Anda di halaman 1dari 19

KARYA ILMIAH

Selasa, 05 Mei 2015


KARAKTERISTIK STUDI ISLAM KLASIK DAN MODERN
BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan budaya dan peradaban Islam, munculah ilmu


sejarah dalam islam yang lahir dan berkembang. Sejarah studi islam mununjukkan
bahwa para khalifah berhasil membangun kejayaan pendidikan dan peradaban
Islam.
Islam yang di cetuskan dari Iran seperti Ali Syariati , Syyed Hussein Nasr, Murtadha
Muthahari. Mereka telah menunjukan sisi kelemahan dari berbagai pemikiran
filsafat modern dan ilmu sosial dari Barat melalui kritikannya yang akurat serta
solusi yang ditawarkanya dari Islam. (Abudin Nata, 2006: 77)[1]
Pemikiran para ilmuan muslim dapat digunakan sebagai bahan untuk
mengenal karakteristik ajaran islam, tidak mencoba memperdebatkan antara satu
dan lainya, melainkan lebih mencari sisi persamaannya, untuk keperluan studi
Islam. (Abudin Nata, 2006:79)
Dari berbagai sumber kepustakaan tentang islam yang ditulis para tokoh,
dapat diketahui bahwa islam memiliki karakteristik yang khas yang dapat dikenali
melalui konsepsi dalam berbagai bidang seperti, bidang agama, ibadah,
muamalah(kemanusiaan) yang didalamnya termasuk masalah pendidikan, ilmu
pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, dll. Islam sebagai sebuah
disiplin ilmu. (Abudin Nata, 2006:79)
Sejalan dengan bidang ilmu pengetahuan, islam juga memiliki ajaran yang
khas dalam bidang pendidikan. Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak
bagi setiap orang laki-laki dan perempuan, dan berlangsung sepanjang hayat.
Dalam bidang pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan,
kurikulum, guru, metode, saran, dll. (Abudin Nata, 2006: 87)
Di dalam Al-Quran dapat dijumpai berbagai metode pendidikan seperti
metode ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dll. (Abudin Nata, 2006:88)

Masa klasik adalah mereka yang paling banyak memperhatikan dan belajar
sejarah. Demikianlah halnya dengan Muawwiyah ibn Abi Sofyan, khalifah bani
Umayyah yang berhasil membangun wilayah kekuasaan Islam.
Karakter studi Islam merupakan bidang kajian yang cukup lama. karakter
Islam muncul bersamaan dengan adanya agama Islam. Karakter studi Islam dalam
pengertian ini adalah studi Islam secara praktek. Tetapi karakter studi Islam sebagai
sebuah ilmu yang mandiri dan baru muncul dalam dekade balakangan ini.
Islam telah ada sejak zaman Nabi dan terus berkembang hingga saat ini.
Pada tahun 1800 M dikatakan sebagai Islam modern, dimasa ini banyak
perkembangan dalam kehidupan Islam, meliputi pendidikan politik, perdagangan
dan kebudayaan. Seluruh perkembangan Islam dirangkum dalam sejarah Islam
yang terbagi menjadi 3 periode yaitu periode klasik (650-1250M), periode
pertengahan (1250-1800M), dan periode modern (1800-sekarang).
Dalam periode pertama, yakni periode klasik (650-1250M) Islam mengalami
masa keemasan dan kejayaan dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam.
Periode kedua, yakni periode pertengahan (1250-1800M) Islam mengalami
kemunduran dan muncul 3 kerajaan besar yaitu, Kerajaan Ustmani di Turki, Kerajaan
Syafawi di Persia, Kerajaan Mughal di India yang berjaya di bidang literature dan
arsitektur. Periode ketiga, yakni periode modern (1800-sekarang) islam mengalami
pembaharuan karena zaman pembangkitan dan kesadaaran umat islam terhadap
kelemahan dirinya dan adanya untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai
bidang, terutama dalam bidang pengetahuan dan teknologi. Kemudian muncul studi
Islam yang digunakan ilmuan muslim kontemporer yang ikut serta dalam
perkembangan studi Islam dengan menggunakan berbagai cara yang berbeda-beda
pula.

B.

TUJUAN PENULISAN

a.

Mengetahui karakteristik studi islam dari masa ke masa.

b.

Mengetahui perkembangan studi islam dikalangan ilmuan muslim klasik.

c.
Mengetahui ragam modern dan pendekatan studi islam yang dilakukan
ilmuan muslim kontemporer atau modern.
C.

MANFAAT

1.

Dapat mengetahui perkembangan studi Islam dari masa ke masa.

2.

Dapat mengetahui perbandingan studi Islam pada masa klasik dan modern.

3.

Dapat meningkatkan kualitas studi pendidikan Islam.

BAB II
LANDASAN TERORI

A. PENGERTIAN KARAKTERISTIK STUDI ISLAM ERA MUSLIM KLASIK DAN ERA


MUSLIM MODERN
1.

Secara etimologi

Karakteristik merupakan ciri khusus dan mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu. (poerwadarminta: 445)
Studi merupakan asal mula dari kata bahasa Inggris yaitu study yang artinya
pelajaran. Juga dapat diartikan sebagai penggunaan waktu dan pikiran untuk
memperoleh ilmu pendidikan. (poerwadarminta:1146).

Islam dari Bahasa Arab ( )(merupakan agama yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW. (poerwadarminta: 454).
Era adalah kurun waktu dalam sejarah sejumlah tahun dalam jumlah waktu antara
beberapa peristiwa penting dalam sejarah. (poerwadarminta: 268)
Muslim berasal dari bahasa Arab ( )secara harfiyah berarti seseorang yang
berserah diri pada Allah, termasuk segala makhluk yang ada dibumi dan dilangit.
Kata muslim juga diartikan penganut agama Islam.
Klasik memiliki nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolak ukur kesempurnaan
yang abadi, dan bersifat kekal. (poerwadarminta: 507)
Modern merupakan sifat dan cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
(poerwadarminta: 662)
dari pengertian bahasa tersebut dapat kami simpulkan bahwa karakteristik studi
Islam era muslim dan era modern merupakan suatu sifat yang khas untuk
mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang yang
telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dalam dunia Islam.

2.

Secara terminologi

Studi islam di era muslim klasik dan muslim modern merupakan aktifitas yang
bergerak dalam bidang pendidikan yang didalamnya membahas tentang berbagai
perkembangan, sejarah, sikap, dan cara berfikir yang dilakukan para tokoh dalam
studinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.
Perlunya mengetahui sejarah perkembangan studi islam disebabkan dengan adanya
kandungan atau fungsi sebagai ilmu pengetahuan. Serta mengetahui
perkembangan-perkembangan yang disepakati para tokoh untuk memajukan
perkembangan ilmu dari dulu sampai sekarang. Dan juga mengetahui cara atau
pendekatan apa saja yang digunakan dalam studi islam.
Dari pengertian bahasa diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik studi Islam
era muslim klasik dan era muslim modern merupakan suatu sifat yang khas untuk
mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang yang
telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan dalam dunia Islam.
3.

Karakteristik studi Islam menurut para ahli

Menurut Prof. Dr. H. Abudin Nata, M.A. karakter studi islam merupakan karakter
yang khas yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai bidang, seperti
bidang agama, ibadah, muamalah, yang didalamnya termasuk masalah pendidikan,
ilmu pengetahuan, kebudayaan, sosial, ekonomi, politik, kehidupan, lingkungan
hidup, kesehatan pekerjaan, serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu.[2]

Menurut Hedrocortisone karakter studi islam dapat dikenal melalui konsepsinya


dalam bidang ibadah sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah dan menaati
segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.
M. Abdullah Yatimin karakter studi Islam dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu
umum dan khusus.
a. karakteristik umum
Islam sebagai agama prophetic, revealed religion, mission religion. Islam juga
bersifat Din dan Tamaddun sekaligus bersifat internal, universal, mencakup semua
sendi kehidupan manusia baik dimensi vertukal maupun horizontal.
b. Karakteristik khusus
bidang aqidah islam adalah aqidah tauqifiyyah artinya aqidah islam dijelaskan
secara terperinci.
prof. Dr. M. Yusuf Musa karakteristik merupakan sebuah kesatuan agama,
kesatuan politik, kesatuan sosial, agama akal dan fikiran, agama fitrah dan
kejelasan, agama kebebasan dan persamaan.
B.

PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DIKALANGAN ILMUAN MUSLIM

Islam telah ada sejak zaman kenabian. Sejak itu Islam terus berkembang hingga
saat ini. Namun, perkembangannya Islam tidak semudah apa yang kita lihat, saat
ini ajaran Islam mengalami kemunduran hingga akhirnya berjaya hingga saat ini.
Pada Tahun 1800 M disebut sebagai Islam modern sampai saat ini. Dimasa ini
banyak perkembangan dalam kehidupan Islam, meliputi pendidikan, politik,
perdagangan dan kebudayaan. Seluruh perkembangan Islam dirangkum dalam
sejarah Islam yang terbagi menjadi 3 periode, yaitu periode klasik (650-1250 M),
periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
1.

Periode klasik (650-1250 M)

Islam mengalami masa keemasan atau masa kejayaan dengan dibuktikan perluasan
wilayah kekuasaan Islam adanya integrasi antar wilayah Islam dan adanya puncak
kemajuan Islam di bidang Ilmu dan Sains. pada masa ini mengalami empat kali
masa kepemimpinan, yaitu masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan sahabat
(611- 622 M), Abbasiyah (656 H) dan Umayyah(masa peralihan dan pemerintahan),
Dinasti Fatimah di Mesir. ciri-ciri periode ini banyak memperhatikan dari sejarah dan
tanpa menutup mata terhadap dinasti-dinasti kecil. Namun sekitar tahun 1000-1250
M keutuhan umat Islam di bidang politik pecah, kekuasaan khalifah menurun,
akhirnya tahun 1251 M dapat dikuasai dan di hancurkan Hulagu Khan.

2.

Periode pertengahan (1250-1800 M)

Pada periode ada dua fase yaitu, fase pertama kemunduran (1250-1500 M) zaman
ini desentralisasikan dan disintegrasi semakin meningkat. Banyak wilayah yang
memisahkan diri dari kekuasaan pusat. Fase kedua 3 kerajaan besar (1500-1800 M).
Dimulai zaman kemajuan (1500-1700 M) dengan tiga Negara, yaitu kerajaan
Ustman di Turki, kerajaan Syafawi di Persia, kerajaan Mughal di India yang berjaya di
bidang literature dan arsitektur. ciri-ciri periode ini kekuasaan politik terpecah-pecah
dan saling bermusuhan.

3.

Periode modern (1800-sekarang)

Disebut juga periode pembaharuan karena merupakan zaman kebangkitan dan


kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya untuk memperoleh
kemajuan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang pengetahuan dan
teknologi. Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai
menggeliat pada tahun 1800 M.
Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengarahkan
pemikirannya untuk kemajuan agama Islam, diantaranya ilmu pengetahuan,
kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India,
Turki, Mesir.[3]
Tokoh pembaharu yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia
dengan Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan berpengaruh besar pada
abad ke 19. Upaya dari gerakan ini adalah memperbaiki umat Islam sesuai ajaran
Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang sejak
abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan
usaha-usaha dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di
negaranya untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya
melakukan pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga
Islam diberikan muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan Mektebi Maarif
guna menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan Mektebi Ulumil
Edebiyet guna menghasilkan tenaga penerjemah yang handal serta upaya
mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi
dan militer.
Pada tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan
Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK
semakin maju. dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim
modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK
seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal,

Muhammad Ali jinnah dan Abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut
yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad
Khan.
Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) demi memajukan IPTEK, ia
mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus
dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar
sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat
Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran,
Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam
di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan Universitas
The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang
pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat
Islam sudah jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpanganpenyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bidah, tahayul, klenik, perdukunan,
kemusyrikan. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu
yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan
ajaran yang bersumber pada Quran dan Hadits sampai sekarang.
ciri-ciri pada periode ini adalah terdapat perubahan-perubahan dalam IPTEK, banyak
penemuan-penemuan baru, dan berfikir maju.

BAB III
ANALISIS
A.

KARAKTERISTIK STUDI ISLAM DARI MASA KE MASA

Islam pada periode klasik (650-1250 M), pada masa ini Nabi Muhammad SAW di
utus menjadi Rosul, ada juga yang mengatakan bahwa masa klasik yaitu masa
dimana hijrahnya Rosulullah ke Madinah. Nabi Muhammad SAW di utus dengan AlQuran sebagai penyangga umatNya, karena masyarakat jahiliyah sangat menyukai

dengan kesastraan, maka Al-Quran di turunkan dengan bahasa sastra yang lazim
dipakai masyarakatnya. Semua itu di karenakan:
1.

Untuk menyesuaikan diri dengan tradisi masyarakat agar komunikatif.

2.

Untuk menantang dan mengungguli syair-syair jahiliyah.

Dalam penyampaiannya, Nabi Muhammad SAW mengalami cobaan yang besar,


diantaranya mendapat ancaman pembunuhan dari masyarakat kafir Quraisy.
Beratnya penderitaan yang di tanggung kaum muslimin. Nabi Muhammad SAW
mengutus para sahabatnya mencari suaka ke Ethiopia. Pemimpin Ethiopia Raja
Negus menolak ekstradisi para imigran Islam yang di tuntun oleh kaum Quraisy. [4]
Periode klasik mencakup rentang masa pasca pemerintahan khulafaur
rasyidin hingga masa imprialis Barat. Rentang waktu tersebut meliputi awal
kekuasaan bani Umayyah zaman keemasan Islam dan kemunduran Islam secara
politis hingga awal abad ke 18.
Faktor-faktor dalam menumbuhkan Ilmu Pengetahuan adalah sbb:
1.

Penguasaan di bidang politis.

2.

Para penguasa yang senang akan ilmu pengetahuan.

3.

Perluasan wilayah yang menjadi sumber dana yang besar.

4.

Pemikiran rasional dikalangan ilmuan muslim.

Islam pada periode pertengahan (1250-1800 M), terdapat dua fase penting
diantaranya:
1.
Fase kemunduran (1250-1500 M), yang penuh di warnai perselisihan yang
terus meningkat dengan sentimen madzhabiyah ( antara sunni dan syiah) maupun
sentimen etnis (antara Arab dan Persia). Pada masa inilah dunia Islam terbelah yang
kemudian di perparah dengan meluasnya pandangan bahwa pintu ijtihat telah
tertutup. Sementara perhatian terhadap ilmu pengetahuan lemah, kekuatan kristen
(dimana perang salib telah di maklumatkan oleh paus Urbanus II sejak dalam Konsili
Clermont tahun 1095 M). Justru kian menekan dunia Islam.
2.
Fase masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M). Keadaan perkembangan Islam
secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walau tidak sebanding
dengan masa sebelumnya (klasik), setelah berkembangnya kerajaan besar yaitu
kerajaan Utsmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Syafawi di Persia.
Diantara kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan
Utsmani.
Periode modern (1800-sekarang), pada masa periode ini dikenal sebagai era
kebangkitan kembali umat Islam. Kekalahan demi kekalahan tampaknya mulai

menyadarkan dunia Islam bahwa, dunia barat telah mengalami kemajuan pesat,
sehingga sulit untuk melawan dari berbagai aspek. Dari sinilah muncul ide-ide
pembaharuan yang bermaksud merekontruksi keadaan dan kualitas umat Islam,
sehingga memiliki kepercayaan diri dalam menghadapi ekspansi militer, polotik
imperialis, dan juga peradaban kolonial Barat yang semakin pasif.
Beberapa pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam terbagi menjadi 5
periode, yaitu:
1.
Periode pembinaan pendidikan Islam, yang berlangsung pada zaman Nabi
Muhammad SAW.
2.
Periode pertumbuhan pendidikan Islam, yang berlangsung sejak Nabi
Muhammad SAW wafat sampai akhir Bani Umayyah. Yang di warnai dengan
perkembangannya ilmu-ilmu naqliyah.
3.
Periode kejayaan (puncak perkembangan) pendidikan Islam, yang berlangsung
sejak permulaan daulah Abbasiyah sampai dengan jatuhnya Baghdad, yang di
warnai perkembangannya ilmu aqliyah dan timbulnya madrasah, serta
memuncaknya perkembangan kebudayaan Islam.
4.
Periode kemunduran pendidikan Islam, yaitu sejak jatuhnya Baghdad sampai
jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon, yang di tandai dengan runtuhnya sendi-sendi
kebudayaan Islam dan berpindahnya pusat-pusat pengembangan kebudayaan ke
dunia Barat.
5.
Periode pembaharuan pendidikan Islam, yang berlangsung sejak penduduk
Mesir oleh Napoleon sampai masa kini, yang di tandai gejala-gejala kebangkitan
kembali umat dan kebudayaan Islam.[5]

B.

MASA PEMBINAAN PENDIDIKAN ISLAM (PERIODE KLASIK)

1.

Pelaksanaan Pendidikan Islam di Makkah

Sebelum Nabi Muhammad SAW memulai tugasnya sebagai rosul, yaitu


melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya. Allah telah mendidik dan
mempersiapkan untuk melaksanakan tugas tersebut dengan baik dan benar yang
sesuai dengan tradisi mereka.[6] Pada masa ini beliau melaksanakan pendidikan
Tauhid dalam teori dan praktek, pengajaran Al-Quran di Makkah.

2.

Pelaksanaan Pendidikan di Madinah

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah disebabkan untuk


menghindari tekanan dan ancaman kaum Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak
menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka.
Studi yang dilaksanakan adalah sbb:
a.
Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan sosial
politik.
b.

Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan.

c.

Pedidikan anak dalam Islam.

d.

Pendidikan Hankam (pertahanan dan keamanan) dakwah Islam.

C.

PERKEMBANGAN ISLAM PADA PERIODE MODERN

Dengan adanya penyimpangan-penyimpangan tersebut mendorong munculnya


para penggagas dan pembaharu muslim yang berusaha menyadarkan terhadap
penyimpangan yang telah dilakukan agar kembali ke jalan yang di ridhoi Allah SWT.
Beberapa tokoh yang mempelopori perkembangan Islam pada periode modern
yaitu, Muhammad bin Abdul Wahab (1115 H/1703 M), dari Arab. Rifaah Badawi Rafi
At Tahtawi atau At Tahw (1801 M) dari Tahta Tahub. Jamaludin Al Afghani (1839 M),
dari Afghanistan.
D.

CONTOH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM MODERN

Ilmu pengetahuan di India (Syekh Waliyullah, abad 18)

Ilmu pengetahuan di Mesir (Sayid Jamaludin Al Afghani)

Ilmu pengetahuan di Turki (Sultan Mahmud II)

Perkembangan di bidang Budaya

E.
1.

PERKEMBANGAN AGAMA, POLITIK, EKONOMI


Perkembangan Agama

Masa modern ini memberi landasan intelektual bagi pembaharuan di berbagai


bidang, termasuk dalam bidang Agama. Dalam istilah Arab, pembaharuan dikenal
dengan nama tajdid. Adapun secara istilah tajdid adalah upaya dan aktifitas untuk
mengubah kehidupan umat Islam dari keadaan yang sedang berlangsung kepada
keadaan yang hendak di wujudkan demi upaya kesejahteraan, baik di dunia
maupun di akhirat, dikehendaki oleh Islam. Kata pembaharuan Islam mempunyai
makna modernisasi, yaitu ajaran Islam yang bersifat relatif dan terbuka untuk
perubahan dan pembaruan.

Salah satu pelopor pembaru dalam dunia Islam Arab adalah Wahabiyah yang sangat
berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad bin abdul Wahab (17031787 M) yang berasal dari Nejed. Pokok-pokok pemikirannya adalah:
a.
Yang harus disembah hanyalah Allah SWT. Dan yang menyembah selain Allah
dianggap musyrik.
b.

Meminta syafaat selain kepada Allah merupakan syirik.

c.

Bernazar selain kepada Allah merupakan syirik.

d.
Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Quran, Hadits dan Qias merupakan
ke kufuran.
e.

Tidak percaya terhadap Qada dan Qadar dari Allah merupakan ke kufuran.

2.

Perkembangan Politik

a.

Persoalan International Politik Islam.

b.

Persoalan Hubungan Agama dengan Konsep Negara dalam Islam.

3.

Perkembangan Ekonomi

Perekonomian penduduk yang merupakan syarat utama bagi kelangsungan


hidup dan hal ini disadari oleh kerajaan Utsmani sebagai negara yang mengalami
awal masa pembaharuan.
Hal-hal yang dilakukan kerajaan Utsmani sbb:
a.

Menguasai jalur perdagangan.

b.

Pusat perdagangan.

c.

Membuat rute jamaah Haji

d.

Menyediakan sarana kendaraan Haji di Damaskus, Kairo, dan Baghdad.

e.
Pembuatan sekolah, rumah sakit, tempat pemandian umum dan tempat
pengabdian di Istanbul.

F. STUDI ISLAM YANG DILAKUKAN ILMUAN MUSLIM KONTEMPORER


1.

Motivasi Baru Bagi Studi Agama Kontemporer

Agama kontemporer dapat membedakan motivasi baru yang mendasari


evaluasi terhadap agama lain tanpa terikat dengan teologi agama lain.

v Beberapa tipe evaluasi dalam penelitian agama kontemporer


1.
Usaha pencarian budaya dan agama yang menjadi instrumental dalam usaha
menemukan kembali akar diri seseorang.
2.
Usaha mengikuti gerakan agama, misalnya gerakan profetis dan puritanis,
messianis dan reformis dalam proses emansipasi dan liberasi dari penindasan dan
tekanan dari luar secara umum. Gerakan agama tersebut dipandang obstruktif
terhadap gerakan-gerakan sosial. Ide-ide yang lebih luas (peran historis) yang
digunakan agama dalam peradaban besar dunia sampai sekarang. (Mircea Aliade:
467-468).
3.

Pencarian terhadap elemen religius universal.

2.

Macam-macam Studi Ilmuan Muslim Kontemporer.

Menuju studi kontemporer yang baik, bagaimana mengembangkan studi agama


yang lebih baik dimasa sekarang.
a.
beberapa pendekatan studi yang dapat diterapkan terhadap agama
kontemporer yaitu:
1.

Pendekatan Historis

Studi yang digunakan untuk mempelajari dan menjelaskan bentuk-bentuk dasar


masa lalu.
2.

Pendekatan studi perbandingan

Studi yang digunakan untuk melihat kesejajaran dan perbedaan antar agama,
setiap peradaban dan kebudayaan yang berbeda dengan ciri khas tersendiri.
Misalnya pertumbuhan sistem-sistem Ekonomi yang telah memberikan akibat buruk
kepada sejumlah institusi tradisional agama, seperti kapitalisme modern.

3.

Pendekatan studi konstektual

Studi yang digunakan untuk menghadapi agama yang dikondisikan oleh konteks
sosial. Dimana terjadi perubahan elemen keagamaan dan perubahan kontektual.
4.

Pendekatan studi Hermeneutis

Studi yang digunakan untuk mengetahui pengikut agama dengan


menggunakan data yang jelas. (mircea Alidiane: 475-478).
5.

Pendekatan Normatif (agama)

studi yang digunakan untuk melihat Islam atau agama-agama lain berdasarkan teks
yang sudah tertulis dalam kitab suci masing-masing bercorak literal, tekstual dan
absolut.[7]
6.

Pendekatan Ilmu sosial

studi yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar manusia tentang


kehidupan yang diamati sebagai satu realitas obyektif untuk mendapatkan suatu
formula yang bersifat universal. pendekatan ini lebih menekankan pada aspek yang
bersifat empiris.[8]
7.

Pendekatan Fenomologi

studi yang digunakan untuk memahami agama lain dengan berusaha untuk masuk
pada suatu komunitas agama dengan melepaskan atribut yang dimilikinya.[9]
b.

Metode-meode dalam studi kontemporer

1.

Metode Filologi

adalah metode penelitian berdasarkan teks dengan mempelajari dan meneliti


naskah-naskah lama untuk mengerti apa yang terdapat didalamnya sehingga
diketahui latar belakang kebudayaan masyarakat yang melahirkan naskah-naskah
itu.
2.

Metode Deskriptif

adalah metode berdasarkan uraian apa adanya yang berasal dari suatu tempat atau
tokoh pelaku sebuah peristiwa, metode ini digunakan jika peneliti ingin
mengangkat sosok pemikir yang diteliti dengan cara menjelaskan dan
menghubungkan secara cermat data dalam bentuk-bentuk pernyataan dan
rumusan-rumusan pendapat.
3.

Metode Komparatif

adalah perbandingan antara yang satu dengan yang lainnya, metode ini bermaksud
untuk menemukan tipe, corak atau kategori suatu pemikiran, kemudian
memposisikannya dalam peta pemikiran secara umum. teori kemudian digunakan
untuk mendeduksi pemikiran yang telah direkontruksi (dibangun kembali).

4.

Metode Hermeneutika

digunakan untuk menemukan hubungan pemikiran yang diteliti dengan gejalagejala sosial yang ada. Hermeneutika adalah studi tentang prinsip-prinsip

metodologi interpretasi dan ekplanasi khususnya kajian tentang prinsip-prinsip


umum kitab suci.
5.

Metode Filsafat

berusaha untuk sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan


meneliti akar permasalahannya. filsafat adalah suatu cabang ilmu pengetahuan
yang membahas segala sesuatu dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan
sedalam-dalamnya, sejauh didalam jangkauan kemampuan akal budi manusia.
3. Kelompok Pemikir Dalam Ilmuan Muslim Kontemporer
a.

Fundamentalis

Adalah kelompok pemikir yang sepenuhnya percaya kepada dokrin Islam sebagai
satu-satunya alternatif bagi kebangkitan umat manusia. Gagasan utama mereka
adalah menghidupkan umat Islam sebagai agama, budaya, sekaligus peradaban
dengan menyatukan kembali kepada sumber asli (Al-Quran dan as-Sunnah) dan
menyerukan untuk mempraktekkan sebagaimana yang di praktekkan oleh Rasul
dan Khulafaur rasyidin. Para pelopornya adalah Sayyid Quthb, Muhammad Quthb alMaududi.
b.

Tradisionalistik

Adalah kelompok pemikir yang berusaha untuk berpegang teguh pada tradisi-tradisi
yang telah mapan. Kelompok tradisional memperbolehkan tradisi pada seluruh salaf
as-shalih yang tidak menolak pencapaian modernitas. Sehingga mereka menerima
peradaban dari luar dengan syarat harus sesuai dengan syara Islam. Pelopornya
adalah Husein nasr, Muthahari, Naquib al-atthas dan Ismail Faruqi.
c.

Reformistik

Adalah kelompok pemikir yang berusaha merekontruksi ulang warisan-warisan


budaya Islam dengan cara memberikan tafsiran-tafsiran baru. Menurut kelompok
ini, umat Islam sesungguhnya telah mempunyai budaya dan tradisi yang bagus dan
mapan, namun tradisi-tradisi tersebut harus dibangun kembali secara baru dengan
kerangka modern dan sesuai rasional agar diterima dalam kehidupan modern.
Pelopornya adalah Hasan Hanafi, Asgar Ali Engineer, dll.
d.

Postradisionalistik

Adalah kelompok pemikir yang berusaha mendekontruksi warisan-warisan budaya


Islam berdasarkan standar-standar modernitas. Kelompok ini tidak berbeda dengan
kelompok reformatik, yaitu keduanya sama-sama mengakui bahwa warisan tradisi
Islam sendiri tetap relevan di era modern. Pelopornya adalah Arkoun, Jabiri, Syahrur,
dll.

e.

Modernistik

Adalah kelompok pemikir yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan menolak
cara pandang agama serta kecenderungan mistik yang tidak berdasarkan rasional.
Menurut kelompok ini, agama dan tradisi masa lalu sudah tidak relevan dengan
tuntunan zaman sehingga harus dibuang dan ditinggalkan, yang masuk kelompok
ini umumnya adalah para tokoh muslim yang banyak mengkaji dan dipengaruhi
pemikiran merxisme seperti: Kassim Ahmad, Thayyib Tayzini, Abdullah Arwi, dll.

BAB IV
PENGAKHIRAN

A.

SIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian diatas adalah:

1.
Karakteristik studi Islam era muslim klasik dan era muslim modern merupakan
suatu sifat yang khas untuk mempelajari studi Islam sejak zaman Nabi Muhammad
SAW sampai sekarang yang telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan
dalam dunia Islam.

2.
Karakter studi Islam klasik terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para
sahabat yang melakukan pusat pendidikan Islam di Makkah dan Madinah.
3.
Karakter studi Islam modern, munculnya para pembaharu muslim untuk
kembali ke jalan yang benar. pada periode ini terdapat perkembaganperkembangan, diantaranya perkembangan ilmu pengetahuan di Turki, ilmu
pengetahuan di India, ilmu pengetahuan di Mesir, perkembangan di bidang budaya
dan perkembangan Agama, politik dan ekonomi yang semakin maju..
4.
Karakter studi islam kontemporer dapat membedakan motivasi baru yang
mendasari evaluasi terhadap agama lain tanpa terikat dengan teologi agama lain.
pada periode ini terdapat berbagai pendekatan-pendekatan, metode-metode dan
kelompok-kelompok dalam studi kontemporer.
B.

SARAN

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca agar
makalah kami lebih sempurna.
C.

HARAPAN

Karakter studi Islam sebagai sebuah Ilmu yang tersusun secara sistematis, ilmiah
dan dibangun sebagai ilmu yang mandiri dan baru muncul dalam beberapa dekade
belakangan ini. Sehingga kita diharapkan memiliki karakter yang baik tanpa
meninggalkan karakter-karakter Islam yang sesungguhnya.
D.

PENUTUP

Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, maka
dari itu kami mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan makalah selanjutnya,
dan semoga makalah ini bisa bermanfaat. Amiiin...
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini, dkk., 2013, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Buni Aksara.


Mircea Aliade, dkk., 2000, Metodologi Studi Agama, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Abdullah Yusri Abdul Ghani, 2004, Historiografi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Syed Mamudannasir, 1994, Islam Its Concepts & History terj., Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Hakim Abd. Atang dan Mubarok Jaih, 2012, Metodologi Studi Islam, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Djoko Hartono, 2009, Pengembangan Ilmu Agama Islam Dalam Perspektif Filsafat
Ilmu (Studi Islam di Era Kontemporer), Surabaya: Media Qowiyul Amien.
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi menuju milenium
Baru,op.cit.,

http://Vsiuniversal.blogspot.com/2014/04/perkembangan-islam-pada-masamodern.html1#sthash.ezqoJ2PQ.dpuf
http://visiuniversal.blogspot.com/2014/04/perkembangan-islam-pada-masamodern.html
http://www.academia.edu/3704619/Makalah_Studi_Islam

[1] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006,
hlm. 77

Ibid hlm. 79.


Ibid hlm. 87.

[2] Abudin Nata,2006, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
hlm.79
[3] DRS. Atang Abd Hakim, MA. dkk. 2012 metodologi studi islam.
Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
[4] Syed Mamudannasir, Islam Its Concepts & History,terj. Adang Afandi,
(Bandung:Remaja Rosdakarya,1994), hal 124.
[5] Zuhairini, dkk., Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 2013), hal. 13.
[6] Ibid, hlm. 18.
[7] Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi menuju milenium
Baru,op.cit., hlm. 34
[8] Ibid hlm. 45
[9] Ibid hlm. 49-50
Diposkan oleh eko edi di 22.18 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke
TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Foto saya

eko edi

Lihat profil lengkapku


Arsip Blog

2015 (13)
September (1)
Agustus (1)
Mei (9)
MAKALAH MUHKAM MUTASYABIH DALAM AL-QUR'AN
MAKALAH PELAKSANAAN IBADAH HAJI
MAKALAH COMMOUND, COMPLEXT TENSES
MAKALAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAHPEMIKIRAN DAN PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM PADA...
KARAKTERISTIK STUDI ISLAM KLASIK DAN MODERNBAB IPE...
BAHAGIABERSAMAMUEntah smapai kapan Aku bisa bert...
MAKALAHMUHKAMAT MUTASYABIHAT DALAM AL QURANDiaj...
April (2)

Template Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai