Anda di halaman 1dari 3

BAB VII

PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Pada pekerjaan dibidang teknik sipil terjadi kondisi kerja yang
sangat komplek, sebab banyak unsur yang terlibat dan saling terkait dalam
penyelesaian pekerjaan, maka diperlukan kerja sama yang baik antar unsurunsur pelaksana proyek. Untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan
selain diperlukan kerja sama antara unsur pelaksana proyek juga diperlukan
perencanaan dan perhitungan yang matang. Selain itu tanggung jawab
personil merupakan faktor yang penting yang perlu diperhatikan.
Keberhasilan suatu proyek juga dipengaruhi oleh metode atau cara kerja
yang diterapkan dan kualitas bahan bangunan yang dipakai.
Dalam pelaksanaan kerja praktek pada proyek pembangunan
Bendungan Logung, Kabupaten Kudus yang berlangsung selama tiga bulan,
banyak sekali manfaat dan pelajaran yang kami peroleh dalam bidang teknik
sipil, baik yang menyangkut teknis di lapangan maupun manajemen proyek,
seperti gambaran pelaksanaan pekerjaan sesungguhnya di lapangan maupun
konstrusi yang digunakan dalam proyek. Pengalaman-pengalaman ini
semakin melengkapi pengetahuan yang kami dapatkan di bangku
perkuliahan.
Dari hasil selama kerja praktek, dapat kami kemukakan
kesimpulan dan saran sebagai berikut:
1. Secara umum pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan teknis sesuai
dengan perencanaan, walaupun ada beberapa revisi dan perbaikan.
2. Keberhasilan dan kelancaran pembangunan suatu proyek tergantung pada
koordinasi dan komunikasi antar unsur pelaksana proyek. Keterbukaan
hubungan antar pekerja dengan pelaksanan atau pengawas dapat
memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
3. Pengawasan pada setiap item pekerjaan diperlukan agar tidak terjadi
kesalahan pada pelaksanaan serta mejaga kualitas hasil pekerjaan.
4. Pengawasan cukup efektif, sehingga pekerjaan yang dihasilkan memenuhi
persyaratan.

189

5. Dalam pengendalian proyek diperlukan pengendalian, biaya, mutu dan


waktu untuk menghindarkan terjadinya keterlambatan pekerjaan.
6. Metode kerja yang baik dan terncana dalam pelaksanaan pekerjaan
dimaksudkan agar pekerjaan berjalan lancar. Penjelasan mengenai item
pekerjaan oleh pengawas kepada pekerja jelas dan mudah dipahami
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
7. Dalam penempatan material bahan bangunan telah memenuhi persyaratan
penyimpanan.
8. Pemeriksaan sebelum pekerjaan pengecoran dapat menghindarkan masalah
yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pekerjaan.
9. Dalam menentukan posisi As bangunan harus tepat pada koordinat titik
yang direncanakan.
10. Pemasangan harus kuat dan kokoh, sehingga tidak mengalami pergeseran
pada waktu proses pengecoran, tidak bocor dan posisi beton deckling harus
diperhatikan agar didapatkan selimut beton yang sesuai dengan yang
direncanakan.
11. Pengawasan terhadap setiap item pekerjaan diperlukan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan serta menjaga kualitas hasil pekerjaan.
7.2. Saran
Dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Bendungan Logung, Kabupaten
Kudus banyak juga ditemui hambatan-hambatan yang terjadi di luar dugaan
sehingga mengkibatkan sedikit keterlambatan pekerjaan. Untuk itu kami dapat
memberikan saran-saran dan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak
yang bersangkutan, diantaranya:
1. Evaluasi pekerjaan dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan sedini
mungkin. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk
kelanjutan pekerjaan.
2. Pemeliharaan peralatan dan penyimpanan bahan bangunan perlu mendapat
perhatian serius karena dapat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan.
3. Koordinasi antara unsur pelaksana proyek harus tetap terjaga, mengingat
koordinasi merupakan media untuk menyelaraskan dan mewujudkan setiap
rencana.
4. Pada saat pengecoran dengan ready mix, volume beton yang dipesan
sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan untuk menghindari kelebihan.
190

5. Keselamatan kerja dalam proyek tetap harus diperhatikan agar tercipta iklim
kerja yang kondusif dan nyaman.
6. Sebelum melakukan pembesian, harus dipelajari dahulu gambar rencana
agar tidak terjadi kesalahan pada waktu pelaksanaan.
7. Pembersihan bekisting dan tulangan dari kotoran dan sampah harus
dilakukan untuk menghindari agar kotoran dan sampah tersebut tidak ikut
tercetak dalam beton agar tidak mengurangi mutu dan kualitas beton.
8. Metode-metode praktis yang telah dilaksanakan di lapangan, sebaiknya
tetap mengacu pada keamanan dan syarat-syarat teknis.
Selama melaksanakan kerja praktek di lapangan,kami banyak
mendapatkan pengalaman yang mungkin tidak kami jumpai di bangku kuliah.
Banyak hal-hal yang penting yang merupakan suatu kasus atau masalah yang
komplek dan memerlukan penanganan yang tepat. Dari pengalamanpengalaman di lapangan tersebut memberikan dorongan kepada kami untuk
lebih banyak menimba ilmu dan menerapkan pengalaman di lapangan.
Demikian hal-hal yang kami dapat selama kerja praktek, harapan kami
laporan yang sederhana dan jauh dari kesempurnaan ini dapat berguna bagi
semua pihak. Sebagai penutupan kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami hingga tersusunnya laporan kerja
praktek ini. Kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini sangat kami
harapkan.

191

Anda mungkin juga menyukai