Anda di halaman 1dari 4

Hubungan ketahanan nasional dengan film my stupid boss

Ketahanan nasional budaya adalah kondisi kehidupan sosial


budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan
pancasila,

yang

mengandung

kemampuan

membentuk

dan

mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat


indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju, dan sejahtera
dalam kehidupan yang serba selaras, serasi, dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
Globalisasi merupakan media yang dapat difungsikan oleh
Bangsa

Indonesia

untuk

mengelola

budaya

nasional

menjadi go internasional. Sehingga masyarakat dunia mengetahui


bahwa Indonesia itu luas dan budayanya beranekaragam. Film My
Stupid Boss

yang seluruh ceritanya ber latarkan Negeri Jiran,

membuat negara tsb menjadi terkenal akan film komedi yang


berkualitas baik. Padahal jika seluruh masyarakat dari negara
manapun yang menonton nya tahu bahwasanya film tsb asli
diproduksi oleh Indonesia, pastilah negara kita yang lebih terkenal
dalam memproduksi film karya anak bangsa yang mampu bersaing
di kancah internasional.
Berdasarkan konsep tersebut juga bahwa ketahanan nasional
suatu bangsa tidak hanya terletak pada kekuatan militer saja. Tetapi
dengan berakhirnya era perang dingin, maka kekuatan nasional
suatu bangsa juga terletak pada kekuatan ekonomi yang dapat
dicapai dengan cara mengelola dan memanfaatkan sebaik-baiknya
budaya nasional.
Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang
harus memperoleh perhatian terutama di era Globalisasi saat ini.
Budaya nasional menjadi bagian penting negara Indonesia yang
dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya. Itu penting
agar dapat berfungsi lebih luas tidak hanya sekadar warisan

ataupun

adat

istiadat

masyarakat

Indonesia

yang

dirayakan

ataupun dilaksanakan pada saat peringatan hari Sumpah Pemuda


atau hari Pahlawan saja. Budaya nasional harus menjadi bagian dari
aset Bangsa Indonesia yang dapat mendatangkan pendapatan bagi
masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran secara
nasional dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada
semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kasus Abu Sayyaf


Didalam Pembukaan UUD 1945 telah disebutkan bahwa seluruh
warga Negara Indonesia berhak untuk merdeka, berhak untuk
penghidupan yang layak, berhak mendapatkan keadilan. Pada
alinea 1, bangsa Indonesia berpegang teguh untuk membela,
menentang, melawan pejajah dalam segala bentuk yang tidak
memiliki rasa peri kemanusiaan dan juga peri keadilan. Lalu, pada
alinea ke 2 memuat cita-cita Negara Indonesia, yaitu; merdeka,
bersatu, adil dan makmur.
Hal tersebut mengingatkan kita tentang kasus penyanderaan WNI di
Filipina dimana bertolak belakang dengan isi Pembukaan UUD 1945.
Mereka di perlakukan dengan tidak manusiawi dan adil. Mereka pun
juga tidak merdeka. Pada 26 Maret 2016 lalu 10 ABK asal Indonesia
yang disekap oleh kelompok militan Filipina. Mereka mengendarai 2
kapal berbendera Indonesia yang dibajak oleh kelompok Abu Sayyaf
saat sedang berlayar dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju
ke Batangas, Filipina selatan. Dua kapal yang dibajak itu adalah
kapal Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12. Lalu ditambah 4
WNI lagi yang disandera oleh mereka.
Tentunya pemerintah Indonesia, tidak tinggal diam begitu saja. Ada
kewajiban Negara yang harus dipenuhi terhadap warga negaranya.
Dalam kasus ini, kewajiban Negara nya yaitu; Kewajiban negara
untuk menjamin HAM; Kewajiban negara untuk menyejahterakan
rakyat; Kewajiban negara untuk memberi jaminan dan perlindungan
dan perlindungan sosial.
Namun, pada prakteknya negoisasi untuk pembebasan WNI di
Filipina terhalang oleh perizinan militer di Negara tsb yang tidak
memperbolehkan militer asing memasuki wilayah mereka. Kebijakan
itu tentunya dihormati oleh bangsa Indonesia dengan mencari jalan
lain. Salah satunya Umar Patek yg siap membantu pemerintah
Indonesia. Dimana ia pernah membekali para petinggi Abu Sayyaf
dalam menggunakan senjata api dan merakit bom.

Kemudian pada tanggal 1 Mei 2016, pemerintah Indonesia berhasil


membebaskan para WNI yang di sandera. Karena para WNI tersebut
harus lah mendapatkan hak nya. Yakni, Hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak, Hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupan, Hak atas kelangsungan hidup. ak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di depan hukum. Hak ekonomi untuk


mendapat kan kesejahteraan social, Hak mendapatkan jaminan
keadilan social.

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial,

Anda mungkin juga menyukai