Anda di halaman 1dari 1

Menurut Josef Prijotomo, rumah adalah hasil ulah tangan dan akal manusia.

Dia dirakit dan disusun dengan segnap kesadaran dan keyakinan bahwa di rumah ini
(sebagian dari) hidup dan kehidupan manusia penghuni digantungkan padanya. Bila
rumah ambruk penghuni bisa binas, bila rumah terbakar penghuninya bisa sengsara.
Tidak sekedar itu saja ketergantungan hidup manusia pada rumah. Sebagai lingkungan
hidup buatan, kehidupan paling pribadi diselenggarakan, yakni khususnya
melangsungkan kegiatan kegiatan yang sudah menjadi kodrat manusia;
melangsungkan kontak dengan PenciptaNnya, menghormati leluhurnya, dan
mengusahakan keturunan.
Dalam rumah tradisional keseluruhan bidang dinding, lantai dana tap
memisahkan ruangan didalam rumah dengan lingkungan alamiahnya. Rumah benarbenar menjadi bagian dari hidup manusia dimana manusia terpisah dari alam
lingkungan di luarnya; menjadi tempat dimana berlangsung hidup dan kehidupan
yang tak membutuhkan segala bentuk kontrak dengan dunia luar beserta isinya.
Menurut Norman Crowe (1997) dalam mengenali rumah sebagai integral
dengan konsep tempat tinggal, khususnya sebagaimana yang tercermin dalam
pengertian bahasanya, maka pengertian kata yang lebih luas tentang tempat dimana
kita tinggal selalu meletakkan rumah itu pada pusatnya. Dalan suatu pengertian/arti,
rumah menjadi perwujudan pusat tempat dimana kita tinggal-plot tanah/ground kita,
atau lading kita, daerah kita, atau dunia. Rumah sering dilihat sebagai pusat dari
dominan kita tak peduli bagaimanapun besarnya dominan itu.

[Type text]

Page 3

Anda mungkin juga menyukai