Anda di halaman 1dari 8

JUKEMA

Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312


ANALISIS FAKTOR KEPATUHAN TENAGA MEDIS PUSKESMAS
DALAM PENULISAN RESEP OBAT BERBASIS FORMULARIUM
NASIONAL DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ACEH BESAR

Analysis of Puskesmas Medical Compliance Factor in Writing Medicine Recipes


Based on National Formularium in the Health Services Area of Aceh Besar District
Rita Mutia1, Ede Surya Darmawan2, Asnawi Abdullah3
1,3
Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh, Aceh, 23245
2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
1
ritamutiasyah@gmail.com, 2edesurya@gmail.com, 3asnawiabdullah@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Formularium obat merupakan pedoman penggunaan obat secara rasional yang diresepkan
kepada pasien. Namun faktanya masih ada obat yang tidak sesuai dengan stadar formularium nasional (fornas)
dalam resep obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien. Di Kabupaten Aceh Besar penggunaan obat di luar
fornas sebanyak 80% artinya masih tingginya pemakaian obat di luar fornas. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter puskesmas dalam penulisan resep obat berbasis
formularium nasional. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga medis puskesmas (dokter umum dan dokter gigi) sebanyak 87 orang.
Sampel yang digunakan adalah total sampling dan sampel resep sebanyak 870 resep. Pengumpulan data
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui wawancara. Hasil: Ada hubungan antara Pengetahuan (P =
0,028), Informasi (P = 0,0001), dan Beban Kerja (P = 0,005) dengan Kepatuhan Dokter dalam penulisan resep
obat berbasis fornas. Berdasarkan analisis multivariat diperoleh hasil bahwa Informasi merupakan faktor yang
sangat berpengaruh terhadap Kepatuhan Dokter dalam penulisan resep obat berbasis fornas (P = 0,0001 dan OR:
9,20). Kesimpulan: Kepada kepala puskesmas agar berupaya meningkatkan kepatuhan tenaga medis dalam
penulisan resep obat sesuai formularium dan mengadakan evaluasi terhadap penulisan resep sesuai dengan
formularium atau tidak.

Kata kunci: Kepatuhan Dokter, Resep Obat, Formularium Nasional (Fornas)

ABSTRACT

Background: The drug formulary is a guideline for rational use of drugs prescribed to patients. But the fact is
there are still drugs that are not in accordance with the national formulary (fornas) standard in prescribing
medicines given by doctors to patients. In Aceh Besar District, there are 80% of drug use outside of national
health means that there is still a high use of drugs outside of fornas. This study aims to determine the factors
that influence the compliance of puskesmas doctors in prescribing formulary-based drugs nationally. Method:
This study was descriptive analytic with cross-sectional design. The population in this study were all medical
personnel at puskesmas (general practitioners and dentists) with 87 people. The samples used were total
sampling and prescription samples of 870 recipes. Data collection is done using a questionnaire through
interviews. Results: There was a relationship between Knowledge (P = 0,028), Information (P = 0,0001), and
Workload (P = 0,005) with Doctor's Compliance in prescribing fornas based drugs. Based on multivariate
analysis, the results showed that Information was a factor that greatly influenced Doctor Compliance in fornas
based drug prescription (P = 0,0001 and OR: 9,20). Conclusion: The head of the puskesmas should improve
the compliance of medical personnel in prescribing medicines according to the fornas and conducting an
evaluation of prescription writing in accordance with the formulary or not.

Keywords: Physician’s Compliance, Prescription, National formulary (fornas)

305
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
PENDAHULUAN yang dapat dievaluasi dan direvisi dengan
mempertimbangkan kesejahteraan pasien.
Obat merupakan zat atau bahan yang Salah satu penyebab banyaknya
digunakan untuk permasalahan kesehatan penggunaan obat yang tidak rasional
masyarakat antara lain digunakan untuk adalah kepatuhan dokter dalam menulis
menyembuhkan penyakit dan mencegah resep sesuai dengan formularium nasional
komplikasi atau kecacatan akibat suatu yang telah ditetapkan. Menurut Niven
penyakit. Kebijakan pemerintah terhadap (2012) kepatuhan dokter dalam menulis
peningkatan akses obat telah ditetapkan resep dipengaruhi oleh perilaku individu,
antara lain dalam Undang-Undang No: 36 persepsi tentang status lokasi, tanggung
Tahun 2009 tentang Kesehatan, Indonesia jawab personal, dukungan rekan,
Sehat 2010, Sistem Kesehatan Nasional legitimasi figur otoritas, status figur
(SKN) dan Kebijakan Obat Nasional otoritas, dan kedekatan figur otoritas.
(KONAS). Dalam upaya pelayanan Di Indonesia persentase peresepan obat
kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang sesuai dengan formularium nasional
yang lengkap, jumlah yang cukup, hanya 66% sementara target yang harus
terjamin khasiatnya, aman, efektif dan dicapai menurut indikator World Health
bermutu dengan harga terjangkau serta Organisation (WHO) adalah 100%.
mudah diakses adalah sasaran yang harus Demikian juga halnya dengan Provinsi
dicapai. Salah satu tujuan KONAS yang Aceh, persentase peresepan obat yang
tertuang dalam Keputusan Menteri sesuai dengan formularium nasional baru
Kesehatan Republik Indonesia (RI) No: mencapai 63%. Hal ini tentunya masih
189/Menkes/SK/III/2006 adalah menjamin menjadi masalah utama yang harus
ketersediaan, pemerataan dan menjadi prioritas penyelesaian (Dirjen
keterjangkauan obat terutama obat esensial Binfar Kemenkes, 2015). Sementara di
dengan ruang lingkup yang mencakup Kabupaten Aceh Besar dengan dana
pembiayaan, ketersediaan serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
pemerataan obat bagi masyarakat. (kapitasi) penggunaan obat di luar
Hasil observasi terhadap resep yang formularium nasional sebanyak 80%
disalin dari rumah sakit, puskesmas, dan artinya masih tingginya pemakaian obat di
apotek menunjukkan bahwa kisaran luar formularium nasional.
persentase obat generik yang diresepkan di Formularium nasional menjadi sangat
puskesmas sangat bervariasi yaitu berkisar penting dalam pelaksanaan pelayanan
antara 14,58-100% dengan rata-rata kesehatan pada era JKN, karena bagi
55,38%. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kesehatan formularium nasional
kewajiban dokter menulis resep obat bermanfaat sebagai acuan bagi penulis
generik atau penggunaan obat generik di resep, mengoptimalkan pelayanan kepada
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah pasien, memudahkan perencanaan,dan
belum sepenuhnya dilaksanakan. penyediaan obat di fasilitas pelayanan
Salah satu model yang dapat dilakukan kesehatan. Obat yang mengacu pada
untuk menekan penggunaan obat tidak formularium nasional tidak hanya untuk
rasional adalah melalui penggunaan menjamin penggunaan obat secara rasional,
formularium obat. Formularium namun juga dapat meningkatkan efisiensi
merupakan daftar obat yang dilengkapi biaya obat dan pada akhirnya akan
dengan informasi berupa indikasi, kontra berdampak pada efisiensi biaya pelayanan
indikasi, dosis, cara penggunaan hingga kesehatan secara menyeluruh dengan ada
harga obat. Formularium digunakan kendali mutu dan kendali biaya.
sebagai acuan dalam penyediaan dan Pemerintah sudah menetapkan
pengelolaan obat bagi para apoteker dan formularium nasional melalui Keputusan
acuan dalam penulisan resep oleh dokter Menteri Kesehatan RI No:
HK.02.02/MENKES/137/2016 tentang

306
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
Perubahan atas Keputusan Menteri square untuk analisa bivariat dan uji
Kesehatan RI No: regresi logistik untuk analisa multivariat
HK.02.02/MENKES/523/2015 tentang dengan program komputer STATA 13.
Formularium Nasional, sebagai standar
dalam penulisan resep di fasilitas HASIL PENELITIAN
pelayanan kesehatan termasuk fasilitas
pelayanan tingkat pertama (puskesmas) Kepatuhan Tenaga Medis
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor apa yang Tenaga medis yang patuh dalam
mempengaruhi kepatuhan tenaga medis penulisan resep obat berbasis formularium
dalam penulisan resep obat berbasis nasional sebesar 46%, sedangkan tenaga
formularium nasional di seluruh medis yang tidak patuh sebesar 54%
puskesmas di wilayah kerja Dinas berdasarkan analsis univariat.
Kesehatan di Kabupaten Aceh Besar.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
METODOLOGI PENELITIAN Pengetahuan, Informasi, Motivasi dan
Beban Kerja Tenaga Medis dalam
Penelitian ini merupakan penelitian Menulis Resep Berbasis Fornas pada
kuantitatif dengan menggunakan Puskesmas di Kabupaten Aceh Besar (n
rancangan cross-sectional yang telah = 87)
dilakukan di 28 puskesmas dalam wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jumlah
Variabel
Besar. Pengambilan data telah n %
dilaksanakan selama 2 minggu terhitung Pengetahuan
dari tanggal 19 Oktober sampai dengan 3 Tinggi 39 44,8
November 2016. Rendah 48 55,2
Populasi dalam penelitian ini adalah Informasi tentang Fornas
semua tenaga medis puskesmas yang Pernah 47 54,1
terdiri dari dokter umum dan dokter gigi Tidak Pernah 40 45,9
yang keseluruhannya berjumlah 87 orang. Motivasi Tenaga Medis
Adapun populasi resep berjumlah 870 Baik 52 59,7
resep pada bulan Agustus 2016. Sampel Kurang 35 40,2
Beban Kerja Tenaga Medis
yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode total populasi yaitu Ringan 56 64,4
Berat 31 35,6
87 orang dan masing-masing tenaga medis Total 87 100
diambil 10 resep sehingga total sampel
resep adalah 870 resep. Tabel 1 menunjukkan bahwa 55,2%
Data primer penelitian diperoleh berpengetahuan rendah tentang penulisan
dengan menggunakan kuesioner yang telah resep obat berbasis formularium nasional,
disusun dan mengacu pada variabel yang
54,1% responden di antaranya menyatakan
diteliti melalui wawancara. Sedangkan
ada mendapatkan informasi tentang
Data sekunder diperoleh dari Dinas
formularium nasional, 59,7% di antaranya
Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas
memiliki motivasi yang baik dalam
Kesehatan Kabupaten Aceh Besar,
menulis resep berbasis formularium
puskesmas-puskemas di Kabupaten Aceh
nasional dan 64,4% mengatakan
Besar yang meliputi 28 puskesmas, dan
mempunyai beban kerja ringan.
buku-buku perpustakaan yang
Untuk menilai hubungan antara
berhubungan dengan penelitian serta
pengetahuan, informasi, motivasi, dan
berbagai literatur pendukung lainnya.
Analisis data data menggunakan uji chi beban kerja petugas medis dengan
kepatuhan mereka dalam menulis resep

307
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
berbasis formularium nasional dapat Aceh Besar dengan P-value 0,0001.
dilihat dari analisis bivariat dan multivariat
berikut, Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan
Tenaga Medis dalam Menulis Resep
Hubungan Pengetahuan dengan Berbasis Formularium Nasional
Kepatuhan Tenaga Medis dalam
Menulis Resep Berbasis Formularium Dari hasil penelitian menunjukkan
Nasional proporsi responden yang patuh terhadap
formularium yang mempunyai motivasi
Dari hasil penelitian menunjukkan baik sebesar 48%, lebih kecil
proporsi responden yang patuh terhadap dibandingkan dengan responden yang
formularium nasional dengan pengetahuan patuh yang mempunyai motivasi buruk
tinggi sebesar 58,9%, dua kali lebih besar (42,8%). Sedangkan proporsi responden
dibandingkan dengan responden yang yang tidak patuh terhadap fomularium
pengetahuan rendah (35,4%). Sedangkan sedikit lebih besar pada responden yang
proporsi responden yang tidak patuh mempunyai motivasi buruk (57,1%)
terhadap fomularium hampir dua kali lebih dibandingkan dengan responden yang
besar pada responden yang pengetahuan mempunyai motivasi baik (51,9%). Hasil
rendah (64,5%) dibandingkan dengan uji statistik menunjukkan tidak ada
responden yang pengetahuan tinggi (41%). hubungan motivasi dengan kepatuhan
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada tenaga medis dalam penulisan resep obat
hubungan antara pengetahuan dengan berbasis formulariun nasional di wilayah
kepatuhan tenaga medis dalam penulisan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
resep obat berbasis formulariun nasional di Besar dengan P-value 0,632.
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Besar dengan P-value 0,028. Hubungan Beban Kerja dengan
Kepatuhan Tenaga Medis dalam
Hubungan Informasi dengan Menulis Resep Obat Berbasis
Kepatuhan Tenaga Medis dalam Formularium Nasional.
Menulis Resep Berbasis Formularium
Nasional Dari hasil penelitian menunjukkan
proporsi responden yang patuh terhadap
Dari hasil penelitian menunjukkan formularium yang mempunyai beban kerja
proporsi responden yang patuh terhadap ringan sebesar 57,1%, dua kali lebih besar
formularium yang pernah mendapatkan dibandingkan dengan responden yang
informasi sebesar 70,2%, tiga kali lebih patuh yang mempunyai beban kerja berat
besar dibandingkan dengan responden (25,8%). Sedangkan proporsi responden
yang patuh namun tidak pernah yang tidak patuh terhadap fomularium dua
mendapatkan informasi (17,5%). kali lebih besar pada responden yang
Sedangkan proporsi responden yang tidak mempunyai beban kerja berat (74,1%)
patuh terhadap fomularium lebih besar dibandingkan dengan responden yang
pada responden yang tidak pernah mempunyai beban kerja ringan (42,8%).
mendapatkan informasi (82,5%) Hasil uji statistik menunjukkan ada
dibandingkan dengan responden yang hubungan antara beban kerja dengan
pernah mendapatkan informasi (29,7%). kepatuhan tenaga medis dalam penulisan
Hasil uji statistik menunjukkan ada resep obat berbasis formularium nasional
hubungan antara informasi dengan di wilayah kerja Dinas Kesehatan
kepatuhan tenaga medis dalam penulisan Kabupaten Aceh Besar dengan P-value
resep obat berbasis formulariun nasional di 0,005.
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

308
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
Analisa Multivariat formularium. Hasil uji statistik
menunjukkan ada pengaruh pengetahuan
Analisa multivariat bertujuan untuk terhadap kepatuhan menulis resep obat
melihat faktor yang dominan berhubungan sesuai formularium. Tenaga medis
dengan kepatuhan tenaga medis dalam mempunyai pengetahuan cukup
penulisan resep obat sesuai formularium disebabkan tenaga medis mengetahui
nasional. bahwa puskesmas wajib menyediakan
obatgenerik untuk kebutuhan pasien,
Tabel 2. Faktor yang Berhubungan apotik puskesmas juga wajib menyediakan
dengan Kepatuhan Tenaga Medis obat esensial dengan nama generik untuk
Puskesmas dalam Penulisan Resep Obat kebutuhan pelayanan pasien, tenaga medis
Berbasis Formularium Nasional. wajib menulis resep obat generik bagi
semua pasien, pemberian obat harus
Variabel OR 95% CI P-value dipertimbangkan berdasarkan manfaat dan
Informasi 9,20 3,197–26,514 0,0001 resikonya, karena kebiasaan menulis resep
obat yang tidak rasional akan berdampak
Pengetahuan 1,91 0,677–5,387 0,221
buruk bagi pasien. Hasil penelitian ini
Beban Kerja 2,37 0,775-7,275 0,130 sesuai dengan penelitian Wambrauw (2006)
di RSUD RA. Kartini Jepara yang
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa menunjukkan ada hubungan pengetahuan
variabel yang berhubungan bermakna tenaga medis dengan ketidakpatuhan
dengan Kepatuhan Tenaga Medis dalam penulisan resep sesuai dengan
puskesmas dalam penulisan resep obat formularium.
berbasis formularium nasional adalah Di samping itu strategi pengelolaan
Informasi. Hasil analisis diperoleh OR obat yang baik perlu didukung dengan
informasi 9,20 artinya tenaga medis yang kebijakan internal yang mengikat seluruh
pernah mendapatkan informasi komponen yang terlibat di dalamnya,
mempunyai kecenderungan 9,20 kali sebab obat merupakan salah satu unit
patuh terhadap penulisan resep obat bisnis yang penting dalam mendukung
berbasis formularium nasional pelayanan kesehatan tingkat pertama.
dibandingkan dengan tenaga medis yang Salah satu kebijakan yang penting adalah
tidak pernah mendapatkan informasi penerapan formularium.
tentang formularium.
Informasi dan Kepatuhan Tenaga medis
PEMBAHASAN Puskesmas dalam Penulisan Resep Obat
Berbasis Formularium Nasional
Pengetahuan dan Kepatuhan Tenaga
medis dalam Penulisan Resep Obat Informasi tentang obat-obat generik
Berbasis Formularium Nasional. dan baru sangat penting bagi tenaga medis.
Informasi ini dapat mereka terima dari
Hasil penelitian ini sejalan dengan teman-teman sejawat atau rekan-rekan dari
penelitian yang dilakukan oleh Fitriani et industri farmasi. Informasi tentang obat
al (2014) yang menyimpulkan bahwa ada terbaru akan membuat tenaga medis
pengaruh pengetahuan, informasi yang mempunyai banyak pilihan obat yang
diterima dan industri farmasi serta sikap dapat diresepkan mengatasi suatu penyakit.
tenaga medis terhadap kepatuhan tenaga Hal ini menyebabkan tenaga medis perlu
medis menuliskan resep sesuai dengan update pengetahuan mereka tentang obat
formularium. Sedangkan otonomi pribadi, dan pengobatan berbagai penyakit.
dan situasi dalam bertindak tidak Hasil penelitian ini sejalan dengan
berhubungan dengan kepatuhan tenaga penelitian Fitriani et al. (2014) yang
medis menuliskan resep sesuai dengan

309
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
menunjukkan ketidakpatuhan tenaga medis volume kerja dan norma waktu. Beban
menuliskan resep obat sesuai formularium kerja yang terlalu berlebihan akan
disebabkan informasi yang diterima dari menimbulkan kelelahan baik fisik maupun
sejawat. mental dan reaksi-reaksi emosional seperti
sakit kepala, gangguan pencernaan, dan
Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan mudah marah. Sedangkan pada beban
Tenaga Medis dalam Penulisan Resep kerja yang terlalu sedikit dimana pekerjaan
Obat Berbasis Formularium Nasional yang terjadi karena pengurangan gerak
akan menimbulkan kebosanan dan rasa
Secara teoritis disebutkan bahwa monoton. Penelitian di Amerika Serikat
motivasi merupakan suatu dorongan yang (Michtalik et al., 2013) menyatakan bahwa
ada dalam diri seseorang yang 40% tenaga medis melaporkan jumlah
menyebabkan orang tersebut melakukan kunjungan pasien selama satu bulan sering
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. melebihi tingkat yang aman dan 36%
Hasil penelitian ini sejalan dengan tenaga medis melaporkan kunjungan
penelitian yang dilakukan oleh Aprilia pasien yang berlebih terjadi lebih dari
(2012) yang menyebutkan bahwa pada sekali seminggu. Beban kerja yang
dasarnya tenaga medis mempunyai berlebihan tersebut mempengaruhi kinerja
motivasi untuk menulis resep sesuai tenaga medis dalam memberikan
dengan formularium namun karena ada pelayanan kesehatan seperti ketepatan
faktor ekstrinsik lainnya seperti ketegasan diagnosis dan tindakan medis pada pasien.
manajemen sehingga motivasi itu sendiri Selain itu bahwa beban kerja yang berlebih
menurun. akan berpengaruh pula terhadap kualitas
Menurut peneliti tenaga medis-tenaga dari pelayanan yang akan diberikan.
medis menginginkan dapat menulis resep Menurut peneliti seorang tenaga medis
obat paten bagi pasien rawat jalan dan yang mempunyai beban kerja yang berat
tidak dibatasi dengan formularium yang cenderung akan menulis resep tidak sesuai
ada yang hanya memuat obat generik serta dengan formularium karena dampak dari
dilibatkan dalam penyusunan formularium kelelahan sehingga akan berimbas pada
puskesmas, namun kenyataannya kejenuhan berfikir sehingga menulis resep
penyusunan formularium selama ini hanya mengandalkan pandangan
dipercayakan kepada Panitia Farmasi dan pribadinya.
Terapi yang dirasakan tidak akomodatif
dalam penentuan item-item obat dalam Faktor yang Paling Mempengaruhi
formularium. Kepatuhan Tenaga Medis dalam
Menulis Resep Berbasis Formularium
Beban Kerja dan Kepatuhan Tenaga Nasional
medis dalam Penulisan Resep Obat
Berbasis Formularium Nasional Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor yang paling mempengaruhi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan tenaga medis dalam menulis
terdapat hubungan antara beban kerja resep sesuai dengan formularium nasional
dengan kepatuhan tenaga medis adalah informasi.
puskesmas dalam penulisan resep obat Hasil penelitian ini sesuai dengan
berbasis formularium nasional di wilayah penelitian Fitriani et al (2014) yang
kerja Dinkes Kabupaten Aceh Besar (P = menyatakan rata-rata kepatuhan tenaga
0,003). medis menulis resep berdasarkan
Beban kerja adalah besaran pekerjaan formularium adalah 52,7%. Faktor internal
yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit yang berhubungan dengan kepatuhan
organisasi dan merupakan hasil kali antara adalah pengetahuan, beban kerja dan

310
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
informasi, sedangkan faktor eksternal yang DAFTAR PUSTAKA
berhubungan dengan kepatuhan adalah
kepemimpinan, peran komite medik, dan 1. Boksef., Drugs Formularies-Goog or
peran detailer. Evil, A View From EEC,
Menurut peneliti, Informasi menjadi Cardiology, New Jersey :John Wiley
poin penting dalam menciptakan & Sons; 2011.
kepatuhan tenaga medis menulis resep 2. Fitriani S., Darmawansyah M., Yusri
sesuai dengan fornas, tanpa informasi A., Faktor-faktor yang
maka tenaga medis cenderung Mempengaruhi Kepatuhan Dokter
menyebabkan tenaga medis tidak menulis dalam Menuliskan Resep Sesuai
resep sesuai dengan fornas. Keputusan Formularium di RSUP dr. Wahidin
tenaga medis untuk menuliskan resep Sudirohusodo Tahun 2014, Jurnal
dipengaruhi pengetahuan, informasi yang Administrasi Kesehatan FKM
diterima. Universitas Hasanuddin, Yogyakarta:
UGM Press; 2014.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Green & Kreuters., Manajemen
Pemasaran dalam Analisis
Kesimpulan Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian VII, Jakarta: Erlangga;
Berdasarkan hasil penelitian dan 1991.
pembahasan terdapat hubungan 4. Hastuty N.W., Analisis Faktor-
pengetahuan (P = 0,028); informasi (P = Faktor yang Berpengaruh
0,0001); beban kerja (P = 0,005) dengan Terhadap Kepatuhan Dokter
kepatuhan tenaga medis puskesmas dalam Spesialis dalam Penulisan Resep
penulisan resep obat berbasis formularium Sesuai Formularium di Instalasi
nasional di wilayah kerja Dinas Kesehatan Rawat JRSUD Kota Semarang
Kabupaten Aceh Besar. Informasi [Tesis], Semarang; 2012
merupakan faktor yang paling dominan 5. Kemenkes R.I., Peraturan Menteri
berpengaruh terhadap kepatuhan tenaga Kesehatan Republik Indonesia
medis puskesmas dalam penulisan resep Nomor 75 Tahun 2014 tentang
obat berbasis formularium nasional di Pusat Kesehatan Masyarakat; 2014.
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten 6. Kemenkes., Kemenkes R.I., Nomor
Aceh Besar. HK.02.02/ MENKES/ 523/ 2015
tentang Formularium Nasional,
Saran Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
7. Mahfodhoh S., Thinni N.R., Faktor
Disarankan bagi puskesmas-puskesmas Yang Mempengaruhi Kepatuhan
di Kabupaten Aceh Besar untuk Penulisan Resep Sesuai Fornas,
meningkatkan kepatuhan para tenaga Jurnal Administrasi Kesehatan
medis dalam penulisan resep obat sesuai Indonesia; Vol. 3, no. 1, Januari-Juni
formularium nasional dan mengadakan 2015.
evaluasi terhadap penulisan resep apakah 8. Michtalik H.J., et al., Impact of
sesuai dengan formularium atau tidak. Hal Attending Physician Workload on
ini untuk meningkatkan pelayanan pada Patient Care: A Survey of
pasien khususnya dalam penggunaan obat Hospitalists, JAMA Intern Medicine
yang sesuai dengan formularium. 173(5): 375–377; 2013.
Selanjutnya disarankan kepada tenaga 9. Niven N., Psikologi Kesehatan
medis agar patuh dapat penulisan resep Keperawatan Pengantar untuk
obat yang sesuai dengan formularium
Perawat dan Profesional Kesehatan
nasional.
lain, Jakarta: EGC; 2002.

311
JUKEMA
Vol. 4, No. 2, Oktober 2018: 305-312
10. Tedaus A., Faktor-Faktor Internal
dan Eksternal yang Berpengaruh
terhadap Kepatuhan Dokter Dalam
Menulis Resep Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan Tjay., Edukasi
Implementasi Kebijakan Kewajiban
Menuliskan Resep Obat Generik di
RSU Banjarmasin, Banjarmasin:
Dinkes; 2002.
11. Turban E., Mc. Lean., E. Wetherbe J.,
Information Technology for
Management Transforming
Organization in the Digital
Economy, Jhon Wiley and Sons; 2004.
12. Tjay., Edukasi Implementasi
Kebijakan Kewajiban Menuliskan
Resep Obat Generik di RSU
Banjarmasin, Banjarmasin: Dinkes;
2002.
13. Wambrauw J., Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Ketidakpatuhan Dokter dalam
Penulisan Resep Sesuai dengan
Formularium Rumah Sakit Umum
R.A. Kartini Jepara Tahun 2006
[Tesis], Semarang: Universitas
Diponegoro; 2006.
14. Wibowo A., Metodologi Penelitian
Praktis Bidang Kesehatan, Jakarta:
PT. Raja Grafindo; 2014.
15. World Health Organization, Taking
the Pulse of Policy Implementation
Assessment Tool, Washinton: DC;
2003.

312

Anda mungkin juga menyukai