Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya
berkahir dengan penyakit ginjal. Penyakit ginjal adalah suatu keadaan klinis yang
ditandai penurunan fungsi ginjal ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan
terapi pengganti ginjal tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Penyakit ginjal
berhubungan dengan uremia. Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik
yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal
kronik. Di negara berkembang, insiden penyakit ginjal kronik diperkirakan sekitar
40-60 kasus perjuta penduduk per tahun sesuai dengan peningkatan faktor risiko
(Suwitra, 2009).
Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan yang
ditandai kelainan struktur histopatologi petanda kerusakan ginjal, meliputi kelainan
komposisi darah dan urin atau uji pencitraan ginjal. LFG <60 ml/mnt/1.73m 2 selama
lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Jumlah pasien laki-laki lebih
banyak dibandingkan perempuan. Faktor risiko atau penyakit penyerta yang
mendasari terjadinya penyakit ginjal kronik adalah diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit kardiovaskuler, penyakit serebrovaskuler, penyakit saluran pencernaan,
penyakit saluran kencing, tuberkulosis, hepatitis B/HbSAg+, hepatitis C/Anti HCV,
keganasan. Pasien terbanyak pada kelompok usia 45 54 tahun yaitu sebanyak 27%.
Penyebab kematian pasien hemodialisis di Indonesia tahun 2011 adalah
kardiovaskuler (44 %) penyebab yang tidak diketahui (18%), sepsis (14 %),
serebrovaskuler (8%), penyebab lain (11%) (Pernefri, 2011).
Jumlah penderita penyakit ginjal kronik di seluruh dunia terus meningkat.
Penyakit ini dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan yang dapat mengalami
perkembangan jumlah pasien. Konsekuensi kesehatan utama dari penyakit ginjal
bukan saja perjalanan penyakit menjadi penyakit ginjal, tapi juga peningkatan risiko
penyakit

kardiovaskuler. Bukti-bukti

yang

ditemukan

menunjukkan

bahwa

konsekuensi ini dapat diperbaiki dengan terapi yang dilakukan lebih awal. Penyakit
ginjal kronik merupakan kondisi ginjal yang tidak dapat menyaring darah
sebagaimana mestinya dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ lainnya.
Penyebab dari penyakit ginjal kronik terbanyak adalah diabetes mellitus dan
hipertensi. Populasi penyakit penyakit ginjal di Indonesia dari tahun ke tahun
semakin meningkat. Jumlah penderita penyakit ginjal di Indonesia pada tahun 2012
adalah 24.141. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat sesuai dengan
1
peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus,
hipertensi. Penyebab penyakit ginjal

terminal diperkirakan 27% akibat hipertensi dan sebesar 50% akibat dari diabetes
mellitus (National Kidney Foundation, 2012).
Prediksi

Perkumpulan

Nefrologi

Indonesia

(Pernefri)

tahun

2014

menyebutkan bahwa pada tahun 2015, tiga juta penduduk dunia perlu menjalani
pengobatan pengganti untuk penyakit ginjal kronik (PGK) dengan perkiraan
peningkatan 5% per tahunnya. Tahun 2030, dua puluh empat juta penduduk dunia
akan menderita PGK dengan perkembangan terbesar di daerah Asia Pasifik yaitu ratarata 10% per tahun. Tindakan yang terpenting adalah melakukan pencegahan dini
terhadap penyakit ginjal dengan cara mengenali faktor risikonya. Faktor risiko
penyakit ginjal terutama adalah faktor-faktor gangguan metabolik seperti diabetes
melitus, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis. Selain itu disebabkan juga oleh faktor
vaskular seperti hipertensi, keturunan, infeksi, trauma dan kista. Faktor yang
meningkatkan risiko penyakit ginjal adalah merokok, mengkonsumsi obat-obatan
berlebihan dan asam urat tinggi. Akhirnya, penanggulangan PGK lebih ditujukan ke
arah memperlambat laju penurunan fungsi ginjal dengan berbagai upaya dan
mencegah gangguan fungsi ginjal pada tahap lebih awal dengan usaha meningkatkan
kesadaran masyarakat dan deteksi dini. Oleh karena itu, perlu pembahasan mengenai
diagnosis dan penatalaksanaan awal pada penyakit ginjal kronik.

Anda mungkin juga menyukai