Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MK/SEMESTER/THN
DOSEN

: PERTAMA (I)
: PENCEMARAN LINGKUNGAN/III/2014
: dr. Hasanuddin Ishak M.Sc.,PhD

PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA ALAM


ANALISIS TINGKAT RESIKO ERUPSI GUNUNG MERAPI TERHADAP PERMUKIMAN DI
KECAMATAN KEMALANG, KABUPATEN KLATEN

PUTRI NUR RAHMAH


P1801213401

KONSENTRASI KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AJARAN 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. FAKTA MASALAH
Indonesia merupakan Negara yang wilayahnya memiliki banyak daerah rawan
bencana. Setidaknya menurut BNPB (2010) ada 13 jenis bencana yang selalu mengancam
negeri kepulaluan ini., yaitu bencana geologi meliputi gempa bumi, tsunami, erupsi gunung
berapi, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran lahan
dan hutan, putting beliung, dan gelombang pasang, bencana biologi (epidemic, wabah
penyakit, dan bencana social konflik social dan terror). Salah satu bencana yang melanda
Indonesia akhir-akhir ini yaitu bencana erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 yang lalu.
Gunung Merapi merupakan gunung berapi dengan tipe strato, dengan ketinggian 2980 meter
dari permukaan laut. Gunung berapi bertipe strato (stratovolcano) atau disebut juga gunung
berapi komposit menurut Pangestu (2010) ialah pegunungan (gunung berapi) yang tinggi
dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras.
Bentuk gunung berapi itu secar khas curam di pencak dan landai di kaki karena
aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak mengandung
silica, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu
dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat. Di ujung lain spectrum itu ialah
gunung berapi pelindung ( seperti Mauna Loa di Hawaii), yang terbentuk dari lava yang
kurang kental. Stratovolcano memiliki kemiringan yang curam pada bagian puncak dan
kemiringan yang lebih landai pada bagian kaki, sehingga sisi-sisinya seperti dua bidang
konkaf (cekung) yang menghadap keatas. Banyak stratovolcano yang ,elampaui ketinggian
2500 m, seperti Gunung Merapi yang terletak di Pulau Jawa.
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api teraktif di dunia. Hampir setiap
periode gunung Merapi mengalami erupsi. Periode ulang aktivitas erupsi berkisar antara 27
tahun. Aktivitas erupsi gunung Merapi dengan ciri khas mengeluarkan lava pijar dan awan
panas, tanpa membentuk kaldera (kawah).Secara geografis Gunung Merapi terletak pada 7
Lintang selatan dan 110 Bujur

Erupsi gunung merapi pada tahun 2010 telah menimbulkan dampak yang serius
pada lahn permukiman di kota-kota di sekitar gunung merapi, salah satunya adalah kota
Klaten. Kerugian yang ditimbulkan antara lain lahan permukiman, lahan pertanian, sumber
air, dan juga kerugian ekonomi. Dengan kondisi tersebut diperlukan adanya kebijakan dari
pemerintah mengenai rehabilitasi dan relokasi permukiman penduduk di kabupaten Klaten
yang terkena erupsi gunung Merapi dengan mempertimbangkan rencana tata ruang sebagai
dasar penetapan lokasi yang aman untuk permukiman.
Melihat kerugian yang ditimbulkan erupsi Gunung Merapi tidaklah kecil, maka
perlu adanya upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi untuk mengurangi
kerugian tersebut. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban
jiwa pada saat terjadi bencana adalah dengan perencanaan mitigasi yang efektif. Dengan
adanya perencanaan mitigasi yang baik, setidaknya penduduk yang menjadi korban erupsi
akan terbantu dalam menemukan tempat tinggal yang aman dari erupsi Merapi.
B. PERTANYAAN MASALAH
1. Bagaimana identifikasi daerah rawan bencana di Kecamatan Kemalang, Kabupaten
Klaten ?
2. Bagaimana identifikasi tingkat resiko erupsi gunung merapi terhadap permukiman
penduduk dengan analisis skoring radius permukiman dari Puncak Merapi?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitiannya adalah :
1. Untuk mengetahui hasil identifikasi daerah rawan bencana di Kecamatan Kemalang,
Kabupaten Klaten.
2. Untuk mengetahui hasil identifikasi tingkat resiko erupsi gunung merapi terhadap
permukiman penduduk dengan analisis skoring radius permukiman dari Puncak Merapi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
1. Identifikasi Daerah Rawan Bencana Di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten
Daerah rawan bencana merupakan suatu wilayah yang memiliki kondisi atau
karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya,
politik, ekonomi, dan teknologi yang untuk jangka waktu tertentu tidak dapat atau tidak
mampu mencegah, meredam, mencapai kesiapan, sehingga mengurangi kemampuan
untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

Sumber : Bappeda Klaten 2010, Analisis Penyusun


Gambar 1. Peta Daerah Rawan Bencana Kecamatan Kemalang
2. Identifikasi Tingkat Resiko Erupsi Gunung Merapi Terhadap Permukiman
Penduduk dengan Analisis Skoring Radius Permukiman Dari Puncak Merapi

Jarak menjadi factor yang menyebabkan banyaknya kerusakan permukiman akibat


erupsi Merapi. Hal ini dikarenakan semakin dekat jarak permukiman dengan puncak Merapi
maka akan semakin besar dampak terkena erupsi Merapi.

3. FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN SOLUSI


-

FAKTOR PENYEBAB

Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan
tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya
yang merupakan cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di
sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena
massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma
naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin
yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma
chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan material-material
vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di
bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan
magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau
retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma
mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini
bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central
vent).
Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur
keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai
mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang
utama terdapat di dasar kawah tersebut. Hal tersebut yang menjadi penyebab terjadinya
letusan gunung merapi.
-

DAMPAK
1. Dampak Lingkungan dari Erupsi Merapi di Kabupaten Klaten
a. Kerusakan paling besar dialami sektor perumahan dari total kerusakan.
b. Nilai kerusakan paling besar kedua adalah sektor sumber daya air dan irigasi
c. Kerusakan ketiga pada sektor pertanian budi daya dan tanaman pangan
d. Kerusakan fisik akibat bencana dapat mempengaruhi kinerja pelayanan
infrastruktur publik seperti energi, transportasi dan komunikasi
2. Dampak Kesehatan dari Erupsi Merapi di Kabupaten Klaten

a. Menyebabkan penyakit pernafasan seperti ISPA, Alergi, Asma dan bila terjadi
dalam jangka panjang bisa berdampak pada pneumonia dan PPOM.
b. Dari segi kesehatan mengakibatkan korban jiwa, luka, cacat fisik, dan terjadinya
trauma.
c. Bencana parah akan menimbulkan adanya pengungsian. Dimana akan
menempati permukiman sementara. Pengungsian pada umumnya terbatas dari
segi kuantitas dan kualitas pada sarana air, sanitasi dan fasilitas lingkungan, yang
berisiko menimbulkan berbagai penyakit, seperti : diare dan penyakit kulit.
d. Letusan gunung merapi menyebabkan kerusakan bangunan kesehatan seperti
rumah sakit, puskesmas, pustu dalam satuan unit dengan tingkat kerusakan berat,
sedang, dan ringan.

SOLUSI
1.

Meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana dan sebagai dasar


penyempurnaan metodologi penilaian kerusakan dan kerugian

pascabencana

mengenai pentingnya basis data untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi hasil
pelaksanaan program pemulihan pascabencana.
2. Melakukan tanggap darurat bencana, tanggap darurat bencana adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
3. Melakukan tahap rehabilitasi setelah letusan gunung merapi. Rehabilitasi adalah
perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
4. Melakukan kegiatan pencegahan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
1. Kawasan permukiman di Kecamatan Kemalang beresiko terkena dampak erupsi
Merapi.
2. Dari hasil analisis wilayah Kecamatan Kemalang dibagi menjadi 3 daerah rawan
bencana Merapi yaitu daerah rawan bencana I, daerah rawan bencana II dan
daerah rawan bencana III .
3. Kawasan permukiman di kecamatan Kemalang merupakan kawasan permukiman
yang berada pada daerah rawan bencana Merapi. Hal ini berdampak kepada
seluruh permukiman di kecamatan Kemalang yang beresiko terkena dampak
erupsi Merapi.
B. SARAN
1. Pemerintah Kabupaten Klaten harus merencanakan pembuatan titik-titik
evakuasi untuk evakuasi penduduk jika suatu saat gunung Merapi mengeluarkan
erupsi.
2. Pemerintah Kabupaten Klaten merencanakan situasi tanggap darurat bencana
jika suatu saat erupsi Merapi terjadi dan mengenai permukiman penduduk yang
berdampak pada rusaknya kawasan permukiman penduduk.

3. Pemerintah Kabupaten Klaten harus merencanakan penyediaan shelter evakuasi


bagi penduduk yang mengungsi dari erupsi Merapi.
4. Pemerintah Kabupaten Klaten harus merencanakan pembuatan jalur evakuasi
bagi penduduk yang berada di kecamatan Kemalang terutama yang berada pada
daerah dengan resiko dampak erupsi tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Putri Nur Rahmah. Susilo, Ariyadi Nugroho, Iwan Rudiarto. Analisis Tingkat Resiko Erupsi
Gunung Merapi Terhadap Permukiman Di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten
Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nomor 1 2014 Online : http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/pwk

Anda mungkin juga menyukai