sejati
(Rhizophora), Api-api
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Lapisan
Terdapat pada dataran rendah dan bukit-bukit dengan ketinggian 600 m di atas
permukaan laut. Merupakan tipe vegetasi terkaya di daerah tropis (H' tinggi dan
kompleks), memiliki tajuk tinggi dan terdapat banyak strata di dalamnya.
2. Hutan pegunungan bagian bawah (submontane forest)
Ekosistem hutan yang terdapat pada ketinggian 600 -1400 m di atas permukaan
laut. Fisiognomi (penampakannya) seperti hutan dataran rendah tetapi pohon
tumbuh lebih kecil dan formasinya agak berbeda, ditemukan banyak tumbuhan
dari jenis Orchidaceae atau Pteridophyta.
3. Hutan pegunungan bagian atas (Montane forest)
Terdapat pada ketinggian 1400 3000 m. Fisiognomi tergantung pada ketinggian
dan topografinya. Komposisi botanik hutan ini menyerupai hutan di daerah iklim
sedang. Vegetasi berupa semak-semak rendah atau pohon kecil, kerdil, jenis
conifer atau jenis vegetasi berbunga
4. Hutan subalpin dan alpin
Jenis hutan pegunungan yang biasanya lebih kerdil dan banyak dijumpai jenis
endemic. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyinaran UV yang kuat shg terjadi
mutasi dan spesifikasi yang dipercepat
EKOSISTEM CORAL REEF (TERUMBU KARANG)
Salah satu jenis ekosistem yang terdapat di dalam lautan adalah ekosistem
terumbu karang. Ia merupakan masyarakat organisme yang habitatnya di dalam
dasar perairan dengan bentuk batuan kapur atau CaCO3 dengan tekstur kasar dan
kuat menahan gaya dari gelombang laut. Organisme yang bisa dijumpai di dalam
ekosistem terumbu karang ini adalah binatang karang dengan kerangka kapur serta
alga yang juga secara umum mengandung kapur. Sebagai sebuah ekosistem,
terumbu karang serupa rumah . Ia merupakan tempat hidup berbagai macam
organisme laut. Ekosistem yang satu ini sangat unik sebab dibentuk dari ribuan
binatang dengan ukuran kecil yang dikenal dengan nama polip. Polip karang ini
kemudian yang berkembang dan membentuk koloni. Polip didaulat sebagai
binatang utama yang membentuk ekosistem terumbu karang.
Ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan masyarakat, utamanya yang
bermukim di wilayah pesisir. Ekosistem ini merupakan bagian kecil dari ekosistem
laut. Terumbu karang merupakan sumber kehidupan ribuan biota laut. Sedikitnya
terdapat lebih dari 300 jenis karang yang tergabung dalam ekosistem ini. Dan
karang tersebut dihuni oleh lebih dari 200 jenis ikan dan juga puluhan jenis
molusca, spone, lamun, crustacean dan masih banyak lagi lainnya. Secara
sederhana, ekosistem terumbu karang ini bisa disebut hutan tropis di dalam
lautan.
Manfaat Eksositem Terumbu Karang
Mengapa ekosistem terumbu karang sangat penting? Ada beberapa alasan, antara
lain:
1. Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi ekosistem terumbu karang sangat
penting sebab mempunyai nilai estetika juga keanekaragaman biota yang
sangat tinggi. Dengan demikian, potensi ekosistem terumbu karang sebagai
salah satu sumber makanan bagi manusia sangatlah tinggi. Tak hanya itu, ia
juga bisa dijadikan obat untuk menanggulangi beberapa penyakit tertentu.
2. Dari kacamata ekologis, ekosistem terumbu karang juga sangat penting
sebab ia mampu menjaga keseimbangan lingkungan serta menyumbangkan
keseimbangan fisik yakni dengan menekan arus kuat gelombang sehingga ia
bisa mereduksi potensi abrasi.
3. Secara sosial ekonomi, ekosistem terumbu karang merupakan sumber
perikanan yang sangat produktif dengan demikian ia mampu meningkatkan
pemasukan para nelayan dalam skala kecil, untuk penduduk di wilayah
pesisir dan menjamin kesejahteraan Negara dalam skala yang lebih luas
yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut
beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup
terbenam di dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai
tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang,
berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas (Eko effendi, 2009). Tumbuhan lamun
melakukan penyerbukan dengan memindahkan serbuk sari ke kepala putik. Jika di
darat, angin yang membantu serbuk sari menyerbuki putik, maka di padang lamun
air yang menjadi media dan berperan dalam penyerbukan dan penyebaran biji
(Safran Yusri).
Fungsi dan manfaat lamun adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Indonesia ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili yaitu (1)
Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae (Eko Efendi, 2009). Padang lamun
tersebar di seluruh perairan Taman Nasional Karimunjawa sampai kedalaman 25 m.
Padang lamun terbesar di seluruh perairan Taman Nasional Karimunjawa sampai
kedalaman 25 meter. Struktur komunitas padang lamun Pulau Karimunjawa
tersusun atas 9 spesies yaitu