Anda di halaman 1dari 3

SHIHABUDDIN ALWAFA

1701333222
AKUNTANSI PERPAJAKAN (LA53)
TUGAS GSLC (25/10/2016)
PT. Maha, PT. Jonggring, dan PT. Saloka terlibat dalam transaksi pengalihan
asset di tahun 2016. Berikut ini merupakan informasi terkait harta yang dimiliki oleh
ketiga PT.
KETERANGAN
Nilai Buku (Rp)
Akumulasi Depresiasi
(Rp)
Nilai Wajar (Rp)
Pemilik

BUS HINO
650.000.000
300.000.000

BUS MB
725.000.000
325.000.000

BUS SCANIA
550.000.000
200.000.000

425.000.000
PT. Maha

375.000.000
PT. Jonggring

425.000.000
PT. Saloka

Bagaimanakah penentuan nilai perolehan atau pengalihan, serta pengakuan


keuntungan atau kerugian yang dilakukan untuk setiap transaksi berikut?
a. Bus Hino dipertukarkan dengan Bus Scania.
Jawab :
-

Nilai Buku Saat ini Bus Hino PT. Maha


Nilai buku awal
Rp 650.000.000
Akumulasi depresiasi
(300.000.000)
Nilai sisa buku
Rp 350.000.000

Keuntungan PT. Maha atas Bus Hino


Nilai Wajar
Rp 425.000.000
Nilai sisa buku
(350.000.000)
Keuntungan
Rp
75.000.000

Nilai Buku saat ini Bus Scania PT. Saloka


Nilai buku awal
Rp 550.000.000
Akumulasi depresiasi
(200.000.000)
Nilai Sisa buku
Rp 350.000.000

Keuntungan PT. Saloka atas Bus Scania


Nilai wajar
Rp 425.000.000
Nilai Sisa buku
(350.000.000)
Keuntungan
Rp 75.000.000
Sehingga nilai perolehan Bus Hino dan Bus Scania dari pertukaran
tersebut adalah sebesar nilai wajarnya, yaitu Rp 425.000.000,-

SHIHABUDDIN ALWAFA
1701333222
AKUNTANSI PERPAJAKAN (LA53)
b. Bus MB dijual kepada PT. Maha dengan nilai kontrak Rp 325.000.000 akibat
hubungan istimewa
Jawab :
Dikarenakan Bus MB dijual kepada PT. Maha akibat hubungan istimewa
dengan PT. Jonggring maka nilai perolehan sebesar nilai wajar yaitu Rp
375.000.000.
Sehingga keuntungan PT. Jonggring
Nilai wajar
Rp 375.000.000
Nilai kontrak
(325.000.000)
Keuntungan
Rp 50.000.000
c. Bus Hino dan MB dialihkan akibat penggabungan PT. Pemilik.
Jawab : Nilai Perolehan berdasarkan Nilai Wajar
- Perhitungan untuk Bus Hino
Nilai Wajar
Rp 425.000.000
Nilai Sisa buku
Nilai buku awal
Rp 650.000.000
Akumulasi Depresiasi
(300.000.000)
(Rp
350.000.000)
Keuntungan
Rp 75.000.000
- Perhitungan untuk Bus MB
Nilai Wajar
Rp 375.000.000
Nilai Sisa buku
Nilai buku awal
Rp 725.000.000
Akumulasi Depresiasi
(325.000.000)
(400.000.000)
Kerugian
Rp (25.000.000)
d. Bus Hino dan MB dialihkan akibat penggabungan PT. Pemilik yang diakui
Menkeu memenuhi unsur Pooling of Interest.
Jawab :
Metode Pooling of Interest menyatakan harta perusahaan dinilai berdasarkan
nilai buku
- Perhitungan oleh PT. Maha
Nilai Sisa buku
Nilai buku awal
Rp 650.000.000
Akumulasi Depresiasi
(300.000.000)
Rp
350.000.000
-

Perhitungan oleh PT. Jonggring


Nilai Wajar
Rp (375.000.000)
Nilai sisa buku
Nilai buku awal
Rp 725.000.000
Akumulasi Depresiasi
(325.000.000)
400.000.000
Keuntungan
Rp
25.000.000

e. Bus Scania dialihkan kepada PT. Jonggring sebagai bentuk penyertaan modal
atas 100 lot saham dengan nominal Rp. 400 per lembar.

SHIHABUDDIN ALWAFA
1701333222
AKUNTANSI PERPAJAKAN (LA53)
Jawab :
Nilai Perolehan Bus Scania adalah sebesar nilai wajar yaitu Rp 425.000.000
Berdasarkan nilai perolehan tersebut maka PT. Saloka memperoleh
keuntungan
Nilai Wajar
Rp 425.000.000
Nilai sisa buku
Nilai buku awal
Rp 550.000.000
Akumulasi depresiasi
(200.000.000)
350.000.000
Keuntungan
Rp
75.000.000
f.

Bus Scania dihibahkan kepada badan sosial yang diakui Kemenkeu.


Jawab :
Nilai Sisa buku Bus Scania adalah Rp 350.000.000 dan nilai wajarnya sebesar
Rp 425.000.000.- Namun dalam kasus hibah, yang dijadikan nilai perolehan
adalah nilai sisa buku yaitu Rp 350.000.000.- Sehingga PT. Saloka tidak
memiliki keuntungan dan juga harga perolehan bagi badan social tersebut
adalah Rp 350.000.000

Anda mungkin juga menyukai