Anda di halaman 1dari 7

teori ekonomi makro

BAB l
PENDAHULUAN
Sejak manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus diselesaikan
bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka masingmasing? Karena kebutuhan seseorang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri. Makin
luas pergaulan mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhannya. Peribahasa pada zaman yunani purbakala mengatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang sukar bergaul (zoon politikon). Peribahasa ini mengambarkan bagaimana
eratnya pergaulan antara seorang manusia dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.[1]
Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja
dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu
keseimbangan umum tadi. Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor
perekonomian bukan bagian dan tugas pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan
antara masing-masing sektor termasuk di dalam tugas tersebut.[2]
Teori ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikroekonomi dan
makroekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang berhubungan dengan bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan cara mereka berinteraksi dengan pasar
meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, seperti kegiatan seorang
konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar. Selain itu, mikroekonomi menitikberatkan
analisisnya untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan resource yang ada dan mencapai
kepuasan yang maksimum. Makroekonomi mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan
seperti tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan keseluruhan pengusaha atau perubahan
keseluruhan kegiatan ekonomi. Titik berat analisa makroekonomi terletak pada bagaimana segi
permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian, masalah utama
yang selalu dihadapi setiap perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan pemerintah
untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teori Ekonomi Makro adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari peristiwa atau
masalah-masalah ekonomi secara keseluruhan atau secara agregatif.
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah
untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan
yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan. Variabel-

variabel itu diantaranya: tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi
nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang
beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain- lain.[3]
Kajian utama dalam perekonomian:
Pertumbuhan ekonomi
Ketidakstabilan kegiatan ekonomi
Pengangguran
Kenaikan harga (inflasi)
Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
B. Teori Keynes Dan Adam Smith; Lahirnya Ekonomi Makro
1. Ibnu Khaldun (1332-1046 / 732-808 H).
Kajian ekonomi ini juga dibicarakan oleh filosof islam, Ibnu Khaldun dalam
bukunyaMuqaddamah,bagian V, motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak
terbatas, sedangkan barang yang memuaskan kebutuhannya itu sangat terbatas.[4] Oleh karena
itu pemecah soal ekonomi haruslah dipandang dari dua sudut yaitu sudut tenaga dan
penggunaannya.
Adapun sudut tenaga dapat dibagi menjadi:
a. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang (objek) untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subjek)
dinamakan maasy (penghidupan).
b. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan orang banyak,
dinamakan tamawwul (perusahaan).
Adapun dari jurusan kegunaannya dapat dibagi menjadi:
a. Kegunaan barang-barang yang dihasilkan itu hanyalah untuk kepentingan sendiri, hal ini
dinamakan rezeki.
b. Kegunaannya untuk kepentingan orang banyak, sedangkan kepentingan orang yang mengerjakan
bukanlah menjadi tujuan.[5]
Pembagian ini ternyata digunakan dalam kalimah-kalimah yang dipakai oleh Allah.
Dalam surat Hud ayat 6, memakai perkataan rezeki bagi segala makhluk melata di bumi. Dalam
ayat lain, Allah mewajibkan untuk mencari rezeki.
2. Adam Smith (1723-1790 M).
Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan
bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the wealth of Nations yang
kemudian dikenal dengan Wealth of Nations (1776).
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem
ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), kerena ada kekuatan
pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa
sederhana tangan gaib itu adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya
ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya bahwa

mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika pemerintah tidak ikut
campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang
ekonom perancis Jean Baptiste Say (1767-1832) mematangkan pemikiran Smith dengan
pendapatnya yang dikenal dengan hokum say (says law) suply creates its own
demand dalam bukunya: A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari pernyataan ini
adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai
keseimbangan pasar.
3. Jonh Maynard Keynes dan Umer chapra (1929-1933).
Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia pada tahun 1929-1933 yang dikenal
sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal dikotomi mikro-makro.
Namun Depresi Besar (Great Depression) membuyarkan keyakinan hipotesis ekonomi klasik,
karena Depresi Besar terjadi dalam waktu yang lama dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Jonh Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui
bukunya The Genera! Theory of Employment, Interest and Money. Keynes menyanpaikan dua
hal pokok, yang pertama adalah kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang
keampuhan mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menurutnya kelemahan
teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu
ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Pokok pikirannya yang kedua berupa
usulan pemulihan dengan memesukan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka
menstimulir sisi permintaan.
C. Kajian Ilmu Ekonomi Makro.
1. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Kenaikan harga
baru dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan bersifat terus-menerus. Inflasi menjadi fokus
utama analisis ekonomi makro karena gajala inflasi menunjukan inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan
agregat (jumlah permintaan total terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama
periode tertentu) dan penawaran agregatnya (jumlah produksi total barang dan jasa dalam suatu
perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding peroide sebelumnya.
3. Pengangguran
Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari kerja)
tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang diinginkan).
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia

Kerja sama dalam ekonomi internasional, terutama perdagangan antarnegara dilakukan


karena satu negara tidak dapat berdiri sendiri dalam upaya mensejahterakan rakyatnya. Secara
ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja internasional terdeteksi melalui
analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.oleh karena itu ilmu ekonomi
internasional berkembang pesat.

5. Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi mendapatkan perhatian yang penting dalam teori ekonomi makro, karena
dampak-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya resesi ekonomi yang berkepanjangan akan
menjerumus perekonomian ke keadaan depresi. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan juga
akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah
dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus[6].
D. Kebijakan Pemerintah.
Peran atau kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro dapat berupa kebijakan fiskal
dan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro
kekondisi yang lebih baik dengan cara mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat.
Sedangkan kebijakan fiskal ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang
lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip Islam tentang kebijakan fiskal dan anggaran belanja bertujuan untuk
mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan
menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama.
Tujuan pokok agama Islam adalah untuk mencapai kesejahteraan umat manusia.
Kesejahteraan umat manusia ini dapat dicapai bila seluruh sistem hukum dan ekonomi tidak
membicarakan kebijakan fiskal saja, dan hal ini sesuai dengan Sifat-Sifat Ilahi: Maha Pemberi
Rezeki, Maha Pemurah, dan Maha Pengasih. Sehingga, kegiatan-kegiatan yang menambah
pengeluaran dan menarik penghasilan negara harus digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi
dan sosial tertentu dalam kerangka umum hukum Islam seperti yang telah ditetapkan dalam AlQuran dan Sunnah.[7]
Pendapatan utama bagi negara di masa Rasulullah SAW adalah zakat dan ushr. Keduanya
berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak. Seperti tercantum dalam Al-Quran
Surat At-Taubah ayat 60.

yJR) Ms%y9$# !#ts)=9 3|$ *


yJ9$#urt,#Jy9$#ur $pkn=t px9xsJ9$#ur
Nk5q=%ur >$s%h9$# tBt9$#ur ur
@6y !$# $#ur@69$# ( Zps iB !$# 3
!$#ur O=t O6ym

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana
Kebijakan fiskal pada umumnya memiliki kebijakan yang sama dengan kebijakan
moneter, perbedaannya terletak pada instrumen dari kebijakannya. Jika pada kebijakan moneter
pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, sedangkan pada kebijakan fiskal
pemerintah tidak lagi mengendalikan jumlah uang akan tetapi pemerintah beralih untuk
mengendalikan penerimaan dan pengeluaran.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan/agregat,
Variabel yang dikaji di dalam ekonomi makro antara lain : pandapatan nasional, kesempatan
kerja atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional. Teori ekonomi makro sering disebut dengan Employment
Theory (teori kesempatan kerja), atau National Income Analysis(analisis pendapatan nasional).
Sedangkan di dalam ekonomi mikro mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil
seperti: perusahaan, rumah tangga.
Permasalahan dalam teori ekonomi makro meliputi :
Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi
Pengangguran
Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Siklus Ekonomi
Menurut Ibnu Khaldun motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,
sedangkan barang yang memuaskan sangat terbatas. Adam smith menyatakan ekonomi ibarat
alam yang berjalan serba teratur, dan akan mampu memulihkan dirinya sendiri karena adanya
kekuatan pengatur tangan-tangan yang tidak terlihat yakni mekanisme alokasi sumber daya
berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Menurutnya kelemahan teori klasik adalah
lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah
ekonomi pada sisi penawaran. Menurutnya J.M Keynes kelemahan teori klasik adalah lemahnya
asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi
pada sisi penawaran.
Didalam ekonomi makro pemerintah memiliki peran yaitu berupa kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter. Kebijakan fiskal ialah kebijakan pemerintah dengan mengubah penerimaan
dan pengeluaran,sedangkan kebijakan moneter ialah kebijakan yang ditempuh pemerintah
dengan cara mengubah jumlah peredaran uang.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2002),
Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Pratama Raharja, 2005).
http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pengantar-Teori-Ekonomi-Makro,diakses tgl: 15-3-2011, 20.35pm
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics, pengantar-teori-makro-ekonomi, diakses tgl: 15-3-2011,
20.39pm
http://WordPress.com/FreshyJide, kebijakan-fiskal-ekonomi-makro-islam,diakses tgl:
1-3-2011, 19.45pm

[1] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka
Setia, 2002), hal.11.
[2] http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pemgantar-Teori-Ekonomi-Makro, diakses
tgl: 15-3-2011, 20.35pm
[3] http://id.shvoong.com/social-sciences/economics, pengantar-teori-makro-ekonomi,
diakses tgl: 15-3-2011, 20.39pm
[4] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka
Setia, 2002), hal. 209.
[5] Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV Pustaka
Setia, 2002), hal.209-210.
[6] Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Pratama Raharja, 2005), hal.4-6.
[7] http://WordPress.com/FreshyJide, kebijakan-fiskal-ekonomi-makro-islam, diakses tgl: 1-3-2011,
19.45pm

Anda mungkin juga menyukai