Anda di halaman 1dari 4

2/26/2014

BAB VI
MINERALOGI TANAH
OLEH:

DR. IR. TETI ARABIA, M.S.


DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.

PENDAHULUAN
Faktor-faktor

yang mempengaruhi
pembentukan mineral sekunder atau mineral
liat antara lain adalah:
-

Konsentrasi dan keseimbangan ion-ion di


dalam tanah.

Solubility product dari senyawa-senyawa


yang bersangkutan.

Kecepatan reaksi weathering synthesis,


termasuk kecepatan pelepasan hasil
pelapukan seperti basa-basa dan silika.

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Pembentukan

mineral liat umumnya melalui


dua cara yaitu:
Absorpsi dan kondensasi: rekristalisasi
ion-ion hasil pelapukan, misalnya
pelapukan feldspar haloisit (lihat
penjelasan Hidrolisis).
Alterasi: perubahan struktur mineral
secara langsung dari mineral primer yang
telah ada, misalnya mika illit.

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

KLASIFIKASI MINERAL
Berdasarkan

proses kejadiannya:
- mineral primer : adalah mineral yang
terjadi langsung dari magma dan menyusun
diri membentuk batu-batuan
- mineral sekunder : mineral yang terjadi
dari pelapukan dan pelarutan mineral
primer dan kemudian mengkristal kembali

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Berdasarkan

warnanya :
- Mineral gelap adalah: mineral yang
berwarna
hitam, hijau, coklat, biru dsb.
Mineral ini lebih mudah dilapuk.
- Mineral terang adalah : mineral yang tidak
berwarna atau berwarna putih

Berdasarkan

bobot jenisnya :
- Mineral berat : B.J > 2,9
- Mineral ringan : B.J < 2,9

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Berdasarkn

kedudukan dlm penyusunan batuan:


- Mineral utama adalah: mineral yg mduduki
sebagian besar dari batuan tersebut
- Mineral tambahan adalah : mineral yang
menyusun sebagian kecil batuan
- Mineral pengiring adalah : kadang-kadang
ada, kadang tidak dijumpai di batuan tsb
Semua pengelompokan mineral tersebut
berhubungan dengan sifat dan ciri tanah
- Misalnya suatu tanah mengandung mineral
primer yang lebih banyak dari mineral
sekunder, dapat dikatakan tanah tersebut
belum mengalami pelapukan
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

2/26/2014

Mineral

Silikat Primer
- Kuarsa
- Velspat: orthoklas, Na-plagioklas, Caplagioklas
- Piroksin: (Augit, Hipersten, Diopsida)
- Amfibol: (Horblende, Aktinolit)
- Mika: (Biotit, Muskovit)

Mineral

Silikat Sekunder
Mineral liat:
Kaolinit,Monmorilonit,Ilit,Vermikulit,Khlorit

Mineral

Sekunder lainnya:
- Kalsit, - Dolomit, - Gips,-Apatit,
- Limonit, - Hematit, -Gipsit
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

MINERAL LIAT TANAH


liat tanah merupakan mineral sekunder
yang sangat berperan dalam membentuk
kesuburan
Tipe dan struktur kristal mineral liat sangat
menentukan sifatnya dan mempengaruhi sifat dan
ciri tanah
1. TIPE MINERAL LIAT
Mineral liat dibedakan atas :
Liat silikat :
- tipe 1:1 (kaolinit,haloysit,anauksit,dikit)
- tipe 2:1 (monmorilonit,vermikulit,ilit)
- tipe 2:2 (klorit)
Liat bukan silikat: - amorfus
Mineral

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Plg Mdh Lpk

Fraksi Pasir & Debu

Jns Batuan
Gabro
(Basalt)
SiO2<50%

Olivin
Piroksin

Amfibol
Ca-Feldspar
(Anortit)

Biotit

Na-Feldspar
(Albit)
K-Feldspar
(Ortoklas)
Muskovit
Kuarsa

Diorit
(Andesit
SiO2= 50%

Granit
(Rhiolit)
SiO2>
50%

Plg Skr Lpk

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Clay Structure

Tetrahedron and Octahedron

NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE

NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

2/26/2014

1:1 Clay Mineral

NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE

2:1 Clay Mineral

NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

3. SUMBER MUATAN NEGATIF


Substitusi

Selected Properties
Clay
mineral

Type

Interlayer condition/
Bonding

CEC
cmol/kg

Swelling
potential

Specific Surface Area m/g

Kaolinite

1 : 1 (non
expanding)

lack of interlayer surface, Strong bonding

3 - 15

Almost
none

5 - 20

Montmorilonite

2: 1
(expanding)

very weak bonding,


great expansion

80 - 150

high

700 - 800

Vermiculite

2: 1
(expanding)

weak bonding, great


expansion

100 -150

high

500 - 700

Hydrous Mica

2 : 1 (non
expanding)

partial loss of K,
strong bonding

10 - 40

low

50 - 200

Chlorite

2:1:1 (non
Expanding)

moderate to strong bon


ding, non expanding

10 - 40

none

10 - 50

Allophane

NC STATE UNIVERSITY
DEPARTMENT of SOIL SCIENCE

isomorfik
- kation bervalensi tinggi digantikan oleh
kation bervalensi rendah
-akan terjadi jika radius atomnya tidak jauh
berbeda
-akibat substitusi isomorfik menimbulkan
ketidak seimbangan muatan, shingga kristal
liat menarik kation lain. Maka terjeraplah
berbagi kation seperti K, Na, Ca pd koloid
liat

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Patahnya pinggiran lempeng kristal liat

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

2/26/2014

Gugus

hidroksil yamg melekat pada atm


silikon atau aluminium akan meninggalkan
oksigen jika pinggirannya patah
Adanya beribu-ribu titik yang demikian
menyebabkan mineral liat tipe 1:1 penuh
dengan muatan negatif.
Akibatnya liat tersebut akan dikerumuni
oleh ion H atau ion lain yang dapat
menggantikan H. Hal ini merupakan fenomena
penting dalam pertukaran kation

PERANAN MINERAL LIAT


Sebagai

penyedia unsur hara


bahan baku pembuat pupuk
Mineral kalsit dan dolomit dapat dijadikan
kapur untuk memperbaiki kesuburan tnah
ber pH rendah
Berfungsi sebagai penyangga dalam tanah
Sebagai perekat butir-butir primer tanah
menjadi agregat
Sebagaipenyerap dan memperukarkan kation
Sebagai

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai