Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN II

PERAWATAN & PERBAIKAN (MR)

Vica Azka Novalya


3314130040
TELEKOMUNIKASI 5D

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2016

A. DASAR TEORI
Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, dengan
mempunyai suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai macam konsep,
pengertian dan kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum
ini juga bermaksud untuk mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat alat serta dengan metode tertentu.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta
fungsinya dalam praktikum kimia dasar. Pertama praktikan dikenalkan dengan alatalat yang ada di laboratorium yang dipakai untuk melakukan percobaan-percobaan.
Kemudian praktikan diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
Dari percobaan ini, praktikan mendapatkan pengetahuan tentang alat-alat laboratorium
seperti pembakar gas dan alat-alat gelas. Pengetahuan tersebut seperti fungsi dari
pemakaian alat-alat tersebut, bagaimana cara pencucian alat-alat gelas yang baik.
Pengetahuan yang mendasar adalah praktikan dapat mengetahui bentuk, keakuratan,
serta kapasitas dari alat praktikum berbeda-beda sesuai dengan fungsinya masingmasing
B. ALAT DAN BAHAN
1. Power supply
2. Protoboard
3. Potensiometer 1k ohm
4. multimeter
5. Osiloskop
6. Kabel-kabel penghubung
C. LANGKAH KERJA
1. Menganalisa dan mencatat spesifikasi dari power supply PASCAL PS1502A2
2. Pengujian tahanan terminal saat off
3. Pengukuran output tegangan dengan alat ukur volt meter dengan input yang
bervariasi
4. Pengukuran tahanan dalam atau rangkaian pengganti

D. HASIL PERCOBAAN
1. Spesifikasi penampilan power supply
- PASCAL PS1502A2

Deskripsi =
Power supply pascal type 1502A2 membutuhkan tegangan jala-jala AC dengan
pilihan tegangan input pada 110VAC dan 220VAC sesuai kondisi sumber
tegangan yang tersedia. Dengan transformator CT sebagai penurun tegangan,
output yang dihasilkan akan diserahkan oleh sebuah diode untuk menghasilkan
output yang lebih murni.
Lingkungan operasi

Suhu dan kelembaban media


penyimpanan
Jangkauan tegangan output

Bebas arus
Akurasi tegangan output

Waktu tegangan drop output


Kebutuhan tegangan input
Konsumsi daya karekteristik fisik
(mm)

Digunakan didalam ruangan, elevasi


ketinggian s/d 2000m. Temperature
lingkungan 0 s/d 80. Kategori
instalasi 111 (pemula). Tingkat polusi
2
-10C s/d 70C (maksimum)
70% maksimum
0-20 Volt DC (+)
0-20 Volt DC (-)
Pada pengetesan tegangan dengan
VR1 (pada panel)
Maks 10 ampere (S) pada beban
pararel 1% kesalahan tegangan >10
volt (mengacu pada voltmeter di
panel)
11.4 detik tanpa beban
110VAC/220VAC +-10%./50/60 Hz
Standart pada semua sambungan AC
-20 watt pada beban maksimum.
270x246x167 (panjangxlebarxtinggi)
Berat 5.2 kg

2. Saat off, lakukan pengujian tahanan terminal


- Saklar off
= 0 ohm (tidak tersambung)
- Saklar on
= 32 ohm (tersambung)
3. Pengujian output tegangan dengan alat ukur
PS/V
0
1
3
5
7
9
11
13
15
17

AVO/V
0.01
1,5
3,4
5,3
7,4
9,2
11,8
13,6
15
17

OSC/V
0,28
1,6
3,63
5,41
7,78
9,93
12,2
14,2
15,2
18,

4. Pengukuran tahanan dalam/rangkaian pengganti

Nilai potensiometer terbaca =


R = 1,2 K ohm
I = 4,4 mA
V = 8.8 V
E. Analisa
Pengukuran Power Supply Type GP-4303D dapat diamati bahwa ternyata power supply
memiliki tahanan walaupun belum diberi sumber tegangan .Perbedaan saat diukur tahanan
saat ON dan OFF tidak diberi tegangan yaitu ketika saat OFF ternyata didapatkan nilai
(tidak terukur) atau tidak ada nilainya sedangkan saat ON tidak diberi tegangan didapatkan
nilai sebesar 0,1 k , sehingga dapat disimpulkan bahwa saat power supply diberi aktifkan
(ON) ternyata rangkaian sudah aktif sehingga memiliki tahanan walaupun tidak diberi
tegangan berbeda saat power supply (OFF). Dan saat diukur output power supply saat power
supply di ON tetapi tidak diberi tegangan sebesar 0,4 k ,lebih besar karna langsung diukur
di power supply.
Pengukuran nilai tegangan dengan menggunakan multimeter dan osiloskop ternyata dapat
kita simpulkan lebih akurat menggunakan osiloskop karna nilainya lebih mendekati dengan
nilai sesungguhnya (dapat dilihat dari table no.3) , tetapi saat pembacaanya dalam osiloskop
lebih susah daripada menggunakan multimeter sehingga orang lebih banyak menggunakan
multimeter.
Pengukuran tahanan dalam/rangkaian pengganti dengan menggunaka potensiometer
terbaca nilai R = 0,4 k saat diputar potensiometer berada ditengah sedangkan saat diputar
maksimum didapatkan nilai R = 1 k karena komponen potensiometer mempunyai tahanan
sebesar 1 k , arus (I) = 10 mA dan didapatkan karena sumber tegangan yang diberikan yaitu
3,6 V . Sesuai rumus kirchooff yaitu V = I . R ,apabila didapatkan nilai tegangan 3,6 V dan
arusnya yaitu 10 mA sehinggan R yang didapatkan nilai R = 0.36 k tetapi yang terbaca
dimultimeter yaitu R = 0,4 k , sehingga dapat dianalisa bahwa mengukur tahanan
menggunakan alat ukur harus memiliki nilai toleransi karena teori selalu berbeda dengan hasil
pengukuran tetapi hasilnya tidak berbeda jauh.

F. Kesimpulan

DC Power Supply PASCAL Tipe PS 1502A2 yang merupakan piranti/device


elektronik yang rangkaiannya didesain untuk sebuah sistem kerja penghasil tegangan

searah (Directing Current/DC) pada range voltase 0V hingga 20Volt.


Kondisi Power Supply sudah menurun kualitasnya jika dinilai dari sisi fisik dan

kinerjanya
Pengujian tahanan sebelum diberikan tegangan sumber dapat membuktikan bahwa
adanya tahanan pada saat pengukuran mempunyai arti bahwa Power Supply masih

dapat berfungsi.
Terjadinya perbedaan hasil pengukuran tegangan output antara power supply,
multimeter dan osiloskop. Dapat dikarenakan faktor internal alat (sensitifitas) atau

faktor Human Error


Pengukuran tahanan dalam Power Supply dapat dilakukan dengan cara menggunakan
rangkaian pengganti

G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai