Anda di halaman 1dari 3

Kabupaten Poso

Luas wilayah Kabupaten Poso adalah 8.712,25 km2 atau 12,8% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi
Tengah. Secara administratif, hingga tahun 2009 terbagi menjadi 18 Kecamatan, 133 Desa dan 23
Kelurahan.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS, Jumlah penduduk Kabupaten Poso mencapai
209.252 jiwa yang terdiri dari perempuan 100.504 Jiwa dan lakiLaki 108.748 jiwa dengan sex rasio 108
dan tingkat kepadatan penduduk rata-rata mencapai 20 jiwa per km2.
Kota Poso terletak di bibir pantai menghadap teluk Tomini di salah satu lengkungan lengan pulau
Sulawesi. Hal ini membuat posisi Kabupaten Poso menjadi sangat strategis di tengah-tengah pulau
Sulawesi. Transportasi dari dan ke utara selatan yaitu Makassar, Palu Gorontalo dan Manado, serta
timur barat yaitu Luwuk Palu, mesti melalui Poso sebagai daerah sentral. Tidak heran bila sebenarnya
Poso lebih dahulu dikenal sebagai salah satu kota penting dalam sejarah perdagangan dan pemerintahan
di daerah Sulawesi.
Potensi Daerah Kabupaten Poso
Sektor pertanian masih merupakan sektor yang sangat dominan dalam perekonomian Kabupaten Poso,
karena sektor pertanian selain sebagai penyumbang terbesar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten
Poso yaitu sebesar 43,88 persen pada tahun 2009 dan merupakan sumber utama mata pencaharian
penduduk dengan menyerap tenaga kerja terbesar yaitu 59 persen dari jumlah penduduk berumur 15
tahun keatas.
Disamping sektor pertanian, Kabupaten Poso juga memiliki potensi perkebunan yang cukup signifikan
seperti kakao, kelapa, kopi, cengkeh dan vanili sebagai produk utama. Pada tahun 2009 jumlah produksi
kakao mencapai 28.646 ton dengan luas areal tanam 35.793 Ha, produksi kelapa mencapai 3.194 ton
dengan luas areal tanam 3.357 Ha, produksi kopi mencapai 574 ton dengan luas areal tanam 899 Ha,
produksi cengkeh mencapai 155 ton dengan luas areal tanam 1.719 Ha dan produksi vanili sebesar 45
ton dengan luas areal tanam 424 Ha.
Hutan yang sangat luas dengan kekayaan didalamnya, dengan pengelolaan yang tepat tanpa merusak
ekosistem yang ada merupakan suatu sumber ekonomi yang besar. Produksi yang dihasilkan meliputi
kayu belahan/potongan (kayu pertukangan), kayu bakar, bambu, rotan, damar dan sebagainya.
Kabupaten Poso memiliki Hutan Lindung seluas 299.170 Ha, Hutan Produksi Biasa Tetap seluas 79.144
Ha, Hutan Produksi Terbatas seluas 271.747 Ha, Hutan yang dapat Dikonversi seluas 34.157 Ha dan
Hutan Suaka Alam serta Hutan Wisata seluas 145.452 Ha.
Ternak babi merupakan potensi yang cukup besar di Kabupaten Poso disamping ternak lainnya. Pada
tahun 2009 Populasi ternak babi di Kabupaten Poso berjumlah 66.708 ekor, populasi sapi berjumlah
11.155 ekor, populasi kerbau berjumlah 2.902 ekor, populasi kambing berjumlah 1.040 ekor, populasi
kuda mencapai 550 ekor. Sementara itu ternak ayam kampung di Kabupaten Poso tahun 2009
populasinya mencapai 235.359 ekor, ayam pedaging sebanyak 41.975 ekor, populasi ayam ras petelur
mencapai 11.262 ekor dan populasi ternak itik sebanyak 16.756 ekor.
Selain sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, Kabupaten Poso juga memiliki komoditas unggulan
di sektor perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Pada tahun 2009 produksi
perikanan tangkap laut dan umum mencapai 4.942,91 ton dengan nilai produksi sebesar 69,828 miliar
rupiah, produksi perikanan budidaya tambak mencapai 116,40 ton dengan nilai produksi 406 juta rupiah,
produksi perikanan budidaya laut mencapai 103 ton dengan nilai produksi 453 juta rupiah, produksi
perikanan budidaya kolam mencapai 96,10 ton dengan nilai produksi sebesar 1,025 miliar rupiah dan
produksi perikanan budidaya karamba mencapai 41 ton dengan nilai produksi sebesar 790 juta rupiah.
Bupati Kepala Daerah yang pernah memerintah di Kabupaten Poso:
R. Pusadan (1948-1952)
Abdul Latif Dg. Masiki (1952-1954)
Alimoeddin Dg. Matiro (1954-1956)
Djafar Lapasere (1956-1957)
S.Kabo (1957-1959)
A. Wahab (1959-1960)
Ngitung (1960-1962)
Drs. B.L Sallata (1962-1966)

Drs. Galib Lasahido (1967-1973)


Drs. R.P.M Koeswandi (1973-1984)
Soegiono (1984-1988)
Drs. J.W Sarapang (1988-1989)
Arief Patanga (1989-1999)
Drs. H. Abdul Muin Pusadan (1999-2004)
Andi Azikin Sayuti (2004-2005)
Drs. Piet Ingkiriwang (2005 - sekarang)
Kabupaten Poso adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi di Sulawesi Tengah yang beribu
kota Poso. Posisi Kabupaten Poso terletak ditengah-tengah pulau Sulawesi yang merupakan jalur
strategis yang menghubungkan antar provinsi di pulau Sulawesi.
Setelah menjadi induk pemekaran dua kabupaten yaitu Kabupaten Tojo-Una una dan Kabupaten
Morowali, Kabupaten Poso saat ini memiliki luas 8.712,25 Km2 atau 12,81 persen dari luas daratan
Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Poso terdiri dari 18 kecamatan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Kecamatan Pamona Selatan


Kecamatan Pamona Barat
Kecamatan Pamona Tenggara
Kecamatan Pamona Timur
Kecamatan Pamona Utara
Kecamatan Lore Selatan
Kecamatan Lore Barat
Kecamatan Lore Utara
Kecamatan Lore Tengah
Kecamatan Lore Timur
Kecamatan Lore Peore
Kecamatan Poso Pesisir
Kecamatan Poso Pesisir Utara
Kecamatan Poso Pesisir Selatan
Kecamatan Poso Kota
Kecamatan Poso Kota Selatan
Kecamatan Poso Kota Utara
Kecamatan Lage

yang membawahi 133 desa definitif, dan 23 kelurahan


Pariwisata

Taman Nasional Lore Lindu (Kab Donggala dan Kab Poso) seluas 230.000 Ha mengandung
potensi flora dan fauna tropis khas Sulawesi dan patung Megalith.

Danau Poso yang terletak di daerah Tentena merupakan salah satu danau terdalam dan terindah
di Indonesia. Bentangan danau seluas kurang lebih 32.000 Ha dengan kedalaman sampai 510 m,
menawarkan keindahan alam yang menantang untuk dinikmati dan ditelusuri. Pinggirannya berpasir putih
keemasan dan airnya yang jernih berombak seperti laut. Selain mengundang wisatawan, danau Poso
juga menarik minat para ilmuwan untuk melakukan penelitian. Karakteristik air danau juga mengundang
investor yang kini mengembangkan ikan jenis-jenis tertentu untuk pasaran ekspor. Danau Poso masih
menyisakan banyak peluang dan tantangan dieksplorasi untuk pengembangan lebih lanjut.

Air Terjun Saluopa, merupakan air terjun bersusun 12 tingkat yang dikelilingi hutan tropis yang
menawan. Air terjun ini terletak di terletak di sebelah barat kota Tentena, Poso. Wisatawan dapat naik ke
tingkat yang tertinggi melalui bebatuan di bawah derasnya air. Pemandangan sekitarnya membawa
keteduhan alami.

Gua Pamona dan Latea merupakan penanda tradisi toraja yang hadir di kawasan ini sejak lama.
Dalam gua ini dapat ditemukan tengkorak dan tulang-tulang mayat persis yang dapat dilihat di gua-gua
alam pemakaman tana toraja. Gua ini terletak di daerah Tentena.
Peninggalan Purbakala

Festival Danau Poso merupakan pekan budaya rakyat poso yang diadakan setiap tahun di
kawasan danau Poso. Keunikan budaya yang dipadu dengan keindahan alami danau Poso menarik
wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menikmati festival ini setiap tahun.

Tarian Budaya, Modero yang saat ini menjadi salah satu ciri khas Budaya Poso diiringi dengan
musik. Tarian modero saat ini sudah banyak dimodifikasi bahkan meluas pada kelompok suku bangsa
lainnya di Sulawesi Tengah.
(Sumber: Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah)
Last Updated on Wednesday, 09 November 2011 03:12

http://kombataksulteng1.blogspot.co.id/2012/03/kabupaten-poso.html

Anda mungkin juga menyukai