Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN TEORI
A. Kekerasan
Pengertian
Melakukan kekerasan adalah mempergunaan tenaga atau kekuatan jasmani tidak kecil secara
yang tidak sah misal nya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata,
menepak, menendang, dan sebagai nya ( KUHP Pasal 89 )
Setiap tindakan kekerasan berdasarkan gender yang menyebabkan kerugian atau penderitaan
fisik, seksual, atau psikologis terhadap perempuan termasuk ancaman yang melaksanakan
tindakan tersebut dalam kehidupan masyarakat dan pribadi ( Beijing Platform Of Action No.
113 dalam Herlina, 1998).
Bentuk Bentuk Kekerasan.
a. Kekerasan psikis
Misal nya: mencemooh, mencerca, menghina, memaki, mengancam melarang
berhubungan dengan keluarga atau kawan dekat atau masyarakat, intimidasi, isolasi,
melarang istri bekerja.
b. Kekerasan fisik
Misalnya memukul, membakar, menendang, melempar sesuatu, menarik rambut,
mencekik, dan lain-lain.
c. Kekerasan ekonomi
Misalnya: Tidak memberi nafkah, memaksa pasangan untuk prostitusi, memaksa anak
untuk mengemis, mengetatkan istri dalam keuangan rumah tangga, dan lain-lain.
d. Kekerasan seksual
Misalnya: perkosaan, pencabulan, pemaksaan kehendak atau melakukan penyerangan
seksual, berhubungan seksual dengan istri tetapi istri tidak menginginkannya.
Penyebab terjadinya kekerasan adalah
a. Perselisihan tentang ekonomi.
b. Cemburu pada pasangan.
c.
d.
e.
f.
g.
pekerjaan.
h. Istri ingin melanjutkan studi atau ingin bekerja.
i. Kehamilan tidak diingikan atau infertilitas.
Akibat tindak kekerasan
a. Kurang bersemangat atau kurang percaya diri.
b. Ganguan psikologi sampai timbul gangguan system dalam tubuh (psikosomatik),
seperti: cemas, tertekan, stres, anoreksia (kurang nafsu makan), insomnia (susah tidur,
sering mimpi buruk, jantung terasa berdebar debar, keringat dingin, mual, gastritis,
nyeri perut, pusing, nyeri kepala.
c. Cidera ringan sampai berat, seperti: lecet, memar, luka terkena benda tajam, patah
tulang, luka bakar.
d. Masalah seksual, ketakutan hubunganseksual, nyeri saat hubungan seksual, tidak ada
hasrat seksual, frigid.
e. Bila perempuan korban kekerasan sedang hamil dapat terjadi abortus atau keguguran.
B. Perkosaan
Pengertian
Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki memasukkan penis, jari atau alat lain
kedalam vagina atau alat tubuh seorang perempuan tanpa persetujuannya.
Jenis-jenis Perkosaan
Perkosaan oleh orang yang dikenal
1. Perkosaan oleh suami atau bekas suami.
2. Perkosaan oleh pacar atau dating rape.
3. Perkosaan oleh teman kerja atau atasan.
4. Pelecehan seksual pada anak.
Perkosaan oleh orang yang tidak dikenal.
Sikap terhadap korban perkosaan
a)
b)
c)
d)
a.
b.
c.
d.
Kehamilan, dapat dicegah dengan minum kontrasepsi darurat pada 24 jam pertama.
Terjangkit infeksi menular seksual.
Cidera robek dan sayatan, cekikan, memar dan sampai ancaman jiwa.
Hubunganseksual dengan suami dengan mengalami gangguan, memerlukan waktu
c.
d.
e.
f.
Keluarga,
b. Ekonomi keluarga,
c.
Tingkat pendidikan,
d. Agama/moral,
2. Faktor ekstern,meliputi :
a.
lingkungan sosial,
b. perkembangan ipteks,
c.
kesempatan,
C. Pelecehan seksual
Bentuk-bentuk Pelecehan Seksual
Mengucapkan kata-kata jorok tentang tubuh wanita.
Main mata, suilan nakal, isyarat jorok, sentuhan, rabaan, pelukan, ciuman pada bagian tubuh
wanita.
Menggoda, kearah hubungan seksual.
tersebut dapat berbentuk verbal ataupun nonverbal yang disertai dengan ancaman atau
intimidasi, penganiayaan sampai pada pembunuhan (Brison, 1998:12)
Kekerasan nonseksual meliputi segala bentuk tindakan yang bersifat eksploitatif,
diskriminatif, intimidatif, dan kriminal, tetapi tidak disertai dengan adanya kehendak
seksual, yang merugikan perempuan , baik secara fisik maupun secara psikologis.
b. Pelecehan seksual dan Serangan seksual
Pelecehan seksual diberi batasan mulai tingkat yang paling ringan sampai sedang,
yaitu siulan nakal, kedipan mata, gurauan dan olok-olok yang menjurus pada seks,
memandangi tubuh mulai ujung rambut sampai ujung kaki, pernyataan mengenai
tubuh atau penampilan fisik, memberikan bahasa isyaratyang berkonotasi seksual,
memperlihatkan gambar-gambar porno, memperlihatkan organ seks, mencolek,
meraba atau mencubit (Kalyanamitra, 1996: 1-2) , sedangkan serangan seksual
dikategorikan sebagai kekerasan seksual yang intensitas nya berat.
c. Kekerasan domestik dan Kekerasan publik
Kekerasan domestik pada prisipnya terdiri dari tiga jenis, yaitu intimate violence, private
violence, dan family violence. intimate violence,dan private violence terjadi antara suamiistri atau antar pasangan. Kekerasan bentuk ini antaralain berupa pelecehan dan kekerasan
seksual yang dilakukan suami terhadap istri , pemukulanistri, perkosaan dalam perkawinan,
penyalah gunaan posisi istri, termasuk penelantaran istri, sedangkan family violence terjadi
pada anggota keluarga secara keseluruhan.