Anda di halaman 1dari 20

Makalah

FILSAFAT SAINS
RELATIVITAS

SYARIF ALAM AL-AIDID


(H0413040)

PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2015
KATA PENGANTAR
1

Assalamualaikum Warahmatullai Wabarakatuh


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih pelimpah
Cinta. Yang Maha Penyayang yang tiada terbilang. Dengan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa dan berkat anugrah-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Filsafat Sains ini tepat
sesuai waktu yang di rencanakan. Dan tak lupa pula penyusun kirimkan salam dan
salawat kepada nabi junjungan kita Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam yang
telah memberikan penjerahan kepada kita semua.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Mutmainnah,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampuh. Penyusun juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada kedua orangtua penyusun tercinta atas doa dan restu beliau.
Pada makalah ini, penulis memaparkan materi perkembangan Teori
Relativitas yang telah membuat dunia sains modern takjub oleh sebuah penemuan
seorang ilmuwan bernama Albert Einstein. Tepatnya tahun 1905 Fisikawan
berkebangsaan Jerman itu mempublikasikan sebuah teori yang dikenal dengan
istilah special relativity theory atau teori relativitas khusus dan teori relativitas
umum.
Apabila para pembaca menemukan kekeliruhan, mohon kesediaanya untuk
dapat memberikan pembetulan kepada penyusun. Untuk itu penyusun sangat
berterimakasih dan Insya Allah penyusun akan terima dengan tangan terbuka.
Meski dalam penyusunan Makalah ini penyusun berusaha dengan sebaikbaiknya, namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk dapat memenuhi harapan dari pembaca yang budiman. Oleh
sebab itu Penyusun selalu mengharapkan kritik berserta saran-saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas selanjutnya.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam mata kuliah Filsafat Sains.
Wassalamualaikum Warahmatullai Wabarakatuh
Majene, 1 Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Sampul..........................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Teori Relativitas.....................................................................................3
Teori Relativitas Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi.......................................4
Teori Relativitas Albert Einsten............................................................7
Tori Relativitas Dalam Al-Quran......................................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................13
B. Saran ......................................................................................................14
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awal abad ke-20 M dunia sains modern dibuat takjub oleh sebuah
penemuan seorang ilmuwan bernama Albert Einstein. Tepatnya tahun 1905
Fisikawan berkebangsaan Jerman itu mempublikasikan sebuah teori yang
dikenal dengan istilah special relativity theory atau teori relativitas khusus.
Satu dasawarsa kemudian, Einstein yang didaulat Majalah Time sebagai tokoh
abad XX itu mencetuskan teori relativitas umum yang dikenal dengan general
relativity theory. Teori relativitas itu dirumuskannya sebagai E= mc2. Rumus
teori relativitas yang begitu populer ini menyatakan kecepatan cahaya adalah
konstan. Teori relativitas khusus yang dilontarkan Einstein berkaitan dengan
materi dan cahaya yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi. Sedangkan,
teori relativitas umum menyatakan, setiap benda bermassa menyebabkan
ruang-waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap). Melalui kedua
teori relativitas itu Einstein menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetis
tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetis
dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan
sang pengamat, sehingga akhirnya teori ini dipercaya telah menggantikan
pendapat Newton tentang ruang dan waktu.
Namun, 1100 tahun sebelum Einstein mencetuskan teori relativitas, Teori ini
ternyata telah lama dicetuskan oleh saintis dan filosof legendaris Muslim di
abad ke 9 Masehi. Dialah Abu Yusuf bin Ashaq Al-Kindi atau di kenal dengan
nama Al Kindus di dunia Barat.
Sesungguhnya tak mengejutkan jika ilmuwan besar sekaliber Al-Kindi telah
mencetuskan teori itu pada abad ke-9 M. Apalagi, ilmuwan keturunan Yaman
yang lahir di Kufah tahun 185 H/796 M itu pasti sangat menguasai kitab suci
Al Quran. Sebab, tak diragukan lagi jika ayat-ayat Al Quran mengandung
1

pengetahuan yang absolut dan selalu menjadi kunci tabir misteri yang meliputi
alam semesta raya ini. Karena pembahasannnya sangat menarik, maka saya
mengambil judul makalah Teori Relativitask sebagai pengganti MID mata
kuliah Filsafat Sains.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah teori relativitas?
2. Seperti apakah teori relativitas yang dikemukakan oleh Albert Einstein?
3. Seperti apakah teori relativitas yang dikemukakan oleh Yusuf Ibnu Ishaq
Al-Kindi?
4. Seperti apakah teori relativitas di dalam Al-Quran?
C. Tujuan
Selain sebagai tugas MID, makalah ini juga bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa teori relativitas.
2. Mengetahui seperti apa teori relativitas yang dikemukakan oleh Albert
Einstein
3. Mengetahui seperti apa teori relativitas yang dikemukakan oleh Yusuf
Ibnu Ishaq Al-Kindi.
4. Mengetahui seperti apa teori relativitas di dalam Al-Quran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Relativitas
Teori relativitas merupakan revolusi dari ilmu matematika dan fisika. Teori
Relativitas yaitu dua teori, khusus dan umum, yang dikemukakan oleh Albert
Einstein di awal abad ke-20. Teori relativitas khusus menyatakan bahwa
kecepatan cahaya adalah kecepatan tertinggi di alam semesta yang
dirumuskannya sebagai E= mc2. Kecepatan cahaya sendiri memiliki batas dan
batas ini menjadi batasan bagi gerak segalanya. Tidak ada yang bisa melebihi
kecepatan ini, bahkan resultan kecepatan sekalipun. Akibatnya, kecepatan
yang seharusnya dijumlahkan menjadi lebih besar dari kecepatan cahaya, tidak
lagi melebihi ini. Rumus gerak harus diubah. Pengubahan rumus gerak ini
berimplikasi besar. Teori gerak Newton dirombak. Dan yang lebih besar lagi
implikasinya adalah muncul prediksi-prediksi yang tidak biasa. Waktu akan
memendek ketika kita bergerak mendekati kecepatan cahaya. Energi akan
menjadi luar biasa besarnya dan semakin membesar ketika benda bermassa
bergerak mendekati kecepatan cahaya. Panjang sebuah benda akan berubah
jika ia bergerak mendekati kecepatan cahaya. Orang akan awet muda jika
bergerak mendekati kecepatan cahaya hingga ribuan atau bahkan jutaan tahun
dibandingkan orang yang diam.
Relativitas umum merupakan usaha Einstein untuk melibatkan
gravitasi dalam teori relativitasnya. Dalam teori ini, gravitasi menjadi
kelengkungan ruang waktu. Ruang yang sudah disejajarkan dengan waktu
dalam teori relativitas khusus, dipandang sebagai sebuah bangun yang dapat
dibengkokan atau disimpangkan oleh massa. Seperti bola yang ada di atas
lembaran karet, massa memberikan lengkungan di ruang waktu. Lembah yang
terbentuk inilah yang kita sebut gravitasi.

Teori Relativitas merupakan teori besar dalam fisika modern. Teori


relativitas bicara tentang dunia yang luar biasa besar. Teori ini abstrak dan
jauh dari akal sehat manusia. Ruang waktu, bergerak dengan kecepatan
cahaya, cahaya bersifat gelombang sekaligus partikel, tidak ada padanannya di
dunia yang kita persepsi. Dunia fisika modern menjadi wilayah khusus para
ilmuan di labnya dengan peralatan-peralatan canggihnya, dibandingkan dunia
yang kita persepsi, dunia a priori ini, yang kita rasakan di kehidupan seharihari.
Masih banyak masalah filosofis yang dapat ditanyakan pada teori
relativitas. Istilah massa dalam teori relativitas Einstein dan massa dalam teori
Newton memiliki definisi yang berbeda. Begitu juga, istilah gerak dalam teori
Aristoteles berbeda dengan istilah gerak dalam teori Galileo. Apakah ini
artinya Einstein dan Newton memberikan teori yang berbeda tentang massa?
Ataukah Einstein dan Newton membicarakan dua hal yang berbeda sehingga
teorinya tidak dapat diperbandingkan? Fisika sulit memberikan jawabannya
karena definisi-definisi selalu berubah seiring berkembangnya zaman.
B. Teori Relativitas Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi
Yusuf Ibnu Ishaq Al-Kindi adalah
seorang ilmuwan Muslim jenius yang hidup di
era Dinasti Abbasiyah berkuasa di Baghdad.
Tidak kurang dari lima periode khalifah
dilaluinya, yaitu Al-Amin (809-813), AlMamun (813-833), Al-Mutasim (833-842),
Al-Wasiq (842-847), dan Al-Mutawakil (847861). Kepandaian dan kemampuannya dalam
menguasai

berbagai

ilmu,

termasuk

Gambar 2.1 Yusuf Ibnu Ishaq


Al-Kindi

kedokteran, membuatnya diangkat menjadi guru dan tabib kerajaan.


Khalifah juga mempercayainya untuk berkiprah di Baitul Hikmah yang
kala itu gencar menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai
bahasa, seperti Yunani, Romawi, dan Persia.
4

Ketika Khalifah Al-Mamun wafat dan digantikan putranya, AlMutasim, posisi Al-Kindi semakin diperhitungkan dan mendapatkan
peran yang besar. Dia secara khusus diangkat menjadi guru bagi putranya.
Al-Kindi mampu menghidupkan paham Muktazilah. Berkat peran AlKindi pula, paham yang mengutamakan rasionalitas itu ditetapkan sebagai
paham resmi kerajaan.
Menurut Al-Nadhim, selama berkutat dan bergelut dengan ilmu
pengetahuan di Baitul Hikmah, Al-Kindi telah melahirkan 260 karya. Di
antara sederet buah pikirnya itu telah dituangkan dalam risalah-risalah
pendek yang tak lagi ditemukan. Karya-karya yang dihasilkannya
menunjukan bahwa Al-Kindi adalah seorang yang berilmu pengetahuan
yang luas dan dalam.
Ratusan karyanya itu dipilah ke berbagai bidang, seperti filsafat,
logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi,
dialektika, psikologi, politik, dan meteorologi. Bukunya yang paling
banyak adalah geometri sebanyak 32 judul. Filsafat dan kedokteran
masing-masing mencapai 22 judul. Logika sebanyak 9 judul dan fisika 12
judul.
Akhir-akhir ini, banyak teori bermunculan bahwa Al-Kindi adalah
pencetus teori relativitas yang pertama, 1100 tahun sebelum Albert
Einstein menerbitkan karyanya tentang relativitas. Di Barat sendiri, ada
yang meragukan teori relativitas pertama kali diajukan oleh Einstein.
Sebab, ada yang berpendapat bahwa teori relativitas pertama kali
diungkapkan oleh Galileo Galilei dalam karyanya yang berjudul Dialogue
Concerning the Worlds Two Chief Systems pada tahun 1632.
Dalam salah satu karyanya yang berjudul Al-Falsafa al-Ula, AlKindi telah mengungkapkan dasar-dasar teori relativitas. Sesungguhnya,
tidak mengejutkan jika ilmuwan besar sekaliber Al-Kindi telah
mencetuskan teori itu pada abad ke-9 M. Apalagi, ilmuwan kelahiran
Kuffah pada tahun 801 M itu pasti sangat menguasai kitab suci Al-quran.
Sebab, tidak diragukan lagi bahwa ayat-ayat Al-quran mengandung

pengetahuan yang absolut dan selalu menjadi kunci tabir misteri yang
meliputi alam semesta raya ini.
Menurut Al-Kindi, fisik bumi dan seluruh fenomena fisik adalah
relatif.
Al-Kindi menulis:
Relativitas, adalah esensi dari hukum eksistensi. Waktu, ruang, gerakan,
dan benda, semuanya relatif dan tidak absolut.
Namun, ilmuwan Barat seperti Galileo, Descartes, dan Newton,
menganggap semua fenomena itu sebagai sesuatu yang absolut. Hanya
Einstein yang sepaham dengan Al-Kindi.
Al-Kindi juga menulis:
Waktu hanya eksis dengan gerakan; benda dengan gerakan; gerakan
dengan benda, . . . jika ada gerakan, di sana perlu benda; jika ada sebuah
benda, di sana perlu gerakan.
Pernyataan Al- Kindi itu menegaskan bahwa seluruh fenomena
fisik adalah relatif satu sama lain. Mereka tidak independen dan tidak juga
absolut. Gagasan yang dilontarkan Al-Kindi itu sama dengan apa yang
diungkapkan Einstein dalam teori relativitas umum.
Einstein menulis dalam La Relativite:
Sebelum teori relativitas dicetuskan, fisika klasik selalu menganggap
bahwa waktu adalah absolut.
Menurut Einstein, pendapat yang dilontarkan oleh Galileo,
Descartes, dan Newton itu tak sesuai dengan definisi waktu yang
sebenarnya.
Menurut Al-Kindi, benda, waktu, gerakan, dan ruang tidak hanya
relatif terhadap satu sama lain, namun juga ke objek lainnya dan pengamat
yang memantau mereka. Pendapat Al-Kindi itu sama dengan apa yang
diungkapkan Einstein.
Dalam Al-Falsafa al-Ula, Al-Kindi mencontohkan seseorang
melihat sebuah objek yang ukurannya lebih kecil atau lebih besar menurut
pergerakan vertikal antara bumi dan langit. Jika orang itu naik ke atas

langit, dia melihat pohon-pohon lebih kecil. Jika dia bergerak ke bumi, dia
melihat pohon-pohon itu jadi lebih besar.
Al-Kindi berkesimpulan:
Kita tidak dapat mengatakan bahwa sesuatu itu kecil atau besar secara
absolut. Tetapi, kita dapat mengatakan bahwa sesuatu itu lebih kecil atau
lebih besar dalam hubungan kepada objek yang lain.
Menurut Einstein, tidak ada hukum yang absolut dalam pengertian
hukum tidak terikat pada pengamat. Sebuah hukum harus dibuktikan
melalui pengukuran.
Al-Kindi menyatakan:
Seluruh fenomena fisik, seperti manusia menjadi dirinya, adalah relatif
dan terbatas. Meski setiap manusia tidak terbatas dalam jumlah dan
keberlangsungan, mereka terbatas; waktu, gerakan, benda, dan ruang yang
juga terbatas.
Einstein

lagi-lagi

menyetujui

pernyataan

Al-Kindi

yang

dilontarkannya pada abad ke-11 M tersebut, dalam sebuah pernyataan:


Eksistensi dunia ini terbatas meskipun eksistensi tidak terbatas.
Dengan teori itu, Al-Kindi tidak hanya mencoba menjelaskan
seluruh fenomena fisik. Namun, dia juga membuktikan eksistensi Tuhan.
Karena itu adalah konsekuensi logis dari teorinya. Di akhir hayatnya,
Einsten

pun mengakui

eksistensi Tuhan. Teori

relativitas

yang

diungkapkan kedua ilmuwan berbeda zaman itu pada dasarnya sama.


Namun, penjelasan Einstein telah dibuktikan dengan sangat teliti.
C. Teori Relativitas Einstein
Teori Relativitas Einstein dibagi menjadi dua bagian, yaitu Teori
Relativitas Khusus dan Teori Relativitas Umum.

1. Teori Relativitas Khusus


Pada tahun 1905, seorang pegawai berusia 26 tahun yang bekerja
di kantor paten Swiss bernama Albert Einstein mempublikasikan lima
buah tulisan ilmiah yang empat di antaranya diterbitkan oleh jurnal fisika
bulanan Jerman Annalen der Physik, sementara satu buah tulisan lainnya
digunakan sebagai tesis untuk meraih gelar

Gambar 2.2 Albert


Einstein

Ph.D. di University of Zurich. Kelima tulisan tersebut di kemudian hari


terkenal dengan nama Teori Relativitas Khusus (special relativity theory)
dan tahun 1905 disebut dengan Annus Mirabilis, sebuah tahun keajaiban
bagi Einstein.
Kelima tulisan tersebut adalah:
a. On

Heuristic

Viewpoint

Concerning

the

Production

and

Transformation of Light (Dalam Pandangan Menarik Tentang Produksi


dan Tranformasi Cahaya)
Tulisan ini diterbitkan Annalen der Physik pada tanggal 18 Maret
1905. Tulisan ini menjelaskan tentang efek fotolistrik. Karena sangat
tidak puas dengan penjelasan materi yang tidak kontinu, yang
berlawanan dengan radiasi elektromagnetik yang secara alamiah
bersifat kontinu, Einstein menganggap sinar sebagai partikel dalam
beberapa hal. Dia menunjukkan bahwa pendekatan ini sesuai dengan
analisis Planck terhadap radiasi cahaya dari benda panas. Dengan
menerapkan logika yang sama terhadap pengaruh fotolistrik, dimana
cahaya

yang

bersinar

pada

logam

menyebabkan

elektron

dipancarkan, Einstein bisa menjelaskan beberapa hasil yang membuat


pembuat teori lain tercengang. Tulisan ini memberi sumbangan pada
pandangan baru mengenai cahaya dengan menganggap lebih serius
hasil kerja Planck daripada Planck sendiri, yang mengira perlakuannya
pada energi cahaya yang tidak kontinu tidak lain hanyalah tipuan
matematis dibanding representasi kenyataan yang akurat. Dengan
haknya sendiri, Einstein telah memikirkan sifat cahaya ini selama lima
tahun sebelum dia membuat tulisan itu.

b. A New Determination of Molecular Dimensions (Penentuan Baru


Dimensi Molekular)
Tulisan ini tidak diterbitkan oleh Annalen der Physik, tetapi digunakan
Einstein untuk meraih gelar Ph.D. di University of Zurich. Dalam
tulisan ini, Einstein menunjukkan cara memperoleh bilangan Avogadro
(yang besarnya 6,02 x 1023, yaitu jumlah molekul di dalam satu mol
zat) dan ukuran ion dalam larutan yang diukur dari nilai tekanan
osmotik dan koefisien difusinya. Hasil kerja ini membuatnya
dianugerahi gelar Ph.D.
c. On the Motion of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid, as
Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat (Dalam Gerakan
Partikel-Partikel Kecil yang Tersuspensi Dalam Cairan Diam, Seperti
yang Dibutuhkan Oleh Teori Kinetik Molekular Panas)
Tulisan ini diterbitkan Annalen der Physik pada tanggal 18 Juli 1905.
Tulisan ini menjelaskan bukti empiris untuk atom dan memberi
dukungan substansial bagi fisika statistik yang masih baru. Tulisan ini
masih berhubungan dengan molekul dan menjelaskan bahwa gerakan
acaknya yang terlihat di bawah mikroskop disebabkan oleh benturanbenturan molekul yang bergerak di dalam cairan. Molekul-molekul itu
sendiri terlalu kecil untuk diamati, tetapi gerakan benda-benda yang
lebih besar yang dihasilkannya bisa dilihat oleh pengamat benda
mikroskopis seperti Robert Brown. Gerak ini disebut gerak Brown.
Tulisan Einstein mengulas hubungan antara teori kinetik dan
kenyataan.
d. On the Electrodynamics of Moving Bodies (Dalam Elektrodinamika
Benda Bergerak)
Tulisan ini diterbitkan Annalen der Physik pada tanggal 26 September
1905. Tulisan ini adalah Teori Relativitas Khusus Einstein yang
terkenal. Tulisan ini terdiri atas generalisasi relativitas klasik, yang
menyatakan bahwa hukum fisika adalah sama bagi semua pengamat
yang bergerak pada kecepatan tetap. Postulat kedua relativitas adalah

postulat revolusioner. Postulat ini menentang gagasan Newton dengan


membuat kecepatan cahaya konstan bagi semua pengamat yang
bergerak pada kecepatan yang tetap, sementara ruang dan waktu
adalah relatif bagi pengamat, bukan mutlak, seperti dalam hasil kerja
Newton.
Tulisan ini juga menyinggung persamaan Maxwell untuk listrik dan
magnetisme dengan hukum mekanika, dengan memperkenalkan
perubahan besar untuk mekanika yang mendekati kecepatan cahaya.
Dihipotesiskan bahwa kecepatan cahaya terpisah dengan kerangka
referensi dan batas atas kecepatan, serta transmisi informasi dalam
keadaan non-esoteris, yang mematahkan konsep ether dan signifikansi
kerangka referensi dalam fisika. Menurut surat yang ditulisnya untuk
pamannya, Einstein telah memikirkan masalah ini selama tujuh tahun
sebelum tahun 1905.
5.

Does the Inertia of a Body Depend Upon Its Energy

Content? (Apakah Inersia Sebuah Benda Tergantung Pada Kandungan


Energinya?)
Tulisan ini diterbitkan Annalen der Physik pada tanggal 21
November 1905. Tulisan ini adalah catatan matematis kecil untuk
Teori Relativitas Khusus dan berisi hubungan equivalensi antara massa
dan energi. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk m = L/V2, bukan E
= mc2 yang terkenal itu.
2. Teori Relativitas Umum
Relativitas

Umum adalah

sebuah

teori

gravitasi yang

dikembangkan oleh Albert Einstein antara tahun 1907 dan 1915.


Berdasarkan Relativitas Umum, gaya tarik gravitasi yang teramati di
antara massa merupakan hasil dari pembelokan ruang dan waktu oleh
massa tersebut. Relativitas Umum telah berkembang menjadi sebuah alat
yang sangat penting bagi astrofisika modern dan memberikan dasar bagi
pemahaman saat ini tentang lubang hitam, suatu wilayah ruang dimana
gaya gravitasi begitu kuat sehingga cahaya pun tidak mampu lolos.

10

Seperti yang Albert Einstein katakan kemudian, alasan untuk


pengembangan realtivitas umum adalah preferensi gerakan inersial dalam
relativitas khusus kurang begitu memuaskan. Jadi, pada tahun 1908,
Einstein memublikasikan sebuah artikel tentang percepatan dalam
relativitas khusus. Dalam artikel tersebut, Einstein berargumen bahwa
jatuh bebas adalah benar-benar gerakan inersial, dan bahwa untuk seorang
peneliti kejatuhbebasan, hukum relativitas khusus harus diterapkan.
Argumen ini disebut Prinsip Equivalensi. Dalam artikel yang sama pula,
Einstein memprediksi fenomena dilasi waktu. Di tahun 1911, Einstein
memublikasikan artikel lain untuk memperluas artikel di tahun 1907,
yang mana efek tambahan seperti pembelokan cahaya oleh benda
bermassa besar diprediksi.
D. Relativitas Dalam Al-Quran
Alam semesta raya ini selalu diselimuti misteri. Kitab suci Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi
Wassallam sebagai petunjuk bagi umat manusia merupakan kuncinya.
Allah Subhana Wataalah telah menjanjikan bahwa Al-quran merupakan
petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakwa. Untuk membuka selimut
misteri alam semesta, Allah Subhana Wataalah memerintahkan manusia
agar berpikir. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-quran yang
membuktikan teori relativitas yaitu.
. Sesungguhnya, sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
tahun dari tahun-tahun yang kamu hitung. (QS. Al-Hajj: 47)
Dia mengatur urusan langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu.(QS. As-Sajdah: 5)
Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik.
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam
sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (QS. Al-Maaarij: 3-4)

11

Dan, kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di


tempatnya. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah)
perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.
Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.
An-Naml: 88)
Allah bertanya, Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di
bumi? Mereka menjawab, Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah
hari. Maka, tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah
berfirman, Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau
kamu sesungguhnya mengetahui. (QS. Al-Muminnun: 112-114).

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori relativitas merupakan revolusi dari ilmu matematika dan fisika. Teori
Relativitas terbagi menjadi dua yaitu, khusus dan umum, yang
dikemukakan oleh Albert Einstein di awal abad ke-20. Teori relativitas
khusus menyatakan bahwa kecepatan cahaya adalah kecepatan tertinggi di
alam semesta yang dirumuskannya sebagai E= mc2 sedangkan teori
relativitas umum mengenai gravitasi menjadi kelengkungan ruang waktu.
2. Menurut Al-Kindi Relativitas adalah esensi dari hukum eksistensi. Waktu,
ruang, gerakan, dan benda, semuanya relatif dan tidak absolut.
3. Teori Relativitas Einstein dibagi menjadi dua bagian, yaitu Teori
Relativitas Khusus dan Teori Relativitas Umum.
a. Relativitas khusus adalah teori mengenai struktur ruang-waktu.
Diperkenalkan oleh Einstein melalui karyanya tahun 1905, Tentang
Elektrodinamika Benda Bergerak. Relativitas khusus menunjukkan
bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan
bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka
kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk
menentukan apakah mereka bergerak atau diam. Bayangkan ini seperti
saat Anda berada di dalam sebuah kapal selam yang bergerak dengan
kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat mengatakan apakah kapal
selam tengah bergerak atau diam. Teori relativitas khusus disandarkan
pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap semua
pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.
b. Relativitas Umum adalah sebuah teori gravitasi yang dikembangkan
oleh

Albert

Einstein

antara

tahun

1907

dan

1915.

Berdasarkan Relativitas Umum, gaya tarik gravitasi yang teramati di


antara massa merupakan hasil dari pembelokan ruang dan waktu oleh
massa tersebut.

13

4. Relativitas Dalam Al-Quran


Berikut ini adalah beberapa ayat Al-quran yang membuktikan
teori relativitas yaitu.
a. Sesungguhnya, sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari
tahun-tahun yang kamu hitung. (QS. Al-Hajj: 47)
b. Dia mengatur urusan langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu
tahun menurut perhitunganmu.(QS. As-Sajdah: 5)
c. Yang datang dari Allah, yang mempunyai tempat-tempat naik.
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam
sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (QS. Al-Maaarij: 3-4)
d. Dan, kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di
tempatnya. Padahal, ia berjalan sebagaimana jalannya awan.
(Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
sesuatu. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. An-Naml: 88)
e. Allah bertanya, Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?
Mereka menjawab, Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari.
Maka, tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung. Allah
berfirman, Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,
kalau kamu sesungguhnya mengetahui. (QS. Al-Muminnun: 112114).
B. Saran
Makalah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai teori relativitas baik dari
pencetus pertama yaitu Menurut Al-Kindi, Albert Einsteint, serta relativitas
yang terdapat dalam Al-Quran yang dirangkum dalam satu kesatuan. Jika
para pembaca masih merasa penasaran dengan teori relativitas yang
sebelumnya sudah diterangkan dalam Al-Quran, maka dari itu, penulis
mengharapkan para pembaca senantiasa membuka sendiri kitab suci AlQuran.

14

Daftar Pustaka

15

Anda mungkin juga menyukai