Kesehatan(Prakerin)-----KELAS X IPA X IPA Semester II Ini Dia Ciri-Ciri dan Klasifikasi Nemathelminthes
(Nematoda / Cacing Gilik)
Ini Dia Ciri-Ciri dan Klasifikasi Nemathelminthes (Nematoda / Cacing Gilik)
Yoga Jiwanjaya Selasa, Agustus 11, 2015
Nematoda: nematos yang artinya benang dan oidos artinya bentuk. Cacing ini
juga sering disebut cacing gilik. Diantara filum yang lain, filum ini mempunyai
anggota yang terbanyak, baik jenis maupun individunya. Nematoda juga disebut
sebagai Nemathelminthes, Jadi jangan bingung ya.
Nematoda
Ciri-ciri Umum Nematoda
Sistem pencernaannya sudah lengkap dan memiliki cairan pseudoselom yang
membantu sirkulasi makanan ke seluruh tubuh. Saluran pencernaan berupa pipa
lurus yang dimulai dari kerongkongan (esofagus) dilanjutkan ke usus (intestinum)
dan berakhir di anus.
Sistem eksresi terdiri atas dua saluran lateral yang bermuara disebuah lubang di
bagian ventral.
Pernapasan dengan pertukaran gas secara difusi melalui permukaan tubuh.
Sistem saraf sudah berkembang lebih baik dari pada Platyhelminthes, yaitu
dengan adanya ganglion serebral (dua kelompok sel-sel saraf dengan komisura)
dengan berkas saraf longitudinal (trunkus nervosus) yang berjumlah 2-3 buah.
Bereproduksi secara seksual. Alat kelamin jantan dan betina terpisah (diesis atau
gonokoris). Perbedaan terdapat pada bagian posterior (ekor), ukuran tubuh lebih
1
besar betina dari pada jantan, pada jantan didekat lubang anus terdapat tonjolan
yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi, sedangkan betina
tidak ada.
Cacing Trichinella spiralis menjadi parasit di usus karnivor dan manusia. Cacing
yang menyebabkan penyakit trikinosis. Setelah cacing dewasa kawin, cacing
jantan mati, sedangkan cacing betina menghasilkan larva. Larva memasuki selsel mukosa dinding usus kemudian mengikuti peredaran darah hingga ke otot
lurik. Dalam otot lurik, larva membentuk sista. Manusia mengalami infeksi cacing
jika cacing dimakan yang kurang matang dan mengandung sista. Penyakit
trikinosis ditandai dengan rasa mual yang hebat dan terkadang menimbulkan
kematian ketika larva menembus otot jantung.
cellpadding="0" cellspacing="0">
Ascaris Lumbricoide
Cacing betina memiliki ukuran panjang sekitar 20-49 cm, dengan diamater 4-6
mm, di bagian ekor runcing lurus, dan dapat menghasilkan 200.000 telur per
hari. Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31 cm, dengan diameter 2-4
mm, bagian ekor runcing melengkung, dan di bagian anus terdapat spikula yang
berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.
Setelah terjadi perkawinan, cacing betina menghasilkan telur. Telur kemudian
keluar bersama tinja. Telur mengandung embrio terletan bersama-sama dengan
makanan yang terkontaminasi. Di dalam usus inang, telur menetas menjadi
larva. Larva selanjutnya menembus dinding usus dan masuk ke daerah
pembuluh darah, jantung, paru-paru, faring, dan usus halus hingga cacing dapat
tumbuh dewasa.
darah ke jantung => masuk ke paru-paru => trakea => tertelan lagi =>
lambung => di usus halus menjadi cacing dewasa.
B. Ancylostoma Duodenale (Cacing Tambang)
Wuchereria bancrofti
D. Onchorcerca Volvulus
Onchorcea vovulus merupakan cacing mikroskospis penyebab onchocerciasis
(river blindness) yang mengakibatkan kebutaan. Vektor pembawa adalah lalat
kecil pengisap darah black fly (simulium). Cacing banyak terdapat di Afrika dan
Amerika Selatan.
Enterobios vermicularis