2. Upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana 3. Upaya perbaikan gizi 4. Upaya pemberantasan penyakit menular 5. Upaya pengobatan dasar 6. Upaya perawatan kesehatan masyarakat (puskesmas) o Tujuan dan manfaat pencatatan dan pelaporan di PHS (primary health center) : 1. o Mekanisme pencatatan dan pelaporan di PHS (primary health center) : o Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan pengendaliannya : 1. Tuberculosis (TBC) imunisasi BCG 2. Difteri imunisasi DPT 3. Pertusis DPT 4. Tetanus DPT 5. Polio vaksin polio 6. Campak vaksin campak 7. Influenza vaksin influenza 8. Demam tifoid vaksinasi 9. Hepatitis vaksin Hep B 10. Meningitis imunisasi HiB berupa vaksin PRP-T 11. Pneumokokus 12. MMR vaksin MMR/campak 13. Rotavirus vaksin rotateq dan rotarix 14. Varicella vaksin varicella 15. Hepatitis A imunisasi hep A o ‘3 terlambat’ pada penatalaksanaan resiko tinggi kehamilan : 1. Terlambat dalam mencapai fasilitas 2. Terlambat dalam mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat di fasiitas pelayanan 3. Terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan o ‘4 terlalu’ pada deteksi risiko tinggi kehamilan : 1. Terlalu muda 2. Terlalu tua 3. Terlalu sering 4. Terlalu banyak o Jenis-jenis imunisasi dasar 1. 0-7 hari HBo 2. 1 bulan BCG, polio 1 3. 2 bulan DPT/HBo1, polio 2 4. 3 bulan DPT/HBo2, polio 3 5. 4 bulan DPT/HBo3, polio 4 6. 9 bulan Campak o Definisi PHBS dan contoh pelaksanaannya : PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Caranya diskusi kelompok terarah (DKT) dan wawancara perorangan mendalam (WPM). o Kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat : 1. Pembinaan upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK) 2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi 3. Pelayanan dan konseling gizi o Contoh pelayanan jaminan kesehatan nasional o Prinsip dasar pelayanan kedokteran keluarga : 1. Komprehnsif dan holistik 2. Pelayanan kontak pertama dan berkesinambungan 3. Pelayanan promotif dan preventif 4. Pelayanan koordinatif dan kolaboratif 5. Pelayanan personal 6. Mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungan 7. Sadar etika dan hukum 8. Sadar biaya 9. Menyelenggarakan pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan o Konsep dasar K3L 1. Higiene Industri (Industrial Hygiene) 2. Kesehatan Kerja (Occupational Health) 3. Keselamatan kerja (Occupational Safety) o Penerapan 7 langkah keselamatan pasien 1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien 2. Memimpin dan mendukung staf 3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko 4. Mengembangkan sistem pelaporan 5. Melibatkan dan berkomuniasi dengan pasien 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien o Perbedaan KLB dengan kejadian wabah (endemik, pandemi) 1. Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit, dan dapat menimbulkan malapetaka 2. KLB adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu 3. Endemik penyakit menular yang terus menerus terjadi di suatu tempat atau prevalensi suatu penyakit yang biasanya terdapat di suatu tempat 4. Pandemi penyakit yang berjangkit menjalar ke beberapa negara atau seluruh benua o Langkah diagnosa okupasi berdasarkan 7 penyakit akibat kerja : 1. Tentukan diagnosis klinisnya 2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja 3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut 4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan penyakit tersebut 5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi 6. Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit 7. Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit o Peran K3 dalam keselamatan kerja 1. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan peerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional 2. Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya 3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien o Program puskesmas 1. Promosi kesehatan 2. Pencegahan penyakit menular 3. Program pengobatan 4. Kesehatan ibu dan anak 5. Upaya peningkatan gizi 6. Kesehatan lingkungan 7. Pencatatan dan pelaporan