Anda di halaman 1dari 9

1

Jenis-jenis penelitian berdasarkan:


A. Bidang Ilmu
Menurut Dharma (2008), jenis penelitian berdasarkan bidang ilmu yaitu:
1. Penelitian bidang pendidikan (pendidikan guru, pendidikan ekonomi,
pendidikan kesenian),
2. Penelitian bidang ketekhnikan,
3. Penelitian bidang ruang angkasa,
4. Penelitian bidang pertanian,
5. Penelitian bidang perbankan,
6. Penelitian bidang kedokteran,
7. Penelitian bidang keolahragaan.
B. Tujuan
Menurut Sugiyono (2007), jenis penelitian berdasarkan tujuannya yaitu:
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
Penelitian dasar (Basic Research) disebut juga penelitian murni (Pure
Research) atau penelitian pokok (Fundamental Research) adalah
penelitian

yang

diperuntukkan

bagi

pengembangan

suatu

ilmu

pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau


menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki
tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan
secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru
memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian
teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.
2. Penelitian Terapan (Applied Research)
Penelitian terapan atau (Applied Research) dilakukan berkenaan dengan
kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.
Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalahmasalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan
masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan
industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi,
2003).
Menurut Arikunto (2002), jenis penelitian berdasarkan tujuannya yaitu:
1. Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilaksanakan untuk


menemukan sesuatu (ilmu pengetahuan) baru dalam bidang tertentu. Ilmu
yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui
sebelumnya. Misalnya penelitian yang menghasilkan suatu metode baru
pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa (Dharma, 2008).
2. Penelitian Developmental
Penelitian developmental adalah penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian
dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam ilmu pegetahuan
yang telah ada. Misalnya penelitian tentang implementasi metode inquiry
dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam
pembelajaran IPA (Dharma, 2008).
3. Penelitian Verifikatif
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang dilaksanakan untuk menguji
kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian
yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap
informasi atau ilmu pengetahuan tertentu. Misalnya, suatu penelitian
dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan emosional
terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah
dikembangkan di luar negeri jika diterapkan di Indonesia (Dharma, 2008).
4. Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan merupakan penelitian terapan yang telah berkembang
dalam

bentuk

lebih

khusus.

Penelitian

kebijakan

berawal

dari

permasalahan praktik dengan maksud memecahkan masalah-masalah


sosial. Hasil penelitian biasanya dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan.
C. Kegunaan atau Manfaat
Menurut Priyono (2012), jenis penelitian berdasarkan kegunaan atau manfaat
yaitu:
1. Penelitian Murni
Penelitian murni merupakan penelitian yang manfaatnya dirasakan untuk
waktu yang lama. Lamanya manfaat ini lebih karena penelitian ini
biasanya dilakukan untuk kebutuhan peneliti sendiri. Penelitian murni juga
mencakup penelitian-penelitian yang dilakukan dalam kerangka akademis.

2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian dimana manfaat dan hasil penelitian
dapat segera dirasakan oleh berbagai kalangan. Penelitian terapan biasanya
dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga hasil penelitian
harus segera dapat diaplikasikan.
3. Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif merupakan penelitian yang difokuskan pada suatu
kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk
program, proses ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat,
organisasi, atau lembaga.
D. Sifat Data
Menurut Sugiyono (2007), jenis penelitian berdasarkan jenis dan analisis data
yaitu:
1. Penelitian Kualitatif
Dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi
bahwa kenyataan yang berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman

sosial

yang

diinterpretasikan

oleh

setiap

individu

(Sukmadinata, 2005). Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah


dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orangorang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi
yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan.
Sehingga, penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen
kunci (Sugiyono, 2005). Adapun lima ciri pokok sebagai karakteristik
penelitian kualitatif yaitu: (a) Menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data, (b) Memiliki sifat deskriptif analitik, (c) Tekanan pada proses
bukan hasil, (d) Bersifat induktif, (e) Mengutamakan makna.
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta
empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau
penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan
dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses

tersebut. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan,


sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin
sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat
(Dharma, 2008).
Menurut Arikunto (2002), penelitian kualitatif terdiri dari penelitian
fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan dan antropologik.
2. Penelitian Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian
ilmiah (scientific inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal
(logical positivism) yang beroperasi dengan aturan-aturan yang ketat
mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi (Watson, dalam
Danim 2002). Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji
hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji
teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk
meramalkan suatu gejala). Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen
(alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis
data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan
mengelompokkan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan
perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat.
Sehingga, kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui
penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum. Pendekatan
kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanya variabelvariabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.
Penelitian kuantitatif yang memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya
kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan
teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini
lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka.
Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari
masalah, merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data dan membuat kesimpulan. Penelitian kuantitatif berawal
dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis,

sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan (prariset). Agar masalah


ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi
dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur
relevan. Penelitian dilakukan secara sistematis, empiris, dan kritis
mengenai fenomena-fenomena yang dipandu oleh teori serta hipotesis.
Menurut Arikunto (2002), penelitian kuntitatif terdiri dari penelitian
eksperimen dan non eksperimen.
E. Tempat
Menurut Dharma (2008), jenis penelitian berdasarkan tempat yaitu:
1. Penelitian Laboratorium
Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilaksanakan di
laboratorium.
2. Penelitian Perpustakaan
Penelitian perpustakaan merupakan penelitian yang dilaksanakan di
perpustakaan.
3. Penelitian Kancah
Penelitian kancah merupakan

penelitian yang dilaksanakan di suatu

kancah atau rumah kecil.


F. Pendekatan (Dimensi Waktu)
Menurut Dharma (2008), jenis penelitian berdasarkan pendekatan (dimensi
waktu) yaitu:
1. Penelitian Longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang mencoba melihat perubahan
yang terjadi. Penelitian jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian,
setidaknya terdapat dua kali penelitian dengan topik atau gejala yang
sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang berbeda. Tidak berarti jika ada
dua penelitian yang dilaklukan dalam waktu yang berbeda dengan topik
yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal, tetapi
ada kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan
antara hasil penelitian. Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah
direncanakan sejak awal penelitian, dan bukannya secara kebetulan terjadi.
Penelitian longitudinal terdiri dari:
a) Penelitian kecenderungan
Penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang
berbeda, serta responden atau informan yang berbeda. Contoh yang

paling sederhana adalah penelitian tentang gaya hidup. Kita akan


melakukan penelitian tentang gaya hidup dengan melakukan
perbandingan antara gaya hidup di tahun 70-an dengan gaya hidup di
tahun 90-an. Orang-orang yang diteliti bisa saja berbeda, tetapi gejala
atau topik yang diteliti adalah sama.
b) Penelitian panel
Penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang
berbeda, dan responden atau informan yang sama. Dengan penelitian
ini, seseorang akan diteliti minimal sebanyak dua kali. Misalnya saja
kita ingin melihat bagaimana pilihan responden terhadap presiden
sebelum putaran pertama dan setelah putaran kedua. Orang-orang yang
diteliti merupakan orang yang sama. Permasalahan yang sering kali
muncul dalam penelitian ini adalah jika jangka waktu antara penelitian
yang satu dengan penelitian yang lain berdurasi cukup lama sehingga
ada kemungkinan responden yang dulu dijadikan sampel, kini sudah
tidak bisa ditemui lagi, misalnya karena sudah meninggal dunia atau
bisa juga karena sudah pindah rumah.
c) Penelitian kohort
Penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama, yang dilakukan pada
waktu yang berbeda dengan responden atau informan yang memiliki
karakteristik yang sama. Dengan demikian, orang-orang yang diteliti
berbeda, tetapi mereka memilili ciri-ciri yang sama.
2. Penelitian Cross Sectional
Penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya
digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian
lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan. Satu hal yang perlu
diingat bahwa pengertian satu waktu tertentu tidak bisa hanya dibatasi
pada hitungan minggu, hitungan bulan, atau hitungan tahun saja. Tidak ada
batasan yang baku untuk menunjukkan satu waktu tertentu. Akan tetapi,
yang digunakan adalah bahwa penelitian itu telah selesai.
G. Tingkat dan Eksplanasi (Level of Explanation)
Menurut Sugiyono (2007), jenis penelitian berdasarkan tingkat dan eksplanasi
yaitu:
1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan


suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian
deskriptif

memusatkan

perhatian

kepada

masalah-masalah

aktual

sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian


deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang
menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap
peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa
juga lebih dan satu variabel.

2. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk
sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3. Asosiatif
Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.
H. Sifat Masalah
Menurut Dharma (2008), jenis penelitian berdasarkan sifat masalahnya yaitu:
1. Penelitian historis
Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi dan
memverifikasikan, serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakkan
fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta
yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan. Jenis penelitian
historis: Penelitian sejarah komparatif, Penelitian yuridis atau legal,
Penelitian biografis, Penelitian bibliografis
2. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah secara sistematis
dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.
3. Penelitian perkembangan

Penelitian perkembangan bertujuan untuk menyelidiki dan perurutan


pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Tujan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari
secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi
lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau
masyarakat.
5. Penelitian korelasional
Tujuan penelitian korelasional adalah untuk meyelidiki sejauh mana
variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau
lebih faktor lain berdasarkan padaa koefisien korelasi
6. Penelitian kausal komparatif
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari
kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
7. Penelitian experimental sungguhan
Penelitian experimental sungguhan bertujuan untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan
kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi
perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak dikenal kondisi perlakuan.
8. Penelitian experimental semu
Penelitian eksperimental semu bertujuan untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
9. Penelitian tindakan
Penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan atau cara
pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung
di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Anda mungkin juga menyukai