitas.
D. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah ini, mahasiswa
memahami konsep dan prinsip hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan dan mampu
mendasarkan seluruh tindakan keperawatan pada hukum yang berlaku. Mata ajaran ini juga membahas
konsep etika keperawatan, berbagai aliran filosofi yang mendasarinya dan prinsip cara penalaran dilema
etik dalam kasus keperawatan.
2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a. Memahami Konsep Dasar Tanggung Jawab, tanggung gugat dan Konsep Etika Keperawatan.
b. Memahami Sistem Kesehatan Nasional
c. Memahami Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan
d. Memahami Aspek Hukum dalam Keperawatan (Payung hukum Keperawatan, Legislasi keperawatan,
SIK, SIP, SIPP).
e. Memahami Profesionalisme Keperawatan
f.
Memahami kebijakan pelayanan kesehatan
g. Memahami Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan
h. Memahami Penyebab Masalah Illegal (mal Praktik)
i.
Memahami Peran Perawat dalam menyelesaikan masalah legal/ pengambilan keputusan legal etis
j.
Memahami Kode Etik Keperawatan Indonesia
k. Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat
l.
Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll
m. Perlindungan Hukum dalam praktik keperawatan
n. Nursing advocacy dan Patients Bill of Right.

a.
b.

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)


Memiliki kemauan belajar
Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi

c.

Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki

E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 2 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
b. Ujian Tengah Semester
c. Ujian Akhir Semester
Jumlah

= 23 jam
= 2 jam
= 2 jam
= 27 jam

F. RINCIAN KEGIATAN
Pert

Hari / Tanggal

MATERI

RINCIAN MATERI

Selasa, 13 Maret 12

Penjelasan Sila bus

Pengantar Etika dan Hukum

1.
2.
3.
Konsep Dasar Etika
4.
Profesi Keperawatan
5.
6.
7.
1.
Konsep dasar Tanggung
2.
Jawab dan Tanggung
3.
Gugat Perawat
4.
1.
Hukum dan Perundang2.
Undangan Kesehatan
Serta Hukum
Keperawatan

Pengertian Etika Profesi Keperawatan


Tujuan Pendidikan Etika Keperawatan
Macam etika Profesi Keperawatan
Azas Dasar Etik keperawatan
Kode etik Keperawatan
Kode Etik keperawatan menurut ICN
Permasalahan Dasar Etika Kesehatan
Pengertian Tanggung Jawab Perawat
Macam/ Jenis Tanggung Jawab Perawat
Pengertian Tanggung Gugat Perawat
Macam/ jenis Tanggung gugat perawat
Fungsi Hukum dalam praktek keperawatan
UU Praktik Keperawatan: UU No. 23 Tahun
1992 tentang kesehatan dalam praktik
keperawatan dan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia

METODE

Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab

Selasa, 20 Maret 12

Selasa,27 Maret 12

Selasa, 3 April 12

Selasa, 10 April 12

Selasa,17 April 12

Selasa , 24 April 12

Selasa, 1 Mei 2012

Sistem Kesehatan Nasional


Kebijakan Pelayanan Kesehatan
1.
Standar Profesional
2.
Implikasi Komitmen Keperawatan
3.
Advokasi
Isu-Isu Etika
4.
Kesejawatan
Keperawatan
5.
Janji-Janji (Promise)
6.
Dapat Dipercaya(Trustworthiness)
7.
Hubungan Perawat Klien
1.
Pengertian Kode etik keperawatan Indonesia
Kode etik Keperawatan
2.
Kontens Kode Etik Keperawatan Indonesia
Indonesia
3.
Maksud dan Tujuan Kode etik di buat
Ujian Tengah Semester I

Selasa, 8 Mei 12

Peran Organisasi Profesi dalam menetapkan Standar Praktik Keperawatan

Ceramah

10

Selasa, 15 Mei 12

Prinsip Legal dalam


praktik keperawatan

Ceramah
Diskusi

1.
2.
3.
Penyebab masalah legal4.
dalam pelayanan

Permasalahan Etika dalam bidang kesehatan


Teori dasar pembuatan Keputusan Etis
Kerangka pembuat keputusan Etis
Penyelesaian masalah Etis

Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah

Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab

kesehatan

11

Selasa, 22 Mei 12

12

Selasa, 29 Mei 12

13

Selasa, 5 Juni 12
Selasa, 15 Juni
2012

14

1.
Pembuktian Mal Praktik secara langsung dan
Masalah Masalah
tidak langsung
Legal (mal Praktik dan2.
Upaya Pencegahan dalam menghadapi
Negligence) termasuk
tuntutan malpraktik
empat unsur dalam
3.
Upaya mencegah malpraktek dalam pelayanan
Hukum
kesehatan
4.
Upaya menghadapi tuntutan hukum
Peran Perawat dalam penyelesaian Masalah Legal (Dilem Etik)
Prinsip otonomi, Benefisiensi, prinsip keadilan (justice), nonmalefisiensi,veracity, fidelity,prinsip kerahasiaan,prinsip akuntabilitas dan
langkah penyelesaian masalah.
Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll

Ceramah

Ceramah
Ceramah

Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan

Ceramah

Ceramah

15

Selasa, 19 Juni
2012

Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma


masyarakat
Nursing advocacy dan Patients Bill of Right
- Peran dan Advokasi perawat
- Pendekatan Moral Right dalam pengambilan keputusan
- Pendekatan Etik dalam Pengmbilan Keputusan
- Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan kesehatan

16

Selasa, 26 Juni
2012

UJIAN AKHIR SEMESTER I

G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Praktikum
4. Penugasan
4. Soft skill

: 25 %
: 30 %
: 20 %
: 15 %
: 10 %

b. Syarat mengikuti ujian semester


1. Kehadiran 90-100%
: boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%
: ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%
: tidak boleh mengikuti ujian

A:
B:
C:
D:
E:

c. Standar konversi nilai yang direncanakan:


80 - 100
68 - 79
56 - 67
45 -55
0 - 45

H. Referensi
Kozier,B (1996).Fundamental of Nursing:Concepts, process and practice. Reedwood City: Addison Wesley
Potter,P.A and Perry,AG (1993). Fundamental of Nursing: Concepts, process and practice. (3nd ed). St.Louis:
Mosby year book
Edge, R.; Groves, J. R (2006). Ethics of health care: a guide for clinical practice. (3rd ed). Melbourne:
Thomson Delmar Learning
Monarch,M (2002). Nursing and the law: Trends and issue. Washington: ANA (American Nursing Association)
Burkhardt,MA & Nathaniel,AK (2001). Ethics &issues in contemporary nursing. (2nd.ed). Sydney:Delmar
Thomson Learning
I.

Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik


Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a.
Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b.
Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c.
Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.

FORMAT KEGIATAN MINGGUAN


MATA AJAR
NAMA DOSEN
TANGGAL / PERTEMUAN KE
Nama
Mahasiswa

Waktu kuliah

: .
: .
: .
Waktu
Kehadiran/mahasiswa

Bentuk
Partisipasi

Keterangan

mulai

akhir

Hadir

Jam

Mahasiswa

FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA


1.
2.
3.
4.

Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?


Apa kesulitan anda hari ini?
Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP

AKAR MASALAH

ALTERNATIF SOLUSI

a.

Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.

b.

Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.

Hambatan dan kekurangan


Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen
dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian
feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan
mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor
dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah
bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat
pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari
materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang
kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung
pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.

Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.

Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

I.

Nama Dosen
:
NIDN
:
Program Studi
:
Mata Kuliah
:
Kode MK
:
Bobot SKS
:
Semester
:
Pertemuan Ke
:
Standar Kompetensi

II.

Kompetensi Dasar

III.

Indikator Kompetensi

IV.
V.

Materi Pokok
Langkah Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
No

Tahap

Metode
Dosen

VI.

Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Penilaian

1.

Evaluasi Struktur

2.

Evaluasi Proses

3.

Evaluasi Hasil

Mahasiswa

Alat/
Media

Sumber

Alokasi
Waktu

3. RPKPS Epidemiologi

SILABUS
MA. EPIDEMIOLOGI

Koordinator MA:
Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep,Ns.
08197606890

STIKES PMC PEKANBARU


PRODI S1 KEPERAWATAN

KONTRAK PERKULIAHAN (SILABUS)


MATA KULIAH KEPERAWATAN EPIDEMIOLOGI
Materi kuliah
Kode Mata Kuliah
SKS
Koordinator MA
Dosen

: EPIDEMIOLOGI
:
: 2 SKS
: Syafrisar Meri Agritubella, S.Kep., Ns.
: 1. Idayanti,M.Kes
2. Awida Rose, M.Kes

A.

DESKRIPSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini sangat penting karena merupakan komponen mata ilmu kesehatan masyarakat
untuk SI keperawatan termasuk di Program Studi S1 Keperawatan STIKES PMC. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah dasar yang sifatnya wajib bagi semua program studi ilmu kesehatan, termasuk
keperawatan. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa tentang prinsip-prinsip dan metode
epidemiologi untuk analisis kejadian dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan khususnya
keperawatan di masyarakat
Selama proses pembelajaran, mahasiswa akan banyak mengembangkan kemampuan kognitif
dalam memahami konsep dasar epidemiologi, konsep penyebab penyakit, pengukuran angka kesakitan
dan kematian dan menerapkan pendekatan-pendekatan epidemiologi dalam praktek pelayanan
keperawatan melalui screening, survailance, penelitian, penyelidikan wabah. Pemahaman terhadap
konsep-konsep dan cara-cara tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam melaksanakan peran
perawat, baik sebagai pengelola, pendidik, peneliti ataupun pelaksana pelayanan keperawatan.

B.

TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan konsep-konsep dalam
epidemiologi dalam pengembangan ilmu keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
Memahami pengertian epidemiologi
Menjelaskan riwayat alamiah perjalanan penyakit

a.
b.

c.
Menguraikan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan variabel man, time dan place
d. Mengukur frekuensi masalah kesehatan
e.
Menganalisis kejadian sebab akibat yang berkaitan dengan masalah kesehatan
f. Menggunakan metode-metode epidemiologi (surveilance, screening, investigasi wabah) dalam praktek pelayanan
keperawatan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

C. ACUAN/REFERENSI :
Achmiral, Kesehatan dan Kedokteran berorientasi masyarakat rumah tangga dan SKN. Bina Indra Karya, Surabaya
Beaglehole, R., Bonica R., Kjellstrom T., Dasar-dasar Epidemiologi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997.
Effendi N., Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat, Edisi II, 1998
Friedman G.D., Prinsip-Prinsip Epidemiologi, Editor: Dr. Siswanto A. Wilopo, Yayasan Essentia Medica. Jakarta.
Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Rothman, K.J., Epidemiologi Modern, Penterjemah: Rossi Sanusi, Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia
Medica. Jakarta.
Sutrisno B., Pengantar Metode Epidemiologi, Jakarta

D.

STRATEGI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mata kuliah ini menggunakan sejumlah strategi.

Tatap muka di kelas

Jumlah
program
14 kali

100 menit

2.

Ujian tengah semester

1 kali

75 menit

3.

Ujian akhir semester

1 kali

75 menit

No

Jenis Program

1.

Jumlah waktu

Strategi
Ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan soal, latihan kuis
Menjawab pertanyaanpertanyaan tertulis
Menjawab pertanyaanpertanyaan tertulis

E.
1.
2.

KEHADIRAN
Prosentase kehadiran perkuliahan kurang dari 60% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
Prosentase kehadiran praktikum kurang dari 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian.

F.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


HARI/TGL
/JAM
Rabu/ 12 Sept
2012

PERTEMUA
N
1

Rabu/ 26 Sept
2012

POKOK BAHASAN DAN


SUB POKOK BAHASAN
learning contract, Introduction
Outline mata kuliah:
latar belakang dan perkembangan
epidemiologi

Pengertian epidemiologi:
Perkembangan
Pengertian
Tujuan
Manfaat
Ruang lingkup
Pendekatan
Strategi
Parameter epidemiologi

METODE

PENGAMPU

ceramah

Idayanti,M.Ke
s

Ceramah,
diskusi makalah

Idayanti,M.Ke
s

HARI/TGL
/JAM
Rabu/ 3
Oktober 12

PERTEMUA
N
3

Rabu/10
Oktober 12

Rabu/17 dan
24 Oktober 12

5 dan 6

Rabu/31
Oktober 2012

POKOK BAHASAN DAN


SUB POKOK BAHASAN
Model perjalanan penyakit
(Riwayat Alamiah penyakit):
Segitiga host, agent, environment
Hubungan antar faktor
The weel of epidemiologi
Variabel Epidemiologi:
Variabel Man, Time, Place
Pengukuran Masalah Kesehatan:
Prevalence
Incidence
attack rate
mortalitas
morbiditas
Surveilance epidemiologi:
Pengertian
Tujuan
Manfaat
Jenis
langkah-langkah

METODE

PENGAMPU

Ceramah,
diskusi makalah

Idayanti,M.Ke
s

Ceramah,
diskusi makalah

Idayanti,M.Ke
s

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

UTS
Rabu/14
November 12

Rabu/ 21
November 12

10

Rabu/ 28
November
2012

11

Rabu/ 5
Desember
2012

12

Surveilance dalam praktek


pelayanan keperawatan:
Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS)
KIA dan imunisasi
Surveillance diare pada anak
Surveilance dalam praktek
pelayanan keperawatan:
Surveillance kejadian TB paru
Flu burung
HIV AIDS
Gangguan status gizi
Screening
Pengertian
Tujuan, Manfaat, Jenis , Kriteria
Uji screening
Tes diagnostik
Intervensi terapetik
Screening dalam praktek pelayanan
keperawatan
Screening untuk bayi, anak
balita,remaja, perempuan usia
subur,ibu hamil, ibu masa nifas, masa
pre menopause, menopause dan lansia
kelompok resiko tinggi

HARI/TGL
/JAM
Rabu/ 12
Desember
2012

PERTEMUA
N
13

Rabu/19
Desember 12

14

POKOK BAHASAN DAN


SUB POKOK BAHASAN
Investigasi wabah
Pengertian
Kriteria wabah
Tujuan
Manfaat
Langkah-langkah investigasi Wabah
Investigasi wabah dalam praktek
pelayanan keperawatan
Audit TB Paru dan Flu Burung

METODE

PENGAMPU

Ceramah,
diskusi makalah

Awida Rose,
M.Kes

Ceramah

Awida Rose,
M.Kes

MINGGU TENANG

4. RPKPS Keperawatan Klinik V (Maternitas II)


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Mata Kuliah:
Keperawatan Klinik V (Maternitas II)

KOORDINATOR MATA AJAR :


Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2012/2013

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)


A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Mata kuliah : Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
2. Kode/SKS
: 4SKS (3 SKS Teori,1 SKS Praktikum
Laboratorium)
3. Semester
: Pilihan semester ganjil (Semester V)
4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
5. Prasyarat
: KKD, KDDK I, KDDK II, PDK, Caring dan Komunikasi dalam
Keperawatan, KK III Maternitas I
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan asuhan keperawatan pada wanita
usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan pada kondisi patologis beserta keluarganya, kesehatan
reproduksi pada PUS, WUS, remaja serta ibu menopause dengan mengutamakan perilaku caring dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan.
C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan
pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik
maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang
profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan
image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di
atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien
baik secara fisik maupun psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang
berkualitas.
D. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Klinik V
(Maternitas II) ini adalah Mampu memberikan asuhan keperawatan pada bidang maternitas secara patologi
(WUS, BUMIL/Antenalat, Intranatal care, Postnatal care, KeSPRO pada PUS, WUS, Remaja serta ibu menopause
dan Mampu untuk perilaku carring dan berkomunikasi secara terapeutik..
2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan Masalah pengelolaan masalah perempuan
1. Askep pada Kanker Ovarium
2. Askep pada Kanker Servik
3. Askep pada Kanker Uterus
4. Askep pada Kista Ovarii
5. Askep pada Mioma Uteri
6. Askep pada HIV / AIDS
b. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan masalah infertilitas dan keluarga berencana (KB)
c. Mampu melakukan asuhan keperawatan wanita dengan komplikasi kehamilan dan penyakit yang menyertai
1. Askep pada Ibu Hamil dengan merokok
2. Askep pada ibu Hamil dengan Ketergantungan Alkohol
3. Askep pada ibu hamil dengan ketergantungan obat
4. Askep pada ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
5. dll

d. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi persalinan


1. Askep pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini
2. Askep pada Ibu dengan Kegawatdaruratan
3. Askep pada Ibu dengan Pembedahan (Secsio caesarea, Histerektomy)
4. Askep pada Ibu dengan Distosia
5. Askep pada Ibu dengan Prolap Umbilical Cord
e. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post natal (ex: Haemoragic Post Partum
(HPP))
f.
Mampu melakukan asuhan keperawatan Bayi Baru Lahir (BBL) dengan Komplikasi
g. Mampu melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir.
h. Mampu mendokumentasikan setiap kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada wanita saat hamil,
melahirkan, menyusui, kesehatan reproduksi remaja, PUS/WUS serta wanita menopause dengan menerapkan
konsep caring
i.
Berperilaku Carring dalam setiap melakukan interaksi dengan pasiendan Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
diseluruh area keperawatan khususnya Maternitas.
j.
Melakukan Role Play
1. Penghentian kehamilan dan Aborsi
2. Infertilitas dan peran perawat
3. Konseling dan diagnostik dalam kehamilan
4. Konseling tentang penyakit hubungan seksual, AIDS, dan peran perawat

a.
b.
c.

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)


Memiliki kemauan belajar
Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki

E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
b. Ujian Tengah Semester
c. Ujian Akhir Semester
Jumlah

= 35 jam
= 2 jam
= 2 jam

39 jam

Kegiatan di Laboratorium ( 1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ):


a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi
= 28 jam
b. Ujian Tengah Semester
= 2 jam
c. Ujian Akhir Semester
= 2 jam
Jumlah
F.

RINCIAN KEGIATAN

Pert
1

Hari / Tanggal
Senin, 10 Sept 12

MATERI
Penjelasan Sila bus

Senin, 17 Sept 12

Asuhan Keperawatan pada Wanita


1.
dengan masalah
2.
pengelolaan kesehatan perempuan
3.
(gangguan reproduksi)
Asuhan Keperawatan pada Wanita4.

32 jam

Kamis, 20 Sept 12

RINCIAN MATERI

METODE
Ceramah
Diskusi

Penjelasan Silabus dan Pembagian


Kelompok
Askep Premenstruasi Sindrom
Askep Dismenore
Askep Kanker Ovarium
Asuhan Keperawatan pada Kanker

Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab
Ceramah

dengan masalah
pengelolaan kesehatan perempuan5.

Servik
Diskusi
Asuhan Keperawatan pada Kanker Tanya- jawab
Uterus
Asuhan Keperawatan pada Wanita6.
Asuhan Keperawatan pada Kista
Ceramah
dengan masalah
Ovari
Diskusi
pengelolaan kesehatan perempuan7.
Askep pada Mioma Uteri
Tanya- jawab
8.
Askep pada HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan pada
1.
Askep pada BuMil dengan
Ceramah
kehamilan dengan komplikasi
Merokok, ketergantungan alkohol
Diskusi
dan Obat
Tanya- jawab
2.
AsKep Pada PreEklamsi
3.
AsKep pada Abortus
Asuhan Keperawatan pada
4.
Askep pada Kehamilan Ektopik
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
5.
Askep Pada Hiperemesis
Tanya- jawab
Gravidarum
Asuhan Keperawatan pada
6.
Askep Pada BuMil dengan Diabetes
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
Mellitus
Tanya- jawab
7.
Askep dengan Abrupsio Plasenta
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN
Asuhan Keperawatan pada Masa 1.
Askep pada Ketuban Pecah dini
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
2.
Askep pada Prolaps Tali Pusat
Diskusi
persalinan
3.
Askep Pada Distosia Bahu
Tanya- jawab
Asuhan Keperawatan pada Masa 4.
Askep pada Kegawatdaruratan
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
5.
Askep pada Ibu dengan
Diskusi
persalinan
Pembedahan (Histerektomi, Secsio
Tanya- jawab
caesarea, Ekstraksi Vakum)

Senin, 24 Sept 12

Kamis, 27 Sept12

Senin, 1 Okt 12

Kamis, 4 Okt 12

8
7

Senin, 8 Okt 12
Kamis, 11 Okt 12

8.

Senin, 15 Okt 12

9.

Kamis, 18 Okt 12

10.
11

Senin, 22 Okt 12
Kamis, 25 Okt 12

12

Senin, 29 Okt 12

13
14.

Kamis, 1 Nov 12
Senin, 12 Nov 12
Kamis, 15Nov 12

15.
16.

Senin, 19 Nov 12
Senin, 26 Nov 12

UJIAN ROLE PLAY


Perencanaan Pulang dan Home
Care

17.

Kamis, 29 Nov 12

Peran Perawat Maternitas dalam


Program desa siaga

Asuhan Keperawatan pada ibu


dengan komplikasi Post partum

1.

Askep Haemoragic Postpartum


Ceramah
(HPP)
Diskusi
2.
Askep dengan Gangguan payudara
Tanya- jawab
3.
Askep Tromboemboli
4.
Askep dengan Gangguan Psikologi
Postpartum
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
Asuhan Keperawatan pada Bayi 1.
Askep pada Bayi BBLR
Ceramah
Baru Lahir dengan Resiko Tinggi 2.
Askep pada bayi infeksi
Diskusi
(komplikasi)
neonatorum
Tanya- jawab
3.
Askep pada bayi Hiperbilirubinemia
4.
Askep Pada bayi Hidrosefalus
Resusitasi pada Bayi
Definisi, Indikasi
Askep pada bayi dengan resusitasi
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
ROLE PLAY di Laboratorium
ROLE PLAY di Laboratorium

Perawatan ibu post partum di


rumah
Perawatan bayi di rumah
ASI Ekslusif
Konsep Desa Siaga
Peran Perawat maternitas

18.
19
20
21
22

Senin, 3 Des 12
Kamis, 6 Des 12
Senin, 10 Des 12
Kamis, 13 Des 12
Sabtu, 15 Des 12

23

Senin Sabtu/
17 - 23 Des 12
Rabu Senin/
26 31 Des12
Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3 Feb 13
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Senin, 11 Feb 13
Sabtu, 16 Feb 13

24
25
26
27
28

Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas


Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I
Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
Praktik PKK Maternitas di RSUD
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013

Pekanbaru, 5 September 2012


Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II

Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep

G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS)
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
3. Praktikum/Roleplay
4. Penugasan
5. Soft skill

: 25 %
: 25 %
: 10 %
: 35%
:5%

b. Syarat mengikuti ujian semester


1. Kehadiran 90-100%
: boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90%
: ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75%
: tidak boleh mengikuti ujian

A:
B:
C:
D:
E:

c.Standar konversi nilai yang direncanakan:


80 - 100
68 - 79
56 - 67
45 -55
0 - 45

H. Referensi
Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2003). Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC.
Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ratna (2009), Asuhan Keperawatan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: salemba Medica
Nengah Riniari (2010), Asuhan keperawatan Klien dengan Hiperemesis Gravidarum 1. Jakarta: Salemba medica
Rita, Agus wanto (2009). Komunikasi dan Konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Deswani (2010). Panduan Praktik Klinik dan Labor Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ferrer, Helen (1999). Perawatan Maternitas, edisi 2. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis mary (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC

a.
b.
c.

I. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik


Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.

FORMAT KEGIATAN MINGGUAN


MATA AJAR
NAMA DOSEN
TANGGAL / PERTEMUAN KE
Materi

: Keperawatan Maternitas II
: Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
:
: ..................................................

Waktu kuliah
No

Nama Mahasiswa

Mulai

Akhir

Waktu Kehadiran/mahasiswa
Hadir

Jam

Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Dosen MA. Keperawatan Maternitas


II

Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep

Ket

FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA


1.
2.
3.
4.

Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?


Apa kesulitan anda hari ini?
Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP

AKAR MASALAH

ALTERNATIF SOLUSI

a.

Evaluasi meliputi:
Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu
ujian midtermdan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam
mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang
diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan
dengan praktek tersebut.

b.

Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk
melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c.

Hambatan dan kekurangan


Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam
memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan
dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus
dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada
dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh
karena itu,peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka
ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam
pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.

d.

Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa.
Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif,
yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan
segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES PEKANBARU MEDIKAL CENTER (STIKes PMC PEKANBARU)
FORMAT PENILAIAN TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN MATERNITAS
Nama
NIM
Hari/ Tanggal
NO
1
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.

:
:
:

KOMPONEN
Pembuatan Tugas
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manfaat dan Tujuan Makalah
BAB II Tinjauan Teori Penyakit.......
Pengertian
Etiologi
Patofisiologi (lampirkan WOC)
Manifestasiklinik
Penatalaksanaan
Komplikasi
BAB III Asuhan Keperawatan klien dengan....... (secara teoritis)
a. Pengkajian
b. Diagnose Keperawatan
c. Tujuan Dan Kriteria hasil
d. Intervensi dan Rasional
BAB IV PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANGKA

BOBOT
40

Pemahaman Teori/ Penyampaian Materi/ Presentasi Tugas dan Diskusi


Kelas

25

Penyerahan HardFile dan SoftFile


Hard File : serahkan langsung ke dosen
SoftFile : kirim via email : imbearli_yang@yahoo.co.id
Time Limit :1 hari setelah presentasi
Buat Soal multiple choice dalam bentuk kasus
sebanyak 10 buah

25

4.

NILAI

10
Dosen

Penguji

..............................
...................

NAMA PESERTA LOMBA PRESENTASI KASUS


NO
1.

NAMA PESERTA
Resi Septi Mayang

KET

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10

Dewi Arisandi
Sandra Wita
Meri Andani
Nurhayati Rawzis
Febry Anggriani
Wahyu Saputra
Maharani

JADWAL PERKULIAHAN
KK V KEPERAWATAN MAT ERNITAS II
Pert
1

Hari / Tanggal
Senin, 10 Sept 12

MATERI
Penjelasan Sila bus

Senin, 17 Sept 12

Asuhan Keperawatan pada Wanita


9.
dengan masalah
10.
pengelolaan kesehatan perempuan
11.
(gangguan reproduksi)
Asuhan Keperawatan pada Wanita12.
dengan masalah
pengelolaan kesehatan perempuan13.

Kamis, 20 Sept 12

Senin, 24 Sept 12

Kamis, 27 Sept12

Senin, 1 Okt 12

Kamis, 4 Okt 12

8
7

Senin, 8 Okt 12
Kamis, 11 Okt 12

8.

Senin, 15 Okt 12

9.

Kamis, 18 Okt 12

10.
11

Senin, 22 Okt 12
Kamis, 25 Okt 12

12

Senin, 29 Okt 12

13
14.

Kamis, 1 Nov 12
Senin, 12 Nov 12

RINCIAN MATERI

METODE
Ceramah
Diskusi

Penjelasan Silabus dan Pembagian


Kelompok
Askep Premenstruasi Sindrom
Askep Dismenore
Askep Kanker Ovarium

Ceramah
Diskusi
Tanya- jawab

Asuhan Keperawatan pada Kanker


Ceramah
Servik
Diskusi
Asuhan Keperawatan pada Kanker Tanya- jawab
Uterus
Asuhan Keperawatan pada Wanita14. Asuhan Keperawatan pada Kista
Ceramah
dengan masalah
Ovari
Diskusi
pengelolaan kesehatan perempuan15. Askep pada Mioma Uteri
Tanya- jawab
16. Askep pada HIV/AIDS
Asuhan Keperawatan pada
8.
Askep pada BuMil dengan
Ceramah
kehamilan dengan komplikasi
Merokok, ketergantungan alkohol
Diskusi
dan Obat
Tanya- jawab
9.
AsKep Pada PreEklamsi
10. AsKep pada Abortus
Asuhan Keperawatan pada
11. Askep pada Kehamilan Ektopik
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
12. Askep Pada Hiperemesis GravidarumTanya- jawab
Asuhan Keperawatan pada
13. Askep Pada BuMil dengan Diabetes
Diskusi
kehamilan dengan komplikasi
Mellitus
Tanya- jawab
14. Askep dengan Abrupsio Plasenta
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN
Asuhan Keperawatan pada Masa 6.
Askep pada Ketuban Pecah dini
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
7.
Askep pada Prolaps Tali Pusat
Diskusi
persalinan
8.
Askep Pada Distosia Bahu
Tanya- jawab
Asuhan Keperawatan pada Masa 9.
Askep pada Kegawatdaruratan
Ceramah
intranatal dengan komplikasi
10. Askep pada Ibu dengan
Diskusi
persalinan
Pembedahan (Histerektomi, Secsio
Tanya- jawab
caesarea, Ekstraksi Vakum)
Asuhan Keperawatan pada ibu
dengan komplikasi Post partum

5.

Askep Haemoragic Postpartum


Ceramah
(HPP)
Diskusi
6.
Askep dengan Gangguan payudara
Tanya- jawab
7.
Askep Tromboemboli
8.
Askep dengan Gangguan Psikologi
Postpartum
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
Asuhan Keperawatan pada Bayi 5.
Askep pada Bayi BBLR
Ceramah
Baru Lahir dengan Resiko Tinggi 6.
Askep pada bayi infeksi
Diskusi
(komplikasi)
neonatorum
Tanya- jawab
7.
Askep pada bayi Hiperbilirubinemia
8.
Askep Pada bayi Hidrosefalus
Resusitasi pada Bayi
Definisi, Indikasi
Askep pada bayi dengan resusitasi
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
ROLE PLAY di Laboratorium

Kamis, 15Nov 12

ROLE PLAY di Laboratorium

15.
16.

Senin, 19 Nov 12
Senin, 26 Nov 12

UJIAN ROLE PLAY


Perencanaan Pulang dan Home
Care

17.

Kamis, 29 Nov 12

18.
19
20
21
22

Senin, 3 Des 12
Kamis, 6 Des 12
Senin, 10 Des 12
Kamis, 13 Des 12
Sabtu, 15 Des 12

23

Senin Sabtu/
17 - 23 Des 12
Rabu Senin/
26 31 Des12
Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3 Feb 13
Senin, 4 Feb 13
Pukul 08.00
Senin, 11 Feb 13
Sabtu, 16 Feb 13

24
25
26
27
28

Perawatan ibu post partum di


rumah
Perawatan bayi di rumah
ASI Ekslusif
Peran Perawat Maternitas dalam
Konsep Desa Siaga
Program desa siaga
Peran Perawat maternitas
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I
Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
Praktik PKK Maternitas di RSUD
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013

Diposkan oleh STIKes PMC di 23.07


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
JAM DIGITAL
DAILY CALENDAR
ARSIP BLOG

2013 (12)

2012 (14)
Desember (11)

Bahan Ajar S1 Keperawatan

RPKPS/Silabus Mata Kuliah

Kalender Akademik

SK mengajar Dosen

Jadwal Mengajar S1 Keperawatan 2

Jadwal Mengajar S1 Keperawatan

Jadwal Mata Kuliah S1 Keperawatan

Kurikulum Prodi S1 Keperawatan

IDENTITAS PROGRAM STUDI

Visi Misi S1 Keperawatan STIKes PMC

PERJALANAN MENUJU CITA CITA

November (1)

Oktober (2)
MENGENAI SAYA

STIKes PMC
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekanbaru Medical Center (STIKes PMC) yang bernaung
dibawah Yayasan Pekanbaru Medical Senter (PMS) Berdiri sejak tahun 2009
Lihat profil lengkapku
BAGIKAN SEKARANG

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

MAKALAH GAWAT DARURAT PADA SYSTEM PENDENGARAN


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada kasus gawat darurat pada system pendengaran, pada saat melihat korban hendaknya
memperhatikan : korban bernapas atau tidak, kesadaran dan perdarahan. Keadaan ini dapat terjadi
pada kondisi apapun. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas dan rendah perhatian orang tua terhadap
kondisi anak sehingga menyebabkan munculnya kegawat daruratan pada pendengaran seperti trauma
tumpul yang menyebabkan kehilangan pendengaran bahkan keseimbangan.
Salah satu contohnya yaitu otitis media yang merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukuso
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.Otitis media sering diawali dengan
infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah
melalui tuba eustachius. Sebagai mana halnya dengan infeksi saluran napas atas (ISPA), otitis media
juga merupakan sebuah penyakit langganan anak-anak. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 75%
anak mengalamisetidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hamper dari setengah
mereka mengalami tiga kali atau lebih. Di Inggris, setidaknya 25% anak mengalami minimal satu
episode sebelum usia sepuluh tahun. Di negara tersebut otitis media paling sering terjadi pada usia 3-6
tahun.
Biasanya telinga tidak memerlukan banyak perawatan. Kotoran telinga yang menumpuk pada telinga
bagian luar mengandung zat yang dapat membunuh bakteria dan mencegah infeksi. Ingat, jangan
memasukkan benda tajam ke dalam telinga karena dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan
ketulian. Untuk membersihkan kotoran telinga yang menumpuk, gunakan sediaan yang dapat dibeli di
apotek. Jika telinga terasa tersumbat, periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang
cukup. Jika kita sedang bepergian dengan kapal terbang, telinga kadang-kadang merasa tidak enak. Hal
ini disebabkan karena bagian dalam tidak sama dengan tekanan pada telinga bagian luar. Keadaan ini
menyebabkan telinga terasa tidak enak dan sakit sampai telinga mengeluarkan bunyi pop dan
tekanan menjadi seimbang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi telinga ?
2. Apa etiologi daritelinga ?
3. Apa saja manifestasi klinik telinga ?
4. Bagaimana patofisiologi telinga ?
5. Bagaimana penatalaksanaan telinga ?
6. Apa saja bagian-bagian dari telinga ?
7. Apa saja kelainan yang terjadi pada telinga ?
8. Bagaiman pemeriksaan pada telinga ?
9. Bagaimana uji pendengaran pada telinga ?
10. Bagaimana konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga ) ?
11. Bagaimana penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi telinga
2. Untuk mengetahui etiologi dari telinga
3. Untuk mengetahui manifestasi telinga

4. Untuk mengetahui patofisiologi telinga


5. Untuk mengetahui penatalaksanaan telinga
6. Untuk mengetahui bagian-bagian dari telinga
7. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada telinga
8. Untuk mengetahui pemeriksaan pada telinga
9. Untuk mengetahui uji pendengaran pada telinga
10. Untuk mengetahui konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga )
11. Untuk mengetahui penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )

BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFENISI
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. ETIOLOGI
a.
Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir padi, lintah,
b.
Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras yang mengenai
telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga menyebabkan telinga menjadi putus.
c.
Barotrauma (Perbedaan Tekanan)
d.
Racun
Aminoglycoside antibiotics
Ethacrynic acid oral
Aspirin
Chloroquine
Quinidine
C. MANIFESTASI KLINIK
a.
Telinga kemasukan air
1)
Memang benar kemasukan air
2)
Telinga kurang dengar
3)
Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam
4)
Telinga mendengar seperti suara berdengung
b.
Telinga kemasukan benda asing
1)
Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga
2)
Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat benda asing
3)
Rasa sakit di telinga
4)
Kadang kadang keluar darah dan bengkak
5)
Trauma telinga
6)
Rasa sakit didalam telinga
7)
Rasa mendengung dalam telinga
8)
Rasa tebal atau tuli dalam telinga
9)
Keluar darah telinga
D. PATOFISIOLOGI

Gangguan pada telinga berawal ketika adanya invasi bakteri,kemudian bakteri tersebut menyebabakan
infeksi pada telinga tengah karena adanya bakteri,maka terjadilah proses peradangan.peradangan
inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat
meningkatkan produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan serosa,hantaran suara
udara yang diterima menurun sehingga terjadi gangguan persepsi sensori.
E. PENATALAKSANAAN
Berikan tampon yang mengandung antibiotic, pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural
Toilet ),tetes dekongestan hidung, pemberian analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan
( mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya komplikasi.

G. BAGIAN BAGIAN DARI TELINGA


Telinga terdiri dari tiga bagian diantaranya :
1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus
auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi
kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen
atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut.
Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam
2. Telinga tengah
Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau
incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masingmasing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara
dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan
dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang
faring.
3. Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari tiga bagian utama yaitu ke arah belakang terdapat tiga saluran semi
sirkular,di tengah tengahnya ada bagian yang di sebut vestibula,dan ke arah depan ada koklea yang
juga dikenal nama rumah siput telinga ( rumah siput ), Keseluruhan struktur ini berbentuk cekung dan
mengandungcairan yang disebut perilimfe.
Menggantung di dalam perilimfe oleh benang-benang lembut adalah labiri yang berselaput.ini
merupakan serangkaian kantong-kantong dan saluran nan rumit yang mengandung jenis cairan yang
berbeda yang disebut endolimfa.
H. KELAINAN - KELAINAN PADA TELINGA
1. Telinga bagian luar
a. Benda asing dalam telinga
Ini terjadi kebanyakan pada anak-anak yang paling suka memasukkan benda-benda apa saja ke dalan
hampir setiap liang tubunya.lubang telinga mempunyai penarikan khusus,seperti seperti halnya lubang
hidung.

Berbagai benda kecil pernah dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu,paling umum adalah pecahan
batu,mainan plastic, biji buah-buahan, kacang, dan sebagainya.bahkan juga serangga kecil bias masuk
ke lubang telinga atau hidung tanpa dikehendaki.
Untuk mengeluarkan benda asing tersebut seperti serangga agak sulit karena badan serangga tersebut
sudah menjadi licin.tapi pada akhirnya serangga tersebut bias dikeluarkan tanpa akibat yang
berbahaya.
Gejalanya :
Bisa timbul rasa tidak enak, atau berkurangnya pendengaran jika benda asing yang masuk berupa biji
sayuran atau buah-buahan yang cenderung menyerap cairan sehingga membesar dan menutup seluruh
saluran.Akibatnya bias terjadi infeksi.khususnya jika benda asing itu sudah berada di dalam telinga
selama beberapa hari tanpa diperiksa.
Penyebab yang menganggu dan lazim di sini adalah menyelinapnya benda asing untuk sementara ke
dalam saluran telinga.ada orang yang mempunyai kebiasaan mengusap lubang telinga dengan sesuatu
benda untuk mendapatkan rasa geli yang menyenangkan.ini adalah salah satu cara terjadi
infeksi,sehingga harus dihentikan sama sekali.
Perawatan :
Kecuali jika benda asing itu berada dekat dmulut liang dan bias dikeluarkan dengan sesuatu alat
sederhana tanpa menimbulkan rasa sakit, maka sebaiknya benda itu di biarkan tidak disentuh.
Dokter maupun perawat yang terlatih dapat dengan mudah memgeluarkannya dengan alat khusus.tapi
untuk benda-benda yang terlalau masuk kedalam,apalagi disertai infeksi itu memerlukan anestesia.
2. Telinga bagian tengah dan dalam
a. Otitis media serosa
Otitis media serosa (efusi telinga tengah)mengeluarkan cairan,tanpa bukti adanya infeksi aktif dalam
telinga tengah. Secara teori,cairan ini sebagai akibat tekanannegatif dalam telinga tengah yang
disebabkan obstruksi tuba eustachii. Kondisi ini ditemikan terutama pada anak-anak,perlu dicatat
bahwa bila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustahcii
harus dicari.
Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah menjalani radioterapi dan barotraumas
(misalnya penyelam)dan pada pasien disfungsi tuba eustahcii akibat infeksi atau alergi saluran nafas
atas yang terjadi. Barotraumas terjadi bila terjadi perubahan tekanan mendadak dalam telinga tengah
akibat perubahan tekanan barometric seperti seperti pada penyelam atau saat pesawat udara
turun,dan cairan tertangkap didalam telinga tengah.
Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii harus disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis
media serosa unilateral menetap.
Gejalanya :
Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran,rasa penuh dalam telinga atau perasaan bendungan
dan bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eustahcii berusaha membuka. Membrane
timpani Nampak kusam pada otoskopi dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah.
Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.
Perawatan :
Otitis media serosa tidak perlu ditangani secara medis kecuali terjadi infeksi (otitis media akut). Bila
kehilangan pendengaran yang berhubungan dengan efusi telinga tengah menimbulkan masalah bagi
pasien,maka bias dilakukan miringotomi dan dipasang tabung untuk menjaga telinga tengah tetap
terventilasi. Kortikosteroid,dosis rendah,kadang dapat mengurangi edema tuba eustahcii pada kasus
barotrauma.
b. Peradangan / pendarahan pada telinga ( barotitis )
Barotitis adalah peradangan pada telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan
kondisi ini juga disebut aerotitis. Barotitis merupakan masalah peradangan atau pendarahan pada
telinga tengah disebabkan oleh perbedaan antara tekanan udara di telinga tengah dan atmosfir seperti
saat di ketinggian,menyelam,dan hampa udara.
Gejala :
Sakit di telinga dan sakit gigi merupakan cirri khas penyakit ini
Perawatan :
Seseorang dengan infeksi akut pernafasan atas atau reaksi alergi dianjurkan untuk tidak terbang atau
menyelam,namun jika kegiatan tersebut terpaksa dilakukan perti phenyleprine 0,25 % dioleskan 30

menit sebelum melakukan aktifitas penerbangan atau penyelam dapat membantu mengatasi masalah
ini.
I. PEMERIKSAAN PADA TELINGA
Telinga luar diperiksa dengan inspeksi dan palpasi langsung,sementara membrane timpani diinspeksi
seperti telinga tengah dengan otoskop dan palpasi tak langsung dengan menggunakan otoskop
pnemautik. Tak mungkin melakukan inspeksi telinga dalam,nmun ada berbagai medote pengkajian yang
dapat memberikan pengkajian kasar terhadap fungsinya.pengkajian ketajaman auditorius harus
dilakukan pada setiap pemeriksaan fisik.
a. Pengkajian fisik
Inspeksi telinga luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat. Aurikulus dan
jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas,lesi,dan cairan begitupula ukuran,simetri dan sudut
penempelan ke kepala. Gerakan aurikulus normalnya tak menimbulkan nyeri. Bila maneuver ini terasa
nyeri,harus dicurigai adanya otitis eksterna akut nyeri tekan pada saat palpasi di daerah mastoid dapat
menunjukkan mastoiditis akut atau inflamasi nodus aurikula posterior.
b. Ketajaman auditorius
Perkiraan umum pendengaran pasien dapat disaring secara efektif dengan mengkaji kemampuan pasien
mendengarkan bisikan kata atau detakan jam tangan. Bisikan lembut oleh pemeriksa yang sebelumnya
telah melakukan ekshalasi penuh. Masing-masing telinga diperiksa bergantian.

J. UJI PENDENGARAN KLINIS


Uji pendengaran klinis memerlukan garpu tala. Garputala tunggal yang terbaik adalah garpu tala
riverbank 512 Hz. Garpu tala yang berfrekuensi lebih tinggi mungkin tak dapat mempertahankan
terdengarnya nada cukup lama agar memadai untuk uji pendengaran, sedangkan garpu tala dengan
frekuensi lebihrendah merangsang sensasi getar pada tulang yang adakalanya sulit dibedakan dengan
pendengaran nada rendah.
Uji garpu tala dasar adalah uji rinne dimana uji ini digunakan untuk membandingkan lamanya hantaran
tulang dengan hantaran udara pada telinga yang diuji.penala 512 Hz digetarkan dan tangkainya
ditempelkan pada tulang mastoid. Pada telinga normal,penala terdengar hampir dua kali lebih lama
pada hantaran udara dibandingkan hantaran tulang.
Sedangkan uji weber dimana uji ini menentukan apakah kerusakan pendengaran monoaural bersifat
hantaran atau saraf dengan membandingkan hantaran tulang pada kedua telinga. Penala 512 Hz dapat
ditempelkan pada dahi merupakan respon normal sedangkan pada gigi penala terdengar di sebelah
kanan,jika telinga kanan merupakan telinga yang sakit maka kehilangan pendengaran merupakan tuli
hantaran. Apabila telinga kiri merupakan telinga yang sakit mak kehilangan pendengaran adalah tipe
sensorineural (tuli saraf).

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA SISTEM PENDENGARAN
A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
Riwayat
kesehatan
meliputi
penggambaran
lengkap
masalah
telinga,termasuk
infeksi,otalgia,otorea,kehilangan pendengaran. Data dikumpulkan mengenai durasidan intensitas
masalah,penyebab,dan penangan sebelumya.
2. Pengkajin fisik
Pengkajian fisik meliputi observasi adanya eritema,edema,otorea,lesi,dan bau cairan yang keluar.
B. Diagnosa

1.
Ansietas
yang
berhubungan
dengan
prosedur
pembedahan,potensial
kehilangan
pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensialkehilangan gerakan fasial.
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera
C. Intervensi
1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial pendengaran,potensial gangguan
pengecap,dan potensial kehilangan gerakan fasial
Tujuan : ansietas (kecemasan) hilang atau berkurang
Intervensi :
Kaji tingkat ansietas klien
Dorong untuk mendiskusikan setiap ansietas dan keprihatinan mengenai pembedahan
Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress
Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
Tujuan : bebas dari rasa tak nyaman
Intervensi :
Kaji laporan nyeri dan catat lokasi
Beriakan pasien obat analgetik sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan tentang cara penggunaan dan efek samping obat
Berikan tindakan kenyamanan
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
Tujuan : memperbaiki komunikasi
Intervensi :
Memandang pasien ketika berbicara
Kurangi kegaduhan lingkungan
Berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak
Menggunakan tanda non verbal
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera
Tujuan :menghilangkan rasa trauma
Intervensi :
Berikan tindakan kenyamanan
Ajarkan pasien mengenai efek yang diharapkan dan potensial efek samping obat
Memantau pasien mengenai adanya efek obat

BAB IV
PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN
1. Miringkan kepala korban ke sisi yang di kenai. jangan berusaha mengeluarkan benda dengan
beberapa peralatan
2. Jika serangga dalam telinga, baringkan korban miring dengan telinga yang terkena lebih tinggi.
Tuangkan dalam air suam-suam,sehingga serangga tersebut akan terangkat keluar dengan sendirinya.
3. Jika tidak berhasil, lakukan rujukan pembedahan.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kkehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. SARAN
1. Sebagai calon perawat hendaknya kita mengerti dan memahami tentang system pendengaran
( telinga ).
2. Demi kepentingan bersama dan kesempurnaan makalah ini, kritik, saran dan masukan yang
bermanfaat dari teman teman sangat kami butuhkan. Mohon di baca dengan teliti dan di mengerti.

DAFTAR PUSTAKA
Pracy. R , siegler. J, stell.P.M. 1993. Pelajaran Ringkas Telinga,Hidung,danTenggorokan. Jakarta : PT
Gramedia pustaka utama
Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3 E/8. Jakarta : EGC
Skeet ,Muriel.1995.Buku Tindakan Paramedis Terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.Edisi 2.
Jakatra:EGC
Rizki Kurniadi. Available from :
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-gawat-daruratpada_26.html (diabdet tanggal 26 februari 2012)
Webmaster. Available from :
http://setengahbaya.info/arsip/penyakit-pendarahan-telinga.html (diabdet tahun 2010)

Anda mungkin juga menyukai

  • Ulkus Decubitus
    Ulkus Decubitus
    Dokumen23 halaman
    Ulkus Decubitus
    Faisal M
    94% (18)
  • Ulkus Decubitus
    Ulkus Decubitus
    Dokumen23 halaman
    Ulkus Decubitus
    Faisal M
    94% (18)
  • Hjftetf
    Hjftetf
    Dokumen9 halaman
    Hjftetf
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Sir Kum Sisi
    Sir Kum Sisi
    Dokumen9 halaman
    Sir Kum Sisi
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Be Randa
    Be Randa
    Dokumen13 halaman
    Be Randa
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen30 halaman
    Bab I
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Map Phimosis
    Map Phimosis
    Dokumen1 halaman
    Map Phimosis
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Dian Al Mira
    Dian Al Mira
    Dokumen28 halaman
    Dian Al Mira
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • R Asional
    R Asional
    Dokumen5 halaman
    R Asional
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • LP Jadi Nisak
    LP Jadi Nisak
    Dokumen11 halaman
    LP Jadi Nisak
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen31 halaman
    Bab I
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • LP Hri Ke2
    LP Hri Ke2
    Dokumen6 halaman
    LP Hri Ke2
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen31 halaman
    Bab I
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Pengajuan Judul Penyusunan Skripsi
    Pengajuan Judul Penyusunan Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Pengajuan Judul Penyusunan Skripsi
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Jadi
    BAB 1 Jadi
    Dokumen3 halaman
    BAB 1 Jadi
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kerja Gadar 3
    Lembar Kerja Gadar 3
    Dokumen8 halaman
    Lembar Kerja Gadar 3
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Dekubitus
    Dekubitus
    Dokumen10 halaman
    Dekubitus
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Dekubitus
    Dekubitus
    Dokumen10 halaman
    Dekubitus
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Silabus Keperawatan Maternitas
    Silabus Keperawatan Maternitas
    Dokumen11 halaman
    Silabus Keperawatan Maternitas
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dekubitus
    Skripsi Dekubitus
    Dokumen93 halaman
    Skripsi Dekubitus
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dekubitus
    Skripsi Dekubitus
    Dokumen93 halaman
    Skripsi Dekubitus
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Dunia Ilmu Keperawatan
    Dunia Ilmu Keperawatan
    Dokumen9 halaman
    Dunia Ilmu Keperawatan
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dekubitus
    Skripsi Dekubitus
    Dokumen93 halaman
    Skripsi Dekubitus
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • 454 855 1 SM
    454 855 1 SM
    Dokumen8 halaman
    454 855 1 SM
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi SAP
    Hipertensi SAP
    Dokumen4 halaman
    Hipertensi SAP
    Nadia Desyerian
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Leaflet
    Hipertensi Leaflet
    Dokumen3 halaman
    Hipertensi Leaflet
    Nisak Syam
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi SAP
    Hipertensi SAP
    Dokumen4 halaman
    Hipertensi SAP
    Nadia Desyerian
    Belum ada peringkat
  • LP-CVA Stroke
    LP-CVA Stroke
    Dokumen24 halaman
    LP-CVA Stroke
    Wafur Irawan
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi SAP
    Hipertensi SAP
    Dokumen4 halaman
    Hipertensi SAP
    Nadia Desyerian
    Belum ada peringkat