Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KALIMAT

DOSEN PENGAMPU: WILDA SRIHASTUTI HANDAYANI PILIANG, S.pd, M.pd

Kelompok:
INDRI RAHAYU (150202042)
NURFAZIRA (150202022)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Tata Kalimat Bahasa Indonesia ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini menjelaskan
lebih mendalam mengenai Tata, pola, bentuk, dan fungsi kalimat dengan bahasa yang lebih
mudah untuk di cerna dan di pahami.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan kalimat bahasa Indonesia, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan penggunaan kalimat yang baik.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai keluasan kalimat dalam
bahasa Indonesia, khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Pekanbaru, 2 mei 2016

Penulis,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalimat ........................................................................................... 3
2.2 Pola Kalimat ...................................................................................................... 3
2.3 Macam-macam Kalimat ..................................................................................... 6
2.4 Bentuk Kalimat .................................................................................................. 8
2.5 Fungsi Kalimat ................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 11
3.2 Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain
maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam pembicaraan
atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun menurut kaidah
tertentu. Bahasa sebagai symbol yang bermakna terdiri atas satuan- satuan tertentu yang
secara fungsional saling berhubungan sebagai suatu system. Satuan terkecil yang
mengandung makna berupa kata atau frasa (kelompok kata), sedangkan satuan yang lebih
besar yang mengandung pikiran berupa kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat
(P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi
final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah
semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap
dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap
sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa
sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah
kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian
kalimat, bagian- bagiannya dan jenis kalimat tunggal. Oleh karena itu penulis berusaha untuk
memberikan pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah ini. Semoga makalah
ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.
1.2 Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian kalimat?

2.

Bagaimana susunan pola kalimat dasar?

3.

Apa saja macam-macam kalimat?

4.

Bagaimana bentuk kalimat?

5.

Apa fungsi kalimat?

1.3 Tujuan
1.

Untuk mengetahui tentang kalimat.

2.

Untuk mengetahui pola-pola kalimat.

3.

Untuk mengetahui macam-macam kalimat.

4.

Untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat.

5.

Untuk mengetahui fungsi kalimat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kalimat


Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud
lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang
bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk
menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan
maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak
memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah
frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
2.2 Pola Kalimat
Kalimat dasar bukanlah nama jenis kalimat, melainkan acuan untuk membuat
berbagai tipe kalimat. Kalimat dasar terdiri atas beberapa struktur kalimat yang dibentuk
dengan lima unsur kalimat, yaitu S,P,O,Pel,Ket.
Berdasarkan fungsi dan peran gramatikalnya ada enam tipe kalimat yang dapat
dijadikan model pola kalimat dasar bahasa Indonesia. Keenam tipe kalimat itu tercantum
di bawah ini :
a) Kalimat dasar berpola SP
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe
ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
-Mereka (S) / sedang berenang (P) : kata kerja
-Ayahnya (S) / guru SMA (P) : kata benda
-Gambar itu (S) / bagus (P): kata sifat
-Peserta penataran ini (S) / empat puluh orang (P) : kata bilangan

b)Kalimat Dasar Berpola S P O


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau
frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S

c) Kalimat Dasar Berpola S P Pel.


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa
nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap
berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:
Anaknya / beternak / ayam.
S

Pel.

d) Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina
atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat.
S

Pel.

e)Kalimat Dasar Berpola S P K


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur
keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya.
S

f)Kalimat Dasar Berpola S P O K


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek
berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S

g) Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan.
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat,
pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya
Ungu / bermain / musik / di atas panggung.
S
h)

Pel.

Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K


Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan

keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek
berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S

Pel.

2.3 Macam-macam Kalimat


Kalimat adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang menghasilkan sebuah
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi menurut jenis dan fungsinya yang di
jelaskan pada bagian lain :
Contoh :
1. Kalimat lengkap, Kalimat tidak lengakap
2. Kalimat aktif, Kalimat pasif
3. Kalimat perintah, Kalimat majemuk
Contoh Kalimat secara umum :
Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia
Unsur- Unsur kalimat
1. Subyek
2. Predikat
3. Obyek
4. Keterangan

Macam-Macam Kalimat
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a. Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau
peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh :
-Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
-Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
-Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah
mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b. Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap
dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang
dimaksud.
Contoh :
-Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
-Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
-Apakah perbedaan pertamax dengan premium?
c. Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah
atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
a)

Suruhan

Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya.


b) Permintaan
Contoh: Mohon untuk datang langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan
penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
c) Larangan
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.
d. Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan
kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh : Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif..
e. Kalimat pengandaian
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.

f. Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal.Contoh : Semoga amal
perbuatan beliau diterima disisiNya.
d. kalimat seru : adalah kalimat yang bermakna seruan dari pembicara kepada pihak yang
lain. Karena jenis kalimat ini berisi seruan, lazim sekali digunakan kata seru, seperti ah,
amboi, bukan main, hai, halo, huh, hus, wah, wow, dan sebagainya.
Contoh:
-Amboi, cantiknya putri itu.
-Bukan main, luasnya kampus perguruan tinggi ini.
-Hai, mau ke mana engkau?
-Wow, jumlah karyawan yang fantastis.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subyeknya
melakukan pekerjaan yang mengenai langsung terhadap obyeknya.
b. Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut
menderita.
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal ( subyek mendahului predikat)
b. Kalimat inverse (prediakat mendahului obyek)
2.4 Bentuk kalimat
A. Kalimat Dasar
Kalimat dasar adalah kalimat yang menjadi dasar untuk membangun kalimat luas,
baik kalimat luas tunggal maupun kalimat luas majemuk. Bentuk kalimat ini memiliki
beberapa ciri, diantaranya adalah:
1.Berkonstruksi sederhana atau simple
2.Bermakna pernyataan
3.Berintonasi netral
4.Berunsur inti subjek diikuti predikat yang dilengkapi objek atau pelengkap yang wajib
hadir.

B. Kalimat Inti Kalimat inti hanya terdiri atas dua perkataan dan kedua-duanya merupakan
pendukung fungsi subjek dan predikat. Artinya, kalimat ini adalah kalimat yang hanya di
dukung oleh unsur inti kalimat, yakni unsur subjek dan predikat.
Contoh:
-Ayah datang
-Adik belajar
-Singa mengaum
-Tubuhnya kurus
Popo pelukis
C. Kalimat Luas
Kalimat luas merupakan hasil perluasan kalimat atau perluasan kalimat dasar. Jika
kedua bentuk kalimat tersebut mengalami perluasan dengan minimal satu unsur keterangan
(K), terbentuklah kalimat luas.
Contoh:
-Besok Ayah datang. (K + S + P)
-Adik belajar dengan teman-temannya. (S + P + K)
-Tadi malam anjing tetangga menyalak terus-menerus. (K + S + P +K)
-Tahun depan mereka para sarjana pendidikan bahasa. (K + S + P)
-Ayah menghadiahkan sepeda baru kepada adik. (S + P + O + K)
D. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu unsur inti kalimat, yaitu
unsur subjek atau predikat saja, atau malahan tidak terdiri atas klausa. Artinya kalimat minor
jenis yang terakhir itu tidak bisa ditentukan strukturnya, seperti kalimat salam, motto, slogan,
judul, dll.
E. Kalimat Mayor
Kalimat yang sekurang-kurangnya (minimal) terdiri atas unsur inti kalimat, yaitu
unsur subjek dan unsur predikat (S + P).
Contoh:
-Mereka petani. (S + P)

F. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat, satu pasang
subjek-predikat atau satu klausa dengan catatan salah satu atau semua unsur inti kalimat bisa
dieliptisikan.
G. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah kalimat yang dibangun oleh beberapa pola kalimat atau klausa
bebas.

H. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks merupakan hasil perluasan kalimat tunggal yang memunculkan
pola kalimat baru.
2.5 Fungsi Kalimat
-Untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
-Untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
-Untuk meminta informasi tentang sesuatu.
-Untuk bertanya kepada seseorang mengenai suatu hal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S),
predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap
dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah).
Kalimat inti berbeda dengan inti kalimat. Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S
dan P. Sedangkan inti kalimat adalh kalimat yang terdiri atas inti-inti kalimat atau unsurunsur kalimat yaitu S-P-O.
3.2 Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa UMRI dapat lebih mengetahui dan memahami pola dasar kalimat bahasa
indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Iyo. 2012. Ihwal Kalimat Bahasa Indonesia dan Problematik Penggunaannya. Bandung:
Yrama Widya.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Parera, J.D. 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai