Anda di halaman 1dari 13
SURAT PERJANJIAN KERJA No. OF creo Pex AMM 2076 Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini disepakati dan ditanda-tangani pada hari ini, ... tanggal ... bulan Agustus tahun Dua Ribu Enam Belas (00-08-2016) oleh dan antara: 1, Voerman Ponamon _ : President Director PT. Navost Oil Tech, yang beralamat di Pangi Timur No. 1, Jl. Trans Sulawesi, Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, i Provinsi Sulawesi Utara, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT, Navost Oil Tech berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan No. 44 tanggal 23 Pebruari 2010 oleh Notaris Winar Sianet, SH, MH, yang selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA", = Direktur PT, Bumi Permata Kendari, yang beralamat di Jalan mm dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Xxooneooaaoa0e% berdasarkan wu. , Yang selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA’, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK’. PARA PIHAK dengan ini menyatakan sepakat untuk membuat perjanjian pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 Objek Pekerjaan 11 PIHAK PERTAMA memberikan KSSQGaMPIHAREEDUA borongan PEKeHsaiiiSii58 ‘Eeiinal MSIEOMeemainaDAMEGSIOKAS! di Desa Pangi Timur No. 1 J. Trans Sulawesi Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara; JG EEIRHE dengan borongan pekerjaan tersebut dengan sistem Engineering Procurement Construction (EPC). 1.2 PIHAK KEDUA setelah mempelajari dan menghitung serta melihat situasi lapangan, menyatakan menerima dan menyanggupi untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut pada Butir 1.1 di atas, sesuai dengan biaya, kualitas dan waktu penyelesaian pekerjaan yang disepakati PARA PIHAK dalam Surat Perjanjian Kerja ini. | hiaz ra ; pam keDua — (i ae Pasal 2 Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan ini adalah berdasarkan Surat Penawaran Pekerjaan dari PIHAK KEDUA tertanggal 2016 dengan nomor ...... yang telah disetujui oleh PARA PIHAK, termasuk Jampiran-lampirannya seperti gambar perencanaan, spesifikasi, serta dokumen lainnya yang disepakati PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kontrak ini, Pasal 3 ‘Tugas dan Lingkup Pekerjaan 3.1 Tugas Pekerjaan PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya seperti tersebut di atas memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut; yaitu untuk melaksanakan RESERuRHaH dengan sistem EPC (Engineering Procurement Construction). 3.2 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang dimaksud dalam Butir 31 di atas merupakan bagian dari Proyek Pembangunan Terminal Minyak (Oil Terminal) milik PIHAK PERTAMA, yang meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut: a Pekerjaan Persiapan 1) Pembersihan Lokasi (Land Clearing) 2) Pengukuran (Survey) dan Pembuatan Bouwplank 3) Asuransi Construction All Risk (CAR) dan Asuransi Tenaga Kerja 4) Mobilisasi dan Transportasi 5) Pagar Sementara 6) Kantor Proyek 7) Gudang 8) Pembuatan Barak Pekerja dan Sarananya 9) Listrik dan Air Kerja 10) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 11) Gambar Kerja (Shop Drawing) Pekerjaan Pagar Keliling 1) Pekerjaan Tanah 2) Pekerjaan Pondasi 3) Pekerjaan Beton 4) Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 5) Pekerjaan Pintu Sorong © Pekerjaan Lantai Cor (Rigid Pavement) 1) Pekerjaan Tanah 2) Pekerjaan Lantai Cor 4. Batching Plant ak pena Pasal 4 Syarat - Syarat Umum Pelaksanaan Pekerjaan 4.1 Pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga abli yang cakap dan berpengalaman. 42 PIHAK KEDUA harus mengajukan kepada PIHAK PERTAMA Struktur Organisasi Proyek (Organization Chart) serta dokumen-dokumen yang menunjukkan bahwa bahwa tenaga ahli/ Personil kunci yang dipekerjakan PIHAK KEDUA dapat bertanggung jawab dalam hal pekerjaan, 43. Seluruh peralatan kerja dan akomodasi yang dipergunakan untuk pekerjaan ini disediakan oleh PIHAK KEDUA. 44 Seluruh material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini disediakan oleh PIHAK KEDUA, sesuai dengan spesifikasi yang terlampir dalam surat penawaran yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini 45 _PIHAK KEDUA harus memberitahukan dan menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA dokumen profil perusahaan (company profile) dan dokumen pendukung lainnya dari sub-kontraktor yang akan dipekerjakan PIHAK KEDUA, untuk diketahui dan disetujui (HEBIRIGERUIU oleh PIHAK PERTAMA 4.0 PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk menyerahikan atau memborongkan Reseliruhan Pasal 5 Biaya Pekerjaan PARA PIHAK telah sepakat untuk membayar dan menerima biaya pelakasanaan pekerjaan yang disebutkan pada pasal 1 di atas sebesar Rp. .. ( -milyar rapiah); harga tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 % dan Pajak Penghasilan (PPh). Pasal 6 Cara Pembayaran Pelaksanaan pembayaran dilakukan dengan cara sebagai berikut : 6.1 Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan Jaminan Penawaran Bank (Bank Guarantee Payment) dengan menggunakan Surat Kredit Berdokumen Dalam Nogeri (SKBDN) melalui Bank to Bank 62 Uang Muka atau Down Payment (DP) adalah sebesar 20% (dua puluh persen) dari nil Kontrak, yaitu Rp. ... - (milyar rupiah); dibayar setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Jaminan Uang Muka kepada PIHAK PERTAMA. 63 Pembayaran Kemajuan Pekerjaan (Progress Payment) dibayar secara bulanan (monthly), atas dasar nilai presentasi kemajuan kerja di lapangan yang dicapai setiap bulan yang dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dengan lampiran berupa Data Kuantitas (Laporan Harian dan Laporan Mingguan) dan Data Kualitas (Mill Certification, Test Result, Inspection aa aa peetama | _ keDUA 64 65 66 67 68 7a 72 73 teport etc), Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan serta dokumen lainnya sesual kebutuhan yang disetujui PARA PIHAK. Untuk setiap Pembayaran Kemajuan Pekerjaan (Progress Payment) akan dipotong presentasi uang muka (DP) sebesar 20% dan retensi sebesar 5% (lima persen) secara proposional Pembayaran retensi 5% (lima persen) dari nilai Kontrak akan dilakukan setelah Penyerahan Kedua Pekerjaan (Final Hand Over/ FHO ), yaitu setelah selesai Masa Pemeliharaan Pekerjaan setelah tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/ PHO) Pembayaran Kemajuan Pekerjaan (Progress Payment) dilakukan dalam waktu selambat- lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kerja, terhitung sejak tanggal PIHAK PERTAMA menerima tagihan (invoice) dan kuantansi serta dokumen lainnya yang telah lengkap dan sah dari PIHAK KEDUA. Pembayaran dilakukan di Kantor PIHAK PERTAMA di Pangi Timur No. 1 Jl. Trans Sulawesi Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara atau dengan cara ditransfer ke rekening bank PIHAK KEDUA. Pembayaran kepada pemasok, tenaga kerja, maupun sub-kontraktor serta pihak lainnya yang terikat perjanjian atau dipekerjakan oleh PIHAK KEDUA adalah tanggung jawab sepenuhnya dari PIHAK KEDUA; PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajibannya kepada pihak-pihak tersebut sebelum PIHAK KEDUA dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 7 Jaminan Pelaksanaan Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Jaminan Pelaksanaan diterbitkan oleh bank yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia. b. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan adalah sejak tanggal penanda-tanganan Kontrak ‘sampai dengan serah terima pertama pekerjzan berdasarkan Kontrak (PHO). Nama PIHAK KEDUA sama dengan nama yang tercantum dalam surat Jaminan Pelaksanaan. d._ Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (ima persen) dari nilai Kontrak. . Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf. {Nama PIHAK PERTAMA yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama dengan nama PIHAK PERTAMA yang menanda-tangani Kontrak. 8 Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat pernyataan wanprestasi dari PIHAK PERTAMA diterima oleh penerbit Jaminan Pelaksanaan, i, Jaminan Pelaksanaan atas nama kemitraan seperti Kerja-sama operasi (joint operation) dan sejenisnya harus ditulis atas nama kemitraan. j. Memuat nama, alamat dan tanda-tangan pihak penjamin. Kegagalan PIHAK KEDUA untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dipersamakan dengan menolak untuk menanda-tangani Kontrak Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus persen) yaitu setelah Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO). ae aa peerama | xEDUA | 81 82 83 9a 92 93 Pasal 8 Jaminan Uang Muka Jaminan Uang Muka memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, 6, Masa berlaku Jaminan Uang Muka adalah sejak tanggal penanda-tanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO). ¢. Nama PIHAK KEDUA sama dengan nama yang tercantum dalam surat jaminan ang Muka, 4. Besaran nilai Jaminan Uang Muka adalah sebesar Uang Muka yang diterima, yaitu sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai Kontrak Besaran nilai Jaminan Uang Muka dicantumkan dalam angka dan huruf, f. Nama PIHAK PERTAMA yang menerima Jaminan Uang Muka sama dengan nama PIHAK PERTAMA yang menanda-tangani Kontrak. & Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak. 4h. Jaminan Uang Muka atas nama kemitraan seperti kerja-sama operasi (joint operation) dan sejenisnya harus ditulis atas nama kemitraan. i. Memuat nama, alamat dan tanda-tangan pihak penjamin. PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pengambilan Uang Muka secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA disertai dengan rencana penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak. Pengembalian Uang Muka diperhitungkan berangsur-angsur secara proporsional pada setiap pembayaran kemajuan pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan ‘mencapai kemajuan pekerjaan 100% (seratus persen), Pasal 9 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan pada Pasal 1 (Satu) dari Kontrak int dalam hari_alender terhitungsejak diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK) termasuk SUSSESSSHSSHRSUGBARGSR, JaREGIER ‘SERS TESTIEaTIN TSB (@ pat Bolas) ari GIGRUER soak tanggal Surat Perjanjian Kerja ini ditanda-tangani. PIHAK KEDUA harus memulai pelaksanan pekerjaan dalam waktu 7 (tujuh) hari kelender sejak Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat Serah Terima Lapangan sudah dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA. PIHAK KEDUA harus menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu 28 (dua puluh delapan) hari Kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Kerja dokumen-dokumen berikut untuk diperiksa dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Pana Paar pextama | _ KeDUA === ‘Struktur Organisasi Proyek (Organization Chard) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule) Project Quality Plan Health and Safety Plan Design Report Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) Metode Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement) Spesifikasi Material Spesifikasi Peralatan Utama 9.4 PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan pengadaan material, pembuatan dan pemasangan/ pembangunan dalam dan dilanjutkan dengan Masa Pemeliharaan Pekerjaan, 9.5 PIHAK KEDUA harus menyelesaikan Pekerjaan Perumahan Sementara (Temporary Housing) termasuk item-item pekerjaan yang terkait sesuai Surat Perjanjian Kerja ini, hingga dapat digunakan dan dioperasikan secara benar, baik dan aman. 9.6 PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan peKerjaan serta hasil pekerjaan hingga dapat diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA sesuai Kontrak. mean ge Fe Pasal 10 Serah Terima Pekerjaan Serah Terima Pekerjaan dilaksanakan dan diatur sebagai berikut 10.1 Penyerahan Pertama Pekerjaan (Provisional Hand Over/ PHO) dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan seluruh pekerjaan pengadaan material, pembuatan dan pemasangan dengan kemajuan pekerjaan mencapai 100% (seratus persen) dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA sesuai Kontrak 10.2 Penyerahan Kedua Pekerjaan (Final Hand Over/ FHO) atau Penyerahan Terakhir, dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA setelah beralthirnya Masa Pemeliharaan Pekerjaan dan setelah PIHAK KEDUA memperbaiki segala kerusakan, kekurangan dan cacat- cacat pada pekerjaan, sehingga dapat diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan Kontrak. i 10.3 Untuk setiap Serah Terima Pekerjaan dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, dilengkapi i dengan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang disetujui bersama oloh PARA PIHAK. { Pasal 11 | Masa Pemeliharaan Pekerjaan ua Selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO) disebut dengan Masa Pemeliharaan Pekerjaan. 12 Dalam Masa Pemeliharaan Pekerjaan, PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab mengenai pemeliharaan pekerjaan; dan atas perintah PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA harus memperbaiki segala kerusakan, kekurangan dan cacat-cacat pada pekerjaan schingga dapat diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA sesuai dokumen Kontrak. 113 Apabila PIHAK KEDUA tidak mengindahkan perintah untuk ‘memperbaiki pekerjaan sebagaimana Butir 11.2 di atas, maka pekerjaan perbaikan tersebut Pia aa i peetawa | xeDua k 11s 116 121 122 123 124 12.5 ‘akan dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA atas perintah PIHAK PERTAMA dan blayanya dibebankan oleh PIHAK KEDUA. Untuk pengadaan dan pemasangan peralatan Mekanikal dan Elektrikal (ME), selain masa pemeliharaan tersebut di atas PIHAK KEDUA wajib memberikan jaminan/ garansi dari pabrik minimal selama 6 (enam) bulan sejak Penyerahan Kedua Pekerjaan (FHO). Selama 11 (sebelas) bulan sejak tanggal Penyerahaan Kedua Pekerjaan (FHO), PIHAK KEDUA tetap bertanggung-jawab atas segala kerusakan struktur yang timbul akibat dari perencanaan yang kurang baik, penggunaan bahan berkualitas jelek atau pengerjaan/ pelaksanaan yang buruk. Untuk segala Kerusakan, kekurangan dan cacat-cacat pada pekerjaan akan dibuat Daftar Cacat (Defect List) pertama kali selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) yang disetujui bersama dan ditanda- tangani oleh PARA PIHAK. Selanjutnya PIHAK PERTAMA berhak mengeluarkan Daftar Cacat (Defect List) selama masa pemeliharaan untuk kerusakan, kekurangan dan cacat-cacat yang telah tercantum dalam Daftar Cacat (Defect List) sebelumnya. Pembuatan Daftar Cacat (Defect List) tersebut bukan dimaksud untuk penundaan pelaksanaan Pekerjaan perbaikan atas kerusakan atau cacat yang sudah terlihat sebelumnya, yang sebenarnya menjadi syarat untuk dapat dilakukannya Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO) Pasal 12 Pekerjaan Tambah-Kurang PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang yang diakibatkan karena perubahan dari rencana semula setelah mendapat perintah atau izin tertulis dari PIHAK PERTAMA. Perhitungan biaya Pekerjaan Tambah-Kurang dilakukan atas dasar: a Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya Penawaran, Harga Satuannya harus mengikuti Harga Satuan dalam Rencana Anggaran Biaya Penawaran tersebut. b Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak tercantum dalam Rencana ‘Anggaran Biaya Penawaran, Harga Satwannya akan dirundingkan bersama antara PARA PIHAK berdasarkan harga satuan upah, bahan dan alat sesuai dokumen Kontrak. Setiap perubahan desain yang hendak dilaksakan oleh PIHAK KEDUA harus disertai penjelasan tertulis secara teknis dan diajukan kepada PIHAK PERTAMA serta dilaksanakan setelah mendapat persetujuan tertulis oleh PIHAK PERTAMA. Perubahan pekerjaan atau Pekerjan Tambah-Kurang ini akan dituangkan dalam bentuk Addendum Kontrak Pekerjaan Tambah-Kurang (Contract Change Order/ CCO) yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini, Setiap perubahan desain pada butir 12.3 yang tidak tergambar baik pada penawaran awal maupun dokumen pelaksanaan namun secara operasi/ fungsi ae Pa penvama | xeoua 13.1 132 13.3 134 135 136 13.7 13.8 13.9 diperlukan, maka menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA untuk melengkapi tanpa adanya penambahan biaya atau bukan merupakan pekerjaan tambah. Pasal 13 Keterlambatan Pekerjaan Apabila PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dalam Butir 9.3 di atas tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 %o (satu permil) dari jumlab nilai Kontrak untuk setiap keterlambatan per hari. Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan PIHAK KEDUA tetap belum bisa menyelesaikan keseluruhan pekerjaan dalam Butir 9.3 di atas, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan pekerjaan yang belum selesai kepada PIHAK KETIGA; dan semua biaya yang timbul akibat pengalihan ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA. Apabila PIHAK KEDUA tidak bisa menyelesaikan keseluruhan pekerjaan yang ditetapkan dalam Butir 9.4 tanpa alasan yang bisa diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda berupa penambahan masa pemeliharaan secara proporsional dari masa pemeliharaan yang tersebut pada Butir 11.1. Apabila PIHAK KEDUA terlambat menyelesaikan keseluruhan pekerjaan yang ditetapkan dalam Butir 9.4 tanpa alasan yang bisa diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 %o (satu permil) dari jumlah nilai Kontrak untuk setiap hari keterlambatan penyelesaian seluruh pekerjaan. Denda keterlambatan sebagaimana disebutkan dalam Butir 13.3 dari pasal ini adalah maksimum sebesar 5% (lima persen) dari nilai Kontrak. Apabila denda keterlambatan PIHAK KEDUA secara akumulatif telah mencapai 5% (lima persen) dari nilai Kontrak, tetapi pekerjaan masih juga belum selesai ‘tanpa alasan yang bisa diterima oleh PIHAK PERTAMA; maka PIHAK PERTAMA berhak untuk ‘melakukan pemutusan Kontrak secara sepihak. Apabila Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat 5% (lima persen) sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule), selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan Uji Kemampuan (Performance Test) kepada PIHAK KEDUA. Apabila Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat 10% (sepuluh persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen) dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule), selama 2 (dua) bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan Uji Kemampuan (Performance Test) kepada PIHAK KEDUA. Apabila kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat 20% (dua puluh persen) atau lebih dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule), tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan melakukan Uji Kemampuan (Performance Test) kepada PIHAK KEDUA. PERTAMA | = 13.10 Dalam Uji Kemampuan (Performance Test), PIHAK PERTAMA akan memberikan target dan jangka waktu tertentu kepada PIHAK KEDUA untuk mengejar keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule); dan apabila PIHAK KEDUA gagal dalam Uji Kemampuan (Performance Test) ini, maka PIHAK | PERTAMA berhak untuk membatalkan Kontrak secara sepihak. : 13.11 Keterlambatan karena Force Majeure tidak dikenakan denda. Pasal 14 Tuntutan Penambahan Biaya dan Waktu Untuk pekerjaan seperti tersebut dalam Pasal 3, PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan penambahan biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan (claim) yang disebabkan oleh inflasi, kenaikan harga atau hal-hal lain, kecuali dalam hal Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15. Pasal 15 Force Majeure 15.1 Apabila terjadi hal-hal di luar kekuasaan PIHAK KEDUA yang dapat dianggap sebagai Force Majeure, schingga mengakibatkan kerugian bagi PIHAK KEDUA, maka untuk keperluan itu PIHAK KEDUA dapat meminta pertimbangan PIHAK PERTAMA bahwa Force Majeure termaksud betul-betul terjadi a. Bencana alam (banjir, gempa bumi, angin topan, petir) serta huru-hara, kebakaran yang bukan diakibatkan oleh Pihak Kedua dan lain sebagainya. b. Peraturan akau keputusan pemerintah dalam bidang moneter yang mempunyai efek Tangsung terhadap pekerjaan. ; 15.2 Keadaan Force Majeure yang mungkin mengakibatkan gangguan ataupun hambatan pada pelaksanaan sebagian ataupun seluruh pekerjaan tidak merupakan alasan untuk pembatalan Surat Perjanjian Kerja/ Kontrak ini dari PARA PIHAK yang bersangkutan. 15.3 Pihak KEDUA harus segera memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA perihal terjadinya Force Majeure dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah kejadiannya. Jikea batas waktu ini dilampaui, maka hak untuk menuntut akibat dari Force Majeure tersebut ‘menjadi hilang. Pasal 16 Pajak dan Biaya Lain-Lain 16.1 ‘Segala jenis pajak, cukai, bea masuk, retribusi dan sejenisnya yang timbul dikarenakan pekerjaan yang terkait dengan Kontrak ini akan dibayarkan sesuai aturan Perpajakan dan aturan lainnya yang berlaku di Republik Indonesia. 162 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. 5 163 Pajak penghasilan (PPh) merupakan beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA. [pak rma) ventana | _ KEDUA 164 wa 172 173 Pajak lainnya, cukai, bea masuk, retribusi dan biaya yang wajib dibayarkan lainnya, akan ditanggung oleh pihak yang terkait sesuai aturan yang berlalu. Pasal 17 Asuransi Pekerjaan PIHAK KEDUA wajib menutup asuransi untuk construction equipment-nya sendiri, asuransi tenaga kerja atau workmen's compensation untuk semua pekerja yang melaksanakan pekerjaan ini selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan. Construction All Risk (CAR) dan atau Erection All Risk (EAR) termasuk Third Party Liability (TPL) Insurance adalah tanggung-jawab PIHAK KEDUA. Resiko sendiri yang tidak dapat dibayarkan oleh perusahaan asuransi, baik karena ketentuan deductible maupun kenaikan harga dan lain-lain, biaya premi tambahan (jika ada) untuk mengembalikan nilai pertanggungan menjadi sebesar nilai semula setelah terjadi claim, dan segala hal yang terjadi akibat kelalaian PIHAK KEDUA bila tidak ‘mengasuransikan CAR atau EAR termasuk TPL di atas, menjadi tanggungan PIHAK KEDUA. Pasal 18 Pengawasan Pekerjaan Pengawasan pekerjaan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, atau pihak lain yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab dan wewenang oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 19 Dokumen Kontrak Dokumen Kontrak yang meliputi dan merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan terdiri dari: 19.1 19.2 19.3 19.4 19.5 196 19.7 198 19.9 Surat Perjanjian Kerja Surat Perintah Kerja (SPK) Surat Serah Terima Lapangan Pekerjaan Jaminan Vang Muka Jaminan Pelaksanaan Asuransi Surat Penawaran Harga beserta lampirannya : Rencana Anggaran Biaya Gambar Rencana Spesifikasi Teknis Rencana Jadual Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Project Quality Plan Health & Safety Plan Term of Reference (TOR) Design and Build yang dikeluarkan oleh Pepe ee PIHAK PERTAMA Dokumen Perencanaan : Pa anak pextaua | _ keDua — a Data Pengukuran (survey) b. Soil Investigation c Design Report a. Design Drawing e Spesifikasi Teknis 19.10 Dokumen Pelaksanaan : a Struktur Organisasi Proyek b. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule) © Metode Pelaksanaan Pekerjaan a Spesifikasi Material e Spesifikasi Peralatan Utama £ Berita Acara Rapat (Minutes of Meeting) 8 Instruksi, Memo dan Surat Peringatan dari PIHAK PERTAMA (bila ada) h Test & Inspection Report 19.11 ‘Addendum Kontrak (bila ada) 19.12 Klarifikasi Teknis dan Klarifikasi Komersial Pasal 20 Pembatalan Kontrak 20.1 PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Kontrak secara sepihak, apabila ternyata PIHAK KEDUA menyerahkan dan atau memborongkan seluruh pekerjaan kepada PIHAK KETIGA. 20.2 Apabila Kemajuan Pekerjaan (Progress) yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat sebesar 5% (lima persen) sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule) selama tiga bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA; dan setelah Uji Kemampuan (Performance Test), Kemajuan Pekerjaan (Progress) PIHAK KEDUA masih terlambat 5% (lima persen) atau lebih, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk membatalkan Kontrak secara sepihak. 20.3 Apabila Kemajuan Pekerjaan (progress) yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat sebesar 10% (sepuluh persen) sampai dengan 20% (dua puluh persen) dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule) selama dua bulan berturut-turut tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA; dan setelah Uji Kemampuan (Performance Test), Kemajuan Pekerjaan (progress) PIHAK KEDUA masih terlambat 10% (sepuluh persen) atau lebih, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk membatalkan Kontrak secara sepihak. 20.4 Apabila Kemajuan Pekerjaan (progress) yang dilaksanakan PIHAK KEDUA terlambat sebesar 20% (sepuluh persen) atau lebih dari Jadual Pelaksanaan Pekerjaan (Schedule) tanpa alasan yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA; dan setelah Uji Kemampuan (Performance Test), Kemajuan Pekerjaan (Progress) PIHAK KEDUA masih terlambat 20% (sepuluh persen) atau lebih, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk ‘membatalkan Kontrak secara sepihak. ae ia penrama | xepva _| 20.7 214 Perseli bertentangan dengan persyaratan yang tercantum dalam dokumen Kontrak; maka setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan tertulis, dan ternyata dalam batas waktu yang telah ditentukan dalam peringatan tersebut tidak diindahkan PIHAK KEDUA tanpa alasan yang bisa diterima PIHAK PFRTAMA, PIHAK PERTAMA berhak membatalkan Kontrak secara sepihak. 206 Dalam hal terjadi pembatalan Kontrak, maka PIHAK PERTAMA hanya akan membayarkan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA yang bisa diterima dengan oleh PIHAK PERTAMA. Pasal 21 Penyelesaian Perselisihan -perselisahan yang mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Surat Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan secara ‘musyawarah untuk mufakat antara kedua belah pihak. 212 Perselisihan di bidang teknis yang tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat akan didselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) setempat. 213 Untuk perselisihan di Ivar bidang teknis yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat akan diselesaikan menurut hukum dan untuk hal ini PARA PIHAK sepakat memilih tempat kediaman (domisili) yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di Manado Sulawesi Utara Pasal 22 Addendum Kontrak Untuk setiap perubahan dan penambahan terhadap isi Surat Perjanjian Kerja ini PARA PIHAK ssetuju, bila diperlukan, akan membuat Addendum Kontrak yang disetujui bersama dan ditanda- tangani oleh PARA PIHAK; Addendum Kontrak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja ia Pina pertawa | _ xepua — 205 ‘Apabila terbukti pelaksanaan _pekerjaan PIHAK KEDUA Pasal 23 Penutup Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing diberi materai secukupnya, dan ditanda-tangani oleh PARA PIHAK serta berkekuatan hukum yang sama. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT. NAVOST OIL TECH PT. BUMI PERMATA KENDARI VOERMAN PONAMON OA XXXXAAAEANN President Director 2200000 Approved Dept. Date Name Signature Project Director / AMG MrJurii Samokhavalov Project Manager / NOT Ir Ferdy Cambey, MM Contract Dept | Ir. Billy. G Anis Legal Dept Pa PERTAMA Pia xeDuA

Anda mungkin juga menyukai