Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan teori fraksi mol cair air berbanding terbalik dengan suhu,
semakin bertambahnya suhu maka fraksi mol cair air menurun. Dari hasil
data praktikum, fraksi mol cair air pada suhu 102oC, 103oC, 104oC, 105oC,
106oC, 107oC, 108 oC dan 109 oC adalah 0,933, 0,845, 0,958, 0,963, 0,785,
0,982 dan 0,981. Hasil praktek tidak sesuai dengan teori.
2. Berdasarkan teori fraksi mol cair asam asetat berbanding lurus dengan suhu,
semakin bertambahnya suhu maka fraksi mol cair asam asetat bertambah
juga. Dari hasil data praktikum, fraksi mol cair asam asetat pada suhu 100oC,
101oC, 102oC, 103oC, 104oC, 105oC dan 106 oC adalah 0,066, 0,011, 0,011,
0,014, 0,015,0,018 dan 0,019. Hasil praktek tidak sesuai dengan teori.
3. Berdasarkan teori fraksi mol uap air berbanding terbalik dengan suhu,
semakin bertambahnya suhu maka fraksi mol uap air berkurang. Dari hasil
data praktikum, fraksi mol uap air pada suhu 100oC, 101oC, 102oC, 103oC,
104oC, 105oC dan 106 oC adalah 0,886, 0,981, 0,980, 0,974, 0,973, 0,968 dan
0,966. Hasil praktek tidak sesuai dengan teori.
4. Berdasarkan teori fraksi mol uap asam asetat berbanding lurus dengan suhu,
semakin bertambahnya suhu maka fraksi mol uap asam asetat bertambah
pula. Dari hasil data praktikum, fraksi mol uap asam asetat pada suhu 100oC,
101oC, 102oC, 103oC, 104oC, 105oC dan 106 oCadalah 0,114, 0,019, 0,020,
0,026, 0,027,0,032 dan 0,034. Hasil praktek tidak sesuai dengan teori.
5. Berdasarkan teori fraksi mol cair air berbanding lurus dengan fraksi mol uap
air, semakin bertambahnya fraksi mol cair air maka semakin bertambah pula
fraksi mol uap air. Dari hasil data praktikum, nilai fraksi mol uap air terhadap
fraksi mol tidak sesuai dengan bentuk grafik berdasarkan teori.
6. Berdasarkan teori fraksi mol uap asam asetat berbanding lurus dengan fraksi
mol cair asam asetat, semakin bertambahnya fraksi mol cair asam asetat

maka semakin bertambah pula fraksi mol uap asam asetat. Dari hasil data
praktikum, nilai fraksi mol uap asam asetat terhadap fraksi mol cair asam
tidak sesuai dengan bentuk grafik berdasarkan teori.
7. Jenis aliran yang digunakan pada percobaan Kesetimbangan Uap Cair
adalah counter currentkarena dengan menggunakan aliran counter current
maka perpindahan panas yang terjadi lebih optimal.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Selain didaur ulang, air yang digunakan dalam proses pendinginan sebaiknya
diganti saat air mulai memanas, hal ini memyebabkan proses pendinginan
menjadi kurang optimal.
2. Digunakan zat terlarut yang lain agar dapat dijadikan perbandingan, misalnya
penggunaan aseton dengan aquadest.
3. Sebaiknya mengunakan alat pemanas yang memiliki control suhu akurat
yang dapat mempermudah kita dalam proses pemanasan.
4. Sebagai variasi untuk percobaan selanjutnya, sebaiknya digunakan pelarut
dengan titik didih yang lebih rendah dari air, misalnya benzena yang
memiliki titik didih 80,1 oC sehingga rentang titik didih dengan asam asetat
cukup jauh.
5. Sebaiknya praktikan melakukan reuse terhadap air pendingin yang
digunakan, untuk menghemat air.

Anda mungkin juga menyukai