Anda di halaman 1dari 4

Obatadalah bahanataupanduanbahanbahanyangsiapdigunakanuntukmempengaruhi

ataumenyelidikisistemfisiologiataukeadaanpatologidalamrangkapenetapandiagnosis,
pencegahan,penyembuhan,pemulihan,peningkatankesehatandankontrasepsi.(Undang
UndangKesehatanNo.23tahun1992).
SesuaiPermenkesNo.917/MENKES/PER/X/1993tentangWajibDaftarObatJadi.yang
dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk
peningkatankeamanandanketetapanpenggunaansertapengamanandistribusiyangterdiri
dariobatbebas,obatbebasterbatas,obatwajibapotek (obatkerasyangdapatdiperoleh
tanpa resep dokter diapotek, diserahkan oleh apoteker), obat keras, psikotropika dan
narkotika. Untuk obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter maka pada kemasan dan
etiketnyaterteratandakhusus.
Penggolongan Jenis Obat berdasarkan berbagai undang undang dan peraturan menteri
kesehatan dibagi menjadi :
1. Obat Bebas

Obat bebas sering juga disebut OTC (Over The Counter) adalah obat yang dijual bebas di
pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : Parasetamol, vitamin
Obat bebas ini dapat diperoleh di toko/warung, toko obat, dan apotik.
2. Obat Bebas Terbatas (Daftar W: Warschuwing)

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat
dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda
khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi
berwarna hitam. disertai tanda peringatan dalam kemasannya:
P1. Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya
.
P2. Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan
P3. Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dan badan.
P4. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Dibakar.
P5. Awas! Obat Keras. Tidak Boleh Ditelan.
P6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan.

Contoh obat : CTM, Antimo, noza


Obat bebas terbatas dan obat bebas disebut juga OTC (over the counter)
Obat bebas terbatas ini dapat diperoleh di toko obat, dan apotik tanpa resep dokter.
3. Obat Keras (Daftar G : Gevarlijk : berbahaya)

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam.
Contoh : Asam Mefenamat, semua obatantibiotik (ampisilin, tetrasiklin, sefalosporin,
penisilin,dll),sertaobatobatanyangmengandunghormon(obatdiabetes,obatpenenang,
dll)
Obat keras ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.
4. Obat Psikotropika dan Narkotika (Daftar O)
a. Psikotropika
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital, ekstasi, sabu-sabu
Menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1997, narkoba jenis psikotropika dibedakan menjadi
4 golongan, yaitu:

Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan


ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA =
3,4-Methylene-Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamid), dan
DOM.

Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan.


Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.

Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat


digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital,
brupronorfina, dan mogadon (sering disalahgunakan).

Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat


digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam,
nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat
penenang (sedativa), dan obat tidur (hipnotika).

Obat psikotropika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.
b. Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin
Narkotika digolongkan menjadi 3 golongan :

Narkotika golongan I
Contohnya : Tanaman Papaver Somniferum L kecuali bijinya, Opium mentah, Opium
masak, candu, jicing, jicingko, Tanaman koka, Daun koka, Kokain mentah, dll

Narkotika golongan II
Contohnya : Alfasetilmetadol, Alfameprodina, Alfametadol, Alfaprodina, dll

Narkotika golongan III


Contohnya : Asetildihidrokodeina, Dekstropropoksifena, Dihidrokodeina, Etilmorfina, dll
Obat narkotika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter

Lebih jelasnya lihat 5 artikel Narkotika, Penggolongan Narkotika, dan Narkotika golongan I,
II, III dan UU Narkotika No. 35 thn 2009 di : LABEL NARKOTIKA

Sumber: Depkes RI (2006) Bina kefarmasian dan kemendiknas RI, Farmasetika dasar, IMO
dll

Anda mungkin juga menyukai