Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH

MALUKU UTARA
Alamat : Jl.Pemuda No. 131 Kel. Toboleu.Ternate Utara Tlp. (0921) 3121623
email : rs_islam_ternate@yahoo.co.id

Laporan Evaluasi Penulisan Resep Berdasarkan Formularium Nasional, periode Januari sd


Maret 2019 sebagai berikut :

Jumlah Item %
Jumlah Item
Bulan Total Obat Yang Tidak Kesesuaian
Yang Sesuai
Sesuai FORNAS
Oktober 520 511 9 98.27
November 533 530 3 99.44
Desember 546 544 2 99.63

Keterangan :
Tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DEPKES, 2018

Ternate, 5 Maret 2019


Direktur,

Dr. Pawa Juliati Rachmi AR., M.Kes.


LAPORAN
PENGKAJIAN PENULISAN RESEP
BERDASARKAN FORMULARIUM NASIONAL
PERIODE JANUARI SD MARET
TAHUN 2018

RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH


MALUKU UTARA
2018
I. Pendahuluan
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat (Depkes RI, 2009).
Sebagaimana tercantum pada pasal 7 Permenkes No. 58 tahun 2014 bahwa setiap tenaga
kefarmasian rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian wajib mengikuti standar
pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit didefinisikan sebagai
pedoman pelayanan kefarmasian di rumah sakit dan tolok ukur penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian di rumah sakit (Kemenkes RI, 2014). Pada pasal 3 Permenkes No. 58 tahun 2014,
standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi standar pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik. Pelayanan farmasi klinik yang
dimaksud meliputi: pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat,
rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite, Pemantauan Terapi Obat
(PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), dispensing
sediaan steril, Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah (PKOD) (Kemenkes RI, 2014).
Pelayanan minimal yang diberikan oleh rumah sakit kepada masyarakat diukur dengan
menggunakan standar pelayanan minimal rumah sakit. Standar pelayanan minimal rumah sakit
berisi ketentuan jenis dan mutu pelayanan dasar yang wajib disediakan suatu daerah untuk
diterima setiap warga secara minimal (Depkes RI, 2008). Jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang
wajib disediakan meliputi: 1. Pelayanan gawat darurat, 2. Pelayanan rawat jalan, 3. Pelayanan
rawat inap, 4. Pelayanan bedah, 5. Pelayanan persalinan dan perinatology, 6. Pelayanan intensif,
7. Pelayanan radiologi, 8. Pelayanan laboratorium patologi klinik, 9. Pelayanan rehabilitasi medik,
10. Pelayanan farmasi, 11. Pelayanan gizi, 12. Pelayanan transfusi darah, 13. Pelayanan keluarga
miskin, 14. Pelayanan rekam medis, 15. Pengelolaan limbah, 16. Pelayanan administrasi
manajemen, 17. Pelayanan ambulans, 18. Pelayanan pemulasaraan jenazah, 19. Pelayanan
laundry, 20. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit, 21. Pencegahan pengendalian infeksi
(Depkes RI, 2008).
Standar minimal pada pelayanan farmasi meliputi; waktu tunggu pelayanan obat jadi dan
obat racikan, tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat, kepuasan pelanggan, penulisan
resep sesuai formularium (Depkes RI, 2008). Standar untuk penulisan resep sesuai formularium
adalah 100%. Frekuensi pengumpulan data selama 1 bulan dan periode analisis selama 3 bulan
dengan jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel selama 1 bulan minimal 50 resep
(Depkes RI, 2008).
Ketidaksesuaian peresepan obat dapat berakibat pada menurunnya mutu pelayanan rumah
sakit dan biaya obat yang dipergunakan tidak efektif (Wambrauw, 2006). Mutu pelayanan rumah
sakit adalah kinerja yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
dapat menimbulkan kepuasan pasien, serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar
(Depkes RI, 2008). Hal tersebut yang mendorong dilakukannya penelitian kembali di rumah sakit
yang berbeda dengan tipe yang hampir sama.
Permasalahan yang ada di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara yakni
hingga tahun 2018 peresepan masih menggunakan Formularium Nasional sebagai rujukan
penulisan resep dokter atau dengan kata lain belum memiliki formularium rumah sakit. Hal ini
tentunya sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan farmasi di Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Maluku Utara. Untuk itu dilakukan pengukuran terhadap angka atau pola
peresepan dokter di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara yang kemudian guna
mengukur mutu pelayanan di farmasi.

II. Metode
Data dikumpulkan dengan mengamati dan mengevaluasi lembar resep yang diambil dari
total lembar resep pasien setiap bulan di tahun 2018 yakni dari bulan Januari sd Desember 2018.
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan dan periode analisis 3 bulan dengan jumlah seluruh
resep yang diambil sebagai sampel selama 1 bulan minimal 50 resep (Depkes RI, 2008).
Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling).

III. Analisis Data


Kepatuhan penulisan resep adalah kesesuaian penulisan resep dengan standar
Formularium Nasional. Data diperoleh dari instalasi farmasi Rumah Sakit Islam PKU
Muhammadiyah Maluku Utara dari bulan Oktober 2018 sd Desember 2018. Kepatuhan terhadap
formularium diukur dengan menghitung persentase antara jumlah resep obat yang sesuai dengan
formularium dan jumlah semua resep obat yang ditulis oleh dokter selama 3 bulan di rumah sakit
(Puspitaningtyas, 2014).
Jumlah resep obat sesuai FORNAS
Kepatuhan terhadap formularium = x 100%
Jumlah resep obat yang ditulis

Hasil ukur :
Patuh : 100% sesuai formularium nasional
Tidak patuh : < 100% sesuai formularium nasional
IV. Hasil
Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara tidak/ belum memiliki standar
pelayanan minimal yang khusus ditentukan oleh rumah sakit untuk menentukan standar khusus
bagi peresepan diluar formularium nasional. Sehingga digunakan buku Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2008 sebagai
rujukan. Resume dari kepatuhan peresepan obat sesuai dengan formularium nasional di bulan
Oktober sd Desember 2018 adalah:

Tabel 1. Persentase kesesuaian peresepan obat dengan formularium nasional


periode Oktober sd Desember 2018
%
Jumlah Item Yang Jumlah Item Yang
No Bulan Total Obat Kesesuaian Obat dengan
Sesuai Tidak Sesuai
Formularium Nasional
1 Januari 520 511 9 98.27%
2 Februari 533 530 3 99,44%
3 Maret 546 544 2 99.63%

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1 diatas berbeda dengan data 3 bulan terakhir ditahun 2018,
diperoleh angka % kesesuaian Obat dengan Formularium Nasional rata-rata berada diatas 99%
Angka ini terlihat baik, Namun masih tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DepKes
RI, 2018 yakni 100%.

Berikut adalah daftar obat yang ditemukan tidak masuk didalam formularium nasional dan tidak
tersedia di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara :

Tabel 2. Tabel Obat Yang Tidak Masuk Formularium Nasional dan Tidak Tersedia
Di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Maluku Utara
Periode Januari sd Maret 2019

Obat Yang tersedia Di Jumlah


No Nama Komposisi
Formularium Nasional Peresepan
1 KSR KCl Tablet KCL Injeksi 5
2 Tracetate Magestrol Acetat Tidak Tersedia 1
3 Santa E Vitamin E Alpha Tokoferol 8
V. Penutup
Meskipun presentase obat yang sesuai dengan formularium nasional dalam kategori tinggi yakni
rata-rata diatas 97%, namun tetap masuk dalam kategori tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan yakni 100%. Untuk itu kami menyarankan beberapa hal guna perbaikan kedepan :

1. Rumah Sakit sudah harus mempunyai formularium RS sendiri.


2. Tim Farmasi Terapi yang sudah terbentuk, diharapkan untuk segera menyelesaikan
perumusan permasalahan dalam penyusunan formularium.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2008, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Depkes RI, 2009, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Sekretariat Negara RI, Jakarta.

Djatmiko M. and Sulastini R., 2008, Evaluasi Ketaatan Penulisan Kartu Obat Terhadap Formularium
Rumah Sakit di RSUD Ungaran Kabupaten Semarang Tahun 2008, Thesis, Fakultas Farmasi
Universitas Wahid Hasyim Semarang, Semarang.

Kemenkes RI, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, Direktorat Bina Farmasi Komunikasi dan Klinik,
Depkes RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai