Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu kegiatan pembangunan sebelum pelaksanaan dilakukan maka dilakukan
perizinan dan dokumen AMDAL yang akan menjadi sebagai tolak ukur dampak dari
pembangunan bangunan tersebut ke lingkungan sekitarnya. Analisa mengenai dampak
lingkungan (AMDAL) merupakan proses identifikasi, prediksi, efaluasi dampak suatu kegiatan
pembangunan terhadap lingkungan bio-geo-fisik-kimia, kesejahteraan manusia dan kesehatan
masyarakat.Dalam penyusunan dokumen AMDAL dibutuhkan dahulu kerangka acuan Malaysia
dampak lingkungan (KA-AMDAL). Manusia sebagai makhluk hidup senantiasa selalu ingin
hidup lebih baik dan lebih baik lagi setiap harinya, manusia juga berinteraksi dengan lingkungan
hidupnya. Ia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya juga ia dapat dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Makhluk hidup yang sesuai dan cocok dengan lingkunganya akan tetap
bisa hidup dan berkembang biak, lain hal-nya dengan makhluk hidup yang tidak bisa
menyesuaikan diri dengan lingkunganya ia akan mati dan tidak akan bisa berkembang biak
(musnah), dan ini dinamakan seleksi alam. Manusia modern terbentuk oleh lingkungan
hidupnya dan juga membentuk lingkungan hidupnya, manusia tidak bisa berdiri sendiri tanpa
atau di luar lingkungan hidupnya. Membicarakan manusia harus pula membicarakan lingkungan
hidupnya. Manusia tanpa lingkungan hidupnya hanyalah abstraksi semata.
Dari uraian singkat diatas jelaslah bahwa manusia itu sangat tergantung dengan
lingkungan hidupnya, kelangsungan hidupnya tergantung dari sebagaimana bisa ia menyesuaikan
dirinya terhadap lingkungan hidupnya, dan saat terjadi perubahan yang dahsyat dari lingkungan
hidupnya itu akan mengancam kelangsungan hidupnya juga. Seiring berjalanya waktu banyak
pembangunan pembangunan yang manusia buat sendiri dan itu secara tidak langsung membuat
perubahan juga terhadap lingkungan hidupnya, manusia sebisa mungkin memanfaatkan sumber
daya alam yang ada untuk kelangsungan hidupnya yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 1

Pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta aktif
masyarakat, serta memikirkan dampak dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya
alam tersebut. Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis
mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri
perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain
pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan
kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian,
penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
1.2 PERMASALAHAN
Dalam persentase ini masalah yang akan dibahas adalah
1.Pelaksanaan AMDAL
2.Kerangka penganalisasian AMDAL
3.Tujuan terhadap AMDAL
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari persentase ini adalah sebagai tugas dari bidang studi Rekayasa Lingkungan serta
memberikan gambaran secara umum terhadap mahasiswa tentang pentingnya AMDAL dalam
suatu pembangunan
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari persentase ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Analisis Dampak
Lingkungan (AMDAL)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 2

BAB II
SEJARAH DAN PENGERTIAN AMDAL

2.1 Sejarah singkat AMDAL


Bermula dari Amerika Serikat, tahun 1969. The National Enviromental Policy Act of
1969 (NEPA 1969) diperkenalkan sebagai sebuah instrumen untuk mengendalikan dampak
segala macam kegiatan yang bisa merusak kelestarian lingkungan. Instrumen tersebut dalam
bentuk peraturan. Dalam perkembangan selanjutnya, peraturan ini diadopsi oleh banyak negara.
Tahun 1982, Indonesia mengeluarkan undang-undang (UU) lingkungan hidup. UU ini
diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah (PP) Nomor 9 Tahun 1986, yang kemudian
diganti PP Nomor 51 Tahun 1993, dan terakhir diganti lagi dalam PP Nomor 27 Tahun
1999.Pemerintah membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Bapedal)
melalui Keputusan Presiden Nomor 77 Tahun 1994 untuk melengkapi pelaksanaan peraturan
tersebut.
Ada tingkat pusat dan daerah, meskipun keduanya tidak memiliki hubungan hierarki
struktural. Bapedal pusat kini berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup Badan-badan
lingkungan tersebut menjadi lokomotif pelindung kepentingan ekologi. Pada kenyataannya
kepentingan lingkungan sering kalah oleh kepentingan praktis materialis yang disebut
kepentingan ekonomi. Studi amdal menjadi formalitas saja.
2.2 Pengertian AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia.Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosialekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 3

Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumberdaya


pada proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada
sistem analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL. Analisis dampak
lingkungan juga tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum
serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh
lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan
berbagai kebutuhannya. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi
mengenai DAMPAK suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.
2.3 Tujuan AMDAL

Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama

yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
Mengidentidikasi kan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak

besar dan dan penting.


Merumuskan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL).

2.4 Manfaat AMDAL


1.Bagi Pemerintah
a) Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran
udara, kebisingan dan lain sebahainya. Sehinggga tidak mengganggu kesehatan,
kenyamanan dan keselamatan manyarakat.
b) Menghindari pertantangan yang mungkin timbul, khususnya dengan kerusakan dengan
masyarakat dan proyek-proyek lain.
c) Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola tidak rusak.
d) Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik yang
diolah proyek lain, masyarakat ataupun yang belum diolah.

2.Bagi pemilik modal


ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 4

a)
b)
c)
d)

Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misinya.


Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal.
Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh
proyek sesuai pada waktunya , sehingga modal tidak hilang.

3.Bagi Pemilik Proyek


a) Melihat masalah-masalah lingkungan yang yang akan dihadapi dimasa yang akan dating.
b) Melindungi proyek yang melanggar undang-undang atau peraturan yang berlaku.
c) Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan
dating.
d) Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu dampak negative yang
sebenarnya tidak dilakukan
4.Bagi Masyarakat
a) Mempengaruhi rencana pembangunan didaerahnya.
b) Turut serta dalam pembangunan di daerahnya sejak awal.
c) Mengetahui kewajiban dalam hubungan dalam proyek tersebut.
5.Bagi penelitian dan ilmuan
a) Kegunaan dipenelitian.
b) Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.
c) Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan meningkatkan
pengetahuan.

2.5 Fungsi AMDAL

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari


rencana usaha dan atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan kegiatan

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 5

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelola dan pemantauan lingkungan


hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan

Awal dari rekomendasi tentang izin usaha

Sebagai Scientific Document dan Legal Document

Izin Kelayakan Lingkungan

Menunjukkan tempat pembangunan yang layak pada suatu wilayah beserta pengaruhnya

Sebagai masukan dengan pertimbangan yang lebih luas bagi perencanaan dan
pengambilan keputusan sejak awal dan arahan atau pedoman bagi pelaksanaan rencana
kegiatan pembangunan termasuk rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan

2.6 Jenis-Jenis AMDAL


1.AMDAL tunggal
Merupakan penyusunan dan pembuatan studi AMDAL yang diperuntukan bagi satu jenis
usaha dan/atau kegiatan yang mana kewenangan pembinaannya di bawah satu instansi yang
membidangi jenis usaha dan/atau kegiatan tersebut. Contoh jenis usaha dan/atau kegiatan dengan
pendekatan studi AMDAL kegiatan tunggal adalah pembangunan jalan tol, PLTU, lapangan golf,
masjid agung, rumah sakit, sekolah, dan lain sebagainya.

2.AMDAL kawasan
Merupakan penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/ atau kegiatan yang berlokasi
di dalam suatu kawasan yang telah ditetapkan atau berada dalam kawasan atau zona
pengembangan wilayah yang telah ditetapkan pada satu hamparan ekosistem. Contoh jenis usaha
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 6

dan/atau kegiatan dengan pendekatan studi AMDAL kegiatan dalam kawasan adalah
pembangunan kawasan industri, kawasan pariwisata, dan lain sebagainya.
3.AMDAL terpadu atau multisektor
Merupakan penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang memiliki
sistem terpadu baik dalam perencanaan, proses produksinya, maupun pengelolaannya dan
melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi kegiatan tersebut serta berada dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem. Contoh jenis usahadan/atau kegiatan dengan pen dekatan studi
AMDAL kegiatan terpadu atau multisektor adalah pembangunan hutan tanaman industri, industri
pulp, permukiman terpadu, dan sebagainya.
4.AMDAL regional
Merupakan penyusunan studi AMDAL bagi jenis usaha dan/ atau kegiatan yang sating
terkait dan merupakan kewenangan lebih dari satu instansi. Jenis usaha dan/atau kegiatan pada
pendekatan studi ini terletak lebih dari satu kewenangan administratif dan lebih dari satu
hamparan ekosistem. Contoh jenis usaha dan/atau kegiatan dengan pendekatan studi AMDAL
kegiatan regional adalah pembukaan dan pengelolaan lahan gambut sejuta hektar, pengelolaan
lahan pantura. Reklamasi pantai utara Jakarta.

BAB III
3.7 Pelaksanaan AMDAL

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 7

Sebelum menyusun dokumen AMDAL yang pertama kali dilakukan adalah melakukan
Perlengkapan yang merupakan proses untuk :
1.Identifikasi dampak potensial.
2.Evaluasi dampak potensial.
3.Pemusatan dampak besar dan penting hipotesis
Hasil perlengkapan merupakan dasar penyusunan dokumen AMDAL yang terdiri dari :
1.Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA.ANDAL).
2.Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).
3.Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).
4.Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Jenis rencana usaha danatau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, tercantum
dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 17 Tahun 2001.Sedangkan dampak
penting suatu usaha atau kegiatan terhadap lingkungan hidup, didasarkan pada kriteria :
1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
2. Luas wilayah persebaran dampak.
3. Lama dan intensitas dampak berlangsung.
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak.
Langkah-langkah pengerjaan AMDAL dapat dikelompokkan menjadi tahap pelingkupan,
tahap analisis, dan tahap perencanaan pengendalian. Semua harus dilakukan berurutan karena
hasil suatu langkah akan mempengaruhi arah langkah selanjutnya. Setelah ketiga tahap itu
selesai, rancangan kegiatan akan dinilai kelayakan lingkungannya. Ada pun tahap pengerjaan
AMDAL tesebut diuraikan dalam prosedur AMDAL yang terdiri dari:
a). Proses Penapisan wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses
untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
b). Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan
rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL.
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 8

c). Proses Pelingkupan


Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan
mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan rencana kegiatan.
d). Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA_ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen
kepada komisi penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu yang
ditentukan maksimal adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki
dokumennya kembali.
e). Proses penyusunan dan penilaian AMDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan AMDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-AMDAL
yang telah disepakati. Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada
Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai.
f). Persetujuan kelayakan lingkungan
Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan diterbitkan
oleh: Menteri, Gubernur dan Bupati/walikotaPenerbitan keputusan wajib mencantumkan: Dasar
pertimbangan dikeluarkannya keputusan dan Pertimbangan terhadap saran, pendapat dan
tanggapan yang diajukan oleh warga masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan
penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step
scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006.
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKLUPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun
2002.
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan
Permen LH NO. 08/2006.
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 9

4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008.


5. Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan,
pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang
AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan,
dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL
sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil
keputusan tentang penyelenggaraan/ pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.

3.8 Pihak-pihak AMDAL


Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak
besar

dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang

diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen.
Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan da diambil. Dokumen AMDAL
harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usuaha atau kegiatan.
Dalam penyusunan studi AMDAL pemrakarsa dapat meminta jasakonsultan untuk
menyusun dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat
Penyusunan AMDAL, dan ahli dibidangnya. Ketentuan standart minimal cakupan materi
penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 09/2000. Pihak- Pihak
yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
1.Komisi Penilai AMDAL,komisu yang bertugas menilai dokumen AMDAL.
Di tingkat pusat berkedudukan di kementrian Lingkungan Hidup , di tingkat Pripinsi, dan
ditingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Bapedalda/Instansi pengolahan lingkunga hidup
Kabupaten/Kota, Unsur pemerintahan lainnya yang pengola lingkungan hidup Kabupaten/Kota.
Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak
diusahakan terwakili didalam Komisi Penilai ini tata kerja dan komposisi keanggotaan Komisi
Penilai AMDAL diatur dalam kepusan Mentri Negara Lingkungan Hidup, sementara anggotaanggota Komisi Penilai AMDAL diprovinsi dan kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur dan
Bupati/Walikota.
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 10

2.Pemrakarsa
Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Masyarakat yang berkepentingan
adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL
berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut: kedekatan jarak tunggal dengan rencana
usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, actor pengaruh social budaya , perhatian pada
lingkunga hidup, dan/atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya.
3.Masyarakat
Masyarakat yang berkepentingan, msyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL dapat
dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.
3.9 Jenis usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL
Jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL (pasal 3 ayat 1 PP RI No. 27 Tahun 1999):
a) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam,
b) Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun tidak,
c) Proses dan kegiatan yang secara potensial menimbulkan pemborosan, pencemaran dan
kerusakan LH serta kemerosotan pemanfaatan SDA,
d) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi lingkungan alam, buatan dan
sosial-budaya,
e) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi kelestarian konservasi SDA dan/atau
f)
g)
h)
i)

perlindungan cagar budaya,


Introduksi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik,
Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati,
Penerapan teknologi yang diperkirakan punya potensi besar untuk mempengaruhi LH,
Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.

Adapun komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan
fungsinya, antara lain:
1.
2.
3.
4.

Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.


Sumber daya manusia.
Keanekaragaman hayati.
Kualitas udara.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 11

5. Warisan alam dan warisan udara.


6. Kenyamanan lingkungan hidup.
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan hidup.
Kemudian, komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan penting bagi
masyarakat disekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
1.
2.
3.
4.

Kepemilikan dan penguasaan lahan


Kesempatan kerja dan usaha
Taraf hidup masyarakat
Kesehatan masyarakat

Berikut ini dampak negatif yang mungkin akan timbul, jika tidak dilakukan AMDAL secara baik
dan benar adalah sebagai berikut:
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a) Menjadi tidak subur atau tandus.
b) Berkurang jumlahnya.
c) Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d) Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai berikut
hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
e) Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber
resapan air.
f) Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya
hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.

2. Terhadap air
a) Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan seharihari.
b) Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin mengandung
zat-zat yang berbahaya.
c) Berbau busuk atau menyengat.
d) Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e) Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah
warna dan rasa.
f) Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila dikonsumsi
untuk keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a) Udara disekitar lokasi menjadi berdebu.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 12

b) Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti
proyek bahan kimia.
c) Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d) Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri
makanan.
e) Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri
tertentu.
Alternatif penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak diatas adalah sebagai
berikut:
1. Terhadap tanah
a) Melakukan rehabilitasi.
b) Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai penggalian yang
menyebabkan tanah menjadi berlubang.
2. Terhadap air
a) Memasang filter/saringan air.
b) Memberikan semacam obat untuk menetralisir air yang tercemar.
c) Membuat saluran pembuangan yang teratur ke daerah tertentu.
3. Terhadap udara
a) Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b) Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.

3.10 Peranan AMDAL dalam perencanaan pembangunan


Adanya pembangunan ialah karena adanya kebutuhan untuk menaikan kesejahteraan
rakyat. Pembangunan itu dijabarkan ke dalam program dalam berbagai bidang yang selanjutnya
dirinci ke dalam berbagai proyek. Walaupun AMDAL dapat juga digunakan untuk menganalisis
dampak yang diprakirakan akan ditimbulkan oleh program, namun pada umumnya AMDAL
digunakan pada tingkat proyek. Hal ini disebabkan karena AMDAL untuk program lebih sulit
pelaksanaanya dari pada untuk proyek. Padahal AMDAL untuk proyek pun sudah sulit. Sebab
kesulitan pada AMDAL untuk program ialah uraian program belumlah terinci, bidangnya adalah
luas dan daerah yang dijangkau pun sering luas. Sebagai contoh ialah program transmigrasi,
program intensfikasi produksi pangan dan program pemberantasan penyakit malaria. Ketiga
program ini meliputi daerah seluruh Indonesia yang mempunyai kondisi lingkungan yang sangat
bervariasi. Jelaslah betapa sulitnya untuk membuat AMDAL untuk ketiga program tersebut.
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 13

AMDAL untuk daerah yang luas itu dapat menggunakan AMDAL kawasan dan AMDAL
regional.
Akan lebih mudahlah untuk, misalnya, membuat AMDAL untuk perencanaan intensifiasi
produksi ubi jalar dikabupaten Jaya Wijaya, Irian Jaya, perencanaan transmigrasi penduduk dari
daerah Cirata Jawa Barat, ke daerah Sintang, Kalimantan Barat, dan perencanaan pemberantasan
penyakit Mlaria dikecamatan Wonodadi, Banjarnegara. Walaupun demikian AMDAL untuk
program tidaklah boleh diabaikan. Sebab dapat saja terjadi dampak dari suatu proyek yang
merupakan bagian program tidaklah besar, tetapi dampak kumulatif program tersebut dapatlah
sangat besar. Sebagai contoh ialah program introduksi huller ke desa-desa.
Dampak yang ditimbulkan oleh proyek satu atau dua huller disebuah desa tidaklah besar.
Akan tetapi dampak introduksi huller di beribu ribu desa di seluruh Indonesia sangatlah besar.
Beratus ribu wanita telah kehilangan pekerjaan tambahanya sebagai penumbuk padi. Oleh
karena itu sangatlah penting untuk dilakukan penelitian untuk mengembangkan teknik AMDAL
untuk program.
Pengalaman menunjukan, AMDAL hingga sekarang masih belum efektif digunakan
dalam proses perencanaan. Sebab sebab penting tidak efektifnya AMDAL adalah pelaksanaan
AMDAL yang terlambat, sehingga tidak dapat lagi mempengaruhi proses perencanaan tanpa
menyebabkan penundaan pelaksanaan program atau proyek dan menaikan biaya proyek.
Kurangnya pengertian dari sementara pihak tentang arti dan peranan AMDAL, sehingga
AMDAL dilaksanakan hanya sekedar untuk memenuhi peraturan undang-undang atau bahkan
disalahgunakan untuk membenarkan suatu proyek, belum cukup berkembangnya teknik AMDAL
untuk dapat dibuatnya AMDAL yang relevan dan dengan rekomendasi yang spesifik dan jelas.
Tujuan jangka panjang kita bukanlah untuk memperkuat lembaga AMDAL, melainkan justru
untuk mengeliminasinya dengan makin mengurangi kebutuhan akan AMDAL. Sebagai proses
terpisah dan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan yang holistik sebagai bagian internal
proses perencanaan yang berwawasan lingkungan.

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 14

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Page 15

Anda mungkin juga menyukai