Tugas Tambahan
Tugas Tambahan
TUGAS UNIT 4
1. Resistor
Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni tahanan
(resistor) seperti pada elemen pemanas dan lampu pijar. Beban resistif ini
memiliki sifat yang "pasif", dimana ia tidak mampu memproduksi energi listrik,
dan justru menjadi konsumen energi listrik. Resistor bersifat menghalangi aliran
elektron yang melewatinya (dengan jalan menurunkan tegangan listrik yang
mengalir), sehingga mengakibatkan terkonversinya energi listrik menjadi panas.
Dengan sifat demikian, resistor tidak akan merubah sifat-sifat listrik AC yang
mengalirinya. Gelombang arus dan tegangan listrik yang melewati resistor akan
selalu bersamaan membentuk bukit dan lembah. Dengan kata lain, beban resistif
tidak akan menggeser posisi gelombang arus maupun tegangan listrik AC.
I=I m sin t
dan hubungan arus antara Vm dan Im adalah:
V m=I m R
2. Induktor
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparat kawat yang
dililitkan pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan solenoida. Beban ini
dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat
lagging. Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis
akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan.
I =I m sin t
maka persamaan tegangan sesaatnya:
V =V m sin( t+ 90 )
atau, jika persamaan tegangannya sesaat:
V =V m sin t
maka persamaan arus sesaatnya:
I =I m sin (t90 )
dan hubungan antara Vm dan Im:
V m=I m X L
X L= L
untuk menghitung besarnya reaktansi induktif (XL), dapat digunakan rumus:
X L=2 fL
3. Kapasitor
Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi atau
kemampuan untuk menyimpan energi yang berasal dari pengisian elektrik
(electrical discharge) pada suatu sirkuit. Komponen ini dapat menyebabkan
arus leading terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan
mengeluarkan daya reaktif.
1
C