( Nicotiana tabacum L. )
Oleh
Murhawi
( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya )
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
A.
Pendahuluan
Penanam
dan
penggunaan
penting
sebagai
tidak
sumber
hanya
pendapatan
sangat
strategis
dan
komoditi
ini
dapat
sebesar Rp. 104,7 trilyun dan target tahun 2015 sebesar Rp. 120 trilyun
( Ditjenbun, 2014 )
Namun
komoditi
tembakau
juga
merupakan
komoditi yang
B. Persyaratan tumbuh
Tanaman tembakau merupakan tanaman tropis dan dapat
tumbuh dalam rentan iklim yang luas, namaun ada beberapa syarat yang
harus diperhatikan antara lain :
a. Selama pertumbuhan tidak dikehendaki adanya suhu rendah dibawah
15C dan siang hari terbaik sekitar 27C dengan batas kritis diatas
42C, suhu malam hari yang baik sekitar 18 21C
b. Kebutuhan air untuk tananam minimal dipakai selama pertumbuhan
( umur sekitar 90 hari ) sejak tembakau ditanam hingga fase
pemasakan daun diharapkan dalam kondisi kering
c.
penghujan
dan
dangkal
C. Penyediaan benih
Dengan menggunakan benih yang bermutu atau varietas
unggul akan meningkatkan produksi dan mutu tembakau.
Benih yang bermutu mempunyai kriteria antara lain :
a. Kemurnian tinggi artinya tidak tercampur dengan bahan asing, biji, dari
gulma dan tanaman lain, biji rusak, bentuk, ukuran, berat dan warna
seragam, daya kecambah 85 %, bebas hama dan penyakit .
b. Mempunyai sifat genetik seperti induknya dan benih diusahakan
bersertifikat
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penyediaan benih
antara lain :
1. Lahan yang dipilih mempunyai kesuburan tinggi berdrainase baik,
dilakukan
menyimpang
pada
awal
pembungaan,
tanaman
yang
5. Buah yang sudah masak berwarna coklat atau kering di pohon, panen
benih dilakukan per tandan apabila
masak, tandan buah dijemur dibalik plastik yang lebar agar cepat
kering, benih dikeluarkan tanpa meremukkan kapsul ( buah ) dengan
membalik tandan hingga ujung kapsul menghadap kebawah, setelah
benih keluar dari buah dipisahkan dari kotoran, dan benih hampa
dengan cara ditampi, benih bersih disimpan dalam blek kering yang
dilapisi kertas kraf, diberi bahan penyimpanan dan ditutup rapat
dengan
kecambahnya dengan
acak
dan
tiap
contohnya
diujji
daya
D. Persemaian
Bibit yang kuat sehat dan seraagam merupakan prasyarat
utama untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal, oleh
karena itu dalam membuat persemaian perlu mempertimbangkan hal
hal sebagai berikut :
a. Lahan persemaian dipilih bukan untuk lahan produksi
tembakau
E. Pengolahan tanah
1. Sebelum tanah diolah tanah dibersihkan dari sisa sisa tanaman
atau gulma yang ada di areal pertanaman
2. Pengolahan tanah dilakukan dengan bajak atau cangkul, 1 2 hari
kemudian langsung digulud dengan lebar guludan 100-120 cm untuk
2 baris tanaman, lebar got sekitar 30 cm, jarak antar gulud 90 cm,
tinggi guludan 15 20 cm
3. Untuk tembakau sawah karena pada saat penanaman masih cukup
basah, maka sebagian tidak diolah terlebih dahulu, tetapi cukup di
buat lubang selebar cangkul, bibit ditanam dibibir lubang agar tidak
mudah tergenang air bila hujan
F. Penanaman
1. Bibit yang akan ditanam diletakan pada lubang-lubang tanam yang
telah dibuat sesuai jarak tanamnya
7
G.
Penyiraman
a. Air yang dibutuhkan sebanyak 1 liter per tanaman penyiraman
awal dilakukan setiap hari pada pagi dan petang selama 35 hari
atau tanamn benar benar hidup
b. Selanjutnya interval waktu penyiraman lebih lama antara 2-3 hari
bila diperlukan atau tergantung kondisi tanaman dan tanah
H.
I.
Pemupukan
1. Dalam melaksanakan pemupukan harus mengikuti prinsip 6 tepat
yaitu : tepat jumlah, jenis, cara, tempat dan waktu serta disesuaikan
dengan sifat dan jenis tanah
Gambar 5 : pemupukan
10
K.
Penutup
Tanaman tembakau memberikan dampak yang cukup luas
dalam kehidupan masyarakat, sehingga penyediaan benih unggul dan
bermutu sangat diperlukan dan terus dikembangkan
Penanganan teknis pembibitan dilakukan secara baik dan
profesional mulai dari awal pemilihan varietas, pemilihan lokasi,
pengolahan
lahan
tanah,
penaburan
benih,
pemeliharaan,
11
DAFTAR PUSTAKA
12