LATAR BELAKANG
Masa klasik adalah mereka yang paling banyak memperhatikan dan belajar
sejarah. Demikianlah halnya dengan Muawwiyah ibn Abi Sofyan, khalifah bani
Umayyah yang berhasil membangun wilayah kekuasaan Islam.
Karakter studi Islam merupakan bidang kajian yang cukup lama. karakter
Islam muncul bersamaan dengan adanya agama Islam. Karakter studi Islam dalam
pengertian ini adalah studi Islam secara praktek. Tetapi karakter studi Islam sebagai
sebuah ilmu yang mandiri dan baru muncul dalam dekade balakangan ini.
Islam telah ada sejak zaman Nabi dan terus berkembang hingga saat ini.
Pada tahun 1800 M dikatakan sebagai Islam modern, dimasa ini banyak
perkembangan dalam kehidupan Islam, meliputi pendidikan politik, perdagangan
dan kebudayaan. Seluruh perkembangan Islam dirangkum dalam sejarah Islam
yang terbagi menjadi 3 periode yaitu periode klasik (650-1250M), periode
pertengahan (1250-1800M), dan periode modern (1800-sekarang).
Dalam periode pertama, yakni periode klasik (650-1250M) Islam mengalami
masa keemasan dan kejayaan dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam.
Periode kedua, yakni periode pertengahan (1250-1800M) Islam mengalami
kemunduran dan muncul 3 kerajaan besar yaitu, Kerajaan Ustmani di Turki, Kerajaan
Syafawi di Persia, Kerajaan Mughal di India yang berjaya di bidang literature dan
arsitektur. Periode ketiga, yakni periode modern (1800-sekarang) islam mengalami
pembaharuan karena zaman pembangkitan dan kesadaaran umat islam terhadap
kelemahan dirinya dan adanya untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai
bidang, terutama dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Kemudian muncul studi
Islam yang digunakan ilmuan muslim kontemporer yang ikut serta dalam
perkembangan studi Islam dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda-beda
pula.
B.
TUJUAN PENULISAN
a.
b.
c.
Mengetahui ragam modern dan pendekatan studi islam yang dilakukan
ilmuan muslim kontemporer atau modern.
C.
MANFAAT
1.
2.
Dapat mengetahui perbandingan studi Islam pada masa klasik dan modern.
3.
BAB II
LANDASAN TERORI
Secara etimologi
Karakteristik merupakan ciri khusus dan mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu. (poerwadarminta: 445)
Studi merupakan asal mula dari kata bahasa Inggris yaitu study yang artinya
pelajaran. Juga dapat diartikan sebagai penggunaan waktu dan pikiran untuk
memperoleh ilmu pendidikan. (poerwadarminta:1146).
Islam dari Bahasa Arab ( )(merupakan agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW. (poerwadarminta: 454).
Era adalah kurun waktu dalam sejarah sejumlah tahun dalam jumlah waktu antara
beberapa peristiwa penting dalam sejarah. (poerwadarminta: 268)
Muslim berasal dari bahasa Arab ( )secara harfiyah berarti seseorang yang
berserah diri pada Allah, termasuk segala makhluk yang ada dibumi dan dilangit.
Kata muslim juga diartikan penganut agama Islam.
Klasik memiliki nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolak ukur kesempurnaan
yang abadi, dan bersifat kekal. (poerwadarminta: 507)
Modern merupakan sifat dan cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
(poerwadarminta: 662)
dari pengertian bahasa tersebut dapat kami simpulkan bahwa karakteristik studi
Islam era muslim dan era modern merupakan suatu sifat yang khas untuk
mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang yang
telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dalam dunia Islam.
2.
Secara terminologi
Studi islam di era muslim klasik dan muslim modern merupakan aktifitas yang
bergerak dalam bidang pendidikan yang didalamnya membahas tentang berbagai
perkembangan, sejarah, sikap, dan cara berfikir yang dilakukan para tokoh dalam
studinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.
Perlunya mengetahui sejarah perkembangan studi islam disebabkan dengan adanya
kandungan atau fungsi sebagai ilmu pengetahuan. Serta mengetahui
perkembangan-perkembangan yang disepakati para tokoh untuk memajukan
perkembangan ilmu dari dulu sampai sekarang. Dan juga mengetahui cara atau
pendekatan apa saja yang digunakan dalam studi islam.
Dari pengertian bahasa diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik studi Islam
era muslim klasik dan era muslim modern merupakan suatu sifat yang khas untuk
mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang yang
telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan dalam dunia Islam.
3.
Menurut Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. karakter studi islam merupakan karakter
yang khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti
bidang agama, ibadah, muamalah, yang didalamnya termasuk masalah pendidikan,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan
hidup, kesehatan pekerjaan, serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu.[2]
Islam telah ada sejak zaman kenabian. Sejak itu Islam terus berkembang hingga
saat ini. Namun, perkembangannya Islam tidak semudah apa yang kita lihat, saat
ini ajaran Islam mengalami kemunduran hingga akhirnya berjaya hingga saat ini.
Pada Tahun 1800 M disebut sebagai Islam modern sampai saat ini. Dimasa ini
banyak perkembangan dalam kehidupan Islam, meliputi pendidikan, politik,
perdagangan dan kebudayaan. Seluruh perkembangan Islam dirangkum dalam
sejarah Islam yang terbagi menjadi 3 periode, yaitu periode klasik (650-1250 M),
periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
1.
Islam mengalami masa keemasan atau masa kejayaan dengan dibuktikan perluasan
wilayah kekuasaan Islam adanya integrasi antar wilayah Islam dan adanya puncak
kemajuan Islam di bidang Ilmu dan Sains. pada masa ini mengalami empat kali
masa kepemimpinan, yaitu masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan sahabat
(611- 622 M), Abbasiyah (656 H) dan Umayyah(masa peralihan dan pemerintahan),
Dinasti Fatimah di Mesir. ciri-ciri periode ini banyak memperhatikan dari sejarah dan
tanpa menutup mata terhadap dinasti-dinasti kecil. Namun sekitar tahun 1000-1250
M keutuhan umat Islam di bidang politik pecah, kekuasaan khalifah menurun,
akhirnya tahun 1251 M dapat dikuasai dan di hancurkan Hulagu Khan.
2.
Pada periode ada dua fase yaitu, fase pertama kemunduran (1250-1500 M) zaman
ini desentralisasikan dan disintegrasi semakin meningkat. Banyak wilayah yang
memisahkan diri dari kekuasaan pusat. Fase kedua 3 kerajaan besar (1500-1800 M).
Dimulai zaman kemajuan (1500-1700 M) dengan tiga Negara, yaitu kerajaan
Ustman di Turki, kerajaan Syafawi di Persia, kerajaan Mughal di India yang berjaya di
bidang literature dan arsitektur. ciri-ciri periode ini kekuasaan politik terpecah-pecah
dan saling bermusuhan.
3.
Muhammad Ali jinnah dan Abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut
yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad
Khan.
Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) demi memajukan IPTEK, ia
mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus
dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar
sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat
Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran,
Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam
di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan Universitas
The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat
Islam sudah jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpanganpenyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bidah, tahayul, klenik, perdukunan,
kemusyrikan. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu
yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan
ajaran yang bersumber pada Quran dan Hadits sampai sekarang.
ciri-ciri pada periode ini adalah terdapat perubahan-perubahan dalam IPTEK, banyak
penemuan-penemuan baru, dan berfikir maju.
BAB III
ANALISIS
A.
Islam pada periode klasik (650-1250 M), pada masa ini Nabi Muhammad SAW di
utus menjadi Rosul, ada juga yang mengatakan bahwa masa klasik yaitu masa
dimana hijrahnya Rosulullah ke Madinah. Nabi Muhammad SAW di utus dengan AlQuran sebagai penyangga umatNya, karena masyarakat jahiliyah sangat menyukai
dengan kesastraan, maka Al-Quran di turunkan dengan bahasa sastra yang lazim
dipakai masyarakatnya. Semua itu di karenakan:
1.
2.
2.
3.
4.
Islam pada periode pertengahan (1250-1800 M), terdapat dua fase penting
diantaranya:
1.
Fase kemunduran (1250-1500 M), yang penuh di warnai perselisihan yang
terus meningkat dengan sentimen madzhabiyah ( antara sunni dan syiah) maupun
sentimen etnis (antara Arab dan Persia). Pada masa inilah dunia Islam terbelah yang
kemudian di perparah dengan meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihat telah
tertutup. Sementara perhatian terhadap ilmu pengetahuan lemah, kekuatan kristen
(dimana perang salib telah di maklumatkan oleh paus Urbanus II sejak dalam Konsili
Clermont tahun 1095 M). Justru kian menekan dunia Islam.
2.
Fase masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M). Keadaan perkembangan Islam
secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walau tidak sebanding
dengan masa sebelumnya (klasik), setelah berkembangnya kerajaan besar yaitu
kerajaan Utsmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Syafawi di Persia.
Diantara kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan
Utsmani.
Periode modern (1800-sekarang), pada masa periode ini dikenal sebagai era
kebangkitan kembali umat Islam. Kekalahan demi kekalahan tampaknya mulai
menyadarkan dunia Islam bahwa, dunia barat telah mengalami kemajuan pesat,
sehingga sulit untuk melawan dari berbagai aspek. Dari sinilah muncul ide-ide
pembaharuan yang bermaksud merekontruksi keadaan dan kualitas umat Islam,
sehingga memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi ekspansi militer, polotik
imperialis, dan juga peradaban kolonial Barat yang semakin pasif.
Beberapa pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam terbagi menjadi 5
periode, yaitu:
1.
Periode pembinaan pendidikan Islam, yang berlangsung pada zaman Nabi
Muhammad SAW.
2.
Periode pertumbuhan pendidikan Islam, yang berlangsung sejak Nabi
Muhammad SAW wafat sampai akhir Bani Umayyah. Yang di warnai dengan
perkembangannya ilmu-ilmu naqliyah.
3.
Periode kejayaan (puncak perkembangan) pendidikan Islam, yang berlangsung
sejak permulaan daulah Abbasiyah sampai dengan jatuhnya Baghdad, yang di
warnai perkembangannya ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah, serta
memuncaknya perkembangan kebudayaan Islam.
4.
Periode kemunduran pendidikan Islam, yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai
jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon, yang di tandai dengan runtuhnya sendi-sendi
kebudayaan Islam dan berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan ke
dunia Barat.
5.
Periode pembaharuan pendidikan Islam, yang berlangsung sejak penduduk
Mesir oleh Napoleon sampai masa kini, yang di tandai gejala-gejala kebangkitan
kembali umat dan kebudayaan Islam.[5]
B.
1.
2.
c.
d.
C.
E.
1.
Salah satu pelopor pembaru dalam dunia Islam Arab adalah Wahabiyah yang sangat
berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad bin abdul Wahab (17031787 M) yang berasal dari Nejed. Pokok-pokok pemikirannya adalah:
a.
Yang harus disembah hanyalah Allah SWT. Dan yang menyembah selain Allah
dianggap musyrik.
b.
c.
d.
Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Quran, Hadits dan Qias merupakan
ke kufuran.
e.
Tidak percaya terhadap Qada dan Qadar dari Allah merupakan ke kufuran.
2.
Perkembangan Politik
a.
b.
3.
Perkembangan Ekonomi
b.
Pusat perdagangan.
c.
d.
e.
Pembuatan sekolah, rumah sakit, tempat pemandian umum dan tempat
pengabdian di Istanbul.
2.
Pendekatan Historis
Studi yang digunakan untuk melihat kesejajaran dan perbedaan antar agama,
setiap peradaban dan kebudayaan yang berbeda dengan ciri khas tersendiri.
Misalnya pertumbuhan sistem-sistem Ekonomi yang telah memberikan akibat buruk
kepada sejumlah institusi tradisional agama, seperti kapitalisme modern.
3.
Studi yang digunakan untuk menghadapi agama yang dikondisikan oleh konteks
sosial. Dimana terjadi perubahan elemen keagamaan dan perubahan kontektual.
4.
studi yang digunakan untuk melihat Islam atau agama-agama lain berdasarkan teks
yang sudah tertulis dalam kitab suci masing-masing bercorak literal, tekstual dan
absolut.[7]
6.
Pendekatan Fenomologi
studi yang digunakan untuk memahami agama lain dengan berusaha untuk masuk
pada suatu komunitas agama dengan melepaskan atribut yang dimilikinya.[9]
b.
1.
Metode Filologi
Metode Deskriptif
adalah metode berdasarkan uraian apa adanya yang berasal dari suatu tempat atau
tokoh pelaku sebuah peristiwa, metode ini digunakan jika peneliti ingin
mengangkat sosok pemikir yang diteliti dengan cara menjelaskan dan
menghubungkan secara cermat data dalam bentuk-bentuk pernyataan dan
rumusan-rumusan pendapat.
3.
Metode Komparatif
adalah perbandingan antara yang satu dengan yang lainnya, metode ini bermaksud
untuk menemukan tipe, corak atau kategori suatu pemikiran, kemudian
memposisikannya dalam peta pemikiran secara umum. teori kemudian digunakan
untuk mendeduksi pemikiran yang telah direkontruksi (dibangun kembali).
4.
Metode Hermeneutika
digunakan untuk menemukan hubungan pemikiran yang diteliti dengan gejalagejala sosial yang ada. Hermeneutika adalah studi tentang prinsip-prinsip
Metode Filsafat
Fundamentalis
Adalah kelompok pemikir yang sepenuhnya percaya kepada dokrin Islam sebagai
satu-satunya alternatif bagi kebangkitan umat manusia. Gagasan utama mereka
adalah menghidupkan umat Islam sebagai agama, budaya, sekaligus peradaban
dengan menyatukan kembali kepada sumber asli (Al-Quran dan as-Sunnah) dan
menyerukan untuk mempraktekkan sebagaimana yang di praktekkan oleh Rasul
dan Khulafaur rasyidin. Para pelopornya adalah Sayyid Quthb, Muhammad Quthb alMaududi.
b.
Tradisionalistik
Adalah kelompok pemikir yang berusaha untuk berpegang teguh pada tradisi-tradisi
yang telah mapan. Kelompok tradisional memperbolehkan tradisi pada seluruh salaf
as-shalih yang tidak menolak pencapaian modernitas. Sehingga mereka menerima
peradaban dari luar dengan syarat harus sesuai dengan syara Islam. Pelopornya
adalah Husein nasr, Muthahari, Naquib al-atthas dan Ismail Faruqi.
c.
Reformistik
Postradisionalistik
e.
Modernistik
Adalah kelompok pemikir yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan menolak
cara pandang agama serta kecenderungan mistik yang tidak berdasarkan rasional.
Menurut kelompok ini, agama dan tradisi masa lalu sudah tidak relevan dengan
tuntunan zaman sehingga harus dibuang dan ditinggalkan, yang masuk kelompok
ini umumnya adalah para tokoh muslim yang banyak mengkaji dan dipengaruhi
pemikiran merxisme seperti: Kassim Ahmad, Thayyib Tayzini, Abdullah Arwi, dll.
BAB IV
PENGAKHIRAN
A.
SIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian diatas adalah:
1.
Karakteristik studi Islam era muslim klasik dan era muslim modern merupakan
suatu sifat yang khas untuk mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad
SAW sampai sekarang yang telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan
dalam dunia Islam.
2.
Karakter studi Islam klasik terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat yang melakukan pusat pendidikan Islam di Makkah dan Madinah.
3.
Karakter studi Islam modern, munculnya para pembaharu muslim untuk
kembali ke jalan yang benar. pada periode ini terdapat perkembaganperkembangan, diantaranya perkembangan ilmu pengetahuan di Turki, ilmu
pengetahuan di India, ilmu pengetahuan di Mesir, perkembangan di bidang budaya
dan perkembangan Agama, politik dan ekonomi yang semakin maju..
4.
Karakter studi islam kontemporer dapat membedakan motivasi baru yang
mendasari evaluasi terhadap agama lain tanpa terikat dengan teologi agama lain.
pada periode ini terdapat berbagai pendekatan-pendekatan, metode-metode dan
kelompok-kelompok dalam studi kontemporer.
B.
SARAN
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah kami lebih sempurna.
C.
HARAPAN
Karakter studi Islam sebagai sebuah Ilmu yang tersusun secara sistematis, ilmiah
dan dibangun sebagai ilmu yang mandiri dan baru muncul dalam beberapa dekade
belakangan ini. Sehingga kita diharapkan memiliki karakter yang baik tanpa
meninggalkan karakter-karakter Islam yang sesungguhnya.
D.
PENUTUP
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka
dari itu kami mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan makalah selanjutnya,
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat. Amiiin...
DAFTAR PUSTAKA
http://Vsiuniversal.blogspot.com/2014/04/perkembangan-islam-pada-masamodern.html1#sthash.ezqoJ2PQ.dpuf
http://visiuniversal.blogspot.com/2014/04/perkembangan-islam-pada-masamodern.html
http://www.academia.edu/3704619/Makalah_Studi_Islam
[1] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006,
hlm. 77
[2] Abudin Nata,2006, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
hlm.79
[3] DRS. Atang Abd Hakim, MA. dkk. 2012 metodologi studi islam.
Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
[4] Syed Mamudannasir, Islam Its Concepts & History,terj. Adang Afandi,
(Bandung:Remaja Rosdakarya,1994), hal 124.
[5] Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), hal. 13.
[6] Ibid, hlm. 18.
[7] Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi menuju milenium
Baru,op.cit., hlm. 34
[8] Ibid hlm. 45
[9] Ibid hlm. 49-50
Diposkan oleh eko edi di 22.18 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke
TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
eko edi
2015 (13)
September (1)
Agustus (1)
Mei (9)
MAKALAH MUHKAM MUTASYABIH DALAM AL-QUR'AN
MAKALAH PELAKSANAAN IBADAH HAJI
MAKALAH COMMOUND, COMPLEXT TENSES
MAKALAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAHPEMIKIRAN DAN PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM PADA...
KARAKTERISTIK STUDI ISLAM KLASIK DAN MODERNBAB IPE...
BAHAGIABERSAMAMUEntah smapai kapan Aku bisa bert...
MAKALAHMUHKAMAT MUTASYABIHAT DALAM AL QURANDiaj...
April (2)