Anda di halaman 1dari 14

http://www.anneahira.com/macam-macam-resensi.

htm
http://www.anneahira.com/contoh-resensi-buku-non-fiksi.htm

Resensi bisa juga Ringkasan atau lebih jelasnya sbb:


Singkatnya, Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)
Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan review.
Kata tersebut sendiri berasal dari kata Latin revidere dan resence, artinya melihat kembali,
menimbang atau menilai. Di negeri kita, resensi sering diistilahkan dengan timbangan, tinjauan,
atau bedah buku, dll. Sedangkan menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review adalah a
critical evaluation of a book Karena pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya
suatu buku; baik kelebihan ataupun kekurangannya. Jadi resensi bukanlah tulisan yang menjual
buku. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi buku; karena itu resensi yang baik hanya
mengungkafkan apa yang dibaca oleh presensi secara kritis.
Pepatah mengatakan bahwa dengan membaca berarti membuka jendela dunia. Dengan membaca,
ilmu semakin bertambah, kalaupun tidak setidaknya wawasan semakin luas. Lebih ekstrem lagi
orang mengatakan perbedaan antara seorang guru dengan murid adalah dengan membaca.
Terlepas benar atau tidaknya, kita sering menyaksikan seseorang yg tidak mengecap bangku
sekolah formal namun pengetahuannya melebihi seorang yg duduk dibangku pendidikan secara
formal, ketika ditanya tentang ilmu dan wawasannya itu, dia berkata Saya banyak membaca!
Dalam mencari sebuah buku tidak jarang kita disulitkan untuk membeli dan membaca sebuah
buku. Sebelum membeli, tentu saja kita ingin tahu kualitas buku tersebut. Untuk mengetahui
sejauh mana kualitas sebuah buku cobalah baca resensinya, walaupun tidak 100% mendekati
setidaknya 80 persen dari resensi buku menggambarkan seberapa berkualitas buku yang hendak
kita beli dan baca.

A. Pengertian Resensi

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku,
novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah
menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini
adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat
data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya
melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa
Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan
meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku,
membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud
ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam
menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu
pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun
memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.
B. Unsur-unsur Resensi

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan,
tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang
perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian,
tuliskan judul aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang
tertera pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;
f. harga buku (jika diperlukan).
3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa

saja yang diperoleh;


b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri
maupun oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;

d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
http://sedayugresik.multiply.com/journal/item/59/Resensi?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem
Adapun struktur dari resensi adalah sebagai berikut:
1. Tema resensi
Tujuannya untuk menarik pembaca
2. Deskripsi isi buku
Dengan deskripsi, pembaca yang belum tahu, dapat memperoleh gambaran tentang isi buku
tersebut. Deskripsi buku tidak hanya terdisri dari isi buku, melainkan juga identitasnya. Antara
lain: penerbit, tahun terbit, tempat terbit, tebal buku, format (ukuran), dan harga.
Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarang/penulis bukunya, missal: nama,
ketenarannya, dan buku atau karyanya.
3. Jenis buku
Penulis resensi juga harus mencantumkan jenis buku tersebut, baik secara eksplisit maupun
implisit.
4. Keunggulan dan kekurangan buku
Untuk menentukan keunggulan dan kekurangan buku, dapat dilihat berdasarkan:

a.Organisasi (kerangka)
b.Isi -> apakah sudah jelas/tuntas, ada uraian/contoh tidak, berikut pembahasannya.
c.Teknik -> perwajahan (lay-out), kebersihan, pencetakan kata-katanya, tanda baca, dst.
5. Nilai buku
Penulis resensi juga harus memberikan sugesti kepada pembaca, apakah buku tersebut

layak

dibaca atau tidak. Tetapi penilaian yang diberikan harus objektif.

Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku


1.

Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.

2.

Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau

hal yang berhubungan dengan tema atau isi.


3.

Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.

4.

Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/06/prinsip-prinsip-resensi-buku-sastra.html
2. Dasar-Dasar Resensi
Sebelum meresensi, peresensi perlu memahami dasar-dasar resensi. Apa sajakah dasar-dasarnya?
Berikut ini penjelasannya.
a. Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu.
Tujuan pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Kemudian,
dicari apakah tujuan itu direalisasikan dalam seluruh bagian buku.
b. Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi
yang akan dibuat.

c. Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: selera, tingkat
pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya. Atas dasar itu, resensi yang
dimuat surat kabar atau majalah tidak sama dengan yang dimuat pada surat kabar atau majalah
yang lain.
d. Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi. Setiap media cetak
ini mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi. Dengan demikian, kita akan mengetahui
kebijakan dan resensi macam apa yang disukai oleh redaksi. Kesukaan redaksi ini akan tampak
pada frekuensi jenis buku yang dimuat. Demikian pula, jenis buku yang dimuat biasanya sesuai
dengan visi dan misinya. Misalnya, majalah sastra tidak menampilkan resensi buku tentang
teknik. Jenis buku yang dimuat pasti buku yang berkaitan dengan masalah ekonomi. Demikian
pula dengan majalah teknik dan filsafat.
Selain itu, peresensi ada baiknya mengetahui media yang akan dituju, seperti surat kabar
(nasional atau daerah), dan majalah (ilmiah, ilmiah populer, atau hiburan).
3. Nilai Buku
Kegiatan meresensi buku pada hakikatnya melakukan penilaian terhadap buku. Menilai berarti
mengulas, mempertimbangkan, mengkritik, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan serta
kekurangan-kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Dengan penuh tanggung jawab
artinya mengajukan dasar-dasar atau argumen terhadap pendapatnya, dan kriteria-kriteria yang
dipergunakan untuk membentuk pendapatnya itu, serta data yang meyakinkan (dengan
menyajikan kutipan-kutipan yang tepat dan relevan). Akan tetapi, sasaran penilaian (organisasi,
isi, bahasa, dan teknik) itu sering sulit diterapkan secara mekanis. Suatu unsur, sering lebih
mendapat tekanan daripada unsur yang lain. Hal yang patut diperhatikan sebaiknya tidak
menggunakan salah satu unsur untuk menilai keseluruhan buku.
Nilai buku akan lebih jelas apabila dibandingkan dengan karyakarya sejenis, baik yang ditulis
oleh pengarang itu sendiri maupun yang ditulis oleh pengarang lain.
4. Bahasa Resensi
Bahasa resensi biasanya bernas (singkat-padat), tegas, dan tandas. Pemilihan karakter bahasa
yang digunakan disesuaikan dengan karakter media cetak yang akan memuatnya dan karakter
pembaca yang akan menjadi sasarannya.
Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, tulisan
yang runtut kalimatnya, ejaannya benar, tidak panjang lebar (bertele-tele), dan tidak terlalu

banyak coretan atau bekas hapusan.


Di samping itu, penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap, menarik, dan
enak dibaca. Tulisan yang menarik dan enak dibaca artinya enak dibaca baik oleh redaktur
(penanggung jawab rubrik) maupun pembaca. Kita perlu membiasakan diri membaca resensi itu
dengan menempatkan diri sebagai redaktur atau pembaca. Untuk itu, kita mengambil jarak.
Jadikanlah diri kita seolah-olah redaktur atau pembaca. Dengan cara ini, emosi kita sebagai
penulis bisa ditanggalkan. Kita akan mampu melihat kekuatan dan kelemahan resensi kita.
5. Kelebihan Resensi
a. Tidak Basi
Jika dibandingkan dengan tulisan lain, seperti berita, artikel, dan karangan khas (features),
resensi lebih tahan lama. Artinya, andaipun resensi dikembalikan oleh redaksi, resensi itu masih
dapat dikirim ke media lain. Demikian pula buku yang diresensi tidak harus buku yang baru
terbit. Kita boleh meresensi buku yang terbit setahun yang lalu, asalkan buku itu belum pernah
dimuat di media yang akan dituju. Meskipun demikian, pada umumnya buku yang diresensi,
buku-buku yang baru terbit.
b. Menambah Wawasan
Informasi dari buku sangat berguna untuk menambah wawasan berpikir dan mengasah daya
kritis. Kita juga bisa menilai apakah buku itu bermutu atau tidak.
c. Keuntungan Finansial
Jika resensi kita dimuat, kita tidak menerima honor dari redaksi saja, tetapi juga dari penerbit.
Kalau fotokopi resensi itu dikirim ke penerbit, minimal buku baru yang kita dapat (jika penerbit
tidak bersedia memberi honor). Biasanya penerbit akan memberi beberapa buah buku baru untuk
diresensi kalau resensi buku kita sering dimuat di media cetak. Jadi, lumayan koleksi buku kita
bertambah tanpa harus membeli.
6. Pola Tulisan Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan, dan mengulas.
a. Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah
buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Persoalan-persoalan itu sebaiknya diringkas. Untuk
itu, perlu dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian yang
bernas.
b. Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah

dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian itu dikutip.


c. Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
- isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian
diinterpretasikan;
- organisasi atau kerangka buku;
- bahasa;
- kesalahan cetak;
- membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun
karya pengarang lain;
- menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan
dan kelemahan buku.
Urutan pola meringkas, menjabarkan, dan mengulas itu dapat pula dipertukarkan. Kita bisa
langsung mengulas, menjabarkan, dan meringkas. Misalnya, kita mulai dari kesan terhadap buku,
membandingkan, lalu masuk ke bagian meringkas. Sesudah itu, kita memadatkan persoalan
utama atau bagian terpenting dalam uraian yang singkat dan jelas. Kemudian, kita perlu
menjabarkan bagian-bagian terpenting dari sinopsis. Kita pun dapat mulai dari menjabarkan,
meringkas, dan mengulas. Namun, satu hal terpenting, isi pernyataan dalam buku itu dipahami
terlebih dahulu.
Dari pemahaman itu, kita akan tahu pola mana yang tepat untuk menyajikannya.
7. Langkah-Langkah Meresensi Buku
Langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.
a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi.
- Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku.
- Siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan
halaman), format, hingga harga.
- Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya
apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.
- Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi,
sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta
permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.

c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagianbagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
- Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian
yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
- Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya.
- Bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata,
terutama untuk buku ilmiah.
- Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya
(banyak salah cetak atau tidak).
Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline)
resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil
resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.
8. Unsur-Unsur Resensi
Kita perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi buku. Apa saja unsur-unsur yang
membangun resensi buku?
a. Membuat Judul Resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak
harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Hal yang perlu
diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
b. Menyusun Data Buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan.
Kalau demikian, tuliskan juga judul aslinya.);
- pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera
pada buku.);
- penerbit;
- tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- tebal buku;
- harga buku (jika diperlukan).

c. Membuat Pembukaan (lead)


Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut:
- memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang
diperoleh;
- membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun
oleh pengarang lain;
- memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- memaparkan keunikan buku;
- merumuskan tema buku;
- mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- mengungkapkan kesan terhadap buku;
- memperkenalkan penerbit;
- mengajukan pertanyaan;
- membuka dialog.
d. Tubuh atau Isi Pernyataan Resensi Buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal berikut:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

http://jajawilsa.blogspot.com/2009/05/pengertian-resensi.html
Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.
1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan
keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.

3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan
tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat
analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.
B. Unsur-unsur Resensi
Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:
1. Membuat judul resensi
Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus
ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul
resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.
2. Menyusun data buku
Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul
aslinya.);
b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera
pada buku.);
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
e. tebal buku;

f. harga buku (jika diperlukan).


3. Membuat pembukaan
Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang
diperoleh;
b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun
oleh pengarang lain;
c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
d. memaparkan keunikan buku;
e. merumuskan tema buku;
f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
g. mengungkapkan kesan terhadap buku;
h. memperkenalkan penerbit;
i. mengajukan pertanyaan;
j. membuka dialog.
4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.
5. Penutup resensi buku
Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Anda mungkin juga menyukai