Anda di halaman 1dari 27

Kekuatan Politik

RESUME
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis Internasional
Dosen Pengampu : Drs. Sudaryanto MBA, Ph.D

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Putri Wigrha
Citra Rizky Amanda
Bintang Permana
Dwi Septi Lestari

(140810301134)
(140810301135)
(140810301136)
(140810301137)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2016
A. KEKUATAN IDEOLOGI

Komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberalisme, konservatif, sayap kiri dan sayap kanan
digunakan untuk mendeskripsikan pemerintah, partai politik, dan orang-orang yang terkait.
Istilah-istilah ini mengindikasikan keyakinan ideologi.
1. Komunisme
Paham komunis menyatakan bahwa pemerintah harus memiliki sumber daya produksi
yang utama. Dengan pengecualian, seluruh produksi di negara komunis dilakukan oleh
pabrik-pabrik milik negara. Persatuan buruh juga diatur oleh pemerintah.
Komunisme seperti yang diajarkan oleh Karl Marx adalah teori perubahan sosial yang
ditujukan ke arah impian masyarakat tanpa kelas. Seperti yang dikembangkan oleh Lenin dan
lainnya, komunisme biasanya termasuk pengambilalihan kekuasaan oleh partai politik
melalui kegiatan konspirasi, pemeliharaan kekuasaan dengan penekanan kuat dari oposisi
internal, dan komitmen untuk mencapai tujuan utama yaitu penyebaran komunisme ke
seluruh negara di dunia.
Pengambilalihan Negara Nonkomunis oleh Pemerintah Komunis. Salah satu prinsip
dasar komunisme adalah kepemilikan negara pada faktor-faktor produksi. Hal ini terjadi di
Rusia setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917, dan telah terjadi berulang kali setiap komunis
mengambil alih kepemimpinan.
Kompensasi untuk pengambilalihan Properti. Hingga saat ini, tidak ada pemerintah
komunis yang memberikan kompensasi pada pemilik asing secara langsung. Sebagian kecil
pemilik memperoleh ganti rugi tidak langsung, dari aset pemerintah komunis yang disita luar
negeri. Contohnya, pemerintah Amerika Serikat menyita aset milik Uni Soviet di Amerika
Serika setelah properti Amerika di Uni Soviet diambil alih oleh pemerintah Soviet.
Perusahaan atau perorangan Amerika Serikat yang propertinya disita di Uni Soviet bisa
melakukan klaim kepada agen pemerintah Amerika Serikat, dan jika mereka bisa
membuktikan kerugiannya, mereka akan memperoleh ganti rugi sebagian.
Pengambilalihan dan Penyitaan. Peraturan hukum internasional tradisional mengakui hak
negara untuk mengambil alih properti dari penduduk asing yang berada di wilayah negara
tersebut. Akan tetapi peraturan tersebut mensyaratkan agar negara memberikan kompensasi
kepada pemilik properti asing, dan tanpa kompensasi, pengambilalihan berubah menjadi
penyitaan.
Runtuhnya Komunisme. Kita tidak boleh cukup tempat untuk membahas secara detail
mengenai alasan-alasan kegagalan komunisme sebagai sistem ekonomi dan sosial. Kami
akan memberikan beberapa anekdot yang mengilustrasikan hasil dari paham tersebut.Uni

soviet mengumpulkan ilmuan, insinyur, manajer dan bahan baku terbaik untuk produksi
benda-benda militer dan mengabaikan produksi produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Produksi bruto menjadi tujuannya, dan manajer akan melakukan langkah ekstrem yang tidak
masuk akal untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan pemerintah pusat. Contohnya
perencana pusat mengizinkan hanya satu pabrik kondom dan harga pil pencegah kehamilan
sangat mahal, sehingga kedua produk ini sulit untuk dicari. Aborsi menjadi bentuk umum
kontrol kelahiran. Aborsi akan dihitung sebagai bagian dari produksi bruto dokter dan akan
meningkatkan laporan pendapatan nasional. Pabrik-pabrik melakukan berbagai penipuan.
Contohnya, sebuah pabrik yang hanya mencapai 50 persen targetnya dapat membuat
perubahan kecil dari mesin yang dikirim selanjutnya dan melipatgandakan harga, misalkan
dari 10.000 dolar menjadi 20.000 dolar dengan cepat, output berhasil digandakan.
Kisah Dua Kota. Hasil spektakuler dari keruntuhan komunisme adalah penyatuan kembali
Jerman Barat dan Jerman Timur, disertai dengan pengakuan Kota Berlin sebagai Ibu Kota
Negara. Ibu kota Jerman Barat sebelumnya adalah Bonn, sementara ibu kota Jerman Timur
terletak pada sebagian kota Berlin yang sebelumnya terbagi dua. Karena Berlin yang telah
disatukan kembali direnovasi di bagian timur dan karena pembangunan ratusan gedung baru
di kota itu, kota ini menjadi mirip dengan apa yang disebut situs konstruksi tinggi.
2. Kapitalisme
Idealnya kapitalisme terjadi saat seluruh faktor produksi dimiliki oleh swasta. Di bawah
kapitalisme sempurna, pemerintah hanya terbatas pada fungsi-fungsi yang tidak bisa
dikerjakan oleh swasta. Fungsi-fungsi ini meliputi pertahanan nasional, kepolisian, pemadam
kebakaran dan layanan publik lainnya ; serta hubungan internasional antar pemerintah.
Tidak ada pemerintahan seperti itu di dunia. Kenyataannya, di negara yang disebut
kapitalis terjadi situasi yang kompleks. Pemerintah di negara dengan karakteristik tersebut
biasanya mengatur bisnis-bisnis yang dimiliki oleh swasta secara seksama, dan pemerintah
juga menjalankan bisnisnya sendiri.
Regulasi dan Birokrasi. Seluruh bisnis adalah subjek hukum pemerintah, regulasi dan
birokrasi di semua aktivitas mereka di negara kapitalis. Persetujuan khusus pemerintah
dibutuhkan untuk mendirikan bisnis dan profesi seperti di bidang hukum dan kesehatan.
Kumpulan peraturan mengatur sektor perbankan, asuransi, transportasi, dan fasilitas lainnya.
Negara bagian dan pemerintah lokal membutuhkan lisensi bisnis dan menetapkan
pembatasan terhadap bangunan dan kawasan.

Memenuhi seluruh tuntutan hukum dan peraturan, serta berurusan dengan birokrasi
membutuhkan keahlian, waktu dan tentu saja, biaya. Bisnis yang diketahui tidak sesuai
dengan peraturan dapat dikenai dneda atau bahkan hukuman penjara untuk manajernya.
3. Sosialisme
Sosialisme mendukung kepemilikan dan pengawasan pemerintah terhadap faktor
produksi mendasar, distribusi dan juga pertukarannya. Keuntungan bukanlah tujuannya.
Dalam praktiknya, pemerintah sosialis banyak yang tidak sesuai/menyimpang dari
doktrin. Satu yang paling mencengangkan adalah Singapura, yang mengaku sebagai negara
sosialis, tetapi kenyataannya adalah kapitalis yang agresif.
Sosialisme di Eropa. Di Eropa, partai sosialis telah menempati kekuasaan di beberapa
negara termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, Yunani dan Jerman. Di Inggris, Partai Buruh
yang dianggap partainya orang sosialis di masa lalu menasionalisasi beberapa industri
dasar, seperti baja, pembuatan kapal, pertambangan batu bara dan rel kereta api, tetapi tidak
lebih dari itu. Penganut sayap kiri Partai Buruh yang berani bersuara mendukung
nasionalisasi terhadap seluruh bisnis utama di Inggris, bank-bank dari perusahaan asuransi.
Jerman menggunakan istilah Sosial Demokrat untuk partai politik yang menganut paham
sosialis. Sosial Demokrat saat ini berkoalisi di pemerintahan dengan Kristen Demokrat.
Pemerintah sosialis Prancis dan Spanyol telah memulai program untuk melakukan privatisasi
terhadap bisnis-bisnis yang dimiliki oleh pemerintah ; program tersebut tidak sesuai dengan
doktrin sosialis. Kenyataannya, karena baik kapitalisme maupun sosialisme terlihat tidak
cocok, istilah korporatisme atau ko-determinasi digunakan untuk menggambarkan
gabungan antara kapitalisme dan sosialisme di Eropa.
Sosialisme di Negara Berkembang. Negara berkembang sering kali mengakui derajat
sosialisme tertentu. Pemerintah biasanya memiliki dan mengatur banyak faktor produksi.
Kekurangan modal, teknologi, serta manajemen dan pekerja dengan kemampuan tinggi
adalah karakteristik negara berkembang, dan negara maju atau organisasi internasional sering
memberikan bantuan melalui pemerintah. Selain itu, banyak penduduk yang berpendidikan di
negara berkembang cenderung berada dalam pemerintahan atau memiliki koneksi dengan
pemerintah. Akhirnya, pemerintah memiliki dan mengatur pabrik dan pertanian yang utama.
Apa pun label politik pemerintah, sebagian besar akan mengizinkan dan sering kali
mencari investasi modal. Hal ini terjadi ketika negara berkembang mengetahui keuntungan
yang tidak akan mungkin diperoleh tanpa adanya modal swasta, seperti penciptaan lapangan

kerja untuk rakyatnya, teknologi baru, teknisi dan manajer yang tera dan kesempatan untuk
ekspor.
4. Konservatif Atau Liberal
Kita tidak boleh meninggalkan subjek mengenai ideologi tanpa menyebutkan istilah
konservatif dan liberal karena istilah-istilah tersebut digunakan saat ini. Secara politis, di
Amerika Serikat, istilah konservatif mengandung konotasi seseroang, kelompok atau partai
yang ingin meminimalkan kegiatan-kegiatan pemerintah dan memaksimalkan kepemilikan
oleh bisnis swasta dan individu. Konservatif serupa dengan sayap kanan, tetapi di Amerika
Serikat dan Inggris, istilah kedua dianggap lebih ekstrem. Contohnya, Partai Konservatif,
salah satu partai utama di Inggris, dikatakan memiliki minoritas sayap kanan.
Selain itu, konotasi konservatif bisa berbeda tergantung dari aplikasi. Contohnya, seiring
beralihnya Cina dan Negara kawasan Eropa timur dari ekonomi yang direncanakan secara
terpusat menjadi ekonomi pasar dan dari kediktatoran menjadi demokrasi, masyarakat dan
kelompok kelompok yang berusaha menghambat, menghentikan atau membalikkan
gerakan tersebut disebut konservatif. Orang-orang ini menginginkan kejayaan masa lalu
dengan pemerintah yang memiliki dan menjalankan segalanya. Hal ini berkebalikan dengan
keinginan kaum konservatif di Amerika Serikat dan Inggris yang menghendaki lebih sedikit
keterlibatan pemerintah.
Di Amerika Serikat, arti istilah liberal berkebalikan dengan arti istilah itu pada abad ke19. Sekarang liberal mengandung konotasi seseorang, kelompok atau partai yang
menginginkan partisipasi pemerintah yang lebih besar di dalam ekonomi dan regulasi atau
kepemilikan bisnis. Liberal dan sayap kiri serupa, tetapi istilah kedua mengindikasikan posisi
yang lebih ekstrem dan lebih mendekati sosialisme.

B. KEPEMILIKAN BISNIS OLEH PEMERINTAH


Seseorang mungkin berasumsi bahwa kepemilikan faktor produksi oleh pemerintah hanya
terdapat di Negara komunis atau sosialis, akan tetapi asumsi tersebut tidak tepat. Bisnis
dimiliki oleh pemerintah suatu Negara yang tidak menganggap diri mereka komunis atau
sosialis. Pada tiap-tiap negara, ada perbedaan besar dalam industri yang dimiliki pemerintah
dan besarnya kepemilikan pemerintah tersebut.
1. Mengapa Perusahaan Dinasionalisasi?
Sejumlah alasan yang sering kali saling berkaitan, menjelaskan mengapa pemerintah
mengambil alih kepemilikan perusahaan. Beberapa diantaranya adalah (1) untuk

menghasilkan lebih banyak uang dari perusahaan pemerintah menduga bahwa perusahaan
menyembunyikan keuntunga; (2) kemampuan menghasilkan keuntungan pemerintah
percaya dapat menjalankan perusahaan dengan lebih efisien sehingga menghasilkan lebih
banyak uang; (3) ideologi pemerintah terkadang menasionalisasi industri, seperti yang
terjadi di Inggris, Prancis dan Kanada; (4) penyelamatan lapangan kerja menyelamatkan
pekerjaan dengan menempatkan industri yang nyaris mati ke dalam sistem yang mendukung
kelangsungan hidup; (5) karena pemerintah telah memompakan dana ke dalam perusahaan
dan industri, dan kontrol biasanya mengikuti uang; atau (6) kebetulan, seiring adanya
nasionalisasi setelah Perang Dunia II pada perusahaan perusahaan Jerman di Eropa.
2. Persaingan Yang Tidak Sehat?
Ketika perusahaan pemerintah bersaing dengan perusahaan swasta, perusahaan swasta
terkadang mengeluh bahwa perusahaan pemerintah berkompetisi secara tidak sehat.
Beberapa keluhan itu antara lain: (1) perusahaan milik pemerintah dapat memotong harga
secara tidak wajar sebab mereka tidak harus menghasilkan keuntungan, (2) mereka bisa
memperoleh pembiayaan yang lebih murah, (3) mereka memperoleh kontrak-kontrak dari
pemerintah, (4) mereka memperoleh bantuan ekspor, dan (5) mereka dapat menurunkan upah
dengan bantuan pemerintah.
Keuntungan lain yang didapatkan oleh perusahaan pemerintah yang tidak didapatkan oleh
perusahaan swasta adalah dalam bentuk subsidi langsung; pembayaran yang dilakukan oleh
pemerintah kepada perusahaan-perusahaan tersebut. Komisi Uni Eropa telah berusaha
mengurangi pembayaran subsidi tersebut. Selama bertahun-tahun komisi tersebut
mengharuskan laporan keuangan tahunan dari perusahaan-perusahaan milik pemerintah
sebagai bagian dari penghentian subsidi yang dapat mendistorsi persaingan.
3. Kesulitan Kolaborasi Perusahaan Pemerintah-Swasta
Tujuan perusahaan swasta dan agensi pemerintah biasanya berbeda. Tampilan 8.1
mengilustrasikan beberapa perbedaannya.

C. PRIVATISASI
Serah terima aset sektor publik ke sektor swasta, pergantian pengelolaan aktivitas negara
melalui kontrak dan sewa, dan mengkontrakkan aktivitas yang tadinya dilakukan oleh negara
kepada pihak swasta.
1. Bandara, Sampah, Jasa Pos, Dan ... ?
Contohnya, Lockheed Company memulai dengan menjalankan Bandara Burbank di
California selama bebrapa dekade dan kemudian berekspansi ke luar negeri. Sebagai pemilik
atau manajer, Lokhead mengoperasikan dan menawarkan diri untuk mengoperasikan bandara
di Kanada, Rusia, Turkmenistan, Australia, Turki, Hungaria, Argentina dan Venezuela.
Perusahaan Hughers Aircraft ada dalam bisnis tersebut bersama dengan Trinidad dan Tobago
dan telah melengkapi penelitian untuk Ukraina dalam upaya perbaikan bagi bandara negara
tersebut.
Dalam hal yang sama, manajemen Schipol Airport Amster dan menemukan bahwa
mengelola bandara asing merupakan bisnis yang menguntungkan. Schipol Airport Group
menglola terminal bandara di New York dan Brisbane, Australia.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Department of Sanitation di New York harus
mengeluarkan dana sebesar 40 dolar, 32 dolar diantaranya untuk tenaga kerja yang digunakan
untuk penanganan satu ton sampah. Biaya yang dibutuhkan oleh sektor swasta untuk
melakukan pekerjaan ini hanya sebesar 17 dolar (10 dolar diantaranya untuk tenaga kerja).
Beberapa negara memprivatisasi jasa pos mereka. Deutsche Post Jerman diprivatisasi dan
merupakan kisah kesukesan privatisasi. Sistem pengeposan di Jepang memulai proses
privatisasi di tahun 2007. Japan Post menangani lebih dari 3 triliun dolar akun tabungan dan
asuransi, jadi ini bukan sekedar jasa pengeposan.
Di tahun 1997, pemerintah Mozambik membawa masuk perusahaan Inggris Crow Agent
untuk menjalankan jasa bea cukai mereka. Akibat rendahnya gaji pegawai negeri, suap
merupakan kondisi endemik dari atas hingga ke bawah. Crown Agents mendirikan tim anti
penyeludupan yang segera berhasil menghentikan penyeludupan rokok, alkohol, barangbarang elektronik, daging, susu dan bahkan yogurt.
Bahkan, cina yang dulu dikenal kaku sekarang mendorong perusahaan milik pemerintah
untuk melakukan diversifikasi kepemilikan. Investor swasta dan asing sekarang boleh
membeli saham. Pada tahun 2006, indeks initial public offering (IPO), merger dan akuisisi
(M&A), dan privatisasi mulai mengikuti ekonomi Cina yang sangat panas.
Afrika tidak ingin ketinggalan dalam parade privatisasi. Mozambik yang telah kita
sebutkan sebelumnya, dan seperti yang diilustrasikan oleh iklan Nigeria, negara di Afrika

Tengah dengan jumlah penduduk paling besar, bekerja sama dengan Majalah Internasional
Bisnis di Afrika untuk menggiatkan privatisasi.
Kesanggupan melunasi utang dan stabilitas sektor perbankan mengalami perbaikan
dengan dilakukannya privatisasi pada perusahaan-perusahaan industri dan komersial.
Perusahaan hasil privatisasi telah lebih cepat meningkatkan profitabilitas, yang mendorong
perbaikan yang sangat jelas dalam portofolio pinjaman bank-bank tersebut.
Daftar bisnis dan aktivitas milik pemerintah yang dijual kepada pemilik swastaa atau
diubah menjadi perusahaan swasta semakin bertambah. Pembahasan secara mendalam
mengenai subjek tersebut dalam makalah ini sangat terbatas; sebagai gantinya, kami
mengarahkan pada artikel-artikel mengenai privatisasi yang sering muncul di surat kabar dan
majalah serta berbagai situs.
2. Pembeli Privat Melakukan dengan Baik, tapi Orang Amerika Butuh Paspor
Meskipun privatisasi adalah tren politik yang populer di seluruh dunia, aktivitas ini tidak
terlalu populer di Amerika Serikat.
Untungnya, investor Amerika Serikat dapat ambil bagian dalam tren ini dengan membeli
reksadana dari perusahaan yang baru diprivatisasi di seluruh dunia.
3. Privatisasi Dimana pun dan Bagaimana pun Caranya
Privatisasi tidak selalu berhubungan dengan transfer kepemilikan dari pemerintah ke
entitas swasta. Aktivitas yang tadinya dilakukan oleh negara bisa saja dikontrakkan kepada
pihak swasta, seperti yang dilakukan Mozambik yang mengontrak perusahaan milik Inggris
untuk menjalankan kantor bea cukai dan Thailand memiliki perusahaan swasta yang
mengoperasikan beberapa kereta penumpang di perusahaan kereta api milik pemerintah.
Bahkan, layanan pengangguran juga diprivatisasi. Australia merupakan pionir di bidang
ini, dan telah memiliki kelompok gereja yang menjadi operator agens pencari kerja paling
sukses. Kelompok ini memperoleh kontrak yang menguntungkan dari pemerintah, dan agens
berbasis komunitas dan sumbangan telah terbukti 25 persen lebih baik secara rata-rata dalam
membantu pengangguran yang sudah lama tidak bekerja.
D. PERLINDUNGAN PEMERINTAH
Fungsi historis pemerintah, apa pun ideologinya, adalah perlindungan aktivitas ekonomipertanian, pertambangan, manufaktur dan lain-lainnya di dalam kontrol area geografisnya,
Aktivitas-aktivitas ini harus dilindungi dari serangan dan perusakan atau perampokan oleh
bandit, kaum pemberontak, penjajah asing, atau teroris.
1. Terorisme

Kegiatan kekerasan yang melawan hukum yang dilakukan untuk berbagai alasan,
termasuk uang tebusan, untuk menjatuhkan pemerintah, untuk membebaskan rekan yang
ditahan, untuk membalas dendam untuk kesalahan pihak lain yang nyata maupun hanya
imajinasi pelaku, dan untuk menghukum orang yang tidak percaya dengan keyakinan yang
dianut oleh teroris.
11 September 2001. Pada tanggal 11 September 2001, teroris menyerang Amerika dalam
skala besar dan mematikan. Mereka membajak empat pesawat penumpang Amerika segera
setelah mereka lepas landas dari bandara di Boston, Washington, D.C., dan Newark, New
Jersey. Mereka menerbangkan keduanya ke menara World Trade Center (WTC) di New York
dan menabrakan salah satunya ke Pentagon di Kawasan Pedesaan Virginia. Parak pembajak
di pesawat keempat berhasil dikalahkan oleh para penumpang dan pesawat jatuh di
Pennsylvania. Akbiat kejadian itu ribuan jiwa meninggal dunia.
Di Amerika Serikat telah terjadi perubahan yang menyeluruh di bandara dan pengamanan
perbatasan, kebijakan

imigrasi, visa pelajar dan keamanan area-area sensitif seperti

pembangkit tenaga nuklir dan Instalasi milik pemerintah. Kongres menyetujui agen
pemerintah baru yang setara dengan kabinet, Homeland Security Department untuk
menyatukan aktivitas banyak agen yang ditujukan untuk melindungi negara dari terorisme.
Ada kurang lebih 200.000 pegawai di departement itu.
Terorisme di Seluruh Dunia. Al Qaeda bukanlah satu-satunya organisasi teroris di dunia. Di
antara kelompok yang terkenal adalah Tentara Republik Irlandia. Hamas dan kelompok
fundamentalis Islam lainnya, Pergerakan Separatis Baque, Tentara Merah Jepang, Golongan
Tentara Merah Jerman, dan berbagai organisasi teroris di Amerika Latin.
Terorisme yang Disponsori Pemerintah: Tindakan Perang. Sejumlah negara membiayai,
melatih dan melindungi teroris. Di tahun 1986, pengadilan Inggris menghukum seorang
warga Palestina yang mencoba menyeludupkan bahan peledak di atas pesawat Israel E1 A1
747. Penerbangan dari London menuju Tel Aviv seharusnya meledak diatas Austria.
Terungkap dalam pengadilan bahwa material bahan peledak tersebut di bawa ke London di
dalam koper milik penjabat diplomatik Suriah yang menumpang pesawat milik pemerintah
Suriah; duta besar Suriah telah memberi sanksi atau bahkan memerintahkan operasi tersebut.
Dalam hukum Internasional, aksi pemerintah untuk menghancurkan atau membunuh di
negara lain adalah tindakan perang. Departement of State Amerika Serikat telah
mengidentifikasi beberapa negara yang membiayai, mensponsori dan melatih teroris atau

menyediakan perlindungan bagi mereka. Daftar terbaru meliputi Kuba, Iran, Sudan dan
Suriah.
Penculikan untuk Tebusan. Penculikan adalah senjata lain yang digunakan oleh teroris.
Korban ditawan untuk uang tebusan, biasanya dalam jumlah yang sangat besar, yang menjadi
sumber dana penting untuk membiayai kegiatan teroris. Diperkirakan ada 8.000 hingga
10.000 tindakan perculikan per tahun dan penculik bisa mendapatkan uang hingga 500 juta
dolar.
Pencegahan oleh Industri. Asuransi untuk membayar pembayaran tebusan, sekolah
antiteroris dan perusahaan yang menangani negosiasi dengan penculik mulai bermunculan.
Asuransi ini dinamai KRE (kidnap, ransom dan extortion penculikan, tebusan dan
pemerasan) dan dapat membayar tebusan, biaya negosiator spesalis, gaji sandera dan
konseling untuk korban dan keluarganya. Biaya untuk keamanan CEO berkisar antara 1,7
juta dolar per tahun untuk Larry Ellison, pimpinan Oracle Corp, hingga 239 dolar untuk
layanan pemonitoran alarm rumah untuk pimpinan Valero Energy Corp.
Karena penculikan dan pemerasan yang ditujukan terhadap bisnis dan pemerintah telah
menjadi cara umum untuk mencari pendanaan dan teknik politik untuk teroris, asuransi
melawan aksi tersebut telah tumbuh menjadi bisnis jutaan dolar. Perusahaan penjamin
penculikan dan pemerasan terbesar berlokasi di London. Perusahan ini, Cassidy dan Davis,
penjamin untuk Lloyds di London mengatakan bahwa mereka meberikan asuransi kepada
sekitar 9.000 perusahaan. Cassidy dan Davis tidak hanya duduk diam dan menunggu
pengajuan klaim. Perusahaan ini menjalankan pelatihan antiteror bagi para eksekutif, dengan
subjek beragam mulai dari teknik mengemudi defensif taktik melarikan diri dan pemukulan
melalui blokade hingga manajemen krisis. Analisis risiko tiap negara tersedia secara instan
di jaringan komputer internasonal.
Terorisme Nuklir. Kelemahan standar pengamanan dibekas instalasi nuklir

Soviet

dibiarkannya uranium dicuri, yang selanjutnya diselundupkan untuk dijual kepada pembeli
illegal seperti teroris. NATO menyebut sebagai ancaman terbesar untuk keamanan
international sejak berakhirnya perang dingin.
Interpol, agen kepolisian international membentuk kelompok khusus yang terdiri dari
polisi di 24 negara Eropa, tapi penyelundupan tetap berlanjut. Interpol membicarakan 30
kasus sebagai kasus yang cukup serius, tetapi kasus ini tidak lebih dari bongkahan gunung es.
Beberapa kasus meliputi 250 kg senjata jenis uranium, yang lain mungkin lebih banyak .
untuk membuat bom nuklir hanya membutuhkan 7 kg uranium.

Terorisme Kimia dan Biologi. Pada tahun 1995 sekte Aum Shin Riyko mengadakan gas
saraf di kereta bawah tanah Tokyo dan membunuh 12 orang serta melukai 5.500 orang
lainya, banyak diantara yang selamat menderita kerusakan saraf parah. Ketidaksempurnaan
sistem pengiriman barang ini dipercaya mencegah korban jiwa yang lebih banyak. Sarin
adalah gas saraf yang digunakan pada serangan tersebut. Informasi kimia mengenai sari nada
di internet, membuat ancaman tersebut mungkin dilakukan oleh teroris yang belajar sendiri
dimanapun.
2. Keamanan di Masa Depan
Untuk indek terorisme global terbaru, indek tersebut disiapkan oleh Pusat Riset Pasar Dunia.
E. KESTABILAN PEMERINTAH
Kestabilan pemerintah bisa didefinisikan dari dua arah. Kestabilan mengenai kemampuan
sederhana pemerintah untuk mempertahankan kekuasaanya sendiri, atau stabilitas atau
kondisi permanen suatu kebikan. Cukup aman untuk mengeneralisasikan bahwa bisnis ( tentu
saja hampir seluruh aktivitas pertanian, komersial, dan keuangan) akan memperoleh
keuntungan terbesar ketika ada pemerintah yang stabil dengan kebijakan yang permanen
atau-setidaknya mengalami perubahan yang bertahap. Ketidakstabilan dapat disebabkan oleh
revolusi invasi dari pihak asing, atau konflik rasial.
Kestabilan dan Ketidakstabilan : Contoh Dan Hasil
Ketidakstabilan di Lebanon Ini adalah contoh klasik

dampak

perubahan

dari

keteraturanmenuju kekacauan-dari kestabilan menjadi ketidakstabilan pada sektor bisnis


dan keungan disebuah Negara kaya. Hingga tahun 1974, Lebanon merupakan Negara yang
kaya sebagai pusat perdagangan, perbangkan dan kantor pusat regional perusahaanperusahaan international, jasa bisnis (yaitu akuntansi, hokum, dan layanan keuangan),
transportasi dan pariwisata di Timur Tengah.
Lalu perang saudara meletus di Lebanon. Kantor-kantor, bank-bank, toko-toko,
transportasi, komunikasi dan rumah sakit dihancurkan. Rakyat Lebanon meninggalkan
negaranya atau seluruh dan berusaha tetap hidup sebagaiman yang mereka bisa. Hampir
seluruh aktivitas komersial terhenti . peperangan antara Israel dan Lebanon di tahun 2006
juga mengakibatkan hal yang sama-wisatawan dari negara Arab lain memilih untuk
berkunjung ke Mesir atau Eropa.
F. PERTIKAIAN ANTARSUKU
Kita hanya perlu menyebutkan sedikit pertikaian antarsuku di dunia untuk
mengilustrasikan dampak kuatnya terhadap bisnis dan perdagangan.

Tamil Dan Sinhalese Di Sri Langka


Suku tamil membentuk suku minoritas substantial dari populasi di Sri Langka. Kelompok
bersenjata yang menyebut diri mereka Macan Tamil telah lama berperang dengan tentara Sri
Langka.
Tamil menginginkan Negara terpisah, dan populasi. Tamil yang besar di India Rajiv
Ghandi mengirimkan pasukan ke Sri Langka dalam usahanya untuk menekankan
pemberontakan Tamil. Mereka menemui kegagalan,dan pasukan tersebut ditarik mundur,
akan tetapi Ghandi menuai kebencian dari pihak Tamilatas usahanya tersebut.
Pembunuhannya- dengan bom yang disembunyikan di dalam rangkaian bunga yang
diberikan kepadanya oleh seorang wanita saat dia berkampanye untuk pemilu di Negara
bagian Tamil India-dituduhkan sebagi ulah Macan Tamil dan kroni meraka.
Perang Sinhales Tamil berlanjut hingga tahun 2008. Sama halnya dengan konflik lain,
bisnis terkena imbasnya; pebisnis takut untuk masuk ke area perang meskipun hanya
berusaha melakukan penjualan jangka pendek, dan bahkan perusahaan tidak siap untuk
merisikokan sumber daya manusia dalam dasar invesatasi jangka panjang. Area-arae ini lalu
kehilangan bukan hanya orang-orang yang berkualitas, tetapi juga modal dan teknologi yang
datang bersama orang orang tersebut.
G. PERUSAHAAN INTERNASIONAL
Perusahaan international berulang kali membuat keputusan mengenai dimana akan
berinvestasi, dimana akan melakukan riset dan pengembangan , dan dimana akan melakukan
manufaktur produk. Negara atau kawasan berinvestasi atau lokasi dalam sebuah laboratorium
fasilitas riset atau pabrik perakitan dapat mendulang keuntungan seiring terciptanya lapangan
pekerjaan, tersedianya teknologi baru atau yang lebih maju , atau diproduksinya produk
yang bisa diekspor atau dijadikan substitusi barang impor.
Tentu saja perusahaan international akan mencari Negara kawasan yang memungkin
perusahaan dapat beroperasi dengan keunggulan dan keuntungan paling tinggi. Perusahaan
akan melakukan negosiasi dengan pihak yang berwenang di Negara atau kawasan yang
dipertimbangkan untuk investasi atau lokasi dalam upaya untuk memaksimalkan keuntungan
seperti potongan pajak, perbaikan infrastruktur dan program pelatihan pekerja
Besarnya keuangan perusahaan international membuat mereka memiliki posisi negosiasi
yang kuat. Terlebih lagi, kekuatan suatu perusahaan international tidak semata-mata terletak
pada ukuran keungannya.kekuatan-kekuatan tersebut juga bisa berasal dari kepemilikan
modal, teknologi, dan kemampuan manajemen ditambah kapabilitas untuk menggerakan

sumber daya tersebut di seluruh dunia. Sebuah perusahaan international mungkin memiliki
kemampuan pemprosesan, produksi, distribusi dan pemasaran produk tertentu. Pengenalan
terhadap menariknya investasi oleh perusahaan international semakin berkembang.
H. PENILAIAN RESIKO NEGARA
Penilaian Resiko Negara Melibatkan banyak resiko lain selain resiko politik. Jadi kita
hanya akan memperkenalkan pada penilaian resiko Negara. Kejadian politik pada beberapa
tahun terakhir telah mengakibatkan perusahaan berkonsentrasi lebih pada penilain resiko
Negara. Perusahaan yang telah melakukan penilain resiko Negara memperbaharui dan
memperkuat fungsinya, dan banyak perusahaan lain mulai melakukan praktik tersebut.
1. Jenis Risiko Negara
Risiko Negara biasanya bersifat politik. Diantaranya adalah perang, revolusi dan kudeta.
Yang tidak kalah penting bagi bisnis adalah pergantian pemerintah disebabkan oleh pemilu
dari pemerintah yang sosialis atau nasionalis yang mungkin tidak menaruh respek pada bisnis
swasta dan khususnya bisnis yang dimiliki asing.
Resiko yang timbul bisa berupa ekonomi atau keuanga. Negara mungkin memiliki defisit
Neraca pembayaran yang berlangsung lama atau tingkat inflasi yang tinggi. Pembayaran
kembali pinjaman mungkin bisa dipertanyakan. Kondisi tenaga kerja juga bisa
mengakibatkan investor berhenti. Produktivitas tenaga kerja mungkin rendah, atau persatuan
buruh mungkin bersifat militan.
Hukum mungkin berubah dalam subjek seperti pajak, kemampuan konversi mata uang
tarif, kouta, dan perizinan tenaga kerja. Kesempatan untuk memperoleh pengadilan yang adi
di pengadilan local juga harus dinilai.
Terorisme mungkin akan terjadi. Jika hal ini terjadi, apakan perusahaan dapat melindungi
personel dan properti miliknya?
2. Informasi untuk Penilaian Risiko Negara
Jenis informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan resiko sebuah
Negara. Informasi tergantung dari sifat dasar bisnis itu dan lama waktu yang dibutuhkan
untuk investasi, pinjaman atau keterlibatan lain untuk menghasilkan return yang memuaskan
Sifat Dasar Bisnis. Pertimbangan, misalnya kebutuhan perusahaan perhotelan dibandingan
perusahaan manufaktur untuk alat berat, manufaktur produk kebersihan

pribadi atau

perusahaan pertambangan. Masing-masing bank memiliki serangkain masalah dan informasi


tersendiri yang dibutuhkn. Terkadang ada keragaman antar perusahaan-perusahaan di dalam
atau industry atau dalam bisnis dari proyek keproyek. Kewarganegaraan-negara asal-

perusahaan mungkin menjadi sebuah factor; apakah Negara tujuan memiliki rasa kebencian
tertentu atau siksp yang ramah terhadap Negara asal?
Lama Waktu yang Dibutukan. Pembiayaan ekspor biasanya melibatkan jangka waktu
terpendek eksposur risiko. Biasanya, pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 180 hari
bisa kurang-dan pengekspor bisa memperoleh asuransi atau perlindungan dari bank.
Pinjaman dari bank bisa dilakukan dalam jangka waktu pendek, menengah, atau panjang.
Dengan komitmen investasi dan pinjaman jangka panjang, analisis resiko menyebabkan
permasalahan yang tidak bisa di pecahkan. Sebagaian besar kesempatan investasi
membutuhkan jangka waktu 5 tahun, 10 tahun, bahkan lebih, untuk melunasi. Akan tetapi,
kegunaan dari analisi resiko factor social, politik dan ekonomi mengalami penurunan yang
signifikan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
3. Siapa yang Melakukan Penilaian Resiko Negara?
Analisis yang umum atau spesifik, analisis makro atau mikro dan analisis politik, social,
dan ekonomi telah dilakukan-mungkin dengan nama yang berbeda- selama bertahun-tahun.
Dewan konfrensi (The Conference Board) menempati potongan dan bagian dari penilaian
risiko Negara yang sedang dilakukan dalam berbagai departemen dalam perusahaancontohnya, divisi international dan departemen urusan public, keuangan, hukum, ekonomi,
perencanaan, dan produksi. Terkadang kegiatan ini bahkan dilakukan tumpang tindih, dan
orang-orang di satu departemen tidak menyadari bahwan departemen lain di perusahaan
tersebut juga sama-sama dilibatkan.
Diluar perusahaan, perusahaan konsultan dan penerbit merupakan sumber lain yang dapat
digunakan untuk analisis risiko Negara. Seiring menjmur dan dianggap pentingnya penilaian
resiko Negara, jumlah perusahaan yang bergerak di bidang tersbut juga mengalami kenaikan.
Beberapa perusahaan yang terkenal dalam penilaian resiko Negara adalah:
- Business Environment Risk Intelegence atau BERI S.A
- Layanan Informasi Risiko Pengendalian
- Economic Intelegent Unit (EIU)
- Euromoney
- StartFor Inc.
- Navigator Risiko Global Harvard Business Review
- Kelompok Pemeringkatan Standar and Poor
- Layanan Investor Moody
Selain menggunakan konsultan dari luar perusahaan, sejumlah perusahaan telah
melengkapi staf analisi risiko internal mereka dengan memperkerjakan ahli-ahli seperti

professor dibidang bisnis international atau ilmu politik atau pensiunan Departement of
State, CIA, atau personel militer
I. PEMBATASAN PERDAGANGAN
Pejabat pemerintah yang membuat keputusan mengenai pembatasan impor biasanya
sensitif terhadap kelompok yang kontraperdagangan bebas yang akan dirugikan oleh
persaingan international. Kelompok-kelompok ini terdiri dari orang-orang atau organisasi
yang kecil dan mudah dikenali-berlawanan dengan jumlah konsumen yang lebih banyak
yang biasanya akan diuntungkan melalui perdagangan bebas. Dalam perdebatan politik
mengenai rencana pembatasan impor , kelompok pendukung proteksi akan bersatu dalam
memberikan tekanan pada petinggi pemerintah, dimana konsumen yang properdagangan
bebas jarang menyusun usaha yang terorganisasi.
1. Argumen Atas Pembatasan Perdagangan dan Sanggahannya
Pertahanan Nasional. Argumen atas pembatasan perdagangan berdasarkan pertahanan
nasional menyatakan bahwa beberapa industri harus terproteksi dari impor sebab mereka
vital bagi keamanan dan harus tetap beroperasi meskipun mereka tidak memiliki daya saing
dengan pemasok asing. Jika persaingan dari perusahaan asing menyebabkan perusahaan ini
bangkrut dan negara tergantung pada impor, impor tersebut mungkin tidak tersedia diwaktu
perang atau waktu lain ketika terdapat ancaman terhadap keamanan nasional.
Kritik terhadap argumen pertahanan mengklaim bahwa akan lebih efisien bagi
pemerintah untuk memberika subsidi kepada sejumlah perusahaan untuk mempertahankan
kapasitas yang hanya cukup untuk penggunaan dimasa perang. Output dari perusahaanperusahaan ini bisa beragam tergantung perhitungan kebutuhan pertahanan. Lebih lanjut lagi,
subsidi akan jelas menunjukan kepada pembayar pajak biaya untuk mempertahankan
perusahaan ini atas nama pertahanan nasionalsesuatu yang tidak ingin diketahui oleh
beberapa kepentingan.
Argumen yang mirip juga diberikan untuk mendukung pelarangan ekspor teknologi
canggih. Pelarangan tersebut, menurut argumentasi para pendukungnya, mencegah
tenknologi penting digunakan untuk memperkuat pesaing, terutama militer. Akan tetapi,
larangan ini dapat mengurangi penghasilan ekspor dinegara manufaktur dengan menutup
pasar potensial. Larangan ini juga menghalangi usaha untuk meningkatkan pangsa pasar
internasional dan membiayai inovasi yang berkelanjutan, memungkinkan pesaing dari negara
lain untuk meningkatkan daya saing mereka.

Sanksi untuk Menghukum Negara yang Melanggar. Argumen yang terkait dengan
pembatasan perdagangan adalah memberikan dampak kerugian terhadap ekonomi kepada
negara lain dengan tujuan menghukum mereka atau mendorong mereka mengubah sikap.
Pendekatan yang umumnya dilakukan adlah menyetujui hukum yang melarang perdagangan
dengan negara yang melanggar.
Hal yang biasanya diabaikan saat menetapkan sanksi adalah bahwa mereka tidak hanya
jarang sekali mencapai tujuan untuk membuat perubahan dinegara target, tetapi mereka juga
cenderung mengakibatkan kerugian ekonomi yang menggiring pada negara yang
mengenakan sanksi tersebut.
Melindungi Industri Kecil (atau Sekarat). Pendukung perlindungan untuk industri kecil
mengklaim bahwa untuk jangka panjang industri ini akan memiliki keunggulan komparatif
tetapi perusahaan harus diproteksi dahulu dari impor sampai modal investasi yang cukup bisa
diperoleh, tenaga kerja dilatih, teknik produksi dikuasai, dan skala ekonomi dicapai. Saat
tujuan-tujuan ini sudah terpenuhi, proteksi terhadap impor tidak apan dibutuhkan lagi. Tanpa
adanya proteksi, menurut para pendukung, perusahaan tidak akan mungkinbertahan sebab
impor yang harganya lebih rendah dari pesaing asing yang lebih berpengalaman akan
menurunkan harga pasar lokal. Meskipun logika bahwa pemerintah akan bisa memprediksi
keunggulan komparatif dimasa depan masih dipertanyakan, manajer internasional akan
mengetahui bahwa argumen industri kecil ini telah diterima oleh pemerintah di sebagian
besar negara berkembang.
Usaha untuk melindungi industri baru tentu saja tidak terbatas pada negara-negara
berkembang.
Argumen terkait mengenai proteksi terhadap industri yang sekarat yaitu industri yang
terancam oleh impor yang membahayakan kelangsungan perusahaan-perusahaan lokal dan
lapangan pekerjaan yang mereka ciptakan. Terkait dengan argumen ini, penyesuaian untuk
memindahkan tenaga kerja dan modal keluar dari industri sektor lain membutuhkan waktu
yang cukup lama. Melindungi industri dari impor dapat memfasilitasi transisi yang lebih
lancar. Bantuan lain, seperti subsidi untuk melakukan relokasi diarea geografis berbeda atau
area industri lain dan menyediakan bantuan untuk tenaga kerja yang diberhentikan, juga
merupakan bagian dari solusi yang diusulkan.
Melindungi Lapangan Kerja Domestik dari Tenaga Kerja Asing Murah. Pendukung
paham proteksionisme yang menggunakan argumen ini biasanya membandingkan upah
perjam yang lebih rendah dari yang dibayarkan dinegara asal. Mereka menyimpulkan bahwa

pengeskpor asing bisa membanjiri pasar dalam negeri dengan barang-barang murah, dan
secara bersamaan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dalam negeri. Kesalahan
pertama argumen ini adalah bahwa biaya upah bukanlah keseluruhan dari biaya produksi dan
bukan pula keseluruhan dari biaya tenaga kerja, sehingga perbandingan yang hanya
berdasarkan upah perjam relatif menjadi keliru.
Kedua, produktifitas pekerja biasanya lebih tinggi dinegara maju sebab terdapat lebih
banyak modal pada setiap pekerja, manajemen yang lebih baik, dan teknologi yang lebih
maju. Oleh karena itu, komponen biaya tenga kerja dari barang yang dihasilkan akan lebih
rendah meskipun upah lebih tinggi.
Kesalahan kedua terjadi akibat kegagalan untuk mempertimbangkan biaya faktor
produksi lain. Di saat tingkat upah rendah, biaya modal biasanya lebih tinggi, sehingga biaya
produksi mungkin bisa lebih tinggi dinegara dengan tingkat upah yang rendah. Ironisnya,
salah satu argumen untuk proteksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur dinegara
berkembang adalah bahwa mereka tidak bisa bersaing dengan perusahaan asing yang
berbiaya rendah dan memiliki produktifitas tinggi di negara industri maju.
Mereka yang mungkin terbujuk dengan argumen untuk mengehentikan impor guna
menyelamatkan lapangan kerja didalam negeri ini harus ingat bahwa ekspor menciptakan
lapangan pekerjaan. Jika sebuah negara menetapkan hambatan impor untuk negara kedua,
pemerintah negara kedua akan mengenakan bea impor yang lebih besar terhadap ekspor
negara pertama. Hasil dari pembatasan ini bisa saja mengakibatkan kehilangan lapangan
kerja dibandingkan keuntungan yang diharapkan.
Tarif Berdasarkan Perhitungan atau Persaingan Bebas. Pendukung Argumen ini
menyatakan bahwa mereka percaya dengan persaingan bebas. Mereka hanya ingin bea impor
yang akan menyebabkan harga barang impor mencapai harga barang produksi dalam negeri.
Argumen ini akan menghapus keunggulan tidak adil yang dimiliki oleh pesaing asing
dengan teknologi lebih maju, biaya bahan baku yang lebih rendah, pajak yang lebih rendah,
atau biaya tenaga kerja yang lebih rendah. Bukan maksud mereka untuk melarang impor,
mereka hanya ingin menyamanakan proses untuk persaingan bebas. Jika ini merupakan
hukum, tidak diragukan bahwa tingkat bea masuk akan ditetapkan untuk melindungi
produsen yang sangat tidak efisien, sehingga memungkinkan perusahaan dalam negeri yang
lebih efisien untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Produsen asing yang efisien
akan terkena bea, dan tentu saja, keunggulan komparatif akan hilang. Dampak kepada

konsumen juga akan terlihat tidak adil, karena bea masuk akan mengakibatkan harga barang
yang harus mereka bayar menjadi lebih mahal.
Pembalasan. Perwakilan dari sebuah industri yang ekspornya menghadapi pembatasan
impor oleh negara lain akan meminta pemerintah mereka untuk membalas dengan
pembatasan serupa.
Dumping. Pembalasan juga terjadi untuk kegiatan dumping. WTO mendifinisikan dumping
sebagai menjual produk ke luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari
- Biaya produksi rata-rata di negara pengekspor
- Harga pasar di negara pengekspor, atau
- Harga di negara ketiga
Perusahaan manufaktur mungkin melakukan dumpingproduknya untuk menjual kelebihan
produksi tanpa merusak harga pasar domestik sebagai respon terhadap faktor perputaran
barang atau faktor musiman, atau sebagai cara untuk menaikan pangsa pasar. Perusahaan
manufaktur mungkin menurunkan harga ekspornya untuk memaksa produsen di negara
tujuan ekspor untuk bangkrut, berharap akan menaikan harga setelah tujuannya tercapai. Hal
ini dikenal dengan istilah Predatory Dumping. Sebagian besar pemerintah membalas saat
dumping dianggap membahayakan industri lokal.
Jenis Baru Dumping. Ada setidaknya lima jenis dumping baru yang disarankan oleh pelobi
perdagangan bebas untuk dikenakan sanksi agar memberikan kesempatan yang sama dalam
perdagangan internasional. Kenyataannya, kelompok yang memiliki kepentingan tertentu
yang menuntut situasi agar semua pihak mempunyai kesempatan yang sama ini ingin
meningkatkan biaya produksi pesaing mereka diluar negeri untuk melindungi produsen
berbiaya tinggi di dalam negeri. Tingkatan dumping meliputi:
- Dumping sosialpersaingan tidak sehat yang disebabkan oleh perusahaan, biasanya dari
negara berkembang dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah dari kondisi kerja yang
lebih buruk, yangbmengabaikan sistem dukungan sosial, termasuk kompensasi untuk pekerja.
- Dumping lingkunganpersaingan tidak sehat yang disebabkan oleh standar lingkungan
suatu negara yang toleran. Banyak diperdebatkan bahwa globalisasi menyediakan insentif
bagi pemerintah nasional untuk menetapkan lingkungan yang lemah, terutama pada industri
yang pabriknya dpat direlokasi di negara lain.
- Dumping layanan keuanganpersaingan tidak sehat yang disebabkan oleh persyaratan
longgar sebuah negara untuk rasio modal terhadap aset bank.
- Dumping kulturalpersaingan tidak sehat yang disebabkan oleh perbedaan dalam tingkat
pajak perusahaan atau terkait dengan pemotongan pajak khusus.
2. Argumen Lain

Argumen-argumen lain yang telah kita periksa mungkin adalah yang paling sering diberikan
untuk mendukung pembatasan perdagangan. Argumen lain termasuk penggunaan proteksi
atas impor untuk
- Mengizikan diverifikasi ekonomi domestik, atau
- Meningkatkan neraca perdagangan
Meskipun aplikasi dari pembatasan perdagangan terkadang bisa mengulur waktu bagi
industri yang diproteksi untuk melakukan moderniasai dan menjadi lebih berdaya saing
dipasar dunia, terdapat bahaya yang lebih nyata, yaitu bahwa mitra dagang suatu negara akan
membalas pembatasan tersebut dengan pembatasan dari mereka sendiri, mengakibatkan
kerugian pada industri lain yang tidak diproteksi.
a. Hambatan Tarif
Tarif atau bea impor, adalah pajak terhadap barang impor yang ditujukan untuk menaikkan
harganya di pasar negara pengimpor guna mengurangi persaingan produsen lokal. Beberapa
negara yang lebih kecil juga menggunakannya untuk meningkatkan penghasilan dari impor
dan ekspor. Ekspor komoditas seperti kopi dan tembaga biasanya dikenai pajak di negaranegara berkembang. Akan tetapi, penerapan tarif dapat berakibat pembalasan yang bukannya
berguna, tetapi berbahaya untuk negara dan kesejahteraannya.
Bea Ad Valorem, Spesifik, dan Majemuk. Bea impor adalah (1) ad valorem, (2) spesifik,
(3) kombinasi dari keduanya dan disebut majemuk. Bea ad valorem dinyatakan sebagai
persentase dari nilai faktur barang impor.
Harga Resmi. Harga resmi termasuk dalam tarif bea masuk di beberapa negara dan
merupakan dasar dari perhitungan bea ad valorem pada saat harga fakturnya lebih rendah.
Harga resmi menjamin bahwa bea impor minimum tertentu akan dibayarkan tidak peduli
berapa pun harga

pada fakturnya. Ini mengggagalkan pengaturan umum yang dibuat para

pengimpor yang tinggal di negara dengan pajak tinggi dengan pemasok asingnya, yang
sengaja merendahkan harga di faktur agar jumlah pajak yang dibayar juga lebih rendah.
Pengimpor mengirimkan perbedaan antara faktur palsu dan harga sebenarnya secara terpisah.
Pajak Variabel. Salah satu bentuk pajak variabel, yang menjamin bahwa harga pasar dari
barang impor akan sama dengan barang yang produksi domestik, digunakan oleh Uni Eropa
untuk biji-bijian impor. Dihitung per hari, tingkat bea impor ini ditetapkan pada perbedaan
antara harga barang di pasar dunia dengan harga domestik yang ditetapkan.
Bea yang Lebih Rendah untuk Lebih Banyak Input Lokal. Bea impor ditetapkan oleh
banyak negara sedemikian rupa, sehingga bea tersebut mendorong input lokal. Contohnya,
produk jadi yang siap dijual kepada konsumen mungkin memiliki pajak ad valorem sebesar

70 persen. Akan tetapi, jika produk ini diimpor dalam jumlah besar sehingga harus dikemas
di negara pengimpor, bea pajaknya mungkin hanya sebesar 30 persen. Untuk mendorong
produksi lokal, pemerintah mungkin hanya menetapkan bea sebsar 10 persen terhadap input
yang belum selesai. Situasi ini dapat menyediakan kesempatan bagi perusahaan manufaktur
asing dari produk yang menggunakan teknologi rendah, seperti perlengkapan melukis dan
peralatan mandi untuk mengelabui tarif tinggi dengan investasi yang tidak terlalu besar.
Saat tarif ditetapkan pada tingkat yang sangat rendah , terkadang mereka dianggap sebagai
tarif pengganggu. Hal ini karena pengimpor masih perlu melewati proses panjang untuk
membayar.
Tarif ini, meskipun sedikitnya jumlah mereka tidak lagi menjalankan maksud awal
penetapannya, yaitu melindungi produsen domestik.
b. Hambatan Nontarif
Hambatan nontarif adalah segala bentuk diskriminasi terhadap barang impor selain bea
impor yang telah kita bahas. Seiring usaha negara untuk mengurangi bea impor, hambatan
nontarif memainkan peranan yang semakin penting, dan menurut PBB penggunaannya telah
mengalami peningkatan pesat.
Kuantitatif. Salah satu jenis hambatan kuantitatif adalah kuota, yang merupakan batasan
jumlah untuk suatu jenis barang khusus yang diizinkan untuk masuk ke dalam sebuah negara
tanpa adanya pembatasan dalam periode waktu tertentu. Jika kuotanya absolut, sekali jumlah
yang ditetapkan sudah diimpor, impor selanjutnya dalam periode yang tersisa (biasanya satu
tahun) tidak diperbolehkan. Kuota biasanya bersifat global; yaitu jumlah total sebuah produk
tetap, tidak peduli darimana sumbernya. Mereka juga dapat dialokasikan, dalam hal ini
pemerintah dari negara pengimpor menetapkan kuantitas terhadap suatu negara tertentu.
Pengaturan Pemasaran Teratur. Pengaturan Pemasaran Teratur adalah VER yang terdiri
dari perjanjian resmi antara pemerintah negara pengekspor dan negara pengimpor untuk
membatasi persaingan internasional dan menjaga sebagian pasar dalam negeri di masingmasing negara untuk produsen lokal. Biasanya, mereka menetapkan ukuran kuota rekspor
dan impor yang dapat dipenuhi oleh masing-masing negara untuk produk tertentu.
Hambatan

Nontarif

Nonkuantitatif. Banyak spesialis perdagangan internasional

mengklaim bahwa hambatan nontarif yang paling signifikan adalah jenis nonkuantitatif.
Pemerintah cenderung menetapkan hambatan nontarif untuk memperoleh proteksi yang
sebelumnya didapatkan dari bea impor. Sebuah penelitian mengenai hambatan nonkuantitatif
mengungkapkan lebih dari 800 bentuk berbeda, yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga

bentuk kelompok utama:(1) partisipasi langsung pemerintah dalam perdagangan, (2) bea
cukai dan prosedur administrasi lain, serta (3) standar.
-

Partisipasi langsung pemerintah dalam perdagangan. Bentuk paling umum


partisipasi pemerintah adalah subsidi. Disamping melindungi industri melalui subsidi,
seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hampir semua pemerintah memberikan
subsidi pertanian. Program dukungan pertanian seringkali ditingkatkan karena
ditujukan untuk melindungi petani kecil dan ekonomi tradisonal desa
Kebijakan pembelian oleh pemerintah juga merupakan hambatan perdagangan
sebab mereka biasanya menyukai produsen domestik dan membatasi pembelian
barang impor oleh instansi pemerintah. Kebijakan ini juga mengharuskan produk

yang dibeli oleh pemerintah memiliki muatan lokal minimum yang ditetapkan.
Bea cukai dan prosedur administratif lainnya. Hambatan ini mencakup beragam
kebijakan dan prosedur pemerintah yang bisa mendsikriminasi barang impor atau

lebih mendorong ekspor.


Standar. Baik standar pemerintah maupun swasta yang ditujukan untuk melindungi
kesehatan dan keselamatan penduduk di sebuah negara adalah sesuatu yang
diperlukan, tetapi selama bertahun-tahun perusahaan pengekspor terganggu dengan

adanya banyak standar yang kompleks dan diskriminatif.


c. Biaya Hambatan Perdagangan
Hambatan perdagangan di Amerika Serikat dan negara-negara lain mengakibatkan
kerugian konsumen senilai puluhan miliar dolar per tahun, sementara hanya
menguntungkan sejumlah kecil perusahaan di sektor-sektor yang diproteksi di sebuah
negara.

Kasus Kecil
Apakah cokelatmu hasil dari eksploitasi yang tidak wajar dari tenaga kerja anak-anak?
Kapan anda terakhir kali menikmati sebatang cokelat yang enak, secangkir cokelat panas,
atau sepotong kue cokelat atau satu sendok besar es krim cokelat, apakah anda tahu bahwa anda
mungkin telah secara tidak sengaja mengonsumsi produk yang dibuat oleh budak anak-anak?
Cokelat yang dibuat dari buah kakao dari pohon kakao Theobroma adalah salah satu
produk pertanian yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Sepuluh negara konsumen
cokelat seluruhnya negara maju di Eropa atau Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, dua pertiga
dari industri cokelat senilai 13 miliar dolar didominasi dua perusahaan: M&M Mars dan
Hershey.
Sekitar 70 persen dari kakao global diproduksi di Afrika Barat. Dalam praktiknya, biji
kakao dari beberapa negara berbeda dicampur menjadi satu saat ekspor dan ditransportasikan ke
pabrik-pabrik pengolahan kakao di negara pengimpor. Jadi Hershey bars, Snickers, M&M,
Kitkat, cokelat Nestle, permen cokelat, cokelat panas-pada dasarnya makanan-makanan enak
yang dinikmati oleh ratusan juta konsumen-akan mengandung kakao dari Afrika Barat, terutama
Pantai Gading. Dengan sekitar 43 persen produksi total kakao global, Pantai Gading
menghasilkan tiga kali lebih banyak cokelat dari negara penghasil cokelat terbesar kedua di
dunia.
Hasil survey terhadap pekerja anak di Afrika Barat, dirilis tahun 2002, menemukan
bahwa 284.000 anak bekerja di dalam kondisi berbahaya di pertanian-pertanian kakao Afrika
Barat, dengan mayoritas (200.000) bekerja di Pantai Gading. Nyaris dua pertiga pekerja anak
berusia di bawah 14 tahun. Kondisi kerja digambarkan sebagai kondisi mirip dengan
perbudakan, dengan 29 persen tenaga kerja anak yang disurvei di Pantai Gading
mengindikasikan bahwa mereka tidak bebas untuk meninggalkan tempat kerja mereka jika
mereka menginginkannya. Kebanyakan dari anak-anak ini telah dibawa ke kawasan penanaman
kakao dari daerah-daerah yang terjauh seperti Burkina Faso, Mali, dan Togo, yang sering kali
terjadi mereka diculik. Beberapa pekerja anak dijual oleh orang tua mereka dengan harapan
bahwa penghasilan yang mereka terima akan dikirim kembali ke rumah. Meskipun dibayar

kurang dari 60 persen upah pekerja dewasa, anak-anak ini biasa bekerja selama lebih dari 12 jam
per hari, 6 hari per minggu, dan sering dipukuli. Lebih dari setengah anak-anak ini menggunakan
pestisida tanpa pakaian pelindung. Hanya 34 persen pekerja anak di pertanian kakao
berkesempatan untuk bersekolah, yang jumlahnya setengah dari jumlah anak yang tidak bekerja
di pertanian kakao. Tingkat bersekolah bagi anak perempuan bahkan lebih rendah.
Para pekerja anak ini tampaknya terjebak di dalam lingkaran setan; mereka dipaksa untuk
bekerja karena diculik atau kondisi ekonomi yang dihadapi mereka dan/atau keluarga mereka, ,
mereka memperoleh upah yang kecil, dan karena sebagian tidak bersekolah dan tidak memiliki
kemampuan lain, prospek mereka untuk mencari kesempatan pekerjaan lain sangat terbatas.
Diakhir tahun 1990-an, eksploitasi pekerja anak di industri kakao mulai mendapatkan
pemberitaan , terutama dari organisasi-organisasi nonpemerintah. Usaha-usaha untuk
meningkatkan kesadaran mengenai situasi ini menghadapi tantangan besar, dan bahkan hingga
hari ini mayoritas konsumen tampaknya tidak menyadari mengenai kondisi dibalik produksi
cemilan coklat favorit mereka. Akan tetapi kondisi yang menegrikan pada pekerja anak di
industri kakao mendorong media, kelompok-kelompok kepentingan publik, dan yang lain untuk
melanjutkan usaha-usaha mereka. Kisah-kisah mengharukan mulai bermunculan ditelevisi dan
radio dan juga majalah serta surat kabar di seluruh amerika utara dan eropa. Tekanan untuk
diadakannya intervensi, seperti sanksi perdagangan internasional juga makin gencar dilakukan.
UU Harkin-Engel, disahkan oleh Kongres Amerika Serikat menyatakan agar adanya sistem
sertifikasi federal dan persyaratan pelabelan yang harus menyatakan apakah produk berbahan
dasar kakao ini telah dibuat dalam kondisi bebas perbudakan.
Takut akan implikasi boikot, sanksi perdagangan atau sertifikasi dan persyaratan
pelabelan di pasar-pasar kunci seperti amerika serikat dan eropa, perwakilan industri coklat
berusaha untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi permasalahan ini. setelah asosiasi
Manufaktur Coklat menyewa mantan senator George Mitchell dan Bob Dole untuk melakukan
lobi menentang UU Harkin-Engel dan mencegahnya disahkan oleh Senat Amerika Serikat,
industri ini setuju untuk melakukan regulasi mandiri dan berusaha untuk mengubah praktik
penggunaan pekerja anak-anak. Sebuah protokol bagi industri dikembangkan dan ditetapkan
sebuah tabel waktu untuk menghilangkan pekerja anak dan pemaksaan pekerja didalam produksi
kakao. Sebuah batas waktu yang ditetapkan secara mandiri diberlakukan untuk menetapkan
sistem pengawasan dan sertifikasi: 1 Juli 2005.

Perwakilan industri mengeluhkan bahwa usaha untuk menghilangkan praktik pekerja


anak dalam produksi kakao dihalangi oleh kultur tradisional di negara-negara produsen,
diperparah oleh adanya perang sipil dan komplikasi lainnya. Akan tetapi, negara pengekspor
kakao penting, Nigeria dan Ghana, dengan bantuan dari Organisasi Buruh Internasional dan
International Progamme on the Elemination of Child Labour (IPEC) telah berhasil menetapkan
program nasional untuk menghapuskan pekerja anak dinegara mereka. Sejauh ini, pantai gading
hanya membuat usaha-usaha terbatas untuk menginisiasi program tersebut.
Pada Februari 2005, beberapa anggota kongres Amerika Serikat mengadakan konferensi
pers untuk mendeklarasikan bahwa mereka tidak akan membeli coklat untuk para istri mereka di
hari Valentine sebab coklat tersebut kemungkinan diproduksi dari kakao yang diproduksi di
Pantai Gading menggunakan pekerja anak. Menyusul deklarasi tersebut, setelah menyatakan
bahwa industri telah gagal untuk memenuhi batas akhir yang ditetapkannya sendiri, Juli 2005,
International Labour Rights Fund mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan federal di Los
Angeles terhadap beberapa perusahaan manufaktur coklat. Tuntutan ini mengklaim bahwa
produsen coklat olahan ini telah mengabaikan peringatan yang berkali-kali dan terdokumentasi
dengan baik mengenai penggunaan eksploitatif dari tenaga kerja anak di pertanian-pertanian
kakao di Pantai Gading.
Dengan tidak adanya aksi yang jelas dan efektif dari industrif coklat dan kakao, sejumlah
perusahaan telah mulai memproduksi cokelat yang bersifat perdagangan sehat (free-trade).
Melalui pengamatan panduan yang ketat yang berhubungan dengan sertifikasi perdagangan adil,
perusahaan-perusahaan ini menjamin bahwa konsumen produk coklat mereka tidak
berpartisipasi secara tidak sadar dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi ini. Fair-Trade
Labeling Organizations Internasional, sebuah konsorsium dari organisasi fair-trade di Kanada,
Amerika Serikat, Transfair USA adalah lembaga independen pihak ketiga untuk melakukan
praktik sertifikasi perdagangan-adil.
Praktik free-trade secara esensial melibatkan subsidi internasional untuk petani-petani di
negara berkembang, memastikan bahwa petani yang disertifikasi sebagai petani yang turut serta
dalam praktik free-trade akan memperoleh harga yang setidaknya menutupi biaya produksi untuk
produk-produk mereka. Dengan menetapkan harga dasar, praktik free-trade melindungi para
petani di negara ketiga dari fluktuasi harga komoditas yang terjadi akibat praktik perdagangan
bebas. Di waktu yang bersamaan, sertifikasi free-trade mempersyaratkan bahwa petani

melakukan praktik yang pantas secara sosial, untuk pekerja dan lingkungan, seperti membayar
upah yang pantas dan tidak menggunakan tenaga kerja anak. Sebagai tambahan dari program
kakao, program sertifikasi free-trade telah diimplementasikan pada produk-produk lain seperti
kopi, pisang dan kerajinan tangan.
Meskipun masih berupa pergerakan yang baru lahir, penjualan produk-produk yang
bersertifikasi free-trade mengalami pertumbuhan. Contohnya Dunkin Donuts hanya menjual
kopi bersertifikat di toko-tokonya. Akankah ada hasil yang sama dengan coklat? Saat ini sudah
ada sekitar dua lusin perusahaan yang memproduksi cokelat bersertifikat di Amerika Serikat,
termasuk ClifBar, Cloud Nine, Newmans Own Organics, Kailua Candy Company, dan Sweet
Earth Organics Chocolate.
Pertanyaan Diskusi
1. Haruskah praktik tenaga kerja di negara lain dijadikan pertimbangan yang relevan dalam
perdagangan internasional? Mengapa atau mengapa tidak?
2. Terkait dengan perdagangan pada produk-produk seperti kakao, pilihan apa yang tersedia
lagi bagi pemerintah, bisnis dan konsumen untuk menghadapi praktik-praktik seperti
pekerja anak dan perbudakan di negara lain? Apa implikasi yang berhubungan dengan
masing-masing pilihan tersebut?
3. Bagaimana para penganut teori perdagangan internasional melihat pergerakan free-trade?
Jawaban Pertanyaan Diskusi
1. Iya harus dipertimbangkan karena dalam melakukan perdagangan internasional kita harus
mempertimbangkan aspek sumber daya manusia. Misalkan untuk penyesuaian budaya
untuk produk disana dan penyesuaian dengan budaya kerja di negara lain. Karena seperti
yang kita ketahui bahwa sumber daya manusia dan pekerja di tiap daerah atau wilayah
memiliki karakteristik khusus.
2. Pemerintah : Lebih jelas mengatur dan membuat undang-undang bagi tenaga kerja
dibawah usia khususnya untuk pelanggaran hak asasi manusia atau perlindungan untuk
Bisnis

anak dibawah umur.


: Lebih selektif dalam pemilihan tenaga kerja baik di pabrik atau di lapangan.

Sebaiknya tidak memakai tenaga kerja illegal.

Konsumen

: Konsumen memilih produk yang bersimbol free-trade, karena dengan memilih

produk tersebut konsumen turut andil dalam pencegahan maupun pengurangan eksploitasi tenaga
kerja.
Implikasinya jika pemerintah telah tegas dalam membuat peraturan, pelaku bisnis telah
mengevaluasi manajemen dalam proses produksi khususnya pada masalah tenaga kerja dan
konsumen sudah memilih secara cermat produk yang tidak menggunakan tenaga kerja legal dan
pelanggaran HAM maka semua aspek akan dapat secara bersamaan menghadapi praktik-praktik
pekerja anak dan perbudakan.
3. Merkantilisme : Peluang dan keuntungan untuk negaranya. Jadi free-trade bisa membuka
dan mempermudah perdagangan internasional dan free-trade menghemat tarif ekspor
impor
Teori Klasik : Sependapat dengan merkantilisme, sehingga dapat memperkaya negara dengan
free-trade dan kemakmuran ditunjukkan oleh besar Gross Domestic Product.
Teori Modern : Menghemat pengeluaran negara karena hanya mengimpor barang yang bila
diproduksi sendiri dapat memakan biaya besar.

Kasus di Indonesia
Sejarah Panjang Kemelut RI-Malaysia di Ambalat

Ambalat telah lama jadi wilayah sengketa Indonesia dan Malaysia. Blok laut seluas
15.235 kilometer persegi itu menyimpan potensi kekayaan laut yang luar biasa. Sejarah Panjang
Kemelut RI-Malaysia di AmbalatPerkara Ambalat hanya satu dari sekian banyak hal yang harus
dipusingkan Malaysia. Negeri jiran itu memiliki konflik perbatasan dengan beberapa negara
lainnya.
Ambalat telah lama menjadi wilayah sengketa Indonesia dan Malaysia, dua negara
serumpun yang bertetangga. Blok laut seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Selat
Makassar itu menyimpan potensi kekayaan laut yang luar biasa, terutama minyak.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ada satu titik tambang di
Ambalat yang menyimpan cadangan potensial 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik
gas. Itu baru sebagian kecil, sebab Ambalat memiliki titik tambang tak kurang dari sembilan.
Kandungan minyak dan gas di sana disebut dapat dimanfaatkan hingga 30 tahun suatu
keuntungan besar bagi negara manapun yang menguasai Ambalat.
Sejak 1979 Malaysia sudah mengincar Ambalat, ketika negeri itu memasukkan Pulau
Sipadan dan Ligitan yang berada di perairan Ambalat sebagai titik pengukuran zona ekonomi
eksklusif mereka. Dalam peta itu, Ambalat pun diklaim milik Malaysia memancing protes dari
Indonesia.
Indonesia tegas menyatakan Ambalat sebagai bagian dari wilayahnya sebab dari segi
historis, Ambalat merupakan wilayah Kesultanan Bulungan di Kalimantan Timur yang jelas
masuk Indonesia. Terlebih berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
telah diratifikasi RI dan tercantum pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1984, Ambalat diakui
dunia sebagai milik Indonesia.
Meski demikian, kapal perang dan pesawat tempur Malaysia tetap sering wara-wiri di
Ambalat. Pada 2005 bahkan sempat terjadi ketegangan serius di Ambalat. Saat itu Angkatan Laut
RI dan Malaysia sama-sama dalam kondisi siap tempur.
Malaysia, di tiap perundingan dengan Indonesia, kerap menyebut dan meyakini Ambalat
sebagai bagian dari teritorial mereka. Malaysia bahkan memprotes kehadiran TNI di Blok
Ambalat.
Hingga kini, 2015, Ambalat belum bertemu damai. TNI meminta pemerintah RI untuk
kembali melayangkan protes diplomatik ke Malaysia karena sembilan kali pelanggaran
sepanjang tahun ini yang dilakukan militer Malaysia di Ambalat.

Anda mungkin juga menyukai