2016
KATA PENGANTAR
dan
karunia-Nya
kami
telah
dapat
menyelesaikan
mengenai
biomekanik,
biolistrik,
biooptik
dan
baik
lagi
untuk
berikutnya.
Aceh,
September 2016
30
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II
A. BIOMEKANIK
B. BIOLISTRIK
C. BIO OPTIK
D. DINAMIKA
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam
sekitar, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
menggunakan bahasa matematika. Luasnya cakupan bahasan
dalam Fisika dengan berbagai konsep, fakta, dan prinsip
cenderung membuat siswa merasa kesulitan dan menganggap
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOMEKANIK
Biomekanika berasal dari dua kata BIO dan Mekanik . Bio
artinya hidup sedangkan mekanik artinya gerak.
Jadi,biomekanika berarti gerak makhluk hidup sehingga dapat
diartikan bahwa BIOMEKANIKA merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gaya, gerak dan hubungannya dengan
makhluk hidup.
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika
merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka
otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan
biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika
dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam
bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada
aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam
duaperspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada
karakteristik gerakan yaitu menelitigerakan dari segi ruangan
yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa
melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan
Kelas Pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot. Contoh:
kepala & leher
Klas Kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot, contoh: tumit
menjinjit
Klas Ketiga
dan siku.
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak
kaki.
a = percepatan ( m/s2 )
F = Gaya ( Kg m/s2 atau Newton )
M = Massa benda ( Kg )
Sel-sel
mampu
menghasilkan
potensial
listrik
yang
Kemampuan
sel
syaraf
(neurons)
beberapa
hukum
yang
berkaitan
dengan
biolistrik
diantaranya:
Hukum Ohm
Perbedaan
potensial
antara
ujung
konduktor
berbanding
tahanan
dari
konduktor.
V
R=I
Keterangan: R = dalam Ohm ( )
I = amper ( A )
V = tegangan ( Volt )
Hukum Joule
Arus
listrik
yang
melewati
konduktor
dengan
perbedaan
Faradik
Sentakan faradik
Sentakan sinosuidal
saraf
mempunyai
fungsi
menerima,
interpretasi
dan
Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan
impuls serat saraf ; serat saraf yang berdiameter besar
mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat dari
pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar
kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga
bagian
yaitu
serat
saraf
tipe
A,
dan
C.
Dengan
aksi
itu
sendiri
mempunyai
kemampuan
untuk
antara
dua
buah
saraf
disebut
sinapsis;
pada
otot
akan
trigger/bergetar/berdenyut
nilai
ambang
dan
terjadi
potensial
aksi
tanpa
memperoleh
informasi
klinik
tentang
fungsi
tubuh.
EMG ( Elektromiogram ).
ENG ( Elektroneurogrfam )
ERG ( Elektroretionogrfam ).
EOG (Elektrookulogram ).
EGG ( Elektrogastrogram ).
EEG ( Elektroensefalogram ).
EKG ( Elektrokardiogram ).
C. BIO OPTIK
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan
dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari
makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu
fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. Secara
spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis. Fokus
utama dibiooptik adalah terkait dengan indera penglihatan
manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling
penting pada manusia atau makhluk hidup.
1. Optik Geometri
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara
garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan
gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah
melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika.
Misalnya untuk rumus cermin dan lensa : 1/f = 1/s + 1/s
f = focus = titik api
s= jarak benda
s = jarak bayangan
2. Optik Fisik
Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi
tidak dapat di jelaskan malui metode optika geometri. Gejalagejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik
dari cahaya tersebut.
Teori kwantum (Plank (1858-1947)), cahaya itu terdiri atas
kwanta atau foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori
Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank
dapat menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena
sinar.
Huygens (1690), menganggap cahaya itu sebagai gejala
gelombang dari sebuah sumber cahaya menjalarkan getarangetaran ke semua jurusan. Setiap titik dari ruangan yang
bergetar
olehnya
dapat
dianggap
sebagai
sebuah
pusat
Proses akomodasi
Cahaya memasuki mata melalui bukaan yang berubah,
lapisan serat saraf yang menutupi permukaan belakangnya.
Retina berisi struktur indra-cahaya yang sangat luas yang
disebut batang (rod) dan kerucut (cone) yang menerima dan
memancarkan informasi di sepanjang serat saraf optic ke otak.
Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot siliari.
Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan
mengendur dan sistem lensa kornea berada pada panjang fokus
maksimumnya, kira-kira 2 cm, jarak dari kornea ke retina.
Apabila
benda
didekatkan,
otot
siliari
akan
meningkatkan
fokusnya
sehingga
bayangan
akan
difokuskan
ke
peranan
penting.
Kornea
mempunyai
fungsi
benda
yang
dilihat,
semakin
kuat
mata/lensa
cahaya
kabur.
Titik
pada
retina
terdekat
di
dan
mana
bayangannya
lensa
mata
Jarak dari mata ke titik dekat ini sangat beragam pada tiap
orang dan berubah dengan meningkatnya usia. Pada usia
10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada
usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke 200 cm
terletak
pada titik
jauh
(punctum
D. DINAMIKA
Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel
dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.
Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang
menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan
luar yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
1. Hukum I Newton
Hukum Kelembaman ( F = 0 )
2. Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi: Massa benda dipengaruhi
oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan percepatan
gerak benda tersebut
Contoh :
a = atau F = m.a
Keterangaan :
F = jumlah gaya-gaya pada benda (newton = kg m/s2 )
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi: Jika benda 1 mengerjakan
gaya aksi pada benda 2, maka benda 2 akan mengerjakan gaya
reaksi pada benda 1, yang besarnya sama tapi arahnya
berlawanan.
F
aksi
=-F
reaksi
Keterangan :
Faksi = gaya yang bekerja pada benda
Freaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Contoh :
jika kamu memantulkan bola ke dinding, bola akan
memberikan gaya aksi pada dinding, sebaliknya dinding juga
memberikan gaya reaksi untuk memantulkan kembali bola
tersebut.
a. Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat
mengakibatkan perubahan perubahan sebagai berikut :
1) benda diam menjadi bergerak.
2) benda bergerak menjadi diam.
3) bentuk dan ukuran benda berubah.
4) arah gerak benda berubah.
b. Macam-macam gaya
Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan
arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda.
Gaya Berat
Gaya berat adalah besarnya gaya tarik bumi pada suatu benda.
Secara matematis, berat di tulis sebagai berikut :
w=m.g
dengan :
W
= berat benda ( N )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran
elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi)
dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Adapun
hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm,
rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
Bioptik merupakan suatu yang mempelajari ilmu tentang indera
B. Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT,
kami
dapat
menyelesaikan
makalah
ini
dengan
baik,dan
DAFTAR PUSTAKA
Ganong, W.F, 1999, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, EGC,
Jakarta
Sumber: http://arwinlim.blogspot.com/2007/10/bio-optik-dalamkeperawatan.html
Kanginan M. 2002. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Sutedjo. 2005. Fisika Teknologi dan Industri. Yudhistira : Bogor