SEMINAR PEMASARAN
Oleh:
Muthia Rahma Dianti
Rantika Wiranti Junia
Usriyanti
Zulfirman
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
A. BACKGROUND
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang menuntut semakin cepatnya arus distribusi
barang dana jasa, mendorong pemeintah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang
memberi kemudahan dalam penanaman modal, penyederhanaan prosedur ekspor
impor, dan perbaikan sarana maupun prasarana di berbagai sektor industri dan lainlain. Ada banyak jenis perusahaan jasa ekspedisi. Berdasarkan data Asosiasi
Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Aspeindo) sampai tahun 2012 jumlah
perusahaan pengiriman yang tergabung dalam Asperindo adalah 167 perusahaan di
tingkat pusat .Jakata, dan lebih dari 4000 perusahaan tingkat cabang, agen dan gerai di
seluruh Indonesia.
Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa
dapat didefinisikan sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 1997:83).. Kualitas jasa
berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
Konsep kualitas sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk atau
jasa. Konsep kualitas dibedakan menjadi kualitas desain dan kualitas kesesuaian.
Banyak pakar dan organisasi mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandang
masing masing. Menurut Goetsh dan Davis 0994;3) kualitas adalah suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan.
Perusahaan jasa dapat memenangkan persaingan dengan menyampaikan secara
konsisten layanan yang bermutu lebih tinggi dibandingkan para pesaing dan yang lebih
tinggi dari pada harapan pelanggan. Setelah menerima jasa, pelanggan akan
membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang
dialami berada dibawah jasa yang diharapkan, pelanggan tidak berminat lagi terhadap
penyedia itu. Tetapi jika jasa yang dialami memenuhi atau melebihi harapan, mereka
akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.
B. LITERATURE REVIEW
A. MERANCANG DAN MENGELOLA JASA
Case Summary: Designing & Managing Service
Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama. Misalnya,
orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil.
Contohnya penumpang pesawat terbang membeli jasa angkitan Perjalanan tersebut
meliputi bawang berwujud, seperti makanan dan minuman, tiket dan majalah
penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat moda (pesawat terbang) untuk
merealisasikannnya, tetapi produk utamanya adalah jasa.
5. Jasa murni.
Contohnya penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.
Karena bauran barang dan jasa yang berbeda-beda ini, sulit melakukan generalisasi
tentang jasa tanpa mencari perbedaan lebih lanjut. Namun, beberapa generalisasi dapat
digunakan.
Jasa berbeda-beda berdasarkan apakan jasa tersebut berbasis peralatan (cucian mobil
otomatis, mesin penjaja) atau berbasis orang(jasa pembersihan jendela, jasa
akuntansi). Jasa berbasis orang berbeda-beda berdasarkan apakah jasa tersebut
harus
hadir,
penyedia
jasanya
harus
memperhatikan
kebutuhan-
memainkan musik latar, dan terlibat dalam obrolan ringan dengan pelanggan.
Jasa berbeda-beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan pribadi (jasa
pribadi) atau kebutuhan bisnis ( jasa bisnis). Penyedia jasa biasanya mengembangkan
kerja.
Peralatan
Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak canggih
Bahan komunikasi
Bahan cetakan Teks, foto) harus menggambarkaan layanan yang cepat.
Simbol
Nama dan simbolnya menggambarkan layanan yang cepat.
Harga
Dapat diiklankan bahwa perusahaan tersebut akan menyetor $ 5 ke rekening
setiap nasabah yang menunggu dlaam antrean lebih dari 5 menit.
belanjaannya ke kantong.
Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli
misalnya
memasukkan
sendiri
Pemasaran holistik untuk jasa menuntut pemasaran eksternal, internal dan interaktif.
Keandalan.
Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat..
Daya tangkap.
Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
Jaminan.
Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan
4.
5.
masing pelanggan.
Benda berwujud
Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi.
Pelanggan yang keluhannya diselesaikan dengan memuaskan sering menjadi lebih setia
kepada perusahaan daripada pelanggan yang tidak pernah dipuaskan. Perusahaan yang
mendorong pelanggan yang kecewa untuk menyampaikan keluhan dan juga
memberdayakan karyawan memperbaiki keadaan tersebut langsung di tempat
memperoleh pendpaatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibandingkan
dengan perusahaan yang tidak memiliki pendekatan sistematis untuk mngatasi kegagalan
layanan.
Memuaskan karyawan dan juga pelanggan
Perusahaan-perusahaan yang unggul tahu bahwa sikap karyawan yang positif akan
meningkatkan loyalitas pelanggan yang lebih kuat. Ada korelasi yang tinggi antara
kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan profitabilitas perusahaan.
Mengingat pentingnya sikap positif karyawan, perusahaan-perusahaan jasa harus
menarik karyawan-karyawan terbaik yang dapat m ereka temukan. Mereka perlu
memasarkan karir dan bukan sekesar pekerjaan. Mereka harus merancang pelatihan yang
baik dan memberikan dukungan dan imbalan untuk kinerja yang baik. Penting dilakukan
audit kepuasan kerja karyawan secara teratur.
E. MENGELOLA MEREK JASA
Sejumlah merek yang sangat kuat di dunia ini adalah jasa yaitu jasa keuangan (Citibank,
American Express, JP Morgan, HSBC dan Goldman Sachs). Sejumlah rumah sakit
mendapatkan reputasi megamerek karena terbaik di bidangnya seperti Mayo Clinic,
Massachusets General dan Sloan Kettering. Seperti sejumlah merek lain, merek jasa
harus terampil mendeferensiasii dirinya dan menyusun strategi merek yang memadai.
Mendeferensiasi jasa.
Para pemasar jasa seirng mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para
pelanggan menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak
terlalu peduli pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga. Tetapi tawaran
jasa dapat dideferensiasi dengan beberapa cara. Pada industri penerbangan, berbagai
perusahaan penerbangan telah memperkenalkan fitur seperti program bioskop, barang
Case Summary: Designing & Managing Service
kenangan yang dijual, layanan telepon daru udara ke darat, dan pemberian hadiah atas
pelanggan yang sering naik pesawat mereka.
Menyusun strategi merek jasa.
Penyusunan strategi merek jasa memerlukan perhatian khusus atas pemilihan unsur
merek, penetapan dimensi citra (image), dan perancangan strategi pemerekan.
a. Pemilihan unsur merek.
Ingatan atas merek menjadi penentu keberhasilan penjualan. Pada kasus ini, nama
merek yang mudah diingat menjadi sangat penting. Unsur merek lain logo, simbol,
karakter dan slogan juga mampu membangun kesadaran akan merek dan citra merek.
Karena produk fisiknya tidak muncul, fasilitas fisik (rancangan lingkungan, tempat
penerimaan tamu, baju seragam, materi bangunan) menjadi sangat penting.
b. Penetapan dimensi citra (image)
Asosiasi atas organisasi cenderung menjadi asosiasi merek yang sangat penting. Salah
satu asosiasi yang sangat penting ialah kredibilitas dan persepsi kepakaran,
kemampuan dipercaya, dan kepantasan untuk disukai.
c. Perancangan strategi pemerekan
Jasa juga harus memikirkan penyusunan hierarki merek dan portofolio merek yang
memungkinkan positioning dan pembidikan sejumlah segmen pasar yang berbedabeda. Hilton Hotels memiliki portofolio merek yang meliputi Hilton Garden Inns yang
membidik para pelancong bisnis yang berkantong tipis.
F. MENGELOLA JASA DIDUKUNG PRODUK
Pabrik peralatan (perkakas kecil, mesin kantor, traktor, mainframes, pesawat terbang)
memberikan jasa yang didukung produk. Perusahaan yang membuat produk bagus tetapi
m emberikan dukungan lokal yang buruk snagat tidak ungggul.
Mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
Case Summary: Designing & Managing Service
-. Pilihan layanan pelanggan semakin cepat dan ini menurunkan harga dan laba
layanan. Perusahaan peralatan semakin menggambarkan bagaimana menghasilkan
uang dari peralatan mereka, yang independen dari kontrak servis.
C. CASE ANALYSIS
Merancang dan mengelola Jasa Ekspedisi Pada JNE
PT. JNE merupakan salah satu jasa pengiriman barang logistik dan dokumen
yang dengan tujuan regional dan internasional. Ketatnya persaingan di bidang jasa
ditandai dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan yang menawarkan jasa
pengiriman barang, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kualitas
pelayanan yang baik agar kepuasan konsumen dapat terwujud karena kepuasan
konsumen merupakan tolak ukur kualitas pelayanan. Untuk mewujudkan kepuasan
konsumen, perusahaan harus memberikan pelayaran terbaik berdasarkan sudut
pandang dari konsumen.
Oleh karena itu PT JNE perlu mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan
konsumen terhadap pelayanan selama ini, mengingat dua bulan terakhir ada
peningkatan persentase complain sebesar 1.45%. Komplain dari konsumen
menyangkut bidang ketepatan waktu dan tarif. Oleh sebab itu, perusahaan memerlukan
analisis kualitas pelayanan untuk mengetahui atribut pelayanan mana yang harus
diperbaiki untuk meningkatkan kualitas layanan dan memprioritaskan kebutuhan
pelanggan untuk mengembangkan perusahaan sehingga tercapai efektifitas maksimum
menuju proses perbaikan.
Ada lima dimensi utama dalam kualitas pelayanan, seperti yang digambarkan
pada table dibawah ini:
D. CONCLUSION
Dari pembahasan yang sudah di jelaskan di bab ke dua dapat di simpulkan intinya adalah
sebagai berikut:
1) Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun.
Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik.
2) Jasa bersifat tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan mudah lenyap. Masingmasing karakteristik membawa tantangan dan memerlukan strategi tertentu. Pemasar harus
menemukan cara untuk memberikan wujud kepada sesuatu yang tidak berwujud,
meningkatkan produktivitas penyedia jasa; meningkatkan dan membakukan mutu jasa yang
disediakan; dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa-masa sibuk dan tidak sibuk dengan
permintaan pasar.
REFERENSI
Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2
A. Kesimpulan
Segmentasi pasar membagi keseluruhan pasar ke dalam segmen, relatif kecil dan
dapat diidentifikasi yang merupakan kelompok dari individu atau organisasi dengan
kebutuhan produk yang serupa.