Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan
negara dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarkat adil, makmur
dan merata berdasrkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah Provinsi
terdiri atas daerah-daerah kabupaten kota. Tiap-tiap daerah tersebut
mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya

untuk

meningkatkanj

efisiensi

dan

efektifitas

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.


Pasal 18A ayat (2) UUD RI 1945 mengamanatkan agar hubungan
keuangan,pelayanan umum, serta pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU.
Dengan demikian, UUD 1945 menjadi landasan filosofis dan landasan
konstitusional pembentukan UU tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang menjadi acuan bagi
pemerintah untuk mengatur dan menyelenggarakan program keuangan agar
bisa dilaksanakan tepat sasaran yakni menyentuh kebutuhan rakyat.

BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajban negara yag dapat di
nilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban.
Pendekatan yang dipakai dalam merumuskan keuangan dari sisi objek,
subjek, proses, dan tujuan dijelaskan sebagai berikut. Pengertian keuangan
dilihat dairi susut pandang.
1) Objek : semua hak, kewajiban, negera yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kebijkan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter, dan
pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan serta segala sesuatu
baik yang berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
2) Subjek : seluruh objek keuangan di atas yang dimiliki negara dan/ atau
dikuasai pemerintah, negara/daerah dan badan lain yang ada kaitannya
dengan keuangan negara.
3) Proses : seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
objek tersebut, di atas mulai dari pemurusan kebijakan dan pengambilan
keputusan sampai dengan pertanggungjawaban.
4) Tujuan : seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang
berkatian dengan pemilikan dan/atau penguasaan objek dalam rangka.
5) Penjelasan UU No. 17 tahun 2003 butir 3):semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. (Pasal
1 huruf 1 UU No. 172003)
Dengan demikian pengertian keuangan negara meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan pajak, mengeluarkan
dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman.
2) Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintah negara dan membayar tagihan pihak ketiga.
3) Penerimaan negara
4) Pengeluaran negara

5) Penerimaan negara
6) Pengeluaran daerah
7) Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain
yang dapat di nilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan
pada perusahaan negara/perusahaan negara.
8) Kekayaan pihak lain yang dkuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintah dan atau kepentingan umum.
9) Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.
Bidang pegelolaan keuangan negara yang demikian luas dapat dikelompokkan
dalam sub bidang pengelolaan fiskal, sub bidang pengelolaan moneter dan sub
bidang penglolaan kekayaan negera yang dipisahkan.
Dalam

rangka

mendukung

terwujudnya

good

governance

dalam

penyelenggaraan, pengelolaan kuangan negara perlu diselanggarakan secara


profesional, terbuka, dan tanggungjawab sesuai dengan aturan pokok yang
telah ditetapkan dalam undang-undang dasar.
Sesuai dengan amanat pasal 23 C Undang-Undang Dasar 1945, UndangUndang tentang Keuangan Negara perlu menjabarkan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam undang-undang dasar tersebut ke dalam asas-asas umum
yang meliputi baik asas-asas yang telah lama dekenal dalam pengelolaan
keuangan negara, seperti asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan,
dan asas

spesialitas maupun asas-asas baru sebagai pencerminan best

practice (penerapan kaidah-kaidah yang baik) dalam pengelolaan kuangan


negara, antara lain

PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA


Hak-Hak Negara

Hak-hak negara dalam hal ini adalah segala hak atau usaha yang dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka mengisi kas negara. Hak-hak itu antara lain
meliputi :
a) Hak Mencetak Uang
Pelaksanaan hak ini, sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan, diselanggarakan oleh Bank Indonesia, yang dalam
hal ini bertindak selaku Bank Sentral. Sedang proses pencetakan
uangnya dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang
Republik Indonesia (Perum Peruri).
b) Hak Mengadakan Pinjaman
Hak pemeritah untuk mengadakan pinjaman ini meliputi baik pinjaman
dalam negeri maupun pinjaman luar negeri. Pinjaman dalam negeri
dalam hal ini dapat dibedakan atas pinjaman jangka panjang dan
pinjaman jangka pendek.
c) Hak Menarik Pajak
Penyelenggaraan negara tidak bisa dipisahkan dari penarika pajak.
Sehubngan dengan itu, pajak adalah sumber penerimaan negara yang
paling penting
d) Hak Menarik Iuran dan Pungutan
Berbeda dengan pajak, yang tidak memiliki hubungan lagsung dengan
barang atau jasa yang diterima masyarakat dari pemerintah, hak
pemerintah menarik iuran dan pungutan ini memiliki kaitan langsung
dengan barang atau jasa yang diberikan pemerintah kepada
Kewajiban Negara
Kewajiban-kewajiban negara, dalam garis besarnya, dapat dkelompokan
atas dua bentuk kewajiban sebagai berikut (a) Kewajiban menyelengarakan
tugas-tugas negara dan (b) kewajiban membayar tagihan-tagihan yang datang
dari pihak ke tiga. Kewajiban menyelengarakan tugas-tugas negara,secara
yuridis,sepenuhnya

didasarkan

atas

pembukaan Undang-undang dasar

amanat

yang

terkandung

dalam

1945 itu dapat di simpulkan, bahwa

kewajiban-kewajiban negara dalam hubungnya dengan penyelengaraan tugastugas negara,meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
c. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

Dalam pelaksanaanya, pelaksanaan kewajiban pemerintah bentuk pertama


ini, dapat dibedakan atas kewajiban-kewajiban pembangunan. Bila kewajibankewajiban rutin dan kewajiban-kewajiban berkaitan dengan pelaksanaan tugas
sehari-hari pemerintah, maka kewajiban-kewajiban pembangunan berkaitan
dengan peranan pemerintah sebagai salah satu pelaksanaan pembangunan.
MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
1. Pendekatan Pengelolaan Keuangan Negara
Dari sisi obyek keuangan negara akan meliputi seluruh hal dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, di dalamnya
termasuk sebagi kebijakn dan kegiatan yang terselengara dalam bidang
fiskal,moneter dan atau pengelolaan kekayaan negara yang di pisahkan
Dari sisi subyek, keuangan negara meliputi negara,dan
pemerintah pusat,pemerintah daerah,perusahaan negara/daerah,dan
badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara.
Keuangan negara dari sisi proses mencakup seluruh rangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek diatas mulai dari
proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggungjawaban.
Keuangan negara juga meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan atau penguasaan
obyek sebagaimana tersebut diatas dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara, pendekatan terakhir ini dilihat dari sisi tujuan.
Pihak yang mengelola hak dan kewajiban negara
Bila dari segi pengertiannya keuangan negara meliputi hak
negara dan kewajiban negara, maka dilihat dari segi pihak yang
mengelolanya, keuangan

negara dapat dikelompokkan kedalam dua

bagian sebagai berikut : (a). yang pengelolaannya dipisahkan dan , (b)


yang dikelola langsung oleh negara.
1. Pengelolaan terpisah
Komponen keuangan
dipisahkan

adalah

negara

komponen

yang

keuangan

pengelolaannya
negara

yang

pengelolaannya diserahkan kepada badan-badan usaha milik


negara dan lembaga-lembaga keuangan milik negara.
Perusahaan jawatan (Perjan) adalah perusahaan negara
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Bersifat memberi pelayanan kepada masyarakat.


b. Statusnya berlainan dengn hukum public.
c. Modalnya merupakan bagian dari anggaran pendapatan
dan belanja negara yang dikelola oleh departemen yang
membawahinya.
Perusahaan Umum negara (Perum) adalah perusahaan
negara yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bersifat

melayani

kepentingan

umum,

namun

juga

diharapkan dapat memumpuk keuntungan.


b. Bersatus badan hukum dan di atur berdasarkan ketentuan
undang-undang No.19/1969.
c. Sampai tingkat tertentu menerima subsidi dari pemerintah.
d. Seluruh modalnya merupakan milik negara yang di ambil
dari kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi ke
dalam bentuk saham-saham.
Adapun

perusahaan

perseroan

Negara

(persero)

adalah

perusahaan negara yang memiliki ciri sebagai berikut:


a. Bersifat mengejar keuntungan.
b. Bersatus badan hukum dan berbentuk perseroaan
terbatas.
c. Tidak menerima subsidi dan fasilitas dari pemerintah.
d. Seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh
pemerintah serta terbagi ke dalam bentuk sahamsaham.
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dalam
penyelengaraan negara,pengelolaan keuangan negara perlu di selenggarakan
secara profesional,terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan
pokok yang telah ditetapkan dalam UUD 1945 .
Bidang pengelolaan keuangan negara yang demikian luas secara
ringkas dapat dikelompokan dalam sub bidang pengelolaan fiskal,sub bidang
pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaaan kekayaan negara yang di
pisahkan. Sub bidang pengelolaan fiskal meliputi enam fungsi
a. Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal
Fungsi pengelolaan kebijakan ekonomi makro dan fiskal ini meliputi
penyusunan Nota keuangan dan RAPBN, serta perkembangan dan

perubahanya, analisis kebijakan,evaluasi dan perkiraan perkembangan


ekonomi makro, pendapatan negara,belanja negara,pembiayaan,analisis
kebijakan,evaluasi dan perkiraan perkembangan fiskaldalam rangka
kerjasama internasional dan regional.
b. Fungsi penganggaran
Fungsi ini meliputi penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan,
serta perumusan standar, norma, pedoman, kriterian, prosedur dan
pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang APBN.
c. Fungsi perbendaharaan
Perbendaharaan meliputi perumusan kebijakan, standar, sistem dan
prosedur dibidang pelaksanaan penerimaan dan pengeluaraan negara,
pengadaan barang dan jasa instansi pemerintah serta akuntansi
pemerintah pusat dan faerah,kekayaan pihak lain ini meliputi kekayaan
pihak lain ini meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain.
d. Fungsi pengawasan keuangan
Sementara itu,bidang moneter meliputi sistem pembayaran,sistem lalu
lintas devisa, dan sistem nilai tukar.

PENGERTIAN PENGELUARAN NEGARA DAN FUNGSI ANGGARAN


Pengeluaran negara adalah pengeluaran atau setiap pengunaan uang
dan sumber daya suatu negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah
atau negara dalam rangka menjalankan fungsinya mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya
1. Fungsi negara dalam sistem kapitalisme
Sistem kapitalisme adalah suatu sistem di mana barang kapital dimiliki
oleh swasta atau perorangan yang digunakan untuk mencari laba
pemiliknya. Sistem kapitalisme, sistem ekologi.
2. fungsi negara berdasarkan sistem sosialisme
Menguasai segala bidang (bersifat omnipotent), tapi tidak berarti
bahwa di dalam sistem sosialisme tidak ada hak serta kebebasan
individual.
3. fungsi negara menurut Richard A. Musgrive

a) allocation branch
b) distribution branch
c) stabilization branch
4. fungsi negara menurut John Stuart Mill
a) necessary function of government
b) optional function of government
5. fungsi negara menurut UUD 1945, yaitu:
a) melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia
b) memajukan kesejahteraan umum
c) mencerdaskan kehidupan bangsa
d)

ikut

melaksanakan

ketertiban

dunia

berdasarkan

kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial


BENTUK BENTUK ANGGARAN
Definisi anggaran berdarkan national commitee on governmental
accounting (NCGA), saat ini governmental accounting standards board
(GASB), sebagai berikut:
... rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya
dalam periode waktu tertentu

Anggaran berfungsi sebagai berikut:


a) anggaran berdasarkan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
b) anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang.
c) anggaran sebagai alat komunikasi intern yang menghubungkan berbagai
unit kerja dan mekanisme kerja antar bawahan dan atasan.
d) anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja..
e) anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien
dalam pencapaian visi organisasi.
f) anggaran merupakan instrumen politik.
g) anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.

Karakteristik anggaran sektor publik:


a) anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
b) anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa
tahun.
c) anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
d) usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusunan anggaran.
e) sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
Prinsip anggaran sektor publik:
1. otorisasi oleh legislatif.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu
sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.
2. komprehensif.
Menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Adanya dana
non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat
komprehensif.
3. keutuhan anggaran.
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum.
4. nondiscretionary appropriation.
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisien dan efektif.
5. periodik.
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan
maupun multi tahunan.
6. akurat.
Estimasi anggaran tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang
dapat dijadikan sebagai kantong kantong pemborosan dan in efisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan
dan over estimate pengeluaran.

7. jelas Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat dan tidak


membingungkan.
8. diketahui publik.
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
7. JENIS ANGGARAN
1. anggaran operasional.
Digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari hari dalam menjalankan
pemerintah seperti belanja rutin.
2. anggaran modal / investasi
Menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot dan sebagainya biasanya
dilakukan dengan menggunakan pinjaman.

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIK


1. tahap persiapan anggaran
Dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.
Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan adalah sebelum
menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan
penaksiran pendapatan secara lebih kuat. Jika anggaran diestimasi pada saat
bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.
2. tahap ratifikasi
Tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat.
Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga
harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang
memadai. Integritas dan kesiapan mental sangat penting karena pimpinan
eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan
argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan bantahan
dari pihak legislatif.
3. tahap implementasi / pelaksanaan anggaran.

Harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem


(informasi) akuntansi dan sistem pengendalian manajemen.
4. tahap pelaporan dan evaluasi
Terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap implementasi telah didukung
dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik,
maka diharapkan tahap budget, reporting and evaluation tidak akan
menimbulkan banyak masalah.
Tujuan proses penyusunan anggaran sektor publik:
a) membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi
antar bagian dan lingkungan pemerintah.
b) membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang
dan jasa publik melalui pemrioritasan.
c) memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

KEUANGAN DAERAH, RUANG LINGKUP DAN AZAS AZAS :


Otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah untuk
menyelenggarakan roda pemerintahan dan mengelola sumber sumber
keuangan.
Berdasarkan peraturan pemerintah pemerintah nomor 58 tahun 2005,
pengertian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
tersebut.
Istilah dalam keuangan daerah:
1) hak daerah adalah haku untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah
serta melakukan pinjaman.

Berbagai pajak daerah dan retribusi daerah

selanjutnya menjadi bagian dari pendapatan daerah dalam rangka untuk


membiayai belanja daerah.
2.

kewajiban daerah adalah kewajiban daerah untuk menyelenggarakan


urusan Pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga.

3.

Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh


pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat Daerah (DPRD) menurut

asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Berdasarkan pengertian diatas, ruang lingkup keuangan daerah
meliputi:
1. Hak daerah untuk memungut pajak Daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman
2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga.
3. Penerimaan daerah
4. Pengeluaran daerah
5. Kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain dapat dinilai dengan
uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan Daerah
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka

penyelenggaraan

tugas

pemerintah

daerah

dan/atau

kepentingan umum.
Lebih lanjut Pengelolaan keuangan daerah yang dimaksud disini
meliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.

Asas umum pengelolaan keuangan daerah


Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah
Struktur APBD
Penyusunan APBD
Penetapan APBD
Pelaksanaan dan perubahan APBD
Penatausahaan keuangan daerah
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Pengendalian dafisit dan penggunaan surplus APBD
Pengelolaan kas umum daerah
Pengelolaan piutang daerah
Pengelolaan investasi daerah
Pengelolaan barang milik daerah
Pengelolaan dana cadangan
Pengelolaan utang daerah
Pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah
Penyelesaian kerugian daerah
Pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah
Pengaturan pengelolaan keuangan daerah

Pengelolaan keuagan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem


terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan
dengan peraturan daerah.
Asas asas Pengelolaan Keuangan Daerah
Berdasarkan pasal 4 ayat 1 PP No. 58 tahun 2005 asas pengelolaan
Keuangan Daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat.
a. Efisien yang dimaksud disini adalah pencapaian keluaran yang
maksimum dengan masukan tertentu atau penggunaan masukan
terendah untuk mencapai keluaran tertentu
b. Ekonomis maksudnya adalah perolehan masukan dengan kualitas dan
kuantitas tertentu pada tingkat harga yang terendah
c. Efektif adalah pencapaian hasil program dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil
d. Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan
masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi
seluas-luasnya tentang keuangan daerah
e. Bertanggung jawab maksudnya adalah
seseorang

atau

satuan

kerja

untuk

perwujudan

kewajiban

mempertanggungjawabkan

pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan


dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
f. Keadilan
adalah

keseimbangan

distribusi

kewenangan

dan

pendanaannya. Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang


dilakukan dengan wajar dan proposional.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai .
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata , saya ucapkan Terima kasih.

Jambi, Maret 2016

Penyusun

BAB III
KESIMPULAN
Sistem informasi Keuangan secara nasional adalah sarana bagi
pemerintah untuk mengolah, menyajikan dan mempublikasikan informasi dan
laporan pengelolaan keuangan baik di daerah maupun di pusat sebagai sarana
penunjang tercapainya tata pemerintahan yang baik melalui transparansi dan
akuntabilitas.
Pengelolaan yang efektif dan tetap sasaran menjadi kunci utama
keberhasilan pemerintah dalam menyajikan keuangan bagi masyarakat agar
kepercayaan masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas pemerintah
bisa bertahan lama.
Untuk itu bagi pemerintah, dalam pengelolaan keuangan haruslah
transparan kepada publik agar rakyat juga tahu bahwa dalam pengelolaan
keuangan, bukan untuk kepentingan pemerintah saja yang dipenuhi,
kepentingan rakyat juga harus ditingkatkan, bukan malah melorot.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsoro Dody, 2001, AKUNTANSI PEMERINTAHAN.


Penerbit Gunadarma, Yogyakarta.
UU No. 17 Tahun 2003. Tentang Keuangan Negara.

MAKALAH
SISTEM KEUANGAN DAN
PEMBENDAHARAAN NEGARA

DISUSUN OLEH :
NAMA

: NOVIKA TRIWATI

NIM

: B10013024

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JAMBI
2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN

BAB II

PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN KEUANGAN NEGARA
1.2 ANALISIS
1.3 ASAS-ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

BAB III PENUTUP


1.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

SARAN

Anda mungkin juga menyukai