Anda di halaman 1dari 11

Pentingnya Membuka SMK Jurusan Kriya Plastik Di Indonesia Untuk

Memenuhi Kompetensi Yang Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Tuntutan Pasar


Oleh : Khaerudin, S.Pd.I

A. Latar belakang
Jumlah smk di indonesia makin tahun makin bertambah. Menurut data
di situs publikasi.kemdikbud.go.id tentang statistik Sekolah Menengah
Kejuruan tahun 2015/2016 ada 12.659 SMK di seluruh indonesia. Terdiri dari
3320 SMK negeri dan 9.339 SMK swasta. Adapun rincian jumlah SMK pada
tiap propinsi terdapat pada lampiran makalah ini.
Dari ribuan SMK tersebut, berdasarkan spektrum SMK terbaru tahun
2016, dibagi menjadi 9 bidang keahlian yaitu (1) Teknologi dan rekayasa, (2)
Teknologi informasi dan komunikasi, (3) Kesehatan, (4) Pekerjaan sosial, (5)
Agribisnis dan agroteknologi, (6) Kemaritiman, (7) Bisnis dan Manajemen, (8)
Pariwisata, (9) Seni rupa.
9 bidang keahlian yang terdapat pada spektrum kurikulum SMK
tersebut masih dibagi menjadi 131 paket keahlian. Sayangnya dari ratusan
paket keahlian tersebut tidak terdapat satupun paket keahlian yang mengarah
ke teknologi perplastikan. Yakni jurusan yang mengajarkan siswa untuk
mempelajari tata cara membuat benda / barang-barang menggunakan bahan
baku plastik.
Pada bidang keahlian seni rupa, terdapat program keahlian Desain dan
produksi kriya ada paket keahlian yang mengajarkan tentang pembuatan
benda-benda menggunakan bahan tertentu, yakni; (1) Desain dan produksi
kriya tekstik, (2) Desain dan produksi kriya kulit, (3) Desain dan produksi kriya
keramik, (4) Desain dan produksi kriya logam, (5) Desain dan produksi kriya
kayu.
Dari 5 paket keahlian di atas dapat dilihat bahwa SMK sudah memiliki
jurusan yang mengajarkan pembuatan benda atau barang kebutuhan

manusia yang terbuat dari tekstik, kulit, keramik, logam, dan kayu. Jurusan
yang mengajarkan cara membuat benda dari plastik belum ada.

B. Permasalahan
Pada karya tulis ini, penulis akan mengungkapkan permasalahan
sebagai berikut :
1. Seberapa penting bahan baku plastik untuk membuat benda yang
2.
3.
4.
5.

dibutuhkan manusia ?
Bagaimana dengan limbah plastik yang ditimbulkan ?
Dimana posisi jurusan perplastikan pada kurikulumnasional ?
Bagaimana menyiapkan materi pelajaran tentang perplastikan ?
Bagaimana menyiapkan guru pengajar dibidang perplastikan ?

C. Pembahasan dan Solusi


Pentingnya bahan plastik
Tanpa data dari Badan Pusat Statistikpun akan diketahui bahwa plastik
adalah bahan dasar utama pembuatan barang-barang kebutuhan manusia
sehari-hari. Mulai dari pulpen, penggaris, tempat minum, tempat makan,
almari pakaian, casing hape, casing tv, casing laptop, printer, dan lain
sebagainya. Rata-rata dibuat menggunakan plastik.
Bagaimana dengan bahan lain, seperti logam dan kayu? Bahan-bahan
lain tidak kalah penting, akan tetapi penggunaanya tidak semasif penggunaan
bahan dasar plastik. Kayu dapat dilihat pada perabot seperti meja dan kursi.
Logam dapat dilihat pada sendok dan garpu. Kemanapun manusia menoleh,
akan lebih banyak menemukan barang-barang dengan bahan dasar plastik
dalam kehidupan sehari-hari dibanding dengan barang-barang dari bahan
yang lain.
Katakanlah kehidupan manusia sehari-hari dimulai dari bangun tidur.
Saat bangun tidur, manusia akan mematikan alarm meja yang terbuat dari
plastik, ke kamar mandi, gosok gigi mengguanakan sikat gigi yang terbuat dari
plastik. Tempat untuk menaruh sikat dan sabunpun terbuat dari plastik.
Kemudian manusia menonton berita pagi di tv, remot yang kita pegang terbuat
dari plastik, tv nyapun terbuat dari bahan plastik. Berangkat kerja
2

menggunakan motor, helmnya terbuat dari plastik, bahan pembuat bodi motor
juga dari plastik. Di kantor kita menulis menggunakan pulpen plastik,
keyboard yang kita gunakan untuk mengetik juga dari plastik, layar monitor
juga dariplastik. Kita menelpon kolega menggunakan hape, casing hapenya
terbuat dari plastik. Telepon duduk di kantor juga terbuat dari plastik. Jika kita
lanjutkan terus sampai tidur lagi, maka akan kita jumpai bahwa kita terusterusan berinteraksi dengan benda-benda yang terbuat dari plastik.
Tetapi mengapa tidak ada SMK jurusan perplastikan di indonesia?
Dapat dilihat bahwa benda-benda plastik yang digunakan sebagian
besar bertuliskan made in China atau made in Japan. Dan kita ketahui 2
negara tersebut merupakan negara industri yang menguasai perdagangan
dunia. Apa yang mereka buat? Sebagian besar adalah alat-alat yang terbuat
dari bahan plastik. Mulai dari mainan anak-anak yang berukuran kecil, alatalat rumah tangga yang berukuran sedang, hingga almari yang berukuran
besar. Mayoritas dibuat oleh jepang dan Cina menggunakan bahan dasar
plastik.
Mengapa benda-benda dari plastik lebih mudah ditemukan. Sebab; (1)
Benda-benda plastik dapat diproduksi secara masal dengan mudah, asal tahu
ilmunya, (2) Benda-benda plastik bisa diberiwarna yang menarik, (3) Barangbarang dari bahan plastik memiliki bentuk yang menarik, (4) memiliki bobot
yang ringan, (5) tahan air (6) Tahan banting / tidak mudah pecah, dan masih
banyak keunggulan-keunggulan lainnya.
Bukan hanya benda yang pure terbuat dari bahan plastik yang nampak
menarik. Alat-alat yang sejatinya terbuat dari bahan non plastik akan lebih
menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi apabila dibungkus dengan bahan
plastik. Ambil contoh sederhana; palu. Jika kita (orang Indonesia) yang
membuat, maka akan dibuatlah palu bagus dengan gagang kayu. Sangat kuat
dan kokoh. Akan tetapi bentuknya tidak menarik. Beda dengan buatan cina.
Sama-sama palu, gagangnya terbuat dari plastik dengan warna yang menarik,
dan biasanya harganya lebih murah. Sama-sama laku. Akan tetapi buatan
dalam negeri dijual hanya di toko material pinggir jalan, sedangkan buatan
3

cina mampu bertengger dengan gagah di supermarket tengah kota. Tentunya


dengan harga yang jauh berbeda.
Ambil contoh lagi, mobil rakitan anak SMK. Banyak SMK yang siswasiswanya mampu merakit mobil dari 0 hingga bisa dioperasikan dengan
lancar. Akan tetapi rata-rata mobil yang dibuat kurang menarik jika dilihat,
sebab aksorisnya sangat minim. Bayangkan apabila SMK jurusan otomotif
bekerja sama dengan SMK jurusan perplastikan, maka akan dapat diproduksi
mobil buatan anak SMK dengan kualitas prima dan dengan body yang lebih
menarik. Tentunya akan menghasilkan daya saing dan daya jual yang lebih
tinggi.
Dengan kata lain, Cina dan Jepang bisa menguasai industri dunia
karena menguasai industri plastik. Mereka menginventarisir semua alat yang
dibutuhkan oleh manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi, lalu membuat
semua alat tersebut menggunakan bahan dasar plastik. Jadilah mereka
penguasa industri dunia. Sebab mayoritas alat-alat yang digunakan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah buatan mereka.
Bahaya limbah plastik
Penulis kadang curiga, gembar-gembor tentang bahaya limbah plastik
yang begitu masif di masyarakat merupakan permainan industri besar bidang
perplastikan yang terdapat di negara maju. Tujuannya agar negara
berkembang memandang plastik sebagai benda yang haram. Bahan-bahan
plastik harus dimusnahkan sebab sangat mencemari lingkungan, kata
mereka, dan itu benar. Sayangnya mereka terus-terusan membuatnya, dan
kita yang kebagian peran untuk memusnahkannya atau mendaur ulangnya.
Penulis juga kaget, ketika browsing di internet dengan kata
kuncipemanfaatan bahan plastik. 9 dari 10 informasi yang ditampilkan
google pada halaman pertama berisi pemanfaatan limbah plastik. Hanya 1
informasi

berisi

informasi

berbeda,

yakni

bahan-bahan

beserta

penggunaanya, yang salah satunya adalah bahan plastik. Ketika membuka


halaman kedua dan seterusnya, isinya kurang lebih sama.

Mereka yang membuat, kita yang membeli, kita yang memakai, lalu kita
yang bersusah payah untuk memusnahkannya atau mendaur ulangnya.
Sayangnya daur ulang yang kita lakukan tidak bisa bersifat masif, hanya
perilaku individu yang kadang memakan ongkos lebih besar. Ada seorang
teman yang bersemangat membuat tas dari bekas wadah sabun cuci dan
berhasil, bentuknya bagus dan cukup menarik. Lalu coba ditawarkan ke
lingkungan sekitar, apakah ada yang mau beli? Ada tapi sangat jarang, sebab
harga tas di pasar dengan bentuk yang lebih bagus dan lebih menarik,
harganya lebih murah. Konsumen tentu lebih memilih yang murah dan bagus
dari pada membeli barang dengan kualitas yang sma dengan harga yang
lebih mahal. Sekarang kegiatan daur ulang limbah plastik yang dilakukan
teman penulis mati suri.
Kita tidak bisa mendaur ulang secara masif karena kita tidak tahu cara
memproduksinya. Mungkin idiom bahwa untuk menangkap pencuri kita perlu
mempelajari cara-cara mencuri bisa diterapkan pada kasus ini. Bayangkan
apabila kita mengetahui cara mendaur ulang plastik tersebut secara masif,
misalnya semua limbah plastik tadi dilebur jadi satu lalu dibuat menjadi batu
bata misalnya, tentu sifatnya akan lebih masif dan tidak memakan ongkos
besar, sebab kita tahu ilmunya.
Saya harapkan para pembaca sampai tahap ini sudah sepakat dengan
penulis, bahwa barang-barang kebutuhan manusia yang dibuat dengan bahan
baku plastik lebih mendominasi kehidupan manusia dari pada alat-alat dari
bahan lain. Bahwa alat-alat atau barang tersebut mayoritas dibuat oleh china
dan jepang, hanya sedikit yang diproduksi didalam negeri. Betul bahwa
sampah plastik mengandung bahaya bagi kehidupan, akan tetapi kita bisa
mendaur ulang dengan lebih mudah jika kita mengetahui ilmu perplastikan
secara menyeluruh. Jadi kenapa sampai sekarang tidak ada SMK jurusan
perplastikan?
Peran pemerintah
Jamak kita ketahui bahwa kurikulum pendidikan di indonesia selalu
berubah dari masa ke masa. Bahkan sampai muncul ujaran, ganti Menteri
5

ganti Kurikulum. Yang belum lama ini adalah perubahan dari Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang baru diresmikan tahun 2004 menjadi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006, lalu diubah
lagi pada tahun 2013 menjadi Kurikulum 2013 (K13), dan konon katanya akan
disempurnakan (diubah) lagi menjadi kurikulum nasional.
Momentum perubahan kurikulum ini bisa dijadikan jalan masuknya
jurusan

baru

pada

satuan

pendidikan

tingkat

SMK,

yakni

dengan

menambahkan jurusan teknologi plastik (atau apapun namanya) yang isinya


adalah keilmuan tentang cara-cara pembuatan alat-alat menggunakan plastik.
Jika sebelumnya ada jurusan kriya kayu dan kriya logam, tidak ada salahnya
ditambah dengan kriya plastik.
Pada struktur kurikulum nasional yang baru bisa dimasukan ke dalam
bidang keahlian Seni Rupa dan Kriya. Dalam program keahlian Desain Dan
Produksi Kriya, paket keahlian yang sudah ada sebelumnya adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Desain dan produksi kriya kayu


Desain dan produksi kriya kulit
Desain dan produksi kriya logam
Desain dan produksi kriya keramik
Desain dan produksi kriya tekstil
Tambahkan 1 paket keahlian lagi menjadi 6 menjadi

6. Desain dan produksi kriya plastik


Dengan dimasukannya jurusan atau paket keahlian desain produksi
dan kriya plastik, maka SMK yang akan membuka jurusan perplastikan akan
memiliki landasan hukum yang kuat untuk membuka jurusan tersebut.
Mata pelajaran yang diajarkan
Untuk mendapatkan gambaran tentang mata pelajaran apa yang harus
diajarkan pada SMK jurusan kria plastik, bisa dilihat dahulu mata pelajaran
kriya yang sudah ada sebelumnya. Yaitu kriya kayu, kriya kulit, kriya logam,
kriya keramik, dan kriya tekstil. Terdiri dari mapelKelompok A(wajib), mapel
kelompok B (wajib), Mapel kelompok C (kejuruan). Mapel kelompok C terdiri
dari Kelompok C1 (dasar bidang keahlian), kelompok C2 (Dasar program
6

keahlian), dan kelompok C3 (paket keahlian). Mapel pada kelompok C3 inilah


yang perlu kita ubah. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK


BIDANG KEAHLIAN
PROGRAM KEAHLIAN

: SENI RUPA DAN KERAJINAN


: DESAIN DAN PRODUKSI KRIA

KELAS
XI
1
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2
3

2
2

2
2

2
2

2
2

8
10
3

8
10
3

2
6
6

2
6
6

7
7

7
7

3
3
-

3
3
-

3
3
4

3
3
4

6
6
4
4

6
6
4
4

8
6
4
6

8
6
4
6

MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya
8 Prakarya dan Kewirausahaan
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan
Kelompok C (Kejuruan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Dasar-dasar Desain
11 Pengetahuan Bahan
C2. Dasar Program Keahlian
12 Dasar Kekriaan
13 Desain Produk
14 Simulasi Digital
C3. Paket Keahlian
Desain dan Produksi Kriya Kayu
15 Penyiapan Bahan Produksi Kriya Kayu
16 Pembuatan Produk Dengan Teknik Ukir
17 Pembuatan Produk Dengan teknik Kerja bangku
dan Mesin
18 Pembuatan Produk Dengan Teknik Bubut
19 Pembuatan Produk Dengan Teknik Sekrol
20 Finishing Kriya Kayu
Desain dan Produksi Kriya Kulit
15 Produk Alas Kaki
16 Produk Kulit Non Alas Kaki dan Non Busana
17 Produk Kulit Tatah Sungging
18 Produk Busana Kulit

XII
1

KELAS
XI
1
2

8
4
6
2

8
4
6
2

8
4
6
4
2

8
4
6
4
2

2
12
4
2
-

2
12
4
2
-

2
14
2
2
4

2
14
2
2
4

2
2
3
2
2
2

2
2
3
2
2
2

4
10
10
8
4
5

4
10
10
8
4
5

48

48

48

48

48

48

MATA PELAJARAN

15
16
17
18
19
15
16
17
18
19
15
16
17
18
19
20

Desain dan Produksi Kriya Logam


Pembuatan Perhiasan
Dekorasi dan Kethok Pembentukan
Pembubutan dan Pengelasan Logam
Pengecoran Logam
Finishing Logam
Desain dan Produksi Kriya Keramik
Pengolahan Tanah Liat
Pembentukan Benda Keramik
Dekorasi Keramik
Pembakaran Benda Keramik
Pengglasiran Benda Keramik
Desain dan Produksi Kriya Tekstil
Pewarnaan
Batik
Tenun
Cetak Saring
Jahit
Makrame
TOTAL

XII
1

Jika dibuka jurusan kriya plastik maka hanya perlu ditambahkan spektrum mata pelajaran
nomor 15 hingga 20 sebagai berikut :
15
16
17
18
19
20

Desain dan Produksi Kriya Plastik


Penyiapan Bahan Produksi Kriya plastik
Pembuatan Produk Dengan Teknik manual
Pembuatan Produk Dengan teknik mesin
Pembuatan Produk Kebutuhan Rumah Tangga
Pembuatan Produk Kebutuhan Industri
Finishing Kriya Plastik

2
6
6
3
3
-

2
6
6
3
3
-

7
7
3
3
4

7
7
3
3
4

Dari tabel diatas dapat dilihat, hanya dibutuhkan tambahan 6 mata


pelajaran yang berbeda dengan jurusan sebelumnya jika ada SMK yang
hendak mendirikan jurusan kriya plastik. Kita bisa mengundang praktisi dari
industri untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya.
Juga bisa menggandeng para ilmuwan dari perguruan tinggi yang ada. Yang
pasti, dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
Bagaimana dengan guru-gurunya? Sarjana jurusan apakah yang bisa
atau diperbolehkan mengajar jurusan kriya plastik ini. Sebagaimana layaknya
ketika pemerintah membuka jurusan baru, bisa direkrut guru-guru yang sudah
berpengalaman mengajar jurusan kriya yang lain. Dengandiklat yang intensif,
guru-guru berpengalaman ini akan bisa cepat menyesuaikan.. Bisa juga
mengundang guru tamu yang berasal dari industri plastik dalam negeri yang
sudah berjalan mapan. Atau guru-guru jurusan lain yang berminat, diminta
magang ke pabrik produksi alat-alat rumah tangga dari plastik selanjutnya
menularkan ilmunya pada siswa.
D. Kesimpulan dan Harapan
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Plastik merupakan bahan utama pembuatan barang-barang kebutuhan
manusia sehari-hari
2. Mayoritas barang-barang berbahan dasar plastik yang beredar di
Indonesia dibuat oleh negara China dan Jepang
3. Masyarakat Indonesia hanya konsumen barang-barang plastik dan
mendapat tugas mendaur ulang sampah plastik
4. Perlunya mendirikan SMK jurusan kriya plastik agar negara Indonesia
bisa menjadi produsen barang-barang berbahan dasar plastik
5. Pemerintah perlu mencantumkan jurusan kriya plastik pada spektrum
kurikulum SMK yang akan datang
6. Mata pelajaran kriya plastik bisa mengadopsi mata pelajaran kriya lain
yang sudah ada
7. Konten / isi materi pelajaran bisa dibahas dengan pelaku usaha/industri
plastik yang sudah ada.
Sebagai penutup, penulis berharap agar pemerintah khususnya departemen
pendidikan tidak menutup mata atas realita yang ada tentang perplastikan, dan
9

segera membuat payung hukum untuk jurusan kriya plastik di SMK. Agar kita
menjadi produsen, bukan sekedar konsumen di negeri sendiri. Hambatan dan
halangan adalah hal biasa dalam kehidupan. Jangan hanya melihat penghalang
tapi lihatlah peluang yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Sekretaris Jenderal Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan,
Statistik Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2015/2016, Jakarta: Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan, 2016

Kudus, 18 November 2016

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ;


Nama

: Khaerudin, S.Pd.I

NUPTK

: 7652762662110002

Tempat, tanggal lahir

: 20 Maret 1984

10

Asal sekolah

: SMK NU Al-Hidayah

Alamat sekolah

: Desa getassrabi Kecamatan Gebog Kab. Kudus


Propinsi Jawa Tengah

Menyatakan bahwa artikel / karya tulis yang saya buat adalah hasil karya sendiri,
bukan hasil menjiplak atau memodifikasi karya tulis orang lain.
Demikian surat pernyataan ini kami buat, apabila dikemudian hari saya terbukti
melanggar surat pernyataan ini, maka saya bersedia mendapatkan hukuman
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kudus,

18

November

2016
Pengirim Karya Tulis

Khaerudin, S.Pd.I

11

Anda mungkin juga menyukai