PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan faktor yang sangat penting bagi
setiap negara. Oleh karena itu sangat diperlukan hubungan perdagangan antar
negara yang tertib dan adil. Untuk mewujudkan ketertiban dan keadilan di bidang
perdagangan internasional diperlukan aturan-aturan yang mampu menjaga serta
memelihara hak-hak dan kewajiban para pelaku perdagangan internasional ini.
Perangkat hukum internasional yang mengatur hubungan dagang antar negara
terkandung dalam dokumen GATT yang ditandatangani negara-negara tahun 1947
dan mulai diberlakukan sejak tahun 1947. Dari waktu ke waktu ketentuan GATT
disempurnakan lewat perundingan-perundingan putaran Uruguay (1986 1994)
yang berhasil membentuk sebuah organisasi perdagangan dunia World Trade
Organization (WTO). Badan inilah yang selanjutnya akan melaksanakan dan
mengawasi aturan-aturan perdagangan internasional yang telah dirintis GATT
sejak tahun 1947. Aturan-aturan GATT 1947 diintegrasikan ke dalam sistem
WTO, yang tidak hanya mengatur perdagangan barang akan tetapi juga
perdagangan jasa, masalah hak milik intelektual dan aspek-aspek penanaman
modal yang terkait.
Organisasi Perdagangan Dunia yang biasa disebut WTO, adalah suatu
organisasi yang sangat penting peranannya dalam perkembangan perekonomian
dari setiap negara di seluruh dunia. WTO juga berperan dalam peningkatan
kesejahteraan seluruh masyarakat dunia. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap
orang mengetahui tentang segala hal mengenai WTO. Selain itu, rasa memiliki
terhadap WTO sebagai Organisasi Perdagangan Dunia juga akan terasa lebih
tinggi apabila setiap orang memahami segala hal mengenai WTO.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa definisi WTO?
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh WTO?
3. Bagaimana peran dan pengaruh WTO terhadap Negara Indonesia?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui definisi tentang WTO.
2. Mengetahui semua kegiatan yang dilakukan oleh WTO.
3. Memahami peran dan pengaruh WTO terhadap Indonesia.
BAB 2
KERANGKA TEORI
kegiatan pokok. Kedua kegiatan tersebut adalah kegiatan ekspor dan impor yang
hanya dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah. Selain itu, dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional para
pelaku bisnis mengacu kepada kaidah-kaidah hukum yang bersifat internasional,
baik ketentuan hukum perdata internasional, baik ketentuan hukum perdata
internasional (private international law) maupun ketentuan hukum publik
internasional (public international law).
Kaidah hukum internasional yang mengatur masalah perdagangan
internasional yang disebut dengan hukum perdagangan internasional , adalah
kaidah hukum internasional yang mengatur tentang pertukaran barang, jasa
maupun modal antarpenduduk dari suatu negara dengan negara lainnya, atau yang
terjadi antardua atau lebih warga atau penduduk (subjek hukum) yang berbeda
negara.
Beberapa sarjana telah memberikan definisi tentang hukum perdagangan
internasional sebagaimana dikemukakan oleh Huala Adolf masing-masing sebagai
berikut.4
1. Schmitthoff mengemukakan bahwa hukum perdagangan internasional
sebagai:.the body of rules governing commercial relationship of
private law nature involving different nations.
Defnisi tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa aturan-aturan ini
bersifat komersial, dan termasuk dalam bidang hukum privat (private law); atau
ruang lingkup bidang hukum perdagangan internasional tidak termasuk aturan
dalam hubungan hukum komersial internasional yang merupakan bidang hukum
publik (public international trade law). Dengan kata lain Schmitthoff menegaskan
bahwa wilayah hukum perdagangan internasional tidak termasuk aturan-aturan
hukum internasional publik yang mengatur hubungan internasional, misalnya
3Hadi Prayitno dan Budi Santosa, Ekonomi Pembangunan, Cet.
Pertama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), hlm. 257.
4Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, Ed.1, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 7-11.
5
yang mengatur hubungan dagang dalam kerangka GATT, atau mengatur blok-blok
perdagangan regional.
2. M. Rafiqul Islam mengemukakan bahwa perdagangan internasional
adalah .a wide ranging, transnational, commercial exchange of goods
and services between individual business persons, trading bodies and
states.
Berdasarkan definisi diatas, bahwa hubungan finansial terkait erat dengan
perdagangan internasional. Keterkaitan
dan sistem
hukum internasional. Sanson hanya menyebutkan bahwa bidang hukum ini adalah
the regulations of conduct of parties, yang mana para pihak masih samar hanya
disebut parties, sementara objek kajiannya jelas yaitu jual beli barang, jasa, dan
teknologi.
Meskipun definisi ini agak mengambang, namun Sanson membagi hukum
perdagangan dengan internasional kedalam 2 bagian utama, yaitu hukum
perdagangan internasional publik (public international trade law) dan hukum
perdagangan internasional privat (private international trade law). Public
international trade law
antarnegara. Adapun private international trade law adalah hukum yang mengatur
perilaku dagang secara orang perorangan (private tenders) di Negara yang
berbeda.
Menurut Huala Adolf, meskipun ada pembedaan ini namun para sarjana
mengakui bahwa batas-batas kedua istilah ini pun sangat sulit untuk dibuat garis
batasnya. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Sanson bahwa the modern
development is that the distinction between public and private international trade
law has less meaning.
2.1.2 Ruang Lingkup Hukum Perdagangan Internasional
Bertitik tolak dari definisi di atas bahwa dalam hukum perdagangan
internasional selain melibatkan negara-negara dan lembaga-lembaga internasional
berdasarkan ketentuan GATT-WTO, juga melibatkan para pihak dari negara yang
berbeda yang melakukan transaksi dagang internasional. Oleh karena itu, ruang
lingkup hukum perdagangan internasional selain dapat dikaji dari aspek hukum
publik internasional (public International law), juga dapat pula dikaji dari aspek
hukum privat internasional (private international law). Hal ini sebagaimana
dinyatakan oleh Ray August bahwa:
Public international law is the division of international law that deals
primarily with the right and duties of states and intergovernmental organizations
in their international affair; and Private international law, is the division of
international law that deals primarily with the right and duties of individuals and
non governmental in their international affairs.6