Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Qisthi

Kelas : ICP of Physics Education


Nim : 151441002

TUGAS TAMBAHAN UNIT 3


1. Bagaimana cara pembacaan nilai atau harga pada Kapasitor?
Jawab:
Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan
yang besar untuk sebuah Kapasitor yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik.
Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi
pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat
digunakan oleh peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah :
Micro Farad (F), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF ). Berikut ini adalah
ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai Kapasitansi
sebuah Kapasitor :
1 Farad
= 1.000.000F (mikro Farad)
1F
= 1.000nF (nano Farad)
1F
= 1.000.000pF (piko Farad)
1nF
= 1.000pF (piko Farad)
a. Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di
label badannya dengan jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya.
Contoh 100F 16V, 470F 10V, 1000F 6.3V ataupun 3300F 16V.
Misalnya nilai Kapasitor yang tertera adalah 3300F (baca : 3300 Micro
Farad)
Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan
jenis Kapasitor yang memiliki Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati
dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga
terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah
Kapasitor Elektrolit. Disamping itu, daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis
dengan jelas di label badannya. Contohnya 85C dan 105C.
b. Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor
Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan
Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka
kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang
sebenarnya.
Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas
dengan Tulisan Kode 473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan
kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047F

Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor


tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~
84.600 pF. Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka,
Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai berikut
Nilai Kapasitor = 47 x 100
Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF
Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF 5% yaitu berkisar
antara 44,65pF ~ 49,35pF. Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai
Kapasitor tersebut adalah :
Kode : 222K
Nilai Kapasitor = 22 x 102
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
Toleransinya adalah 5% :
Nilai Kapasitor =2200 5% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 + 5% = 2310pF
Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF
~ 2.310 pF.
Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai
Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan
Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan Capacitance
Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).
2. Jenis Kapasitor apa yang digunakan pada praktikum mengenai rangkaian filter
RC?
Jawab:

Gambar Kapasitor Polyester

Simbol Kapasitor Polyester


Kapasitor Polyester, Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya
terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat
dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
3. Bagaimana cara mencari Vinput ?
Jawab:
Vinput diperoleh dengan cara melihat langsung pada puncak gelombang persegi
yang tampak pada osiloskop (Vinput = Vpp), dimana nilai Vinput didapatkan dari
perhitungan pada jumlah atau nilai Vdiff dibagi dengan jumlah skala pada osiloskop
4. Jelaskan mengenai diagram Phasor RC!
Jawab:
Sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah kapasitor yang
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya
pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada hubungan seri
adalah sama besar. Arus (i) mendahului 90 o terhadap tegangan pada kapasitor
(VC). Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (V R) dan
arus (i). Gambar dibawah memperlihatkan rangkaian seri R-C dan hubungan arus
(i), tegangan resistor (VR) dan tegangan kapasitor (VC) secara vektoris.
Melalui reaktansi kapasitif (XC) dan resistansi (R) arus yang sama i = im.sin
t. Tegangan efektif (V) = i.R berada sefasa dengan arus. Tegangan reaktansi
kapasitif (VC) = i.XC tertinggal 90o terhadap arus. Tegangan gabungan vektor
(V) adalah jumlah nilai sesaat dari (VR) dan (VC), dimana tegangan ini juga
tertinggal sebesar terhadap arus (i).

Dalam diagram fasor, yaitu arus bersama untuk resistor (R) dan reaktansi
kapasitif (XC) diletakkan pada garis t = 0. Fasor tegangan resistor (VR) berada
sefasa dengan arus (i), fasor tegangan kapasitor (VC) teringgal 90o terhadap arus
(i). Tegangan gabungan vektor (v) adalah diagonal persegi panjang antara
tegangan kapasitor (VC) dan tegangan resistor (VR). Perbedaan sudut antara
tegangan (v) dan arus (i) merupakan sudut beda fasa (). Karena tegangan jatuh

pada resistor dan kapasitor terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan tegangan
(v) dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
v =V 2R +V 2C
5. Jelaskan mengenai rumus yang ada dipenuntun!

Anda mungkin juga menyukai