Pasal
Pasal
Pelaku usaha, disamping mempunyai kewajiban juga mempunyai hak. Hak pelaku usaha anatara lain
sebagai berikut;
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dangan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang/jasa yang diperdagangkan
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen
yang beritikad tidak baik
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya dalam
penyelesaian hukum sengketa konsumen.
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang/jasa yang
diperdagangkan.
e. Hak hak yang diatur dlam ketentuan peraturan perundang-undang
lainnya
Konsumen
g. Penjualan
h. Penjualan arisan
i.
Formulir pesanan
j.
Perekrutan
oleh kode etik ini, tetapi perusahaan harus mewajibkan para penjual langsung untuk berpegang teguh pada
ketentuannya ataupun pada peraturan-peraturan perilaku yang memenuhi standar perusahaan sebagai syarat
keanggotaan pada perusahaan tersebut.
b.
Kesaksian
Kewajaran ( keadilan)
j.
Penyerahan barang
k. daftar harga
Pasal 8
1. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang
dipersyaratkan dan ketetntuan peraturan perundang-undang.
2. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang rusak,
cacat, atau bekas dan tercemar tanpa memberikan informasi
secara lengkap dan benar atas barang dimaksud.
3. Pelaku usaha dialrang memperdagangkan persedian farmasi
dan pangan yang rusak cacat, atau bekas dan tercemar tanpa
memberikan informasi secara lengkap dan benar .
4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1)
Dan( 2) dilarang memperdagangkan barang dan jasa
tersebut dan wajib menariknya dari peredaran.
b. Pasal 9
1. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan,
mengiklankan suatu barang dan atau jasa secara tidak
benar.
2. Barang dan atau jasa sebagaimana yang dimaksud ayat (1)
Pasal 10
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan jasa yang ditunjuk untuk diperdagangkan dilarang menawarkan,
mempromosikan,
Mengiklankan atau membaut pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan
d. Pasal 11
Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan melelui cara obral atau lelang, dilarang mengelabui atau
menyesatkan konsumen
e.
Pasal 12
Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau mengiklankan suatu barang dan atau jasa dengan harga
atau tariff khusu dalam waktu dan jumlah tertentu jika pelaku usaha tersebut tidak bermaksud untuk
melaksanakannya sesuai dengan waktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan atau diiklankan.
f.
Pasal 13
1. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau
mengiklankan suatu barang dan atau jasa dengan cara
menjanjikan pemebrian hadiah berupa barng atau jasa lain
secara Cuma-Cuma dengan maksud tidak memberikannya
atau memberikan tidak sebagaiman yang dijanjikannya.
2. Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan atau
Mengiklankan obat, obat tradisional, suplemen makan, alat
kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan denga cara
menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan jasa lain.
g. Pasal 14
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa yang
ditujukan diperdagangkan dengan memberikan hadiah melalui
cara undian.
h. Pasal 15
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa dilarang
melakukan dengan cara pemaksaan atau cara lain yang dapat
menimbulkan gangguan, baik fisik maupun psikis terhadap
konsumen.
i.
Pasal 16
Palaku usaha dalam menawarkan barang dan atau jasa melalui
pesanan dilarang untuk;
Pasal 17
1. Pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan
2. Pelaku usaha periklanan dilarang melanjutkan peredaran
iklan yang telah melanggar peraturan pada ayat (1)
2.
Pelaku uasaha dala menawarkan barang dan atau jasa yang dipertunjukan untuk diperdagangkan dilarang
membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen
b. Pelaku usaha dilarang mencantumkan klausula baku yang letak atau bentuknya sulit terlihat atau tidak dapat dibaca
secara jelas atau yang pengungkapannya sulit dimengerti
c.
Setiap klausula baku yang ditetapkan oleh pelaku usaha pada konsumen atau pada perjanjian yang memenuhio
ketentuan sebagai dimaksud pada ayat(1)dan ayat(2) dinyatakan batal demi hukum.
d. Pelaku usaha wajib menyelesaikan klausula baku yang bertentangan dengan undang-undang ini.
3.
Pasal 21
1. Importir barang bertanggung jawab sebagi pembuat barang
Yang diimpor apabila importasi barang tersebut tidak
dilakukan oleh agen atau perwakilan produsen luar negeri.
2. Importir jasa bertanggung jawab sebagi penyedia jasa asing
Apabila penyediaan jasa asing tersebut dilakukan oleh agen
atau perwakilan penyedia jasa asing.
d. Pasal 22
Pembuktian terhadap ada tidaknya unsure kesalahan alam kasus
Pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (4) pasal 20
dan pasal 21 merupakan beban dan tanggung jawab pelaku
usaha tanpa menutup kemungkinan bagi jaksa melakukan
pembuktian .
e.
Pasal 23
Pelaku usaha yang menolak dan atua tidak memberi tanggapan
dan atau tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen
sebagaimana dimaksud pasal 19 ayat(1), (2), (3) dan (4) dapat
digugat melalui badan penyelesaian badan sengketa konsumen
atau mengajukan kebadan peradilan ditempat kedudukan
konsumen.
f.
Pasal 24
1. Pelaku usaha yang menjual barang atau jasa kepada pelaku
usaha lain bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi dan
gugatan konsumen.
2. Pelaku usaha sebagimana
atau
fasilitas
ayat (1)
dan
garansi
yang
disepakati
dan
atau yang
diperjanjikan.
i.
Pasal 27
Pelaku usaha yang memproduksi barang dibebaskan dari
tanggung jawab atas kerugian yang diderita konsumen.
j.
Pasal 28
Pembuktian terhadap ada tidaknya unsure kesalahan dalam
Gugatan ganti rugi sebagaimana dalam pasal 19,22,dan 23
merupakan beban dan tanggung jawab pelaku usaha.
Maksud dan tujuan pengawasan peredaran barang dan jasa antara lain sebagai berikut;
a.
jujur dan
bertanggung jawab
c.
g. Menarik Investor
h. Meningkatkan persaingan usaha dan menghindari praktik
monopoli.
Pengawasan barang dan jasaa yang beredar dipasar didasarkan atas hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu berikut ini;
a.
Tahun
2001 tentang
mendukung
pelaksanaan, pengawasan.
B. Kode Etik APLI Bagian 2 tentang Perilaku terhadap Konsumen.
Pada subkompetensi 2 sebelumnya, telah membahas kode
etik APLI tentang perilaku terhadap konsumen. Dalam subkompetensi
sekarang, akan
b. Perekrutan
c.
Informassi bisnis
d. Pernyataan penghasilan
e.
f.
Hubungan
Iuran
g. Pemutusan hubungan
h. Persedian produk
i.
j.
Praktik-praktik terlarang
Azas
b. Bujukan
c. Pencemaran nama baik