Anda di halaman 1dari 10

PBL week 8

Diskusi 2
Unclear term
1. Phetidine HCl
Dinis = nama lain nya meripidin hcl penghilang rasa sakit (IDI cabang
jembaran)
Indah = dari kelompok obat analgesic opioid yang bertindak di saraf otak
Zulfa = menghambat kerja asetilkolin yang memuncukan rasa sakit
Shinta = nama lain nya meripidin hcl dari kelompok obat analgesic opioid
yang bertindak di saraf otak menghambat kerja asetilkolin yang
memuncukan rasa sakit
Cues
Ahli gizi diharapkan mampu melakukan asuhan gizi yang sesuai dengan kondisi
pasien terkait penyakit miokard infark akut
Learning objective
1. Etiologi, patofisiologi and sign symptom dari miokard infark akut
a. Etiolgi
Fransisca = penyembitas arteri coroner akibat atherosclerosis atau oklusi
arteri komplit karena kurang keseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen miokard
Dessy =
Factor penyebab
a. Suplai o2 ke
(atheroskersis,

miokard

berkurang

spasme,arterirtis,),

krn

factor

factor

pembuluh

sirkuasi

darah

(hipotensi,

insufisiensi), factor darah ( anemia dan hipoksemia). (Ahmad, 2010)


b. Curah jantung meningkat karena aktiitas berlebihan, emosi, akan
terlalu banyak dan hipertiroidisme
Factor predisposisis
Factor risiko biologis yang dapat diubah adaah merokok, konsusi alkoh,
infeksi, hipertensi sistemik, obese, kurang olahraga, diabeteas, psikologis
social ( sepresi stress kerja), diet yang dikonsumsi rendah vitamin dan
mineral.
(usia >40 th, JK pada pria tinggi pada anita menopause meningkat,
heriditas dan ras)
Maudy : penyebab utama adalah atherosclerosis
c. Patofis
Dinis = pembuluh darah mengaami penyempitan karena lemak
sedangkan kons=disi pasien obesitas

Shinta = diet tinggi lemak, kelainan pada pemb darah, iniltrasi tunica
intima, terbentuk busa, menyebabkan atherosclerosis, menyebabkan
MIA
Karena diet tinggi lemak , tinggi karbo dan factor hemodinamik (karena
hipertensi pelepasan vasoaktif yang menyebabkan vasokontrisksi shg
mengganggu aliran darah terjadi iskemia miokard, kadar guldar
berlebih dan inflamasi), kelainan pada pemb darah, infiltrasi tunica
intima, terbentuk busa, menyebabkan atherosclerosis, ditambahy
punyanya

Erika

ketika

tubuh

kurangan

o2

dan

tidak

bias

mengkompensasi
d. Ss
Yulia = nyeri dada (30 mnit, sakit terus menerus,tertekan pada dada
menyebabkan keringan dingin, menjalar ke rahang, lengan kiri), sesak
nafas (peningkatan mendadak tekanan diastole, dan penyempitan peb.
Darah), mual & muntah (menigktaktakn aktifitas fagal), palpitasi,
pusing, aritma vertikel, gejala karena emboli,
Mei = kulit pucat terasa dingin, vol dan denyut nadi yang cepta karena
abnormalnya miokardium
Cica = nyeri dada karena atheriskerosis, aliran darah lambat karena
tersumbat, aliran o2 ke jantung terhambat
Citta= kelelahan karena aliran darah ke otot berkurang karea
mekanisme anaerob atp berkurang
Dinis = nafas pendek, pekerjaan terasa sulit dilakukan
Diah = susah menelan
2. Hubungan angina pectoris dan miokard infark akut
Atherosklersis akibat penumpukan lemak menyebabkan angina pectoris
ditandai nyeri dada, suplai oksigen kurang menyebabkan iskemia miokard,
terus menerus, MIA
3. Asuhan gizi yang tepat (ADIMe) sesuai kondisi pasien
a. Assessment
Antropometri
Dinis = bb 65, tb 158 IMT yaitu 26,05 (obese tk 1)
Asyfi = obese juga dikarenakan diet nya yg tinggi lemak dan karbo, belum
dapat edukasi gizi
Mei = obese menjadi factor resiko MIA, karena syndrome metabolic
Indah = ada enurunan adiponectin, resistensi insulin, asam lemak bebas
masuk ke pemb. Darah, atherosclerosis, kurang suplai o2, MIA

Biokimia
pemeriksaan
Hb

Niai normal
12-15 g/dl

Data pasien
10 g /dl

keterangan
Rendah karena
daya angkut O2
berkurang,
sehingga dapat
menandakan def
protein, Fe
anemia,
perdarahan,
hemolysis,
malnuitrisi,
kegagalan
fungsi sum2 tlg
blkg, penyakit
ginjal

Kolesterol total

<200 mg/dl

<250 mg/dl

Tinggi,
menandakan
hiperkolesterole
mia dan
atherosclerosis

HDL

>35 mg/dl

35 mg/dl

LDL

<130 mg/dl

130 mg/dl

CKMB

<10 U/l

>16 UL

Diet makanan
tinggi kolestero
menyebab
atherosklersis
Rendah, terjadi
disipidemia
menurunkan
kadar HDL
sekaigus
meningkatkan
LDL
Tinggi, terjadi
pada pemb
darah coroner
karena
dislipidemia
Tinggi
menandakan
adanya
kerusakan otot
jantung
digunakan
sebagai

CRP

<10 mg/dl

10 mg/dl

diagnose MIA
karena usia juga
terjadi
degradasi sel
Tinggi karena
peningkatan
risiko penyakit
kardiovaskuler,
adanya fase
katabolic
sebagai respon
stress,.

Fisik klinis
TD 165/100 mmHg, hipertensi stage 2 nilai normal <120/80 mmHg. Semakin
memperberat kerja jantung Karen peb. Darah vasokontriksi, pasien mengonsusi
makanan tinggi Na shg vasokontriksi
RR 28x/menit. Normal 12-20x/menit. Tinggi karena penyepitan ke peb darah shg
aliran o2 terganggu, karena kompensasi paru2 untuk mendapat o2 shg nafas lebih
cpt
Suhu 37,5. Nilai normal 36,1-37,2 maka lo grade fever. Ada kematian sel di miokard
sehingga produksi ATP berkurang shg pencetus peradangan dari tubun
mudah lelah (suplai darah menurun ke otot), sesak nafas (suplai darah menurun
padahal butuh o2 lebih banyak terjadi metabolism asam laktat di miokard), nyeri
dada (karena aliran darah terganggu, suplai o2 terganggu, mengganggu kerja
jantung)
nadi 88x/menit. Normal tapi diatas rata2. Nadi rata2 80x/menit. Karena kerja
jantung lebih berat

Dietary
Riwayat makan terdahulu

Makanan asin dan gurih

hipertensi dan AMI)


Menambahkan penyedap rasa saat masak, (tinggi natrimum meningkatkan

hipertensi dan AMI)


Kecap setiap makan, (tinggi natrimum meningkatkan hipertensi dan AMI)

setiap hari 2-3x, (tinggi natrimum meningkatkan

Ice cream 3x/minggu, Kue manis 4x/minggu, Minum minuman manis setiap
hari 2 gelas (dapat memicu penigkatan kadar gula darah menyebabkan risiko
obese dan DM, memicu risiko untuk AMI, penderia angina jika konsusi
makanan tsb terus menerus akan menyebabkan aritmia, stroke, gangguan
ventrikel kiri, peningkatan kadar TG mempengaruhi viskositas sel darah
merah)

Riwayat makan terdahulu


Rumus krause
TEE : 448-7,95x 55+1x(11,4x55,4) +(619x1,58)
: 1620
Makanan lunak
Energy : 1620 kkal
Protein
(15 %) cukup: 60,75 g
Lemak
(25 %) cukup: 45 g
Karbohidrat ( 60 %) cukup : 243 g
Pemenuhan
Energy : 58,76% dari kebutuhan (defisit tgkt berat)
Protein : 41,15 % dari kebutuhan (defisit tgkt berat)
Lemak : 86,89% dar kebutuhan. deficit ringan
Karbohidrat: 54,48% dari kebutuhan. def, berat
Ekologi
Belum dapat edukasi terkait gizi ( penyebab pola makan salah)
Riwatay sakit dahulu : angina pectoris (ditunjang pola makan yang salah memperparah
AMI)
Pekerjaan : ibu rumah tangga
IOM
Nama obat
Morphin sulfat

Jenis obat
Analgesic

ungsi
Untuk

Efek
Mual, muntah,

IOM
Intravena shg

opioum

meredakan

konstipasi,

tdk ada iom

rasa

halusinasi,

yang

sakit
parah,

merubah

euphoria,
mulut

kering,

Phetidin HCl

tubuh

berkeringat,

merespon

palpitasi, sakit

rasa sakit dg

kepaa,

bekerja

kemerahan

di

Analgesic

otak
Meredakan

jangka pendek

nyeri

sdg

smpe

berat,

Depresi

Intravena shg

pernafasan,

tdk

ngantuk,

tidak

obat anestesi,

berkeringat,

bersama

mengatasi

gangguan

alkohol

otot kaku atau

orientasi, halu,

spasme

mual

ada

iom
boleh

dan

muntah, mulut
diazepam

Antikonvulsan

Mengendaikan

kering
Mengantuk,

atau

gangguan

enghambat

Def Vit D pada


sal

penggunaan

cerca,

jangka

seizures,

hipotensi,

def

aritma

bradikardi,

Penurunan mg

ventrikuer,

ruam,hipokalse

dan K, anemia

epiepsi,

mia,

megaloblastik,

bipoar

konfulsi,

dengan

disorder

antasia,

grapefruit

gangguan CNS

juice,

menta

pjg,
B12.

b. Diagnose gizi
NI 2.1
Asupan makanan dan minuman peroral tidak adekuat disebabkan penurunan
nafsu makan akibat sesak nafas dan nyeri dada ditandai dengan asupan
makan kurang (energi 58,76% , protein 41,25% ,lemak 86,88%, karbohidrat
54,48% dari kebutuhan)

NI 5.4

Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik Natrium disebabkan pasien mengalami


hipertensi stage 2 ditandai tekanan darah tinggi 165/100 mmHg
NI 5.4
Penurunan kebutuhan zat gizi spesifik kolesterol disebabkan atherosklerosis
terkait miokard infark akut ditandai kadar kolesterol total tinggi 250 mg/dl
NB 1.1
Kurangnya pengetahuan terkait gizi disebabkan pasien belum pernah
mendapat edukasi gizi ditandai dengan pemilihan makanan yang kurang
tepat yaitu sering mengonsumsi makanan tinggi natrium dan makanan tinggi
gula.

NC 2.2
Perubahan nilai Laboratorium

terkait gizi disebabkan pasien dyslipidemia

ditandai dengan kadar HDL 35 mg/dl, LDL 130 mg/dl.

c. Intervensi
Preskripsi
Tujuan
1. memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
2. Menurunkan tekanan darah dan memperbaiki profil lipid
Prinsip
Rendah kolesterol, rendah natrium
Syarat
1. Energy diberikan cukup, 1620 kkal
2. Lemak diberikan sedang, 25 % tota energy yaitu 45 g, SFA <7% total
energy, emak trans >1% total energy, MUFA <= 20% total energy yaitu
<36 g, PUFA <=10% total energy, kolesterol <200 mg/hari. Minyak
zaitun dan canola oil

3. Protein diberikan cukup yaitu 15 % yaiutu 60,75 g. sumber protein


terutama hewani yang diperoleh dari ikan yang mengandung Omega-3,
sumber protein nabati dianjurkan
4. KH diberikan cukup yaitu 60% yaitu 243 g, diutamakan karbo kompleks
karena mengurangi beban kerja jantung
5. Serat diberikan cukup yaitu 25 g terutama larut air karena ada obat
yang menyebabkan konstipasi dan mengurangi serum kolesterol, kadar
LDL darah. seperti apel, beras merah, havermout, kacang2
6. Vitamin C diberikan cukup 60 mg/hari sebagai antioksidan agar
permeabilitas pemb. Darah lebih baik
7. Vitamin E diberikan cukup 12 IU/hari sebagai antioksidan agar
permeabilitas pemb. Darah lebih baik
8. Vit B6 diberikan cukup 25-100 mcg/hari, membantu tubuh menghambat
homosistein
9. Vit B12 diberikan cukup 25-100 mcg/hari
10.As. Folat 400 mcg/hari
11.Kalium 4-6 mg/hr, terkait tekanan darh
12.Kalsium 1000 mg/hr terkait tekanan darh
13.Magnesium 320 mg/hr terkait tekanan darh
14.Pembatasan asupan natrium hingga 600- 800 mg/hari + garam
dapur
15.Cairan diberikan 1,5 L
16.Makanan mudah dicerna, tidak menimbulkan gas
Makanan yang dianjurkan
Sumber karbo : nasi tim,

Protein Hewani : daging

dibatasi
Karb : mie, roti putih,

bubur roti gandu, macaroni,

kambing,

ketan, gula

jagung, beras merah

kuning telur, daging babi ,

Prtein hewani : daging

Protein Hewani

sosis, keju

tanpa lemak 1x/mgg,

tanpa lemak, ayam tanpa

Produk makanan kaleng, j

ayam 3x/mgg, kuning

kulit, ikan, putih telur, susu

Buah ber gas spt nagka

telur 1xmgg

tanpa lemak atau rendah

dan durian

Nabati : kctanah dan

lemak

Karbo : ubi, singkong, tape

kacang bogor max 25 g

Protein

nabati

: daging

tempe,

tahu, kc hijau, kc kedelai,


Lemak : olive oiI, minyak

jeroan,

Sayuran ber gas spt kol,


sawi, nagka muda
Susu, eskrim, kue manis,

jagung, minyak kedelai,

buah

Sayuran

dengan gula

menimbulkan

tidak
gas

spt

otak,

yang

diawetkan

Makanan berbumbu tajam

Margarin
unsalted

mentega

bayam, buncis
Buah

pepaya,

pisang,

apel,

(diberikan

jeruk,

semangka

dalam

bentuk

buah segar)
ND 1-Meal and snack
Diberikan lunak dengan 3 x makan utama dan 2 x snack dengan prinsip
rendah Na dan kolesterol
E1-edukasi konten
Pasien diberikan edukasi terkait penatalaksanaan diet (terkait rasa dan
tekstur) dan pemilihan jenis BM yang yang dianjurkan, tiak dianjurkan,
dibatasi
RC 1- kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter terkait tanda dan gejala, hasil lab, iom dan dengan
perawat terkait rekam medis.
Edukasi gizi
1. Konten
Pemiihan jenis BM. Aasan penataaksanaan diet, BM yang dianjurkan dan
tidak, memotivasi pasien selama pengobatan
2. Materi
Tujuan diet yang diberikan ke pasien seperti rendah gara dan rendah
koesterol
Daftar BM yg dianjurka, dibatas, tidk di anjurkan,
3. Sasaran
Pasien dan keuarga pasien atau yg menjaga pasien
4. Waktu
Setiap visite pasien
5. Metode
Ceramah dan review
d. Monev
FH
intake akanan dan minuman
Intake setiap hari mencapai 80%, meaui 24h recall, dilakukan setiap hari
FH 4.1 pengetahuan makanan dan gizi

1.2

Pasien mengetahui tujuan penatalaksanaan diet, memahami BM yg


dianjurka, dibatas, tidk di anjurkan, diakukan setiap kali kunjungan dengan
melalui review
BD 1.7 profil ipid
Kadar koestero, HDL, LDL menjadi normal dilihat dari rekam medis jika ada
PD. 1.1 pemeriksaan fisik terkait gizi terkait TD
TD mencapai niai norma diakukan setiap hari melalui rekam medis

Anda mungkin juga menyukai