Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BOTANI FARMASI

Daun Kemangi sebagai Alternatif


Pembuatan Handsanitizier

Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani


Farmasi.
Dosen Pengampu:
Choirul Huda, S.Farm.,Apt
Disusun oleh :
Ameylia Indah W (1513206022)

S1 FARMASI SEMESTER II
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA PUTRA BANGSA TULUNGAGUNG
1

2016
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah S.W.T berkat rahmat dan
nikmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Daun
Kemangi sebagai Alternatif Pembuatan Handsanitizier . Judul ini sengaja saya pilih
agar pembaca diharapkan mengetahui bahayanya menggunakan produk handsinitizier
yang mengandung kadar alkohol yang tinggi dan diindikasikan dapat memperbesar
resiko infeksi virus pencernaan yang tentunya membahayakan penggunanya. Dalam
penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan hambatan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya sudah berusaha menyempurnakan isi makalah ini. Tapi menurut saya
makalah ini masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya
tulis selanjutnya.
Akhir kata semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat kepada saya
dan semua orang yang membacanya. Amin

Tulungagung , 6 Juni 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ............................................................................................. 4
1.2 Tujuan............................................................................................................ 5
1.3 Manfaat . 6
1.4 Rumusan Masalah . 6

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian....................................................................................................... 7
2.2 Pengaruh penggunaan handsanitizer bagi kesehatan tubuh............................ 9
2.3 Khasiat dan Kandungan Daun Kemangi........................................................ 10
2.4 Daun Kemangi dapat digunakan sebagai Alternatif Handsanitizer. 11
2.5 Metode Penelitian 12
2.6 Hasil penelitian .......13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................... 14
3.1 Saran............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk
beraktivitas terutama dalam kehidupan modern . Gaya hidup modern menuntut
manusia untuk selalu bergerak cepat dan menggunakan waktunya seefisien
mungkin. Tuntutan zaman yang sedemikian mengharuskan manusia untuk
menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit yang dapat menghambat
gerak dan mengurangi efisiensi waktunya. ( Wahyono, 2010).
Salah satu penyakit yang banyak menjangkiti masyarakat di negara
berkembang seperti Indonesia adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi.
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Penyakit infeksi
menular dan menyebar dengan mudah melalui tangan. Oleh karena itu sering
mencuci tangan adalah suatu keharusan dalam rangka untuk menangkal kuman
penyebab penyakit yang ditularkan melalui kontak . Salah satu pencegahan
dengan penggunaan antiseptic untuk mencuci tangan.
Handsanitizier mulai marak dipakai masyarakat sebagai alternatif dalam
mencuci tangan. Penggunaanya yang dinilai lebih praktis daripada harus
mencuci tangan dengan air dan sabun. Namun produk handsanitizier
mengandung kadar alkohol yang tinggi dan dapat memperbesar risiko infeksi
virus pencernaan yang membayakan pengguna. Handsanitizer yang berasal dari
bahan alam lebih aman digunakan, tidak mengandung zat kimia berbahaya,
tidak merusak pernafasan, aman untuk anak-anak.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, daun kemangi
berkhasiat sebagai analgesik, antibakterial, anti katarak, anti inflamasi, dll.
Sejumlah penelitian in vitro juga telah dilakukan pada spesies daun kemangi
lainnya yaitu Ocimum bacilicum dan Ocimum gratissimum yang menunjukkan
4

hasil bahwa daun kemangi tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri


aerob antara lain: Klebisiella pneumonia,Streptococcus viridians, Streptococcus
albus, Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak daun kemangi mengandung eugenol,
alkaloid, steroid, tannin, flavonoid dan phenol. Eugenol adalah kandungan
terbanyak dari minyak esensial daun kemangi yang juga merupa pemanfaatan
ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum forma citratum) sebagai hand
sanitizer spray dan zat anti bakteri. Eugenol digunakan pada bidang farmasi
sebagai bahan pembuatan senyawa antibakteri
Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca mengetahui aktivitas anti
bakteri daun kemangi terhadap S. aureus dan E. coli. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa minyak atsiri daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri
S. aureus dan E. coli dengan konsentrasi bunuh minimal 0,5%v/v dan 0.25%v/v.
Penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh mikroba masih
sering melanda masyarakat Indonesia. Pada umumnya mikroba penyebab
gangguan saluran pencernaan masuk ke dalam tubuh manusia melalui oral.
Ribuan mikroba menempel pada tangan manusia yang kemudian ikut masuk ke
dalam tubuh manusia bersamaan dengan makanan yang masuk ke dalam mulut
( Rosenthal, 2005; Schaffner, 2007; Cindy, 2005).
Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan adanya
handsanitizier. Kandungan bahan aktifnya adalah alcohol yang memiliki
efektivitas paling tinggi terhadap virus, bakteri, dan jamur juga tidak
menimbulkan resistensi pada bakteri. Cairan pembersih tangan berbasis alcohol
tetap tidak bisa menggantikan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

1.2 Tujuan
1.2.1 Untuk menambah ilmu dan wawasan bagi mahasiswa
1.2.2 Untuk mengetahui aktivitas bakteri daun kemangi
1.2.2

Untuk memberikan gagasan alternatif untuk mencegah penyakit infeksi


pembuatan sediaan handsanitizier, yang aman dalam penggunanya yaitu
masyarakat
5

1.3 Manfaat
1.3.1

Mendapatkan kajian ilmiah tentang potensi daun kemangi ( Ocinum Sanctum


Linn )

1.3.2

Meningkatkan komoditas daun kemangi menjadi sediaan handsanitizier


sehingga memberikan nilai tambah bagi pemanfaatan ekstrak daun kemangi
yang praktis dalam penggunaannya.

1.4 Rumusan Masalah


1.4.1

Bagaimana pengaruh penggunaan handsanitizier bagi kesehatan


tubuh ?

1.4.2

Apa saja kandungan dan khasiat daun kemangi ?

1.4.3

Mengapa daun kemangi dapat digunakan sebagai alternatif handsanitizier ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizier)
6

Gel pembersih tangan merupakan gel yang memiliki kemampuan


sebagai antibakteri

dalam

menghambat

hingga

membunuh

bakteri

( Retnosari dan Isadiartuti 2006 ). Banyak dari gel ini berasal dari bahan
beralkohol atau etanol yang dicampurkan bersama dengan bahan pengental,
misal karbomer, gliserin, dan menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk
memudahkan penggunaan dan

menghindari

perasaan

kering

karena

penggunaan alkohol. Gel ini mulai populer digunakan karena penggunaannya


yang mudah dan praktis, karena tidak membutuhkan air dan sabun.
2.1.2 Sanitizier
Sanitizer adalah suatu bahan yang dapat mengurangi mikroba kontaminan
sampai 99,9% yang sedang tumbuh. Efektifitas sanitizier terutama sanitizer
kimia dipengaruhi oleh faktor fisik kimia seperti waktu kontak, suhu,
konsentrasi, pH, kebersihan peralatan, kesadahan air, dan serangan bakteri.
(Marriot, 1999). Beberapa jenis sanitizier utama yang sudah dikenal adalah
senyawa fenol dan fenolik, alkohol, halogen, logam berat, zat warna, deterjen,
senyawa ammonium quarterner, asam dan alkali. Substansi-substansi untuk
tujuan dekontaminasi secara kimia telah dilakukan terhadap permukaan karkas,
substansisubstansi ini harus dapat diterima melalui pertimbangan terhadap
toksitasnya, karena jika dipergunakan padamakanan harus dipertimbangkan
residu sanitizer pada produk akhir.
2.1.3 Handsanitizier
Handsanitizier adalah produk kesehatan yang secara instant dapat mematikan
kuman tanpa menggunakan air. Dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Misalnya, setelah memegang uang, sebelum makan, setelah dari toilet, dan
setelah membuang sampah. Karena bakteri dan kuman ada di mana saja.
2.1.4 Tanaman Kemangi
Klasifikasi dari kemangi (Ocimun sanctum ) :
Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Superdivision

: Spermatophyta

Division

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Subclass

: Asteridae

Ordo

: Lamiales

Family

: Lamiaceae

Genus

: Ocimum

Species

: Ocimum sanctum

Kemangi (Ocimum sanctum) adalah spesies basil yang paling terbesar di


seluruh dunia, baik dalam bentuk segar ataupun untuk produksi minyak
esensial. Diantara genus Ocimum L., kemangi merupakan salah satu spesies
yang menarik karena aroma dan rasanya. Herbal ini digunakan oleh orang Asia
sebagai obat dan bahan masakan dari generasi ke generasi. Minyak dari
tumbuhan ini juga digunakan secara luas pada industri farmasi dan industri
parfum (Kicel, 2005).
Tanaman kemangi memiliki kandungan kimia misalnya, eugenol yang
paling berpotensi farmakologis, methyl eugenol, methyl chavicol. Kemangi

memiliki sifat antioksidan, antikanker, antijamur, antimikrobial, analgesic.


Kandungan

Ocimum

sanctum

memiliki

aktifitas

antibakteri

terhadap

Staphylococcus aureus, Bacillus pumilus, dan Pseudomonas aeruginosa.


Staphylococcus aureus merupakan organisme yang paling sensitif. Aktifitas
antibakteri dikombinasikan dengan antiinflarmasi dan analgesik membuat
Ocimum sanctum berguna dalam mengatasi inflamasi yang disebabkan oleh
infeksi streptococcal (Waish, 2008).
2.1.5 Ekstraksi daun kemangi
Ekstraksi adalah sediaan kering,kental atau cair dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok di luar pengaruh cahaya
matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk (Ansel,
1989).Metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain maserasi,

perkolasi, soxhletasi, dan infundasi. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan


beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat dan penyesuaian dengan
tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang
sempurna (Ansel,1989).
2.2 Pengaruh penggunaan handsanitizer bagi kesehatan tubuh
Penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh mikroba masih
sering melanda masyarakat Indonesia. Kejadian ini dibuktikan dengan angka
prevalensi penyakit diare dan disentri yang semakin meningkat. Pada umumnya
mikroba penyebab gangguan saluran pencernaan masuk ke dalam tubuh manusia
melalui oral. Ribuan mikroba menempel pada tangan manusia yang kemudian
ikut masuk dalam tubuh manusia bersamaan dengan makanan yang masuk dalam
mulut ( Rosenthal, 2005; Schaffner, 2007; Cindy, 2005).
Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi prevalensi penyakit gangguan
pencernaan yang disebabkan oleh mikroba mulai dari pencegahan hingga
pengobatan. Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan adanya
handsanitizier. Handsanitizier umumnya mengandung ethyl alcohol 62%,
pelembut, dan pelembab. Kandungan bahan aktifnya adalah alkoholyang
memiliki efektivitas paling tinggi terhadap virus, bakteri, jamur juga tidak
menimbulkan resistensi pada bakteri. Alkohol sendiri dapat membuat tangan
menjadi kering, sehingga handsanitizer harus dilengkapi dengan moisturizer dan
emollient, yang menjaga tangan tetap lembut, tidak menjadi kering, tidak seperti
larutan alcohol murni yang dapat menyebabkan dehidrasi

pada kulit.

Handsanitizer umumnya akan menguap sehingga tidak menimbulkan residua tau


membuat tangan lengket.
Cairan pembersih tangan berbasis alcohol tetap tidak bisa menggantikan cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir. Penelitian terbaru membuktikan,
handsanitizer justru meningkatkan resiko infeksi virus pemicu radang saluran
pencernaan. Handsanitizer kurang optimal dalam mengendalikan infeksi

norovirus. Tidak ada hubungan sebab akibat secara langsung antara handsanitizer
dengan infeksi norovirus, namun ada kecenderungan resikonya meningkat. Dapat
disimpulkan bahwa penggunaan handsanitizer dari bahan kimia ternyata
memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan. Handsanitizer berbasis
alcohol juga dapat meningkatkan risiko infeksi virus pemicu radang saluran
pencernaan.
2.3 Khasiat dan Kandungan Daun Kemangi
Tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai handsanitizer
adalah daun kemangi ( ocinum cannum ). Tanaman ini merupakan tanaman yang
memiliki banyak manfaat sebagai obat, pestisida nabati, penghasil minyak atsiri,
sayuran dan minuman penyegar. Tanaman ini berasal dari daerah Asia Tropis
termasuk Indonesia juga ada.
Banyak manfaat yang terkandung dalam daun kemangi selain anti bakteri,
diantaranya yaitu:
a.) Khasiat daun kemangi sangat baik untuk melawan radikal bebas, ini karena
daun kemangi memiliki antioksidan yang sangat baik untuk melawan radikal
bebas yang masuk ke dalam tubuh kita. Antioksidan yang berupa flavonoid
dan juga eugenol mampu mencegah pertumbuhan bakteri, virus dan jamur.
b.) Khasiat daun kemangi dapat membantu pertumbuhan tulang kita, karena
daun kemangi memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang berperan penting
dalam mengatur pembentukan dan pertumbuhan tulang. Kemudian
kandungan astenol dan boron dalam daun kemangi yang berperan aktif dalam
merangsang fungsi kerja dari hormon estrogen dan juga hormon endrogen,
serta mencegah pengoroposan tulang.
c.) Khasiat daun kemangi dapat membantu melancarkan aliran darah dalam
tubuh kita. Ini dilihat dari daun kemangi yang memiliki kandungan
magnesium yang dapat membantu merilekskan jantung dan juga pembuluh
darah, sehingga menjaga aliran darah untuk tetap lancar.

10

d.) Khasiat daun kemangi dapat membantu untuk meningkatkan kekebalan


tubuh, karena daun kemangi memiliki kandungan beta karoten yang dapat
meningkatkan respon antibody, sehingga dapat meningkatkan kekebalan
tubuh. Kandungan beta karoten juga dapat membantu sintesis protein
sehingga mendukung proses pertumbuhan dan juga dapat memperbaiki sel
sel yang rusak. Selain itu, khasiat daun kemangi dari kandungan beta karoten
tersebut dapat membantu untuk meningkatkan fungsi penglihatan
e.) Khasiat daun kemangi dapat membantu untuk mencegah kemandulan, karena
daun kemangi mengandung zat arginine yang dapat memperkuat daya hidup
sperma sehingga dapat mencegah kemandulan. Selain itu, daun kemangi juga
mengandung apigenin fenkhona yang dapat membantu meningkatkan kualitas
ereksi dan mencegah ejakulasi dini.
f.) Mengobati panu denga cara cukup mudah. Ambil daun kemangi dan cuci
bersih, setelah itu haluskan. Beri sedikit air campuran kapur sirih dan
selanjutnya balurkan pada bagian kulit yang terserang panu. Sebaiknya
dilakukan 2 kali sehari.
g.) Mengobati sariawan, menghilangkan mual dan flu, menghilangkan bau
mulut, meredakan perut kembung.
2.4 Daun Kemangi dapat digunakan sebagai Alternatif Handsanitizer
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh biro penelitian dan aplikasi,
Universitas Ataturk, Turki, menunjukkan bahwa ekstrak ethanol dari daun
kemangi, mempunyai daya anti bakteri terhadap sembilan spesies termasuk dari
genus acinetobacter, bacillus, dan micrococcus. Sedangkan ekstrak methanol dan
hexanol dari daun kemangi menunjukkan adanya aktivitas anti bakteri terhadap
tiga belas spesies dari tujuh genus termasuk acinetobacter, bacillus, brucella,
eschericia, micrococcus, dan staphylococcus, dan efek anticandida terhadap
candida albicans.
Handsanitizer alami, yakni adari ekstrak daun kemangi dapat memberikan
solusi terkait dengan bahaya yang diberikan handsanitizer yang menggunakan
alkohol karena ekstrak daun kemangi mengandung minyak atsiri dengan tujuan
untuk memberikan solusi alami dan praktis dalam melindungi tangan dari kuman

11

saat tidak tersedia air dan sabun. Selain itu juga memberikan optimalisasi
manfaat daun kemangi dalam pembuatan handsanitizer sebagai zat anti bakteri.
2.5 Metode Penelitian
Metode penelitian pada jurnal yang saya lampirkan sebagai panduan, pada
halaman terakhir menggunakan metode eksperimental dan uji pustaka. Minyak
atsiri yang digunakan diperoleh dengan cara distilasi uap dari daun kemangi.
Teknik pengambilan sampel minyak atsiri adalah consecutive sampling.
Ekstraksi minyak kemangi dilakukan dengan metode penyulingan air
dan uap setelah itu, dilakukan analisis hasil penyulingan. Daun kemangi sebagai
bahan baku dilayukan diatas nampan. Pelayuan dilakukan dalan ruangan
tertutup.. Daun kemangi yang telah dilayukan diletakkan diatas piringan yang
terletak beberapa centimeter di atas permukaan air dalam ketel suling. Ketel
ditutup rapat dana pi dinyalakan. Kondensat mulai menetes setelah kira-kira 30
menit dan tetesan pertama dihitung sebagai awal waktu penyulingan.
Hipotesis dalam pembahasan penelitian ini berupa keefektifan fungsi dari
handsanitizier berbahan dasar daun kemangi dan keberhasilan dalam
pembentukan handsanitizier yang berbahan dasar alami.
2.6 Hasil dan Pembahasan
Penelitian yang dilakukan menghasilkan ekstrak kemangi. Melalui hasil
penelitian dapat memberikan suatu informasi dan pengetahuan mengenai manfaat
daun kemangi yang dapat dibuat handsanitizier sehingga diharapkan akan
berdampak pada semakin menurunnya penggunaan handsanitizier beralkohol,
serta dapat menurunkan pula kecenderungan masyarakat yang memulai perilaku
hidup tidak sehat sejak dini melalui penggunaan handsanitizier beralkohol yang
berkorelasi positif dengan angka kejadian infeksi virus saluran pencernaan. Pada
umumnya, infeksi yang disebabkan oleh virus sulit dilakukan proses
penyembuhan dibandingkan infeksinyang disebabkan oleh bakteri.
Selain manfaat dari segi kegunaanya yang aman dan ramah lingkungan,
ternyata handsanitizier berbahan dasar daun kemangi juga bernilai ekonomis.
Harga yang terpetok murah ini dikarenakan nilai daun kemangi sendiri yang
murah dan kuantitas dari daun ini cukup memadai. Pembuatan handsanitizier ini

12

juga memiliki dampak yang akan terlihat berupa menrunnya prevalensi penyakit
pencernaan yang disebabkan oleh bakteri ditangan khususnya bakteri
staphylococcus aureus.
Hasil minyak atsiri yang dihasilkan dari daun kemangi
N
o
1.
2.
3.

4.
5.

Hasil Penyulingan

Keterangan

Minyak daun kemangi


Bobot Jenis 150 / 150 C
Kelarutan dalam alhokol
Sebesar 70%
Sebesar 80%
Sebesar 90%
Nilai Asam
Nilai Ester

Sebesar 0,13 0,18%


Sebesar 0,915
1 : 10 tidak larut
1 : 10 tidak larut
1 : 1 larut
1,335
7,1

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian ini lebih berorientasi pada pemanfaatan bahan herbal sebagai
antibakteri yang dikemas dalam bentuk handsanitizier. Kandungan minyak atsiri
dalam daun kemangi mengandung zat antibakteri yang efektif untuk membunuh
bakteri di tangan. Proses pembuatan handsanitizier dari bahan dasar daun

13

kemangi ( ocinum cannum ) perlu melalui penyulingan dan pengeringan bahan


dasar. Tahap ekstraksi kemangi optimal dilakukan pada suhu 15 0 C selam 1 jam
dengan air sebagai pelarut. Perbandingan antara bahan dan pelarut dalam
penelitian sesuai dengan kadarnya yaitu kadar 70% sebesar 1 : 10, kadar 80%
sebesar 1: 10.

B. Saran
Seharusnya masyarakat lebih selektif dalam memilih pembersih tangan,
karena membersihkan tangan dengan sabun dan air lebih bersih, daripada dengan
handsanitizier yang mengandung bahan beralkohol dan jika tubuh terkena virus
atau bakteri maka, akan sulit untuk disembuhkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/hand-sanitizer.html. Diakses pada tanggal 1 Juni
2016
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/daun-kemangi-ocimum-sanctum/ . Diakses
pada tanggal 1 Juni 2016
http://Daun Kemangi (Ocimum sanctum) - artikel - - Sudarminto Setyo Yuwono.htm.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2016.

14

http:// Pemanfaatan Ekstrak Daun Kemangi - Documents.htm. Diakses pada tanggal


20 Mei 2016

15

Anda mungkin juga menyukai