Anda di halaman 1dari 40

Makalah

PRINSIP DASAR FISIKA MELIPUTI BIOMEKANIK,


BIOLISTRIK, BIO OPTIK DAN DINAMIK
Di Susun
Oleh :
Kelompok V
Rizki Aulia (1607110098)
Reza Manda Husaini (1607110102)
M. Shoqiful Huda (1607110094)
Khanzsa Zelqadara (1607110114)
Safera (1607110194)
Akbar Maulana (1607110117)
Nurul Huswalul Hasanah (1607110112)

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Muhammadiyah
Banda Aceh

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat


rahmat

dan

karunia-Nya

kami

telah

dapat

menyelesaikan

makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas pada mata


kuliah ilmu Biomedik Dasar. Pada makalah ini kami akan
membahas
dinamik,

mengenai

biomekanik,

biolistrik,

biooptik

dan

yang kami susun dari berbagai sumber dan kami

rangkum dalam makalah ini. kami juga berharap agar makalah


ini bisa bermanfaat bagi semua untuk dijadikan penunjang dalam
mata kuliah ilmu biomedik dasar.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila ada
kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, dan tidak lupa
kritik dan saran supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi
lebih

baik

lagi

untuk

berikutnya.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.


Banda

Aceh,

September 2016

30

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II
A. BIOMEKANIK
B. BIOLISTRIK
C. BIO OPTIK
D. DINAMIKA
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan berpikir analitis dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam
sekitar, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
menggunakan bahasa matematika. Luasnya cakupan bahasan
dalam Fisika dengan berbagai konsep, fakta, dan prinsip
cenderung membuat siswa merasa kesulitan dan menganggap

Fisika sebagai mata pelajaran yang menakutkan atau momok.


Proses pembelajaran yang berkembang selama ini hanya
menyajikan bahan ajar satu arah dan cenderung tidak menarik
dan menyenangkan.
Penggunaan media pembelajaran yang inovatif merupakan
salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat belajar mahasiswa. Dalam mempelajari alam sekitar dan
gejala alam, tidak semuanya dapat dihadirkan langsung di kelas
atau melalui pengamatan langsung di luar kelas. Beberapa gejala
alam hanya terjadi dalam waktu yang sangat cepat sehingga
sulit bagi siswa untuk mengamati dan menemukan konsep dari
gejala alam tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi
dosen untuk mencari metode yang tepat agar pembelajaran
fisika dapat berlangsung dengan efektif tanpa menghilangkan
esensi dari mata pelajaran fisika itu sendiri. Begitu banyak
peristiwa fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang
terlewat begitu saja. Mulai dari peristiwa yang sederhana, yang
bisa diamati secara langsung. Sampai pada peristiwa yang tidak
bisa diamati secara langsung. Khususnya dunia fisika atom.
Padahal jika peristiwa-peristiwa itu diamati dan dipelajari
akan diketahui bagaimana peristiwa-peristiwa itu dapat terjadi
dan prinsip-prinsip yang mendasarinya dapat diterapkan pada
bidang ilmu yang lebih kompleks. Banyak orang yang

beranggapan bahwa Fisika hanya sekedar ilmu biasa yang hanya


mempelajari ilmu alam tanpa ada penerapannya. Terutama
masih banyak orang yang beranggapan bahwa Fisika hanya
mempelajari rumus. Dan tak sedikit yang tidak menyadari bahwa
banyak peristiwa bahkan hal-hal yang sangat dekat dengan kita
melibatkan ilmu Fisika. Bahkan Fisika merupakan ilmu dasar
yang sangat dibutuhkan oleh cabang ilmu-ilmu lain. Mengapa
Fisika sangat penting dalam kehidupan kita? Tentu karena banyak
peristiwa dalam kehidupan kita yang melibatkan ilmu Fisika baik
kita sadari maupun tanpa kita sadari. Semakin kita memahami
Fisika kita akan mengetahui bahwa Fisika mempunyai cakupan
yang luas.
Dalam keseharian kita selalu melihat ada orang yang memakai
kaca mata dan ada pula yang tidak, dan ada pula yang dulunya
tidak memakai kacamata tetapi sekarang memakai kaca mata.
Disamping itu ada pula yang memakai kaca mata tetapi masih
melihat suatu benda tersebut tidak jelas. Hal itulah yang
membuat penulis mengangkat masalah ini menjadi makalah
penulis. Sampai abad ke-4 sebelum masehi orang masih
berrpendapat bahwa benda-benda di sekitar dapat dilihat oleh
karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Anggapan ini
didukung oleh Plato (429 348 ) dan Euclides (287 212 SM)
oleh karena pada mata binatang di malam hari tampak bersinar.

Pendapat di atas di tentang oleh Aristoteles (384 322 SM)


karena pada kenyataan kita tidak dapat melihat benda-benda di
dalam ruang gelap. Namun demikian Aristoteles tidak dapat
memberi penjelasan mengapa mata dapat melihat benda.

Pada abad pertengahan Alhazan (965 1038) seorang Mesir di


Iskandria berpendapat bahwa benda di sekitar itu dapat dilihat
oleh karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya atau
memancarkan cahaya yang masuk ke dalam mata . teori ini
akhirnya di terima sampai abad ke 20 ini.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum, setelah membaca makalah ini, diharapkan
kita semua dapat menambah pengetahuan tentang Ilmu
Fisika Dasar.
2. Tujuan Khusus, kami membuat makalah ini dengan tujuan
sebagai berikut: dapat menambah ilmu bagi penulis dan
para pembaca, dapat mengetahui tentang perlunya Ilmu
fisika dalam kesehatan yang sangat erat hubungannya
dalam kehidupan kita sehari hari, menambah wawasan
tentang biomekanik, bilistrik, bio optik, dan dinamik,
memperdalam untuk pembuatan makalah.

BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOMEKANIK
Biomekanika berasal dari dua kata BIO dan Mekanik . Bio
artinya hidup sedangkan mekanik artinya gerak.
Jadi,biomekanika berarti gerak makhluk hidup sehingga dapat
diartikan bahwa BIOMEKANIKA merupakan ilmu yang
mempelajari tentang gaya, gerak dan hubungannya dengan
makhluk hidup.
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 biomekanika
merupakan ilmu mekanika teknik untuk analisa sistem kerangka
otot manusia. (Chaffin, 1991) secara umum mendefinisikan
biomekanika, yaitu: Biomekanika menggunakan konsep fisika
dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam
bagian tubuh dan gaya yang bekerja padabagian tubuh pada
aktivitas sehari-hari. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam
duaperspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada
karakteristik gerakan yaitu menelitigerakan dari segi ruangan
yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa
melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan

gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa


ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi,
kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi
kinematika.Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang
bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan
kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan gerakan.Dibandingkan
dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk
diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari
gaya.
Menurut agus wibisono Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2,
yaitu:
a. General Biomechanic
General Biomechanic adalah bagian dari biomekanika yang
berbicara mengenai hukum-hukum dan konsep-konsep dasar
yang mempengaruhi organ tubuh manusia baik dalam posisi
diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2, yaitu:

Biostatic adalah bagian dari biomekanika umum yang


hanya menganalisis tubuh pada posisi diam atau bergerak

pada garis lurus dengan kecepatan seragam (uniform).


Biodinamic adalah bagian dari biomekanika umum yang
berkaitan dengan gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa
mempertimbangkan gaya yang terjadi (kinematika) dan

gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam tubuh


(kinetik).
b. Occupational Biomechanic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanika terapan yang
mempelajari interaksi fisik antara pekerja dengan mesin,
material, dan peralatan dengan tujuan untuk meminimumkan
keluhan pada sistem kerangka otot agar produktifitas kerja dapat
meningkat.
1. Gerak Dan Gaya
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk
menerangkan interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya.
Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai kuantitas yang dapat
menyebabka perubahan dari state dari suate benda sehingga
terjadi percepatan pada benda itu.
Gaya pada tubuh dan didalam tubuh gaya didefinisikan
sebagai tarikan atau dorongan pada suatu benda sehingga
menyebabkan benda mengalami perubahan gerak atau
perubahan bentuk. Demikian juga pada tubuh manusia,setiap
gerak pada tubuh pasti ada suatu gaya yang bekerja.Pergerakan
pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Ada gaya
yang bekerja pada tubuh Gaya pada tubuh : Gaya beratdan
gaya yang bekerja di dalam tubuh. Gaya dalam tubuh :

Seringkali disadari pada Gaya otottubuh. jantung,gaya otot


paru-paru Gaya pada tubuh ada 2 tipe :

Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.


Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.

Berikut ini adalah beberapa aspek gaya pada tubuh dalam


keadaan statis:
-

Gaya Berat dan Gaya Otot sebagai Sistem Pengumpil

Tubuh dalam keadaan Statis berarti tubuh dalam keadaan


setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang ada sama
dengan nol. Tulang dan otot tubuh manusia berfungsi sebagai
sistem pengumpil.Ada 3 kelas sistem pengumpil :

Kelas Pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot. Contoh:
kepala & leher
Klas Kedua

Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot, contoh: tumit
menjinjit

Klas Ketiga

Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.


Contoh: otot lengan.
Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan
ekstremitas yang cedera leher, punggung, atau area pelvik.

Traksi terapeutik didapat dengan memberikan tarikan pada


kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya dua arah,
mis:tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi
lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari: >> berat
tubuh pasien pada saat bertumpu atau berat lain. Gaya berat
tubuh & posisi duduk yang menyehatkan tulang belakang
punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop
selama 24 jam. Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap
menjalankan fungsinya untuk menjaga postur tubuh. Punggung
tersusun dari 24 buah tulang belakang (vertebrae),dimana
masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh
bantalan tulang rawan atau diskus. Seluruh rangkaian tulang
belakang ini membentuk tiga buah lengkung alamiah, yang
menyerupai huruf S. Lengkung paling atas adalah segmen
servikal (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks
(punggung tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar
(punggung bawah). Lengkung lumbar inilah yang bertugas untuk
menopang berat seluruh tubuh dan pergerakan.
2. Biomekanika Kerja Tubuh
Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang
sebagai sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint

(sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu


dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada.
3. Biomekanik Dan Perancangan Kerja
Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan
proses perancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat
bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita
cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakan
secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu
rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang.
Penggunaan kekuatan otot yang berlebihan untuk menggunakan
atau menggerakan peralatan dapat mengakibatkan cedera.
Penerapan biomekanika menghindari hal tersebut, dan
mengupayakan agar dengan pengeluaran energy yang minimum
namun dapat dicapai hasil yang optimal.Menurut Chaffin dan
Anderson tubuh manusia terdiri dari enam link, yaitu:
1) Link lengan bawah yang dibatasi oleh joint telapak tangan
2)
3)
4)
5)
6)

dan siku.
Link lengan atas yang dibatasi oleh joint siku dan bahu.
Link punggung yang dibatasi oleh joint bahu dan pinggul.
Link paha yang dibatasi oleh joint pinggul dan lutut.
Link betis yang dibatasi oleh joint lutut dan mata kaki.
Link kaki yang dibatasi oleh joint mata kaki dan telapak
kaki.

Seperti yang disebutkan di atas bahwa manusia dapat


disamakan dengan segmen benda jamak maka panjang setiap
link dapat diukur berdasarkan persentase tertentu dari tinggi
badan, sedangkan beratnya berdasarkan persentase dari berat
badan. Penentuan letak pusat massa tiap link didasarkan pada
persentase standar yang ada. Panjang setiap link tiap segmen
berotasi di sekitar sambungan dan mekanika terjadi mengikuti
hukum newton.Prinsip-prinsip ini digunakan untuk menyatakan
gaya mekanik pada tubuh dan gaya otot yang diperlukan untuk
mengimbangi gaya-gaya yang terjadi. Secara umum pokok
bahasan dari biomekanika adalah untuk mempelajari interaksi
fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan
dengan tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem
kerangka otot agar produktivitas kerja dapat meningkat.
Menghindari keluhan pada sistem kerangka otot dapat
ditanggulangi dengan melakukan pengendalian administratif
(pemilihan personel yang tepat,pelatihan tentang teknik-teknik
penanganan material). Pada gerakan jalan yang terpenting
adalah keseimbangan dari pasien. Gerakan ini akan
memperlihatkan bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan
berat tubuh dalam pergerakan berpindah.
4. Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh (Body Mechanic) adalah usaha untuk


mengkordinasi sistem musculoskeletal dan saraf, sehingga
individu dapat bergerak, mengangkat, membungkuk, berdiri,
duduk, berbaring dan melakukan akvitas sehari-hari dengan
sempurna. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat
mengurangi resiko cedera sistem musculoskeletal. Mekanika
tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yang
memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan
penggunaan energi otot yang berlebihan. Hal-hal tersebut
mencakup kesegarisan tubuh (Body Alignment), keseimbangan
tubuh dan koordinasi gerakan.
5. Prinsip Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini
mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang
benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan
mencegah kecacatan serta untuk menjaga keselamatan klien.
Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk menghibur
pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.
Dalam hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot
untuk setiap aktivitas keperawatan, memberikan obat,
mengangkat, dan memindahkan klien dan menggerakan objek.
6. Hukum Biomekanika

a. Hukum I Newton ( Hukum Kelembaman )


Suatu benda akan bergerak apabila ada gaya yang bekerja
pada benda tersebut atau sebaliknya benda akan diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
b. Hukum II Newton
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada
benda besarnya sebanding dengan besarnya gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
Dengan :

a = percepatan ( m/s2 )
F = Gaya ( Kg m/s2 atau Newton )

M = Massa benda ( Kg )

c. Hukum III Newton ( Hukum Aksi-Reaksi )


Jika sebuah benda A memberikan gaya w pada benda B, maka
dalam waktu yang bersamaan benda B akan memberikan gaya N
pada benda A yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
B. BIOLISTRIK
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang
bersumber dari ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di
hasilkan oleh salah satu energi yang bernama mitchondria
melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena
sel.

Sel-sel

mampu

menghasilkan

potensial

listrik

yang

merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan


lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam bidang
batas/membran.

Kemampuan

sel

syaraf

(neurons)

menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.


Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat
yang dinamakan Dendries

yang berfungsi mentransmsikan

isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk mentringer neuron

dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat


listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat
menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan
air.
Pengamatan pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan
memasang beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil
rekaman isyarat listrik dari jantung (Electrocardiogran-ECG)
diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada ECG,
aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa
elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan
dapat untuk mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan
kelainan otak lainya.
1. Hukum atau Rumus Dalam Biolistrik
Ada

beberapa

hukum

yang

berkaitan

dengan

biolistrik

diantaranya:
Hukum Ohm
Perbedaan

potensial

antara

ujung

konduktor

berbanding

langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik


dengan

tahanan

dari

Hukum Ohm ini dapat dinyatakanj dalam rumus:

konduktor.

V
R=I
Keterangan: R = dalam Ohm ( )
I = amper ( A )
V = tegangan ( Volt )

Hukum Joule
Arus

listrik

yang

melewati

konduktor

dengan

perbedaan

tegangan (V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas.


Hal ini dinyatakan dlam rumus:
VIT
H1 (kalori) = J
Keterangan: V = tegangan dalam Voltage.
I = arus dalam amper.
T = waktu dalam detik.
J = Joule = 0,239 kal.
2. Macam-Macam Gelombang Arus Listrik

Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan


arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris.
Gelombang yang dimaksud diantaranya :

Arus bolak balik/sinosuidal

Arus setengah gelombang

Arus setengah penuh

Arus searah murni

Faradik

Sentakan faradik

Sentakan sinosuidal

Galvanik yang interuptus

Arus gigi gergaji

3. Sistem Syaraf dan Neuron


Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom.
a. Sistem saraf pusat

Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf


perifer ini adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris
ke otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan
serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak dan medulla
spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya
jantung, usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan
secara tidak sadar. Otak berhubungan langsung dengan medulla
spinalis; keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi
tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis).
Berfat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.
Struktur dasar dari sistem saraf di sebut neuron/sel saraf. Suatu
sel

saraf

mempunyai

fungsi

menerima,

interpretasi

dan

menghantarkan aliran listrik.

Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan
impuls serat saraf ; serat saraf yang berdiameter besar
mempunyai kemampuan menghantar impuls lebih cepat dari
pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar

kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga
bagian

yaitu

serat

saraf

tipe

A,

dan

C.

Dengan

mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf dibagi dalam


dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia. Mielin
merupakan suatu insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan
mengalir listrik sangat rendah. Potensial aksi makin menurun apa
bila melewati serat saraf yang bermielin.
Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran
saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang.
Potensial

aksi

itu

sendiri

mempunyai

kemampuan

untuk

merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai


ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial
aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini disebut
perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi. Setelah
timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi.
Proses repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter.

Tinkat refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter


absolut dan peiode refrakter relative:

Periode refrekter absolut

Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur


kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.

Periode refrekter relatif

Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya


maka dari periode refrekter absolut akan menjadi periode
refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan
yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi
yang baru.
Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Hubungan

antara

dua

buah

saraf

disebut

sinapsis;

berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot disebut


Neuromnyal junction. Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction
mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi
dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya.
Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot,
oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang
terdapat

pada

otot

akan

trigger/bergetar/berdenyut

menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi


repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.

Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf
dan otot bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam
keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan ionion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai
ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot
jantung, ion Na+berlahan-lahan akan masuk kembali kedalam sel
dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai
mencapai

nilai

ambang

dan

terjadi

potensial

aksi

tanpa

memerlukanrangsangan dari luar.


Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi

Gelombang potensial aksi dari akson

Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris

Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung

Isyarat Listrik Tubuh


Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil
perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur
isyarat listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk

memperoleh

informasi

klinik

tentang

fungsi

tubuh.

Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :

EMG ( Elektromiogram ).

ENG ( Elektroneurogrfam )

ERG ( Elektroretionogrfam ).

EOG (Elektrookulogram ).

EGG ( Elektrogastrogram ).

EEG ( Elektroensefalogram ).

EKG ( Elektrokardiogram ).

Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran
otot bergaris, yaitu mempunyai kemampuan menuntun suatu
perambatan potensial aksi/gelombang depolarisasi. Depolarisasi
membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan potensial
aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal
penting perbedaan antara sel otot jantung dengan sel otot
bergaris .

C. BIO OPTIK
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan
dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari
makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu
fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar. Secara
spesifik ada klasifikasi Optik geometri dan optika fisis. Fokus
utama dibiooptik adalah terkait dengan indera penglihatan
manusia, yaitu mata. Mata menjadi alat optik yang paling
penting pada manusia atau makhluk hidup.

1. Optik Geometri
Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara
garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan
gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah
melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika.
Misalnya untuk rumus cermin dan lensa : 1/f = 1/s + 1/s
f = focus = titik api

s= jarak benda
s = jarak bayangan
2. Optik Fisik
Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi
tidak dapat di jelaskan malui metode optika geometri. Gejalagejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik
dari cahaya tersebut.
Teori kwantum (Plank (1858-1947)), cahaya itu terdiri atas
kwanta atau foton-foton, tampaknya agak mirip dengan teori
Newton yang lama itu. Dengan menggunakan teori Max Plank
dapat menjelaskan mengapa benda itu panas apabila terkena
sinar.
Huygens (1690), menganggap cahaya itu sebagai gejala
gelombang dari sebuah sumber cahaya menjalarkan getarangetaran ke semua jurusan. Setiap titik dari ruangan yang
bergetar

olehnya

dapat

dianggap

sebagai

sebuah

pusat

gelombang baru. Inilah prinsip dari Huygens yang belum bisa


menjelaskan perjalanan cahaya dari satu medium ke medium
lainnya.
3. Macam-macam Bentuk Lensa

a. Lensa Cembung/ Konvergen/ Positif


Sebuah lensa positif atau lensa pengumpul adalah lensa yang
bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya. Cahaya sejajar
yang datang pada sebuah lensa positif difokuskan pada titik
focus kedua yang berada pada sisi transmisi lensa tersebut.
b. Lensa Cekung/ Divergen/ Negatif
Sebuah lensa negative atau lensa menyebar adalah lensa
yang bagian tepinya lebih tebal daripada bagian tengahnya.
Cahaya sejajar yang datang pada sebuah lensa negative
memancar seolah-olah dari titik focus kedua, yang berada pada
sisi datang lensa.
c. Lensa yang mempunyai permukaan silindris
Adalah lensa yang mempunyai silinder, lensa ini mempunyai
fokus yang positif dan ada pula yang mempunyai panjang fokus
negatif.
Pembentukan Bayangan Pada Mata
Mata bisa melihat benda jika cahaya yang dipantulkan
benda sampai pada mata dengan cukup, kemudian lensa mata

akan membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan


diperkecil pada retina.
Ada tiga komponen penginderaan penglihatan, yaitu:

Mata memfokuskan bayangan pada retina

Sistem saraf mata yang member informasi ke otak

Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa


penglihatan tersebut

Proses akomodasi
Cahaya memasuki mata melalui bukaan yang berubah,
lapisan serat saraf yang menutupi permukaan belakangnya.
Retina berisi struktur indra-cahaya yang sangat luas yang
disebut batang (rod) dan kerucut (cone) yang menerima dan
memancarkan informasi di sepanjang serat saraf optic ke otak.
Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot siliari.
Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan
mengendur dan sistem lensa kornea berada pada panjang fokus
maksimumnya, kira-kira 2 cm, jarak dari kornea ke retina.
Apabila

benda

didekatkan,

otot

siliari

akan

meningkatkan

kelengkungan lensa, yang dengan demikian akan mengurangi


panjang

fokusnya

sehingga

bayangan

akan

difokuskan

ke

retinaDalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata


memegang

peranan

penting.

Kornea

mempunyai

fungsi

memfokuskan objek secara tepat, demikian pula bola mata yang


berdiameter 20-23 mm.
Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya
akomodasi.

Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin


dekat

benda

yang

dilihat,

semakin

kuat

mata/lensa

berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada


umur. Usia semakin tua daya akomodasi semakin menurun,
hal ini disebabkan kekenyalan/elastisitas lensa semakin
berkurang.

Jika benda terlalu dekat ke mata, lensa mata tidak dapat


memfokuskan
menjadi

cahaya

kabur.

Titik

pada

retina

terdekat

di

dan
mana

bayangannya
lensa

mata

memfokuskan suatu bayangan pada retina disebut titik


dekat (punctum proksimum).

Jarak dari mata ke titik dekat ini sangat beragam pada tiap
orang dan berubah dengan meningkatnya usia. Pada usia
10 tahun, titik dekat dapat sedekat 7 cm, sementara pada
usia 60 tahun titik dekat ini telah menjauh ke 200 cm

karena kehilangan keluwesan lensa akibat elastisitas lensa


semakin berkurang, disebut mata presbyop atau mata tua
dan bukan merupakan cacat mata. Nilai standar yang
diambil untuk titik dekat ini adalah 25 cm, dan dianggap
sebagai mata normal.

Jarak terjauh benda agar dapat dilihat dengan jelas,


dikatakan benda

terletak

pada titik

jauh

(punctum

remotum). Pada saat ini mata tidak berakomodasi.lepas


akomodasi.

D. DINAMIKA
Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel
dengan meninjau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.
Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang
menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan
luar yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
1. Hukum I Newton
Hukum Kelembaman ( F = 0 )

Hukum I Newton berbunyi: Suatu benda yang diam akan tetap


diam, dan suatu benda yang sedang bergerak lurus beraturan
akan tetap bergerak lurus beraturan, kecuali bila ada gaya luar
yang bekerja pada benda itu.
Contoh yang sering dialami :
misalnya, ketika berada di dalam mobil. Apabila mobil
bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong
ke belakang. Demikian juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh
kita akan terdorong ke depan
Contoh lainnya :
ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh
tumpukan buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik
dengan sangat cepat, maka tumpukan buku atau gelas tersebut
tidak bergerak.

2. Hukum II Newton
Hukum II Newton berbunyi: Massa benda dipengaruhi
oleh gaya luar yang berbanding terbalik dengan percepatan
gerak benda tersebut
Contoh :

ketika kamu menjadi penjaga gawang dalam permainan


sepak bola, kamu harus memberikan gaya untuk mencegaah
bola masuk ke gawang. Gaya tersebut dapat berubah pukulan
untuk membelokkan arah bola, atau menahannya dengan
menangkap bola. Laju dan arah gerak bola akan berubah
bergantung pada gaya yang kamu berikan.
Dirumuskan

a = atau F = m.a
Keterangaan :
F = jumlah gaya-gaya pada benda (newton = kg m/s2 )
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
3. Hukum III Newton
Hukum III Newton berbunyi: Jika benda 1 mengerjakan
gaya aksi pada benda 2, maka benda 2 akan mengerjakan gaya
reaksi pada benda 1, yang besarnya sama tapi arahnya
berlawanan.
F

aksi

=-F

reaksi

Keterangan :
Faksi = gaya yang bekerja pada benda
Freaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi

Secara matematis ditulis :


tanda (-) menunjukkan arah gaya yang berlawanan .

Contoh :
jika kamu memantulkan bola ke dinding, bola akan
memberikan gaya aksi pada dinding, sebaliknya dinding juga
memberikan gaya reaksi untuk memantulkan kembali bola
tersebut.
a. Pengertian Gaya
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat
mengakibatkan perubahan perubahan sebagai berikut :
1) benda diam menjadi bergerak.
2) benda bergerak menjadi diam.
3) bentuk dan ukuran benda berubah.
4) arah gerak benda berubah.

b. Macam-macam gaya
Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan
arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda.

dengan Fg = gaya gesekan


Besar gaya gesekan tergantung pada kekasaran permukaan
sentuh. Semakin kasar permukaan, maka semakin besar gaya
gesekan yang timbul.
Selain itu gaya gesek juga dapat di katakan sebagai gaya yang
melawan gerakan dari dua permukaan yang bersentuhan. Gaya
gesek mengubah energi kinetis menjadi panas atau suara.
Gaya ini memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak
benda.
Terdapat dua jenis gaya gesek, yaitu :
gaya gesekan statis
gaya gesekan kinetis
Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda tidak bergerak disebut
gaya gesekan statis.
Gaya gesekan yang terjadi sewaktu benda bergerak disebut gaya
gesekan kinetis.
Besar gaya gesekan statis lebih besar dari gaya gesekan kinetis

Gaya Berat
Gaya berat adalah besarnya gaya tarik bumi pada suatu benda.
Secara matematis, berat di tulis sebagai berikut :
w=m.g
dengan :
W
= berat benda ( N )

= massa benda yaitu ukuran banyaknya zat yang

terkandung pada benda (kg)


g
= percepatan gravitasi bumi ( g = 9,8 ms-2)
Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya menuju pusat
lingkaran yang bekerja pada benda bermassa m, dan benda
mengalami percepatan sebesar as.
Arah gaya sentripetal juga tegak lurus terhadap vektor
kecepatan (Fs V )
Gaya sentripetal ditulis dengan lambang Fs, dan besarnya :
Dari Hukum II Newton:
F
=m.a
Fs
= m . as
dimana :
Fs = gaya sentripetal(N)
m = massa benda (kg)
V = kelajuan linier (m/s)
= kecepatan sudut (rad/s)
R = jari-jari lintasan (m)
Gaya Normal
Sebuah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan
kontak disebut Gaya Normal (normal berarti tegak lurus), dan
mempunyai Lambang FN atau bisa ditulis N.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran
elektron-elektron yang keluar dari setiap titik tubuh (titik energi)
dan muncul akibat adanya rangsangan penginderaan. Adapun
hukum yang terdapat dari biolistrik adalah Hukum Ohm,
rumusnya : R = V/I. Sedangkan, Hukum Joule yaitu Q = V I t.
Bioptik merupakan suatu yang mempelajari ilmu tentang indera

penglihatan yaitu mata. Biomekanika didefinisikan sebagai


bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi.Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan
ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Cabang dari
ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan meninjau
penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika. Membahas
konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda
dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan
keadaan gerak benda.

B. Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT,
kami

dapat

menyelesaikan

makalah

ini

dengan

baik,dan

tentunya masih jauh dari harapan. Oleh karena itu,masih perlu


kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai

pihak sangat kami harapkan untuk lebih menyempurnakan


makalah ini, agar makalah ini dapat lebih sempurna dan menjadi
pedoman untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Ruslan Hani Ahmadi dan Riwikdo, Handoko. 2007. Fisika


Kesehatan. Mitra Cendikia Press: Yogyakarta
J.F. Gabriel,2003, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta

Ganong, W.F, 1999, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 17, EGC,
Jakarta
Sumber: http://arwinlim.blogspot.com/2007/10/bio-optik-dalamkeperawatan.html
Kanginan M. 2002. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Sutedjo. 2005. Fisika Teknologi dan Industri. Yudhistira : Bogor

Anda mungkin juga menyukai