Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI


ERGONOMI DAN TATA CARA KERJA

DISUSUN OLEH :
I PUTU ADE WIDIANTARA
4.14.2.0589

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
DENPASAR
2016

ERGONOMI DAN TATA CARA KERJA


BAB I
TEKNIK TATA CARA KERJA, SUATU GAMBARAN KESELURUHAN
1.1. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangannya
1.1.a. F.W. Taylor dengan Pengukuran Waktunya
F.W. Taylor melihat para pekerja tidak berprestasi semestinya, yaitu dalam
pandangannya Taylor berpendapat bahwa pekerja-pekerja tersebut menghasilkan
dibawah yang sebenarnya dapat dihasilkan. Melalui dua orang pekerjanya itu
Taylor mendapatkan bahwa hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu
bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
Karena peranan penentuan waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar didalam
system produksi seperti untuk system upah perangsang, penjadwalan kerja dan
mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran, dan sebagainya, maka
pengukuran waktu seperti yang diawali oleh Taylor dipandang sebagai karya yang
besar.
1.1.b. F.B. Giberth dengan studi geraknya
Ketika melihat pekerja-pekerjanya bekerja, diapun melihat ketidakefisien
gerakan-gerakan kerja menyusun batu bata. Giberth melakukan penelitian.
Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja diamati dan diteliti antara lain
dengan menggunakan kamera-kamera film untuk merekamnya dan kemudian
mempelajari hasilnya dengan kecepatan putar sangat lambat. Dan didapatkan
suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Yaitu
membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar yang
merupakan bagian dari suatu gerakan.
1.1.c. Pengukuran waktu dan studi gerakan sebagai awal perkembangan
teknik tata cara kerja
Dalam perkembangan, keduanya dipandang sebagai suatu kesatuan yang
dikenal dengan nama Time and Motion study atau studi waktu dan gerakan.
Istilah lain yang kerap juga digunakan untuk hal ini adalah Methods Angineering.
1.1.d. Perkembangan selanjutnya
Sejak perang dunia II berbagai penelitian dilakukan seperti tentang
kemampuan dan daya tahan manusia terhadap berbagai keadaan pekerjaan. Hal ini
berkembang terus dengan nama Human Factors Engineering atau Ergonomi.
1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja
1.2.a. Definisi dan pengertian-pengertiannya
Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan
prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari system.
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-

komponen system kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuankemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja
sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi
yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibatakibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.
1.2.b. Ruang lingkup teknik tata cara kerja
Ruang lingkup ilmu teknik tata cara dapat dibagi kedalam dua bagian besar
masing-masing pengaturan kerja dan pengukuran kerja.
Pengaturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen
system kerja untuk mendapatkan alternative-alternatif system kerja terbaik.
Prinsip-prinsip pengaturan kerja
- factor-faktor manusia
- studi gerakan
- ekonomi gerakan
Ada empat criteria yang dipandang sebagai pengukur yang baik
tentangkebaikan suatu system kerja yaitu pengukuran waktu,pengukuran tenaga,
pengukuran psikologis, dan pengukuran sosiologis.
Dari prinsip-prinsip pengaturan kerja, dan teknik-teknik pengukuran kerja
dapat didapatkan alternative-alternatif terbaik. Dan setelah itu, langkah
selanjutnya adalah memilih salah satu diantaranya yang terbaik. Sehingga,
didapatkan system kerja terbaik.
1.2.c. Sesuatu yang dinamis
Tidak ada cara terbaik, tetapi selalu ada cara yang lebih baik. Adalah suatu
motto yang dikenal dan sangat disadari dikalangan ilmuwan dan pemakai teknik
tata cara kerja. Memang dalam merancang suatu system kerja tidak seorangpun
boleh berhenti setelah mendapatkan suatu rancangan yang dipandang sudah baik.
Kenyataan ini memberi kesan akan terus terjadinya perubahan-perubahan
bersamaan dengan didapatnya system yang lebih baik.
1.3. Penggunaan Teknik Tata Cara Kerja
1.3.1.

Penurunan ongkos produksi dan teknik tata cara kerja


Berbagai teknik yang telah dikembangkan untuk misalnya menjadwal dan
mengatur pembebasan tenaga kerja dan mesin dan semuanya ditujukan untuk
mendapatkan keadaan yang optimal yaitu member keuntungan sebesar-besarnya
ditengah-tengah batasan-batasan yang ada.
Prinsip-prinsip dan teknik-teknik dalam teknik tata cara kerja berperan
dalam perencanaan dan perancangqan kegiatan produksi, dan lebih dari itu dalam
mendapatkan keadaan yang paling optimal.

1.3.2.

Waktu baku untuk system upah perangsang


Apapun cara yang dipakai, semuanya membutuhkan hasil produksi baku
yang merupakan batas diberi tidaknya upah perangsang. Teknik tata cara kerja
tidak saja menunjukan berapa banyak seorang pekerja harus menghasilkan secara
minimal perharinya, tetapi juga menjamin bahwa jumlah yang dihasilkan ini

adalah memang yang terbanyak yang dapat dihasilkan secara wajar karena system
atau system-sistem kerjanya telah dirancang secara baik.
1.4. Isi Buku
Apa yang dikemukakan dalam buku ini adalah prinsip-prinsip dan teknikteknik pokok dari teknik tata cara untuk memberikan gambaran yang menyeluruh
dari ilmu-ilmu ini serta sekurang-kurangnya memberikan pengetahuan dan
kemampuan dasar menggunakan prinsip-prinsip dan teknik-teknik tersebut.

BAB II
PETA-PETA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN

1.

2.1. Definisi Peta Kerja


Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi).
2.2. Lambang-Lambang yang Digunakan
Menurut Gillberth, lambang-lambang yang digunakan dalam peta kerja
adalah:
(LINGKARAN)
untuk operasi

2.

(PANAH)

untuk transportasi

3.

(KOTAK)

untuk pemeriksaan

4.

(HURUF D)

untuk menunggu

5.

(SEGITIGA KE BAWAH)

untuk penyimpanan

6.

(LINGKARAN DALAM KOTAK)

aktivitas gabungan

2.3. Macam-Macam Peta Kerja


1. peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
keseluruhan
a. Peta Proses Operasi
b. Peta Aliran Proses
c. Peta Proses Kelompok Kerja
d. Diagram Aliran
2. peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
setempat.
a. Peta Pekerja, dan Mesin
b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
2.4. Peta Proses Operasi

Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan


langkah-langkah proses yang akan dialami bahan (bahan-bahan) baku mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan.
2.4.a. Kegunaan peta proses operasi
- bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan
penganggarannya.
- bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
- alat untuk menentukan tata letak pabrik
- alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang
dipakai
- alat untuk latihan kerja
- dan lain-lain
2.4.b. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses operasi
- Pertama-tama pada baris paling baris paling atas dinyatakan
kepalanya Peta Prosas Operasi yang diikuti oleh identifikasi lainnya: nama
objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor
peta, dan nomor gambar.
- Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang menunjukan
bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.
- Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukan
terjadinya perubahan proses.
- penomoran terhadap suatu kegiatan operasidiberikan secara berurutan sesuai
dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau
sesuai dengan proses yang terjadi.
- Penomoran terhadapsuatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan
prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

1.
2.
3.
4.

2.4.c. Analisa suatu peta proses operasi


Ada empat hal yangharus diperhatikan/dipertimbangkan agar
diperoleh suatu proses kerja yang baik melalui analisa peta proses operasi yaitu:
bahan-bahan
operasi
pemeriksaan
waktu
2.4.d. Penutup
Peta proses operasi berfungsi untuk melihat keadaan proses
secara lengkap atau keseluruhan, untuk keperluan analisa yang setingkat lebih
terperinci dibandingkan peta proses operasi dapat digunakan peta aliran proses.
2.5. Peta Aliran Proses
Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukan urutan-urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi
selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula
informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan
dan jarak perpindahan.

2.5.a. Perbedaan peta aliran proses dan peta proses operasi


a. peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas
dasar termasuk transportasi, menunggu, dan penyimpanan. Sedangkan peta proses
operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.
b. pada aliran proses menganalisa setiap komponen yang
diproses secara lebih lengkap disbanding peta proses operasi, dan memungkinkan
untuk digunakan disetiap proses atau procedure, daik di pabrik atau kantor.
2.5.b. Macam-macam peta aliran proses
a. petal aliran proses tipe bahan
ialah suatu peta yang menggambarkan kejadian
yang dialami bahan (bisa merupakan salah satu bagian dari produk jadi) dalam
suatu proses atau prosedur operasi. Misalnya untuk menggambarkan aliran yang
dialami bahan saat penerimaan, pengepakan, dan pengiriman.
b. petal aliran proses tipe orang
adalah suatu peta yang menggambarkan suatu
proses dalam bentuk aktivitas-aktivitas manusianya.
Pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
- peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
seorang operator
- peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja
sekelompok manusia, sering disebut peta proses kelompok kerja.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

2.5.c. Kegunaan peta aliran proses


bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai awal
masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir
peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses.
Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau
dilakukan orang selama proses berlangsung.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metoda kerja.
Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau
dilakukan orang selama proses berlangsung.
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses kerja.

2.5.d. Prinsip-prinsip pembuatan peta aliran proses


Peta aliran proses memiliki judul, yang kemudian diikuti nomor atau nama
komponen yang dipetakan, nomor gambar, peta orang atau peta bahan, cara
sekarang atau cara yang diusulkan, tanggal pembuatan, dan nama pembuat peta.
Ini disebelah kanan atas kertas.
b.
Di sebelah kiri atas kertas, dicatat mengenai ringkasan.
a.

2.5.e. Analisa suatu peta aliran proses


Salah satu cara sedrhana untuk menganalisa adalah Dot and
Chech Technique. Yaitu dengan mengajukan 6 buah pertanyaan dasar (5W1H)
pada setiap kejadian. Dengan adanya ini, ita bisa melakukan perbaikan-perbaikan.
Kemungkinan tindakannya:
a.
Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
b.
Menggabungkan atau merubah waktu atau urutan kerja.

c.
d.
e.

Menggabungkan atau merubah tempat kerja.


Menggabungkan atau merubah orang
Menyederhanakan atau memperbaiki metoda kerja.
2.5.f. Penutup
Untuk menggambarkan kerja dari sekelompok orang yang
bekerjasama telah dikembangkan bagian dari peta aliran proses yang disebut peta
proses kelompok kerja.
2.6. Peta Proses Kelompok Kerja
Merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses dimana tiap peta
aliran proses tersebut menunjukan satu seri kerja dari seorang operator.

a.
b.

2.6.a. Kegunaan peta proses kelompok kerja


Bisa mengurangi ongkos produksi atau proses
Bisa mempercepat waktu penyelesaian produksi atau proses.
2.6.b. Prinsip-prinsip pembuatan peta proses kelompok kerja
Mencatat judul, dengan identifikasi-identifikasinya.
Lambing-lambang yang biasa digunakan peta aliran proses kecuali penyimpanan.
Tipe peta aliran proses yang menunjukan satu seri kerja, merupakan anggota dari
suatu peta proses kelompok kerja.
Lambing-lambang diletakkan secara berdekatan dan perubahan lambing
menunjukan perubahan aktivitas.
2.6.c. Penutup
Peta proses kelompok kerja juga bisa digunakan untuk
menganalisa hubungan antara manusia dan mesin. Jadi, peta ini dapat digunakan
untuk meningkatkan waktu efektif dari mesin dan pekerja.

2.7.Diagram Aliran
Merupakan suatu gambaran menurut skala dari susunan lantai dan
gedung, yang menunjukan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta
aliran proses.
2.7.a. Kegunaan diagram aliran
Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan
factor yang penting.
Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.

2.7.b. Prinsip-prinsip pembuatan diagram aliran


Pertama-tama ditulis judul peta besertaidentifikasi-identifikasi lainnya.
Untuk membuat suatu diagram aliran, si penganalisa harus mengidentifikasi setiap
aktivitas dengan lambing dan nomor yang sesuai dengan yang digunakan dalam
peta aliran proses.
Arah gerakan dinyatakan oleh anak panah kecil yang dibuat secara periodic
sepanjang garis aliran.
Apabila dalam ruangan tersebut terjadi lintasan lebih dari satu orang atau barang,
maka tiap lintasan dibedakan dengan warna bermacam-macam.

2.7.c. Penutup
Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses.
Karena kejelasannya, sehingga dengan kita bisa memperkirakan dimana kirakiranya akan terjadi kemacetan aliran, dan lebih jauh lagi akan
mempermudah perancangan tata letak tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai