Bagian Isi Hukum Islam
Bagian Isi Hukum Islam
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ajaran agama Islam juga disebut dengan dienul-Islam merupakan salah
satu ajaran agama somawi1, jika tidak mau dikatakan sebagai kelanjutan
agama-agama samawi sebelumnya. Selain memiliki karakteristik yang
berbeda dengan sejumlah agama yang berkembang di dunia yang biasa di
kenal dgan agama dunia. Karakteristik Islam itu dipertegas dalam Al-Quran
(tiadalah risalah Islam ini diturunkan melainkan untuk kepentingan seluruh
alam semesta).2
Tentunya ajaran Islam memiliki sumber-sumber atau dari mana asal
muasal dari ajaran Islam tersebut. Ajaran Islam juga sebagai ajaran penutup
dari ajaran-ajaran sebelumnya yang memiliki berbagai dinamika.Hal ini
terlihat dari implementasi dan keefektifan fungsi hukum Islam saat ini dalam
kehidupan bermasyarat di Indonesia. Seperti yang kita lihat, realita
implementasi hukum Islam di Indonesia masih terdapat beberapa kekurangan
dalam proses pengaplikasiannya. Meskipun sebenarnya dalam hal teori sudah
banyak di pahami oleh masyarakat. Sebagian besar dari masyarakat
indonesia, ketika dikatakan hukum Islam yang terlintas hanyalah hukum
ranjau, potong tangan dan hal mengerikan lainnya. Namun sebenarnya tidak
semua hukum Islam seperti itu,sehubungan dengan hal tersebut sehingga
kami mengangkat judul makalah HUKUM ISLAM . Agar dapat merubah
paradigma para pembaca bahwa hukum Islam tidak sekejam yang terlintas di
fikiran mereka.
1 Agama samawi adalah agama langit, yaitu agama dimana kitab sucinya diturunkan dari
langit kepada nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril
2 Narto, Hukum Islam di Indonesia, http://nartohukum.blogspot.com, diakses pada
tanggal 18 November 2015, Palu
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hukum islam atau hukum syariah?
2. Apa sumber hukum islam?
3. Bagaimana aktualisasi hukum islam di Indonesia?
4. Bagaimana fungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian hukum islam atau hukum syariah.
2. Mengetahui sumber hukum islam.
3. Mengetahui aktualisasi hukum islam di indonesia.
4. Mengetahui fungsi hukum islam dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
MAKALAH HUKUM ISLAM | 2
yang belum jelas atau tidak ada ketentuannya dalam Al-Quran ataupun
hadist.3
B. Sumber-sumber Hukum Islam
Sumber adalah rujukan dasar atau asal muasal. Sumber yang baik adalah
sumber yang memiliki sifat dinamis dan tidak pernah mengalami
kemandegan. Sumber yang benar juga bersifat mutlak, artinya terhindar dari
nilai kefanaan. Ia menjadi pangkal, tempat kembalinya sesuatu. Ia menjadi
pusat, tempat mengalirnya sesuatu. Ia menjadi sentral dari tempat bergulirnya
suatu percikan. Ia juga menjadi pokok dari pecahnya partikel-partikel yang
berserakan.
Sumber hukum islam merupakan suatu rujukan atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum islam. Sumber hukum islam artinya sesuatu yang
menjadi pokok dari ajaran islam. Sumber hukum islam bersifat dinamis,
benar, dan mutlak, serta tidak pernah mengalami kemandegan, kefanaan, atau
kehancuran.4
Berkaitan dengan sumber hukum dalam islam, sebagian ulama ushul fiqh
membaginya menjadi dua bagian, yakni sumber hukum haqiqi dan sumber
hukum idhafi. Sumber hukum pertama (sumber hukum haqiqi) merupakan
sumber hukum yang sebenarnya, dimana ia tidak memiliki ketergantungan
dengan sumber-sumber yang lain. Sumber hukum haqiqi ajaran agama ini
tidak lain adalah wahyu ilahi, baik Al-Quran maupun as-sunnah. Sedangkan
sumber hukum kedua berupa penalaran (ray) seorang mujtahid yang
senantiasa membutuhkan sandaran sumber hukum haqiqi. Keterikatan sumber
hukum pertama ini merupakan sesuatu yang niscaya. Hal ini dimaksudkan
agar istinbath hukum yang dihasilkannya tidak bergeser dengan titik orbit
Terjemahannya
Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepadamu
(Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu.
a. Kedudukan Al-Quran
Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam Islam
sehingga semua penyelesaian persoalan harus merujuk dan berpedoman
kepadanya. Berbagai persoalan yang tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat harus diselesaikan dengan berpedoman pada AlQuran. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surah an-Nisa [4] ayat
59 sebagai berikut.
Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagi kamu maka tinggalkanlah.
Selain itu, hadist yang diriwayatkan Imam Malik dan Hakim
menyebutkan bahwa Rasulullah meninggalkan dua hal yang jika
berpegang teguh kepada keduanya manusia tidak akan tersesat. Dua
hal tersebut, yaitu Al-Quran dan Sunah Rasulullah saw. atau hadist.
Hadist merupakan sumber hukum islam kedua setelah Al-Quran.
Dalam perkembangan dunia yang serba global ini, berbagai
ketidakpastian selalu menerpa kehidupan umat manusia sehingga
banyak orang yang bingung dan menemui kesesatan. Rasulullah saw.
sudah mengantisipasinya dengan menurunkan atau mewasiatkan dua
pusaka
istimewa,
(hadist).Barang
yaitu
siapa
Kitabullah
yang
(Al-Quran)
memegang
teguh
dan
Sunnah
kedua
pusaka
ayat-ayat
Al-Quran
yang
bersifat
bulan
maka
bahasa,
ijtihad
artinya
bersungguh-sungguh
dalam
sangat
diperlukan
mengingat
dinamika
kehidupan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibuat mengenai Hukum Islam dapat
disimpulkan bahwa
1. Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang didasarkan
pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku
mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan
diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluk agama islam.
2. Hukum Islam memiliki dua sumber utama yaitu Al-Quran, as-Sunnah,
dan Ijtihad.
3. Pengaktualisasian hukum Islam di Indonesia saat ini berada dalam upaya
untuk melakukan institusionalisasi atau pelembagaan Hukum Islam
dalam tata hukum yang merupakan kebutuhan sejarah perkembangan
hukum Islam di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu strategi
pengembangan ajaran Islam yang lebih menyatu dengan karakter dan
kebutuhan akan rasa keadilan dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat.
11 Ratno Lukito, Tradisi Hukum Indonesia, Cianjur, 2012, hlm.74-75
DAFTAR PUSTAKA