Pembahasan KLP
Pembahasan KLP
PENDAHULUAN
Page 1
Dalam materi ini akan mengulas aplikasi perhitungan harga pokok proses
dengan menggunakan ketiga metode yang telah dipaparkan sebelumnya dan kasuskasus khusus yang mungkin terjadi dalam perhitungan harga pokok proses.
2.
3.
4.
Khusus dalam perhitungan Harga Pokok Proses. Di samping itu makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Akuntansi Biaya yang ditugaskan oleh
Dosen Mata Kuliah Akuntansi Biaya ibu Dra. Hj. Nurleni, M.Si, Ak.
Page 2
10.2 PEMBAHASAN
10.2.1 Perhitungan Harga Pokok Proses dengan Metode Rata-Rata
Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal
ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan periode sekarang dibagi
dengan unit ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata
tertimbang.
Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen
pertama merupakan harga pokok kumulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga
pokok dari departemen satu ditambahkan dengan departemen berikutnya yang
bersangkutan
Proses Pemberlakuan Metode Rata-rata
A.
Di departemen Pertama :
Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu :
biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara
biaya yang melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah
Page 3
awal dan harga pokok yang diterima pada periode yang bersangkutan.
Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam
3.
Contoh Soal :
PT. HIDAYAH yang memproduksi satu macam barang dengan memalui dua
departemen, mempunyai data persediaan dalam proses awal , data produksi dan biaya
produksi selama satu periode produksi sebagai berikut :
1.
Data Produksi dalam proses awal tahun 2006, adalah sebagai berikut :
Jumlah Unit
Harga Pokok :
Biaya Bahan /dari dept I
BTK
BOP
Harga Pokok Proses Lanjutan
Dept I
2.000
Dept II
1.000
1.200.000
570.000
380.000
1.370.000
324.000
405.000
Page 4
Jumlah
Tk Penyelesaian :
Biaya Bahan
Biaya Konversi
2.
2.150.000
2.099.000
100%
60%
40%
Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 18.000 unit, dari
semua yang diproses 16.000 unit telh selesai dan dikirim ke departemen II
untuk diproses lebih lanjut 4.000 unit masih belum selesai dengan tingkat
penyelesaian 100% biaya bahan dan 75% biaya konversi. Pada
Departemen II dari semua barang yang diproses tersebut sudah selesai dan
dikirim ke gudang sebanyak 15.000 unit. Produk yang belum selesai
3.
Biaya Bahan
BTK
BOP
Jumlah
Dari data tersebut diminta:
Dept. I
9.800.000
6.080.000
5.320.000
21.200.000
Dept. II
2.564.000
4.455.000
8.019.000
PT. HIDAYAH
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I
TAHUN 2015
Page 5
Data Produksi
Produk dalam proses Awal
Produk baru masuk proses
2.000
18.000
20.000
16.000
Dept II
Produk dalam proseas akhir
Tk Penyelesaian Bahan 100%; Konversi
4.000
75%
20.000
Biaya yang dibebankan
Elemen
PDP Awal
biaya
Biaya Bahan Rp 1.200.000
BTKL
Rp 570.000
BOP
Rp 380.000
Total
Biaya
Jumlah
Kegiatan
Rp 9.800.000
Rp 6.080.000
Rp 5.320.000
Ekuivalen
Rp11.000.000 Rp 20.000
Rp 6.650.000 Rp 19.000
Rp 5.700.000 Rp 19.000
Rp23.350.00
Per unit
Rp 550
Rp 350
Rp 300
Rp 1.200
Page 6
Rp19.200.000
Rp 2.200.000
Rp 1.050.000
Rp 4.150.000
Rp 23.350.000
20.000
19.000
PT. RAFINDO
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. II
TAHUN 2006
Data Produksi
Produk dalam proses Awal
Produk baru masuk proses
1.000
16.000
17.000
15.000
2.000
17.000
Pembebanan Biaya
Elemen
PDP Awal
Biaya
biaya
HPdr Dept I
BTKL
BOP
Kegiatan
Rp 19.200.000
Rp 3.564.000
Rp 4.455.000
Rp 1.370.000
Rp 324.000
Rp 405.000
Jumlah
Ekuivalen
Per unit
Rp 20.570.000
Rp 3.888.000
Rp 4.860.000
Rp 29.318.000
Rp 17.000
Rp 16.200
Rp 16.200
Rp 1.210
Rp 240
Rp 300
Rp 1.750
Page 7
Rp 26.250.000
Rp 3.068.000
Rp 29.318.000
17.000
16.200
JURNAL
a. Mencatat Pemasukan Kembali Harga Pokok dalam Proses Awal Dept I
BDP BBB Dept. I
Rp. 1.200.000
BDP BTKL Dept.I
Rp. 570.000
BDP BOP Dept. I
Rp. 380.000
Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I
Rp. 2.150.000
Rp. 9.800.000
Rp. 6.080.000
Rp. 5.320.000
Rp. 9.800.000
Rp. 6.080.000
Rp. 5.320.000
Rp. 4.150.000
Rp. 2.200.000
Rp. 1.050.000
Rp. 900.000
Page 8
BDP BOP
Rp. 3.564.000
Rp. 4.455.000
Rp. 3.564.000
Rp. 4.455.000
Rp. 3.068.000
Page 9
Rp. 2.420.000
Rp. 288.000
Rp. 360.000
Rp. 18.150.000
Rp. 3.600.000
Rp. 4.500.000
Page 10
5) Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar elemen
biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi
ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
Contoh Soal:
1.
PT. NAYAKA mempunyai data produksi dalam proses awal , biaya produksi
dan data produksi selama satu periode produksi sebagai berikut :
Data Produksi dalam proses awal tahun 2006, adalah sebagai berikut :
Jumlah Unit
Harga Pokok :
Biaya Bahan /dari dept I
BTK
BOP
Jumlah
Tk Penyelesaian :
Biaya Bahan
Biaya Konversi
Dept I
2.000
Dept II
2.500
450.000
220.000
150.000
820.000
1.460.000
420.00
300.000
2.180.000
100%
40%
60%
2. Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 23.000 unit, dari semua
yang diproses 20.000 unit telah selesai dan dikirim ke departemen II untuk
diproses lebih lanjut 5.000 unit masih belum selesai dengan tingkat
penyelesaian 100% biaya bahan dan 60% biaya konversi. Pada Departemen II
dari semua barang yang diproses tersebut sudah selesai dan dikirim ke gudang
sebanyak 18.000 unit. Produk yang belum selesai sebesar 4.500 unit denan
tingkat penyelesaian 80% biaya konversi.
3. Biaya Produksi yang terjadi selama kegiatan produksi adalah sebagai berikut :
Biaya Bahan
BTK
BOP
Jumlah
Dept. I
8.050.000
5.550.000
3.330.000
16.930.000
Page 11
Dept. II
5.628.000
3.618.000
9.246.000
PT. NAYAKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I
TAHUN 2006
Data Produksi
Produk dalam proses Awal
Produk baru masuk proses
2.000
23.000
25.000
20.000
5.000
25.000
Ekuivalen
Jumlah Biaya
Rp 820.000
Rp 8.050.000
Rp 5.550.000
Rp 3.330.000
Rp17.750.000
Per unit
23.000 Rp 350
22.200 Rp 250
22.200 Rp 150
Rp 750
Biaya yang
diperhitungkan :
Harga Pokok Produk Selesai = 20.000 unit
Produk Selesai dari produk dalam proses awal
Harga Pokok Yang Lalu
Rp 820.000
Penyelesaian
Tenaga Kerja
2.000 x 60% x Rp. 250
Rp 300.000
BOP
2.000 x 60% x Rp. 150
Rp 180.000
HP Produk Selesai
Periode ini
HP Produk Selesai
18.000 x
750
20.000 x
740
Page 12
Rp1.300.000
Rp13.500.000
Rp 14.800.000
Rp 1.750.000
Rp 750.000
Rp 450.000
Rp 2.950.000
Rp 17.750.000
Jumlah Yang
Diperhitungkan
Perhitungan Unit
Ekuivalen :
Biaya Bahan
2.000 x 0% + 18.000 +
Biaya Konversi
5.000 X 100%
2.000 x 0% + 18.000 +
23.000
22.200
5.000 X 60%
PT. NAYAKA
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. II
TAHUN 2006
Data Produksi
Produk dalam proses Awal
Produk baru masuk proses
Produk Selesai ditransfer ke Gudang
Produk dalam proseas akhir
Tk Penyelesaian Konversi 80%
2.500
20.000
22.500
18.000
4.500
22.500
Biaya yang dibebankan
Elemen biaya
Harga Pokok PDP Awal
HP dari Dept I
Tenaga Kerja
BOP
Biaya Periode Ini
Jumlah Biaya
Rp 2.180.000
Rp 14.800.000
Rp 5.628.000
Rp 3.618.000
Rp 24.046.000
Rp 26.226.000
Page 13
Ekuivalen
Per unit
Rp 20.000
Rp 20.100
Rp 20.100
Rp 740
Rp 280
Rp 180
Rp 1.200
Rp 2.640.000
Rp 18.600.000
Rp 21.240.000
Rp 1.200
Rp 1.180
Rp 3.330.000
Rp 1.008.000
Rp 648.000
Rp 4.986.000
Rp 26.226.000
20.00
Biaya Konversi
0
20.10
JURNAL
i. Mencatat Pemasukan Kembali Harga Pokok dalam Proses Awal Dept I
BDP BBB Dept.I
Rp.450.000
BDP BTKL Dept. I
Rp. 220.000
BDP BOP Dept. I
Rp. 150.000
Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I
Rp. 820.000
j. Mencatat Pembebanan Biaya Dept I
BDP BBB Dept. I
BDP BTKL Dept. I
BDP BOP Dept. I
Persediaan Bahan
Biaya Gaji dan Upah
BOP Dept. I
Rp 8.050.000
Rp 5.550.000
Rp 3.330.000
Rp 8.050.000
Rp 5.550.000
Rp 3.330.000
Page 14
Rp 2.950.000
Rp 1.750.000
Rp 750.000
Rp 450.000
Rp12.750.000
Rp.7.000.000
Rp.5.000.000
Rp 750.000
= Rp.7.000.000
= Rp 5.000.000
= Rp. 750.000
Rp 5.628.000
Rp 3.618.000
Rp. 5.628.000
Rp 3.618.000
Rp 4.986.000
Rp 3.330.000
Rp 1.008.000
Page 15
Rp
648.000
Rp. 13.320.000
Rp. 5.040.000
Rp 3.240.000
Page 16
maupun lanjutan.
Produk hilang tersebut tetap diperhitungkan dalam unit ekuivalen karena
Apabila produk rusak tidak laku dijual maka produk rusak tersebut
diperhitungkan.
Kerugian atas produk rusak (selisih harga pokok dengan harga jual)
dicatat sebagai biaya overhead yang sesungguhnya di departemen
Page 17
dimuka.
Niali jual produk rusak dicatat sebagai pendapatan di luar usaha,
Page 18
Apabila tambahan bahan baku tersebut tidak menambah unit produk maka
tambahan bahan baku itu hanya dicatat menambah biaya produk tanpa
B.
Page 19
Page 20
Unit Ekuivalen
Produk selesai > produk yang baru masuk proses periode ini :
Unit Ekuivalen : produk yang baru masuk + (produk selesai dari masuk dalam
proses awal x Tingkat penyelesaian yang diperlukan)
Page 21
d. Harga Pokok per unit dengan membagi biaya yang dikeluarkan periode yang
e.
10.3.2 Saran
Dalam menentukan metode harga pokok proses suatu perusahaan bisa
menggunakan salah satu dari ketiga metode tersebut. Namun yang terpenting
adalah kita harus konsisten dalam penggunaan metode untuk menghindari
perusahaan
dari
kesalahan-kesalahan
yang
memiliki
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://Academiu.co.id
Page 22
potensi
merugikan
http://blogspot.com
Page 23