Anda di halaman 1dari 7

Bab 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang menting bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Hal
ini menyebabkan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan merata sangat perlu
diwujudkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama didaerah yang terpinggirkan
sebagaimana cita-cita pemerintah yang terangkum dalam Nawacita. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap rakyat Indonesia. Namun, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama
didaerah terpencil sangatlah rendah dan masih menggantungkan kesehatan dengan mitos-
mitos yang dipercaya sejak dulu. Hal ini membuat permasalahan kesehatan didaerah terpencil
melalui penyadaran penduduk terhadap kesehatan sangatlah perlu. Salah satu daerah
tertinggal yang ada di Indonesia terutama didaerah Jawa Timur adalah Desa Ngepung.

Desa Ngepung merrupakan desa yang terletak dikecamatan Lekong Kabupaten Ngajuk yang
berada di daerah pegunungan Wilis ditengah lahan perhutani. Di Desa Ngepung, terdapat 426
Kepala Keluarga dengan sekitar 55% penduduknya sebagai petani dan sisanya sebagai
pencari kayu. Pendidikan penduduknya sekitar 60% adalah Sekolah Dasar dengan angka
kemiskinan sekitar 48%. Disisi lain, Akses jalan ke Desa Ngepung sangat sulit dijangkau
karena jalannya masih berupa batu dan kapur putih (makadam). Hal ini menyebabkan banyak
permasalahan yang dialami oleh desa tersebut seperti permasalahan ekonomi, pendidikan,
telekomunikasi, dan yang terutama adalah kesehatan.

Desa Ngepung tidak seperti pada daerah umumnya karena tidak memiliki poliklinik dan
hanya memiliki polides yang terletak didekat Balai Desa yang dikelola oleh Bidan Desa.,
Bidan Desa tersebut tidak selalu ada di polides sehingga untuk permasalahan kesehatan
masih menggunakan cara-cara tradisional dan untuk melahirkan masih mempercayakan pada
dukun bayi karena jarak ke Puskesmas Lengkong sekitar 9 Km. Disisi lain, meskipun terletak
didaerah hutan dan pegunungan, namun desa Ngepung selalu kesulitan dalam memperoleh
air karena kurangnya sumber air meskipun terdapat sungai sehingga memunculkan
permasalahan pada MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Disamping itu, rendahnya pendidikan
berkorelasi dengan rendahmya pengetahuan terhadap pentingnya kesadaran terhadap
kesehatan. Namun, Desa Ngepung memiliki potensi untuk menjadi desa terpencil yang sadar
kesehatan.

Pemuda di Desa ngepung memiliki potensi sebagai agen penyadar kesehatan di desanya. Hal
ini didukung semakin sadarnya terhadap pendidikan serta aktifnya pemuda Desa dalam
kegiatan pemuda maupun kegiatan masjid sehingga bisa dibentuk Komunitas Penyadar
Kesehatan (KPK). Komunitas ini akan menjadi garda bagi masyarakat desa dengan dibekali
pengetahuan kesehatan yang dapat membantu masyarakat dalam memberi pertolongan
pertama sebelum dibawa ke Puskesmas. Disisi lain, Wilayah desa yang terletak dihutan
maka berpotensi ditemukan banyak tanaman-tanaman yang bisa dijadikan sebagai obat
tradisional sehingga komunitas ini juga dapat menjaga kearifan lokal yang dimiliki
masyarakat seperti pengobatan tradisional seperti pijat, bekam, parem dan jamu yang masih
berlaku secara turun temurun dengan penjelasan yang lebih ilmiah. Potensi ini yang perlu
dikembangkan dan diperkuat untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan medukung
pembangunan didaerah terpinggir.

2. Masalah dan Penyelesaianya

Desa Ngepung tidak memiliki pelayanan kesehatan yang layak karena hanya memiliki
polindes yang dikelola oleh bidan sehingga semua penyakit akan ditangani oleh Bidan
sedangkan Bidan tersebut tidak selalu berada di Desa. Disisi lain, Jarak antara desa dengan
Puskesmas sangat jauh dengan akses jalan yang sangat sulit di akses sehingga penduduk
Desa Ngepung masih mengandalkan tradisi yang berlaku secara turun temurun dengan
mempercayakan dukun untuk kesehatan dan melahirkan. Disamping itu, meskipun Desa
Ngepung terletak didaerah hutan sulitnya memperoleh air bersih dan permasalahan ekonomi
serta rendahnya pendidikan membuat permasalahan baru untuk MCK. Namun, kesadaran
pemuda terhadap pendidikan yang meningkat dan didukung dengan aktifnya pemuda dalam
kelompok pemuda dan masjid menjadi potensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan di Desa Ngepung.

IIK (Institut Ilmu Kesehatan ) Bhakti Wiyata sebagai perguruan tinggi kesehatan memiliki
kapasitas keilmuan dibidang kesehatan. IIK Bhakti Wiyata dapat melakukan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat dengan membentuk Komunitas Penyadar Kesehatan (KPK)
dan melakukan pelatihan serta pendampingan terhadap Komunitas dalam hal pertolongan
pertama pada orang sakit sebelum dibawa ke puskesmas. Kemudian dengan memberikan
bantuan diesel pompa air, pipa dan tandon air, serta pembangunan WC umum sederhana dan
sesuai kriteria kesehatan sehingga mendukung kinerja komunitas untuk menjadikan desanya
sebagai desa terpencil yang sadar kesehatan.

3. Metode yang Digunakan


1. Pendampingan kepada masyarakat Desa Ngepung dalam pembentukan komunitas
Penyadar Kesehatan (KPK) . Kelompok ini terdiri dari pemuda yang aktif dibidang
kepemudaan seperti Karang Taruna dan Remas (Remaja Masjid). Materi
Pendampingan meliputi :
a. Pendampingan pembelajaran materi konsep pertolongan pertama pada orang
sakit, pada ibu hamil dan yang mau melahirkan, pengobatan tradisional seperti
pijat, dan bekam serta pengetahuan tentang obat-obat trasional dengan
memanfaatkan tanaman sekitar.
b. Pendampingan praktek ketrampilan dalam pertolongan pertama seperti
melakukan pembersihan luka, memasang perban pada luka, pembalutan patah
tulang, melakukan tensi darah, , pendampingan ibu hamil, pembuatan obat
tradisional serta cara pijat dan bekam yang benar
2. Perbaikan saluran air dengan memberikan bantuan diesel pompa air pipa dan tandon
3. Pembangunan WC umum sederhana dan memenuhi syarat kesehatan.

4. Lembaga Mitra Program KKN-PPM


Minta Bu Hartati Tuna
5. Profil Kelompok Sasaran
Karang Taruna Cinde Laras merupakan salah satu organisasi pemuda yang ada di Desa
Ngepung Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk. Pendirian karang taruna ini
diharapkan mampu menampung kreatifitas pemuda yang ada di Desa Ngepung.
Anggota karang taruna ini adalah pemuda-pemudi yang berasal dari tiga dusun yaitu
Dusun Ngepung, Sendanggogor dan Jomblang yang antar dusun di pisahkan oleh sungai
dan hutan dengan jalan berbatu. Disamping itu, jumlah pemuda yang sedikit karena
banyak pemuda yang Namun, permasalahan tersebut tidak menghambat semua kegiatan
kepemudaan di Desa Ngepung.
Lingkup Kerja karang taruna antara lain melaksanakan acara HUT RI, kegiatan
kepemudaan di kecamatan seperti lomba olahraga dan seni, melakukan bakti sosial ketika
ketika terjadi krisis air serta bencana di Desa seperti membantu evakuasi korban banjir
dan longsor di Desa. Disisi lain, Karang taruna ini juga menjadi Remaja Masjid dan
Pemuda Ansor yang membantu perawatan masjid dan menyelenggarakan kegiatan
keagamaan.
Hal ini menunjukkan bahwa Karang Taruna Cinde Laras berpotensi untuk dijadikan agen
penyadaran kesehatan di Desa Ngepung dengan dibentuknya Komunitas Penyadar
Kesehatan (KPK) serta membantu seluruh kegiatan ini berlangsung seperti membantu
pembangunan saluran air dan WC umum di masing-masing dusun.

BAB 2
TARGET DAN LUARAN

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan dan Pembekalan
Metode kegiatan KKN-PPM ini adalah workshop dalam bentuk sosialisasi, pelatihan
dan pendampingan secara intensif hingga kelompok sasaran memiliki dalam
melakukan pertolongan pertama pada orang sakit sebelum ke Rumah Sakit serta
memberikan bantuan pembangunan saluran air dan pembangunan WC umum.
Mekanisme pelaksanaan KKN-PPM ini sebagai berikut :

a. Mekanisme persiapan kegiatan

Tahap Kegiatan
Pra KKN 1. Pembentukan dan persiapan
panitia
2. Survei lokasi awal oleh panitia
3. Sosialisasi tema, pendaftaran dan
perencanaan waktu KKN-PPM
4. Membuat ijin KKN ke lokasi
KKN
5. Pendaftaran peserta KKN
6. Sosialisasi KKN-PPM dan
pembentukan kelompok
Pembekalan 1. Survei lokasi oleh DPL dan
Mahasiswa
2. Penyusunan proposal program
kerja
3. Mini lokakarya proposal program
kerja dan pembekalan peserta
Pelaksanaan 1. Pemberangkatan peserta KKN-
PPM
2. Penyerahan peserta KKN-PPM
3. Sosialisasi program di Lokasi
4. Pelaksanaan program KKN-PPM
5. Pengawasan dan Evaluasi
pelaksanaan program

b. Materi persiapan dan pembekalan

Materi Ringkasan
Analisis Situasi dan penentuan 1. Pentingnya analisis situasi
alternatif pemecahan 2. Metode dalam melakukan analisis
situasi
3. Metode dalam menentukan
prioritas masalah
4. Mmerumuskan konsep pemecahan
masalah
Pemberdayaan Masyarakat Melalui 1. Pengertian PKMD
Pengembangan PKMD 2. Pemetaan Sosial
3. Prinsip-prinsip PKMD
4. Pokok-pokok PKMD
5. Contoh program-program PKMD

Proses Program Kuliah Kerja Nyata 1. Landasan Teori Program KKN


2. Konsep Pemberdayaan
Masyarakat
3. Output dan indikator keberhasilan
program KKN
Program KKN Kesehatan 1. K3
2. Pertolongan pertama pada orang
sakit dan kecelakaan
3. Perlakuan yang tepat pada obat
(DAGUSIBU)
4. Skil Keperawatan
5. Kesehatan Gigi
6. Air bersih dan Cuci Tangan

2. Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Pekerjaan Program Volume Keteranga


. (JKEM) n
1 Kesehatan Gigi dan a. Teori tentang 1350 15 mhs x 18
Mulut kesehatnan gigi hari x 5 jam
dan mulut
b. Praktek sikat
gigi yang benar
c. Praktek cara
perawatan gigi
2 Dagusibu a. Teori tentang 1350 15 mhs x 18
DAGUSIBU hari x 5 jam
b. Praktek
Penggunaan
obat, dan
perlakuan
terhadap obat
3 Senam Lansia dan Ibu a. Senam bagi 1350 15 mhs x 18
Hamil Lansia hari x 5 jam
b. Senam bagi ibu
Hamil
4 Tensi, Pemeriksaan a. Pelatihan cara 1350 15 mhs x 18
Gula Darah dan Asam Tensi, hari x 5 jam
Urat Pemeriksaan
Gula Darah dan
Asam Urat
5 PHBS dan Cuci a. Praktek cara 1350 15 mhs x 18
Tangan PHBS hari x 5 jam
b. Praktek cara
cuci tangan
6 Pemanfaatan Tanaman a. Teori tentang 1350 15 mhs x 18
di Hutan untuk tanaman obat hari x 5 jam
pengobatan, dan b. Praktek mencari
pembuatan sediaan tanaman obat
nutrasetika c. Pelatihan
pembuatan
sediaan
7 Pelatihan Pertolongan a. Pelatihan 1350 15 mhs x 18
pertama pada orang pertolongan hari x 5 jam
sakit dan pengobatan pertama pada
tradisional sesak nafas, ibu
melahirkan,
cedera kaki dan
tangan, dan
kecelakaan
b. Pelatihan pijat
dan bekam
8 Pembangunan Saluran a. Memberikan 1800 15 mhs x 24
air bantuan hri x 5 jam
b. Membantu
pembangunan
saluran air
9 Pembangunan WC a. Memberikan 1800 15 mhs x 24
bantuan hri x 5 jam
b. Membantu
pembangunan
saluran air
Total Volume Kegiatan 13050 n = 30

3. Rencana Keberlanjutan Program


Kegiatan Pembentukan Komunitas Penyadar Kesehatan (KPK) dengan dukungan
pembuatan saluran air dan pembangunan WC umum di Desa Ngepung diharapkan
mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Ngepung. Disamping itu, KPK juga dapat
memberikan bantuan pertolongan kepada orang sakit dan ibu hamil sebelum dibawa ke
fasilitas kesehatan seperti pertolongan pertama bagi ibu hamil yang mengalami
pendarahan selama perjalanan ke Rumah Sakit karena jarak desa dengan Rumah Sakit
yang jauh dengan keadaan jalan yang berbatu. Adanya bantuan saluran air dan
pembangunan WC umum juga dapat mendukung peningkatan kesehatan dan dapat
membantu masyarakat untuk memperoleh air bersih. Disisi lain, Bagi pemerintah dan
mitra, kegiatan KKN-PPM ini dapat dikembangkan dan ditindaklanjuti seperti dukungan
dana dan fasilitas kepada Komunitas dalam menjalankan tugasnya sebagai penyadar
kesehatan masyarakat Ngepung.

Jadwal Kegiatan

Bulan ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persiapan KKN
2. Pembekalan KKN
3. Presentasi Program KKN
Pelaksanaan KKN
4. Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Dagusibu
6. Senam Lansia dan Ibu Hamil
Tensi, Pemeriksaan Gula Darah
7.
dan Asam Urat
8. PHBS dan Cuci Tangan
Pemanfaatan Tanaman di Hutan
9. untuk pengobatan, dan pembuatan
sediaan nutrasetika
Pelatihan Pertolongan pertama
10. pada orang sakit dan pengobatan
tradisional
11. Pembangunan Saluran air
12. Pembangunan WC
13. Evaluasi KKN

Anda mungkin juga menyukai