Acara 2
Acara 2
Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten
: Retno Mayangsari
: B1J013074
:V
:5
: Kamilah Dwi Septiani
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri
tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-pasangkan
dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam
kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.
Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani
berkebangsaan Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus
(Veanti, 2009).
Pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada banyaknya persamaan dan
perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan
di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan
makhlik
hidup
dikatakan
makin
jauh
kekerabatannya,
untuk
dapat
hewan
avertebrata
antara
lain
Cnidaria,
Ctenopora,
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara vermes dan mollusca, antara lain :
1. Mengenal beberapa anggota phylum Platyhelminthes, Annelida dan Mollusca.
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi dan klasifikasi anggota
phylum Platyhelminthes, Annelida dan Mollusca.
Platyhelminthes mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih seperti pita atau daun.
Beberapa ciri khas Platyhelmintes adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
sensori. Mollusca tingkat tinggi mempunyai kepala, mata, saluran cerna, mantel, dan
beberapa mempunyai tentakel (Sugiri, 1989).
Planaria merupakan metazoa bersimetri bilateral. Memiliki jaringan sebagai
bagian dari homeostasisnya. Planaria mempunyai dua lobus cephalic ganglia,
photoreseptor dan sel sensori tipe lain, mempunyai silia dan sistem otot untuk
pergerakan dan mengenali objek, sistem gastrovaskuler untuk digesti, mempunyai
otot pharynk, sistem ekskretori dan epidermis (Reddlen, 2005).
Tubifex sp. atau yang dikenal sebagai cacing sutera mempunyai bentuk tubuh
bulat ramping terdiri dari 30-60 segmen. Terdapat dua lapisan otot yang membujur
dan melingar disepanjang tubuhnya. Bagian ekor akan berada di bagian permukaan
dan berfungsi sebaagai alat bernapas dengan cra difusi langsung dari udara. Tubifex
sp. termasuk golongan hermaprodit karena dalam satu tubuh terdapat kelamin jantan
dan betina. Perkembangan telur terjadi di dalam kokon yang dihasilkan oleh kelenjar
epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut clitelum (Chumaidi dan
Suprapto, 1986).
Chiton sp. merupakan anggota dari Polyplacophora ada sekitar 900 spesies
yang hidup di air dangkal, biasanya melekat pada bebatuan.Bentuk tubuh mereka
oval dan pipih dorso ventral, tidak mempunyai tentakel dan matapada wilayah
kepalanya, kelompok hewan ini memiliki 8 segmen yang saling tumpang tindih
cangkang atau valve terletak pada sisi dorsal. Valve longitudinal tersusun atas
jaringan otot dan jaringan otot itu dilapisi perinotum dengan tambahan spikula, bulubulu ataupun tonjolan-tonjolan yang lain (Kaas and Van Belle 1985a; Schwabe 2010
dalam Avila & Sigwart, 2013). Identifikasi Chiton sp.bergantung pada bentuk
mikroskopik dari valve, perbedaan spesies dapat dilihat dari bentuk, ukuran, dan
kepadatan spikula pada perinotum. Alat tambahan yang penting ialah radula dan
insang (Avila & Sigwart, 2013).
Anadara sp. termasuk dalam kerang-kerangan. Kerang merupakan hewan
aquatik yang hidup pada substrat dasar perairan dan ada juga yang menempel
pada
substrat
keras
pada
badan
class
sekretnya sendiri dengan dua bagian yang disebut valves. Bivalvia tidak mempunyai
kepala dan radula (Castro & Huber, 2007).
Simetris tubuh Sepia sp adalah bilateral. Bentuk tubuh Sepia sp cenderung
lebih besar atau gemuk dibandingkan cumi-cumi. Mantelnya berwarna putih dengan
bintik-bintik merah ungu dan diselubungi selaput tipis yang berlendir, pada kedua
sisinya terdapat sirip lateral yang memanjang dari ujung dorsal sampai ventral.
memiliki mulut yang dikelilingi oleh 8 lengan dan 2 tentakel. Bagian kepala terdapat
sepasang mata yang telah berkembang dengan baik, yaitu memiliki lensa mata dan
iris, tetapi tidak mempunyai kelopak mata. Sepia sp memiliki 3 jantung dan berdarah
biru. Mempunyai cangkang internal yang keras karena terbuat dari zat kapur.
Memiliki organ ginjal yaitu Nefridium (Encyclopedia of Life, 2014). Turritella
cingulifera merupakan spesies siput, gastropoda yang hidup di laut yang termasuk
kedalam family Turritelidae. Ditempatkan pada subgenus Kurosioia atau Haustator.
Kunci identifikasi merupakan alat bantu yang sangat penting dalam
taksonomi. Kunci juga dapat bersifat membatasi upaya identifikasi. Sebuah spesimen
yang unik atau menyimpang dari karakteristik umum akan mustahil teridentifikasi
oleh kunci yang bersifat umum (Uli, 2011). Proses pembuatan kunci identifikasi
diawali dengan analisa karakter morfologi dari tiap-tiap spesies. Karakter-karakter
tersebut kemudian direkam dengan kamera digital yang ditempatkan pada mikroskop
compound. Karakter morfologi yang telah terdata tersebut kemudian disusun dalam
suatu matriks. Dengan bantuan matriks tersebut tahap demi tahap pemilahan karakter
dalam kelompok besar yang dilanjutkan dengan pemilahan karakter dalam kelompok
yang lebih kecil. Kelompok-kelompok karakter tadi kemudian disusun untuk
membangun sebuah kunci identifikasi (Sartiami, 2008).
Anadara sp.
Keterangan:
1. Unbo
2. Gigi lateral
3. Garis palial
4. Lekuk palial
5. Bekas otot aductor
4
Nama Ilmiah : Anadara sp.
5 Nama Lokal : Kerang darah
:
1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class
: Bivalvia
Ordo
: Arcoida
Family : Arcidae
Genus
: Anadara
Species : Anadara sp
1.
Chiton sp.
2.
Dorsal
3
4
6
Ventral
Keterangan:
1. Anterior valve
2. Posterior valve
3. Mulut
4. Insang
5. Head-foot
6. Anus
Nama Ilmiah: Chiton sp.
Nama Lokal : kiton
Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class
: Polyplacophora
Ordo
: Chitonida
Family : Chitonidae
Genus
: Chiton
Species : Chiton sp
Sepia officinalis
2.
1
3.
Keterangan:
1. Tentakel
2. Lengan
3. Mata
4. Mantel
5. Fin
6. Mulut
Nama Ilmiah : Sepia officinalis
Nama Lokal : sotong
Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class
: Cephalopoda
Ordo
: Sepiida
Family : Sepiidae
Genus
: Sephia
Species : Sepia officinalis
Turritella cingulifera
Keterangan:
1. Apex
2. Sultura
1
3. Collumela
Nama
Ilmiah:
Turritella
cingulifera
2
Nama Lokal : Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class
: Gastropoda
3
Ordo
: Sorbecoconcha
Family : Turritellidae
Genus
: Turritella
Species : Turritella cingulifera
B. Pembahasan
phylum
ciri-ciri
triploblastik
aselomate,
simetri
bilateral,
protostomia,
A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Preparat yang digunakan untuk mewakili Phylum Plathihelmintes ialah Dugesia
sp. Tubifex sp. mewakili Phylum Annelida. Preparat yang lain seperti Chiton sp.,
Sephia officinalis, Anadara sp., dan Turritella cingulifera termasuk ke dalam
phylum Mollusca.
2. Ciri dari Dugesia sp. ialah memiliki auricle, rongga gastrovaskuler dan pharynk.
Ciri dari Tubifex sp. ialah bermetamer, memiliki clitelum, memiliki prostomium
sebagai sensor. Ciri utama dari dari Chiton sp. ialah memiliki 8 buah lempeng
dorsal. Ciri dari Anadara sp. memiliki cangkang yang bersatu, mempunyai filter
feeder. Ciri dari Sephia officinalis ialah bertubuh lunak dengan cangkang dalam
dan memiliki tentakel. Turritella cungifera merupakan kerang dengan ukuran
cangkang medium. Cangkang berbentuk seperti menara. Cangkang berwarna
kecoklat-coklatan.
B. Saran
Praktikan lebih cermat dalam melihat dan mengidentifikasi masing-masing preparat.
DAFTAR REFERENSI
VILA, S.P.; SIGWART, J. 2013: New records for the shallow-water chiton fauna
(Mollusca, Polyplacophora) of the Azores (NE Atlantic). ZooKeys, 312: 23-38.
2011.
Identifikasi
dan
Determinasi
Hewan.
http://maximiliancortes.blogspot.com/2011/12/identifikasi-dan-determinasi
-hewan.html?zx=14b02151cf2a1303 , diakses 1 November 2015.
Veanti,