POWER STEERING
DISUSUN OLEH:
NAMA
NIM
51413122011
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Makalah yang berjudul POWER STEERING untuk memenuhi tugas mata kuliah
CHASIS OTOMOTIF. Dalam penyusunan makalah ini, banyak kendala dan hambatan yang
kami hadapi, namun berkat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan hormat saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Khoiri, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah CHASIS OTOMOTIF yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan
kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan itu, kami juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril
dan materil.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
melengkapi makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Power steering tipe hidrolik
Gambar 2. Power Steering hidrolis
Gambar 3. Power steering elektris
Gambar 4. Cara kerja power steering elektrik
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
1.2
PERMASALAHAN
1.3
TUJUAN
BAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1.
Power Steering
3.2
Hidrolik Power Steering
3.3
Electric Power Steering
BAB 4 PENUTUP
4.1
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Banyak dilakukan pengembangan dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan teknologi transportasi sangat cepat terutama dalam bidang otomotif. Pada
saat ini inovasi dalam otomotif semakin memanjakan pemakai, dengan adanya terobosan
teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai (konsumen). Hal ini membuat
pemakai lebih mudah, aman dan nyaman.sehingga para konsumen akan merasa puas dari
keindahan kendaraan baik dari bagian eksterior maupun bagian interiornya. Selain itu juga
disertakan perangkat keamanan dan kenyamanan yang lengkap, yang akan berfungsi optimal,
meliputi : rem, suspense, kemudi dan lain sebagainya.
1.2
PERMASALAHAN
System kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan.
Bila roda kemudidiputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi
kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
1.3
TUJUAN
Dengan adanya power steering pada system kemudi tenaga yang dikeluarkan pengemudi
untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan menjadi ringan, sehingga
pengemudi akan merasa aman dan nyaman ketika berkendara.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Power steering adalah perangkat atau system pada kendaraan yang berfungsi untuk
meringkankan kemudi kendaraan. Sehingga kendaraan dapat bermanufer dengan mudahdan
dapat bergerak dengan radius yang lebih kecil. Jenis power steering mempunyai dua tipe,
dimana masing-masing jenis diaplikasikan pada kendaraan tertentu sesuai dengan kapasitasnya,
yaotu jenis hidrolis dan elektris. Power steering jenis hidrolis bekerja dengan oli yang
bertekanan tinggi sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Contoh mobil yang menggunakan
jenis seperti ini adalah Toyota kijang, Isuzu Panther, BMW 320i, Timor, Honda Genio, dan lainlain. Sedangkan jenis elektris bekerja menggunakan tenaga listrik dengan memakai motor listrik
khusus power steering. Mobil yang memakai jenis ini adalah Suzuki Karimun, Masda Ventrend,
Honda City.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1.
Power Steering
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar
sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa
membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya
power steering terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power
Steering.
3.2
untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan
rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah
gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak
ban yang lebar.
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston
dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power
steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang
diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya
berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve
menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena
itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power
cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu
menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder
yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort
berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan
pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.
A. Konstruksi System
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Reservoir
Unit pompa
Pipa pendingin
Unit pengatur sirkit aliran minyak
Rumah gigi kemudi
Saluran pembagi
di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan
(tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan
valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu
terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang
bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari Rack Pinion/Gearbox. Dan
hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh
karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga
tidak akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak, membran,
plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan
merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe
Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin,
sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow control
valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada
kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas
pengemudian tetap terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang
mempunyai flow control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur
sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool
adalah sebagai berikut :
a.
dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool).
Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran
P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan
ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung
putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas A, maka flow control valve akan bergerak
kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah
aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada 6.6 ltr/
min.
b.
c.
Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian
Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek
bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
B.
seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid
valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di
panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid
yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle
Speed Sensor) dan TPS.
arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu
proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju.
Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh
Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini
mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.
Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga
mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen
akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module
menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang
baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa
berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
2.
3.
4.
5.
kecepatan mobil.
Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika
6.
7.
8.
B.
Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah
4.
5.
fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada
rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi,
karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering
6.
konvensional.
Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control
unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Suratman, M. 2001. Servis dan Reparasi Auto Mobil. Bandung: pustaka Grafika
Scribd. (05/13/2010). Makalah Power Steering Recirculating Ball.
Riwadgalang. (juni 2012). Power Steering. http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/powersteering.html.