Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BATUBARA YANG BAGI SUMBER ENERGI

MASYARAKAT SESUAI DENGAN RANCANGAN PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH NASIONAL 2015-2019
Oleh : Anggista Ayu Maretha1
Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan bahwa, bumi, air,
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Mengingat mineral dan batubara
merupakan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber
daya alam yang tak terbarukan, karena itu pengelolaanya perlu dilakukan seoptimal
mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, serta
berkeadilan agar memperoleh sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara
berkelajutan. Di samping itu, pembangunan pertambangan harus meyesuaikan diri
dengan perubahan lingkunganyang strategis, baik yang besifat nasional maupun
internasional. Tantangan utama yang dihadapi oleh pertambangan mineral dan
batubara adalah pengaruh globalisasi yang mendorong demokratisasi, otonomi
daerah, hak asasi manusia, lingkungan hidup, perkembangan teknologi dan
informasi, hak atas kekayaan intelektual serta tuntutan peningkatan peran swasta
dan masyarakat.
Setelah bapak Jokowi menjadi presiden Republik Indonesia, Pemerintah
mengeluarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20152019. Berdasarkan lampiran perpres tersebut, pemerintah akan memprioritaskan
pembangunan nasional untuk mencapai kedaulatan pangan, ketersediaan energi
dan pengelolaan sumber daya maritim serta kelautan dalam lima tahun ke depan.
Maka dapat dikatakan bahwa pemerintah mengatur ketersediaan energi selama
lima tahun ke depan.2
Realita bahwa cadangan energi yang dimiliki Indonesia kian menipis tidak
bias dipungkiri lagi saat ini Indonesia terbukti sudah net importir minyak.
Pemerintah pun telah dan akan terus mengurangi subsidi bahan bakar minyak
(BBM) dengan menaikkan harga BBM dan melarang penggunaan premium bagi
kendaraan motor. Tarif dasar listrik pun perlahan tai pasti akan dikurangi
subsidinya karena samapai saat ini masih banyak pembangkit listrik yang berbahan
bakar BBM. Hal itu membuktikan bahwa memang persoalan energy ini memang ada
di depan mata dan memerlukan penyelesaian sesegera mungkin untuk menghindari
apa yang disebut kiamat energi.
Saat ini mulai banyaknya dikembangkan energy alternarif khususnya energy
terbarukan. Mulai dari energi surya, angina, mikrohidro sampai pada biofuel.
Pemerintah pun sudah mulai menunjukkan komitmennya pada pengembangan
energy terbarukan dengan dikeluarkannya beberapa paket kebijakan di bidang
1

Mahasiswa Fakultas Hukum Semester VII, NIM : 130710101366, Tugas Dibuat Sebagai Bahan PenilaianMata
Kuliah Tindak pidana SDA.

http://m.antaranews.com/berita/474233/pemerintah-terbitkan-rpjmn-2015-2019, diakses pada


tanggal 16 Oktober 2016

energi. Energi terbarukan mempunyai keunggulan dibangdingkan dengan energi


konvensional karena sifatnya yang bisa diperbarui. Namun perlu disadari bahwa
energi terbarukan juga mempunyai kelemahan dan keterbatasan yang harus
dipahami seperti misalnya harga yang masih mahal dan hal ini menjadikan
tantangan bagi para pegiat energi terbarukan. Selain minyak bumi, Negara kita juga
nenpunyai potensi yang sangat besar akan sumber daya batubara. Namun
sayangnya kita belum mengoptimalkan pemanfaatannya untuk kebutuhan dalam
negeri, bahkan malah sebagian besar diekspor ke Negara lain. Dengan demikian,
siapakah yang sebenarnya bewenan melakukan pegelolaan terhadap sumber daya
alam yang ada di Indonesia?
Segala bahan galian yang terdapat dalam wilayah hukum pertambangan
Indonesia adalah kekayaan nasional yang dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bahan galian dibagi atas
tiga golongan, yaitu (a) golongan bahan galian strategis: 1) bitemuan padat, aspal,
2) antrasit, batubara, 3) uranium, radium, thorium dan bahan galian radioaktif, 4)
nikel, kobalt, 5) timah, (b) bahan galian olongan vital: 1) besi, mangaan,
molibdem, khrom,wolfram, radium, titan, 2) bauksit, tembaga, timbal, seng, 3) emas,
platina, perak, air raksa, intan, 4) yttrium,ruterium, cerium, dan loam langka lainnya,
5) berilium, korundum, zircon, 6) kriolit, fluorspar, barit, 7) yodium, brom, khlor,
belerang, (c) gologan bahan galian yang tidak termasuk golongan a dan
golongan b: 1) nitrat-nitrat, phospat-phospat, garam batu, 2) asbes, talk, mika,
magnesit, 3) yarosit, leuksit, tawas, oker, 4) batau permata, batu setengah permata,
5) pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, 6) batu apung, tras, obsidium, perlit, tanah
diatome, tanah serap, 7) marmer, batu tulis, 8) batu kapur, dolomite, kalsit, 9) granit,
andesit, basal, trakhit, tanah liat dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur
mineral golongan a maupun golongan b.3
Penguasaan Negara dan pengaturan usaha pertamabangan untuk bahan
galian strategis dan vital dilakukan oleh menteri yang membidangi pertambangan,
sedangkan untuk golongan c dilakukan oleh pemerintah daerah tingkat I. menteri
dapat menunjuk pihak lain, termasuk swasta nasional maupun asing, sebagai
kontraktor guna measanakan pekerjaanyayang belum atau tidak dapat ditangani
sendiri oleh instansi pemerintah atau peusahaan Negara sebagau pemegang Kuasa
Pertambangan, dalam hal ini pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor berdasarkan
Perjanjian Karya.
Jadi pada dasarnya pengelolaan pertambangan dilakukan oleh menteri
selaku pemerintah, namun apabila pemerintah tidak atau belum mampu untuk
melaksanakannya, maka pemerintah memberi kesempatan kepada pihak lain untuk

Lihat Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 Tentang Penggolongan Bahan Galian,
Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3174

melaksanakannya. Hal ini sebagaimana ditur dalam pasal 10 Undang-undang Nomor


11 Tahun 1967dikatakan bahwa :4
a. Menteri dapat menunjuk pihak linsebagai kontraktor apabila diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan yang belum ada atau tidak dapat dilakukan
sendiri oleh instansi pemerintah atau perusahaan Negara selaku pemegang
Kuasa Petambangan;
b. Dalam mengadakan perjanjian karya dengan kontraktor, instansi
pemerintah atau perusahaan Negara berpegang pada pedoman, petunjuk
dan syarat yang diberikan menteri;
c. Perjanjian karya berlaku setelah disahkan oleh Pemerintah dan setelah
berkonsultasi dengan DPR untuk eksploitasi bahan galian golongan a.
Batubara telah memainkan peranan penting dalam menggerakan
perekonomian dunia sebagai salah satu sumber energi yang tersedia sangat
melimpah disamping minyak bumi dan gas alam. Penggunaannya telah berlangsung
sejak jaman perang dunia hingga saat ini. Namun, saat ini penggunaan batubara
telah banyak medapat kritikan dari para aktivis lingkungan karena dianggap sangat
polutif dan mencemari lingkungan. Orang pun mulai berpikiran untuk mengalihkan
sumber energi. Hal apakah yang menyebabkan pemikiran ini?
Ada beberapa alasan yang mendasari pemikiran saat ini. Pertama,
pembangkit listrik dengan batubara diyakini menelan biaya investasi paling rendah
alias paling murah, sehingga Indonesia sebagai Negara berkembang dalam hal ini,
terutama untuk memajukan perekonomiannya. Kedua, fakta menunjukkan bahwa
Negara-negara maju pun telah banyak menggunakan batubara sebagai sumber
energinya. Ketiga, Indonesia kaya akan potensi batubara, bahkan menurut sumber
yang sama, Indonesia menjadi produsen batubara terbesar keenam dunia, meskipun
anehnya batubara kita lebih banyak diekspor daripada untuk konsumsi sendiri.
Terbukti Indonesia menjadi eksportir terbesar kedua setelah Australia, dan Jepang
menjadi tujuan utamanya. Bahwa konon adanya mafia pertambangan, yang
menguasai pertambangan di Indonesia. Mengingat kebutuhan energi kita
(khususnya listrik) terus meningkat. Problem mendesak yang harus ditangani
adalah dengan pengoptimalan pemanfaatan batubara. Program percepatan listrik
10.000MW, tentunya menjadi langkah yang cukup tepat, tetapi dengan penerapan
teknologi yang bersih dan ramah lingkungan.5
Sudah menjadi tanggung jawab dari Pemerintah jika sebuah tambang yang
dijalankan pemerintah atau Kuasa Pertambangan dapat merusak lingkungan
ataupun terjadinya pembrosan energi. Karena energi sangat dibutuhkan oleh semua

Tri Hayati, Era Baru Hukum Pertambangan Di bawah Rezim UU no. 4Tahun 2009, Jakarta,
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015, hlm 44
5
http://m.kompasiana.com/syamsori/mengoptimalkan-pemanfaatan-batubara-sebagai-energimasa-depan-yang-bersih-dan-ramah-lingkungan_551ff79281331198019dfbe9 , diakses pada
tanggal 16 Oktober 2016

makhluk hidup.kemajuan peradaban membutuhkan banyak lagi energi untuk


memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Jadi, dapat disimpulan bahwa Negara kita memiliki banyak sekali kekayaan
sumber daya alam yang masih belumbisa digunakan ataupun dimanfaatkan dengan
baik. Dengan adanya Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional 20152019, yang mengusung kedaulatan pangan, ketersediaan sumber energi dan
pengelolaan sumber daya maritime dan kelautan. Pemerintah mulai menunjukan
akan adanya pemanfaatan sumber daya energi yang biasanya kita dapat dari
batubara secara baik dan benar. Dalam penghematan energi kita juga bias
menggunakan sumber energi yang lain yan dapat diperbarui seperti tenaga udara,
air, dan uap.

Anda mungkin juga menyukai