Anda di halaman 1dari 59

Cell Cycle

(Siklus Sel)
Oleh:
Muh. Shofi, S.Si, M.Sc

Pengantar
Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel
atau pembelahan sel.
Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya
dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus
mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk
membelah.
Dua sel anak yang terbentuk
akan tumbuh dewasa dan siap
untuk melakukan pembelahan
lagi.
Hal tersebut berlangsung
kontinyu sehingga dinamakan
siklus pembelahan sel atau
siklus sel.

Fungsi
1.
2.

3.
4.

5.

Pertumbuhan (Growth)
Perkembangan (Development)
Perbaikan (Repair)
Reproduksi aseksual (Asexual reproduction)
Reproduksi seksual (Sexual reproduction)

Cara Pembelahan Sel


Amitosis
Pembelahan langsung, karena pd
mekanismenya, inti membelah tanpa
melibatkan pembentukan kromosom
Mitosis
Pembelahan pada sel somatik yang
menghasilkan sel anakan yang sama
dengan sel induk
Meiosis

Pembelahan reduksi yang memisahkan


kromosom-kromosom yang homolog.
Terjadi pada proses gametogenesis

Pembelahan Amitosis
Disebut

juga
pembelahan biner
Pembelahan sel diawali
dengan memanjangnya
sel dan inti, kemudian
diikuti dengan
sitokinesis.
Amitosis terjadi pada
sel-sel prokariotik,
contohnya pada bakteri
dan Archaea

Pembelahan Amitosis

Keaktifan pembelahan sel


Sel yang sudah terspesialisasi dan tidak akan
mengalami pembelah lagi pada organisme
dewasa misal: sel saraf
Sel yang secara umum tidak dapat membelah
lagi, tetapi jika diinduksi akan membelah misal:
sel hati

Prinsip Siklus Sel


Pembelahan sel menghasilkan sel-sel anak yang
identik secara genetik
Bagaimana mendistribusikan materi genetik yg
identik ke sel-sel anak
Pada sel eukariot diregulasi oleh sistem kontrol
molekular yg meregulasi jalannya siklus sel eukariot
Bila sistem kontrol molekuler gagal berfungsi,
regulasi siklus sel memainkan peran penting dalam
perkembangan kanker
Fase mitotik silih berganti dengan interfase dalam
siklus sel
Distribusi materi genetik yang identik dan ketepatan
pewarisan DNA dari satu generasi ke generasi
berikutnya

Berdasarkan jumlah kromosom sel terdiri


dari: sel somatik (46 kromosom)
sel gamet (23 kromosom)

Sel somatik membelah secara mitosis, sel


gamet membelah secara miosis
Kromosom terbuat dari kromatin, kompleks
DNA dan molekul2 protein terkait yang
mempertahankan struktur kromosom dan
membantu mengontrol aktivitas gen

Fase-fase dalam Siklus Sel


Siklus sel terdiri dari
Interphase
Mitotic phase

Interphase
G1 phase
S phase
G2 phase

INTERPHASE

G1

S
(DNA synthesis)

G2

Figure 12.5

The mitotic phase


Mitosis
Cytokinesis

Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel
yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu,
yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase,
dan telofase (PRMAT).
Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel
mempunyai fase dalam persiapan pembelahan
yang disebut interfase (G1, S, G2).
Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
Menghasilkan dua sel anak yang identik
dengan sel induk semula
Berlangsung dalam satu kali siklus PRMAT

Interfase

Pembelahan mitosis silih berganti dengan tahap yang jauh


lebih panjang yang disebut Interfase
Pada saat interfase sel2 tumbuh dan membuat salinan2
kromosom sebagai persiapan untuk pembelahan sel.
Merupakan 90% dari siklus sel
Terdiri dari 3 Sub-Fase:
Fase G1 (tumbuh) 5 6 jam
Fase S (sintesis) sel
bertumbuh sambil menjalin
kromosom2 nya 10 12 jam
Fase G2 tumbuh sambil
mempersiapkan untuk
pembelahan 4 6 jam

Interfase
Selaput nukleus
membatasi nukleus
Nukleus mengandung
satu atau lebih
nukleolus

Dua sentrosom telah terbentuk melalui replikasi


sentrosom tunggal
Kromosom yang diduplikasi pd fase S tidak bisa dilihat
secara individual karena belum terkondensasi

Setelah interfase, apa selanjutnya??

Fase Mitosis

-Profase
-Prometafase
-Metafase
-Anafase
-Telofase

Profase
Serat2 kromatin menjadi
terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi
kromosom diskret, yg dapat
diamati dengan mikroskop
cahaya
Nukleolus mereduksi/lenyap
G OF INTERPHASE
Setiap kromosom
Centrosomesterduplikasi
centriole pairs)
Chromatin
tampak sbg(with
dua
kromatid
(duplicated)
saudara identik yang
tersambung pd
sentromernya
Gelendong mitotik mulai
terbentuk
Sentrosom-sentrosom
bergerak saling menjauhi
2

Figure 12.6

Nucleolus

Nuclear Plasma
envelope membrane

PROMETAPHASE

PROPHASE

Early mitotic
spindle

Aster
Centromere

Chromosome, consisting
of two sister chromatids

Fragments
of nuclear
envelope

Kinetochore
Nonkinetochore
microtubules

Kinetochore
microtubule

Prometafase
Selaput nukleus
terfragmentasi
Mikrotubulus yang menjulur
dari masing-masing
sentrosom kini dpt memasuki
nukleus
Kromosom menjadi
semakin
G OF INTERPHASE
Centrosomes
terkondensasi
(with centriole pairs)
Chromatin
Masing-masing
kromosom
(duplicated)
memiliki kinetokor
Beberapa tubulus melekat
pd kinetokor dan disebut
mikrotubulus kinetokor
Mikrotubulus yang tidak
melekat pd kinetokor disebut
mikrotubulus non-kinetokor
2

Figure 12.6

Nucleolus

Nuclear Plasma
envelope membrane

PROMETAPHASE

PROPHASE

Early mitotic
spindle

Aster
Centromere

Chromosome, consisting
of two sister chromatids

Fragments
of nuclear
envelope

Kinetochore
Nonkinetochore
microtubules

Kinetochore
microtubule

Metafase

METAPHASE

Metaphase
plate

Spindle

Centrosome at
one spindle pole

Sentrosom kini berada pada kutub-kutub


yang berseberangan
Kromosom berjejer pada lempeng
metafase, yaitu bidang khayal yg ada di
pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong
Sentromer-sentromer kromosom berada di
lempeng metafase
Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid
saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor
yg berasal dari kutub yg berlawanan
Letak kromosom berada di bidang
pembelahan ini menyebabkan
pembagian jumlah informasi DNA yang
akan diberikan kepada sel anakan yang
baru, benar-benar rata dan sama
jumlahnya.

Anafase
Anafase dimulai ketika protein kohesin
terbelah. Sehingga memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan
memisah secara tiba-tiba.
Kedua kromosom anakan yang terbebas
mulai bergerak menuju ujung-ujung sel
yang berlawanan saat mikrotubulus
kinetokor memendek.
Sel kemudian memanjang saat tubulus
non-kinetokor memanjang
Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama
lengkap

ANAPHASE

Daughter chromosomes

Telofase
Dua nukleus terbentuk dalam sel
Selaput nukleus muncul dari
fragment2 selaput nukleus sel induk
dan bagian2 lain dari sistem
endomembran
Nukleolus muncul kembali
Kromosom menjadi kurang
terkondensasi
Mitosis: pembelahan satu nukleus
menjadi dua nukleus yang identik
secara genetik sekarang sudah
selesai

TELOPHASE AND CYTOKINESIS

Cleavage
furrow

Nuclear
envelope
forming

Nucleolus
forming

Sitokinesis
Pada sel hewan, sitokinesis terjadi
melalui proses yg disebut
penyibakan (cleavage)
Tanda awal penyibakan adalah
munculnya lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
Di sisi lekukan sitoplasmik terdapat
cincin kontraktil dari mikrofilamen
aktin yang terasosiasi dengan
molekul protein miosin
Mikrofilamen aktin akan berasosiasi
dengan molekul miosin sehingga
cincin kontraktil tersebut
berkontraksi

Cleavage furrow

Contractile ring of
microfilaments

100 m

Daughter cells

Terus,
bagaimanakah
mitosis pada sel
tumbuhan ??

Mitosis Pada Sel Tumbuhan


Nucleus

Chromatine
Nucleolus condensing

Profase
1 Prophase.
The chromatin
condensing.
isKromatin
The
nucleolus is
brkondensasi
beginning to
dan
disappear.
Although
not
nukleolus
yet
visible lenyap
mulai
in the micrograph,
the
Gelendong
mitotic spindle is
staring
to from.
mitotik
mulai

Chromosome

Prometaphase.
2 Prometafase
We now see discrete
each
chromosomes;
Kromosom
consists
of
two
diskret kini
identical sister
terlihat,Later
chromatids.
inmasing2
prometaphase, the
nuclear
envelop
terdiri
dariwill
fragment.

dua
kromatid
Figure
12.10
terbentuk,
saudara
walau belum Selaput
terlihat dlm
nukleus
mikrograf
terfragment

Metaphase.
The
Metafase
4
spindle is complete,
and the chromosomes,
attached to microtubules
atGelendong
their kinetochores,
are
all at the
metaphase
telah
lengkap,
plate.
dan semua
3

kromosom yg
melekat pd
mikrotubulus
berada pd
lempeng
metafase

Anafase
Anaphase.
The
5
chromatids of each
chromosome have

Kromatid
separated,
and the dari
daughter
chromosomes
masing2
are kromosom
moving to the ends
of cell as their
terpisah
kinetochore
microtubles
shorten.

Kromosom
anakan
bergerak ke
ujung2 sel

Telofase
Telophase.
Daughter
nuclei are forming.
Meanwhile, cytokinesis
started:
Nukleus
has
The cell
plate,anakan
which will
divided
the cytoplasm
terbentuk
in two, is growing
Mulai
terjadi
toward
the perimeter
of thesitokinesis
parent cell.

Sitokinesis Pada Sel Tumbuhan


Sitokinesis pada sel tumbuhan
yang memiliki dinding sel sangat
berbeda dengan sitokinesis pd
sel hewan
Tidak ada lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
Sebagai gantinya, vesikel2 dr
aparatus golgi bergerak
disepanjang mikrotubulus
menuju ke tengah sel
Di situ vesikel2 bergabung
membentuk lempeng sel (cell
plate)
Lempeng sel tumbuh, terbentuk
dua sel anakan
Dinding sel yang baru muncul
dari lempeng sel yang telah
terbentuk diantara dua sel
anakan tersebut

Vesicles
forming
cell plate

Wall of
patent cell

1 m

Cell plate

New cell wall

Daughter cells

Sistem Kontrol Siklus Sel

Analogi

Kontrol Siklus Sel

Mesin Cuci

Siklus Sel Eukariot Diregulasi Oleh


Sistem Kontrol Molekular

Waktu dan laju pertumbuhan sel di bagian tubuh yang


berbeda pada hewan maupun tumbuhan bersifat krusial
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
tubuh.
Frekwensi pembelahan sel bervariasi menurut tipe sel.
Misalnya sel kulit manusia lebih sering membelah
sepanjang hidup, sedangkan pada sel hati membelah jika
dalam kondisi mendesak.
Beberapa sel yang paling terspesialisasi, misalnya pd sel
syaraf orang dewasa, tidak melakukan pembelahan.
Perbedaan-perbedaan siklus sel ini merupakan hasil
regulasi di tingkat molekular.

Sistem Kontrol Siklus Sel

Sistem kontrol siklus sel bisa dianalogikan dgn sistem


kontrol pada mesin cuci otomatis
Seperti pengatur waktu mesin cuci, sistem kontrol siklus
sel berjalan sendiri menurut jam internalnya
Mesin cuci otomatis dipengaruhi oleh faktor internal
(misalnya sensor air) dan faktor eksternal (misalnya
penyalaan saklar on/off)
Begitu pula pd siklus sel, diregulasi pd titik-titik
pemeriksaan (checkpoint) tertentu oleh sinyal internal
maupun eksternal
Checkpoint adalah titik kontrol saat sinyal berhenti dan
sinyal maju terus dapat meregulasi siklus

Jam Siklus Sel:

Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin

Molekul-molekul peregulasi siklus sel


terdiri dari dua protein, yaitu: protein
kinase dan protein siklin.
Protein kinase adalah enzim yang
mengaktifkan atau menon-aktifkan
protein lain dengan cara
memfosforilasinya.
Protein kinase memberikan sinyal
maju terus pada checkpoint G1 dan
G2.
Protein siklin adalah protein yang
dapat mengaktifkan protein kinase,
sehingga disebut kinase bergantung
siklin atau cyclin-dependent kinase
(Cdk)

Tanda berhenti dan Jalan:

Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint


Para ilmuwan saat ini sedang berusaha meneliti jalur2
yg menautkan sinyal dari dalam dan luar sel, dengan
respons oleh kinase dan bergantung-siklin dan protein2
lain
Contoh sinyal internal terjadi pada checkpoint fase M,
misalnya pada anafase
Pemisahan kromatid saudara pada anafase tidak akan
terjadi sebelum semua kromosom melekat dengan
benar pada gelendong (mikrotubulus)
Baru setelah melekat dengan benar, maka protein
peregulasi akan teraktivasi
Sehingga terjadilah serangkaian proses molekular yang
memungkinkan kromatid saudara akan memisah pd
tahap anafase

Tanda berhenti dan Jalan:

Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint


Contoh faktor eksternal yang mempengaruhi siklus
sel adalah density-dependent inhibition
(penghambatan bergantung-densitas) dan anchourage
dependence (ketergantungan tambatan)
Penghambatan bergantung-densitas dan
ketergantungan tambatan berfungsi dalam jaringan
tubuh maupun kultur sel, yaitu menghentikan
pertumbuhan sel pada densitas dan lokasi yang
optimal.
Disfungsi dari aktivitas penghambatan ini dapat
menyebabkan sel tumbuh abnormal (kanker)

MEIOSIS
Meiosis terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
Kromosom induk tidak sama dg anak
* bentuk
* jumlah
Kromosom autosom (tubuh/22 ps)
gonosom (gonad/1ps)
Gonosom penentu jenis kelamin (X & Y)

Meiosis : Meiosis I dan Meiosis II


Meiosis I
Mengurangi jumlah kromosom dari diploid
menjadi haploid
Meiosis II
Menghasilkan 4 sel anakan
Meiosis : Spermatogenesis dan Oogenesis

MEIOSIS
Interfase

MEIOSIS I
Profase I
Metafase I
Anafase I
Telofase I dan sitokinesis
MEIOSIS II
Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II dan sitokinesis

Meiosis I
Interphase
Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum
mengalami pembelahan meiosis, sel kelamin
perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini
disebut tahap interfase .

Setiap kromosom diduplikasi terdiri dari dua


kromatid identik yang melekat pada sentromer
mereka.

Sentrosom bereplikasi menjadi dua (masingmasing dengan 2 sentriol).

PROFASE I

Kromosom mulai memadat


Kromosom homolog membelah bersamaan
membentuk kromatid sebagai pasangannya
Terbentuk 4 kromatid (2 psg), yg saling
menyilang, tetap terikat dlm kromosom
Persilangan yg terikat ini disebut kiasma &
segmen kromosom saling bertukar
Sentriol mulai bergerak kearah yang
berlawanan,
Serat gelendong(spindel) dr mikrotubul mulai
terbentuk yg berikatan dg kinetokor yg berasal
dr kromosom

Profase I :

Leptoten
Zigoten
Pakiten
Diploten
Diakinesis

Gambar profase 1

LEPTOTEN
Pada tahap ini, kromosom terlihat seperti benang
benang halus yang panjang, sehingga masing masing
kromosom belum dapat dikenali secara jelas

ZIGOTEN
Pada fase ini, mulai terjadi perpasangan antara
kromosom yang homolog, proses saling berpasangan
antara kromosom homolog disebut sinapsis.

PAKITEN
Benang benang kromosom tampak semakin jelas dan
perpasangan serta sinapsis antara kromosom homolog
semakin dekat dan sempurna. Benang benang
kromosm terlihat double. Hal ini karena setiap pasang
kromosom yang homolog terdiri dari dua buah kromatid.

Diploten
Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid
kromatid yang tadinya berpasangan secara bivalen. Akan
tetapi, pada bagian bagian tertentu dari kromosom homolog
masih tetap saling berdekatan. Bagian bagian yang saling
berdekatan dan tampak bersilang ini disebut kiasma

Diakinesis
Fase ini merupakan fase terakhir pada profase I
meiosis. Kromosom kromosom mengalami
kondensasi maksimum dan kiasma semakin jelas
terlihat. Pada fase ini, nukleolus dan membran
nukleus menghilang, dan benang benang
gelendong mulai terbentuk.

METAFASE I
Kromosom tersusun pada pelat metafase/bidang
ekuator,masih dalam pasangan homolog
Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel melekat
pada satu kromosom masing-masing
pasangan,sementara itu mikrotubul dari kutub
yang berlawanan menempel pada homolognya

ANAFASE I
Serat gelendong menggerakan kromosom ke
arah kutub dengan pasangan kromatid tetap
terikat pada sentromernya dan bergerak sebagai
satu unit tunggal ke arah kutub yang sama.
Bedanya dg mitosis:
1. Kromosom tetap berpasangan (sendirisendiri)
2. Serat gelendong memisahkan psng
kromatid dr masing kromosom (kromatid
tidak memisah)

Interphase dan meiosis I


MEIOSIS I: pemisahan kromosom homolog

INTERPHASE

PROPHASE I

METAPHASE I

ANAPHASE I

Kromatid saudara tetap


melekat

Sentromer
(dengan kinetokor)

Sentrosom
(Dengan pasangan sentriol)
Kromatid saudara

kiasmata

Pelat Metaphase

Spindle

Selubung
nukleus
Kromatin

Tetrad

Microtubule
Melekat pada
kinetochore

Chromosomes duplicate

Figure 13.8

Homologous chromosomes
(red and blue) pair and exchange
segments; 2n = 6 in this example

Kromosom
Homolog
berpisah

Tertads line up

Pairs of homologous
chromosomes split up

TELOFASE I & SITOKINESIS


Serat gelendong tetap memisahkan pasangan
kromosom sampai ke kutub sel, setiab kutub
mempunyai satu set kromosom (haploid) tetapi
setiap kromosom tetap memp pasangan kromatid.
Sitokinesis terjadi secara simultan(dengan telofase
I) membentuk 2 sel anak.

MEIOSIS II
Dimana

masing-masing sel anak melakukan


pempelahan yang sama dengan mitosis,
diakhiri dg terbentuknya 4 sel anak
Membawa kromosom haploid
Komposisi kromosom anak tidak sama dg
komposisi kromosom induk (tdk mirip)

PROFASE II
Aparatus

gelondong(spindel) terbentuk
dan kromosom bergerak ke arah pelat
metafase II(bidang ekuator)

METAFASE II
Kromosom

berada pada pelat


metafase dengan kinetokor kromatid
saudara dari masing-masing saudara
menunjuk ke arah kutub-kutub yang
berlawanan

ANAFASE II
Sentromer

kromatid saudara akhirnya


berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan, kini
merupakan kromosom individual,
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan

TELOFASE II & SITOKINESIS


Nuklei

terbentuk pada kutub sel yang


berlawanan, dan sitokonesis, terjadi.
Pada akhir sitokinesis terdapat 4 sel
anak.

Telophase I, cytokinesis, dan meiosis II


MEIOSIS II: Separates sister chromatids
TELOPHASE I AND
CYTOKINESIS

METAPHASE II

PROPHASE II

ANAPHASE II

Alur pembelahan

TELOPHASE II AND
CYTOKINESIS

Haploid sel anak terbentuk


Kromatid
Saudara berpisah

Figure 13.8

Two haploid cells


form; chromosomes
are still double

Selama satu putaran pembelahan sel, kromatid saudara akhirnya terpisah;


empat haploid sel, mengandung kromosom tunggal

Spermatogenesis & Oogenesis


Spermatogenesis

Proses ini terjadi di tubulus seminiferus di testis.


Sel-sel induk sperma(spermatogonium) mengalami
mitosis menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi 2 sel
spermatosit sekunder (haploid).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid
(haploid).
Spermatid tumbuh menjadi sperma.

Oogenesis

Proses ini berlangsung di dalam ovarium dan didahului


oleh pembelahan mitosis sel induk ovum (oogenium)
hasil pembelahannya berupa oosit primer.
Oosit primer mengalami meiosis I kemudian
menghasilkan dua sel yang tidak sama yaitu sel yang
berukuran besar (oosit sekunder) & sel berukuran kecil
(badan kutub pertama).
Pada meiosis II oosit sekunder juga membelah menjadi
2 sel yang tidak sama besarnya, yaitu sel yang
berukuran besar (ootid) & sel yang berukuran kecil
(badan kutub kedua).
Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
menghasilkan dua sel kecil badan kutub kedua.
Dengan demikian pada akhir meiosis II terbentuk 4
buah sel,yaitu satu sel ootid dan 3 sel kecil (polosit).
Ootid tumbuh menjadi ovum dewasa.

Meiosis I

Meiosis II

MITOSIS DAN MEIOSIS


Persamaan :
1. Duplikasi seluruh isi kromosom sel
sebelum pembelahan
2. Mempergunakan sel induk sebagai
acuan untuk membuat DNA & RNA
3. Menggunakan serat gelendong untuk
memisahkan kromosom

A comparison of mitosis and meiosis

Mitosis vs Meiosis
Mitosis

Meiosis

Kromosom homolog tidak


bersinapsis

Kromosom homolog bersinapsis

Tidak terjadi pertukaran genetik


antara kromosom-kromosom yang
homolog

terjadi pertukaran genetik (pindah


silang) antara kromosom-kromosom
yang homolog

Dihasilkan 2 sel anakan per siklus

Dihasilkan 4 sel anakan per siklus

Jumlah kromosom sel anakan sama Jumlah kromosom sel anakan


dengan jumlah kromosom sel induk setengah jumlah kromosom sel
induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
identik dengan sel induk

Kandungan genetik sel-sel anakan


berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai