Tugas
Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah sistem struktur dan teknologi
konstruksi bangunan tinggi
yang dibimbing oleh Mohammad Sulton, S.T., M.T.,
Oleh:
Chalifar Fikri Arifin
(130523612682)
penempatan
bukaan-bukaan
pada
dinding
geser
harus
bertujuan agar dinding geser mampu menahan gaya gempa dengan efektif
(Paulay.T,1992).
Bangunan beton bertulang tingkat tinggi biasanya direncanakan dengan
menggunakan dinding geser sebagai elemen penahan gaya gempa. Bangunan
seperti ini telah terbukti bekerja cukup baik pada saat gempa terjadi. Dinding
geser juga meminimalkan kerusakan bagian non structural bangunan seperti
jendela, pintu, dan lain-lain (MacCormac, 2004).
Fungsi dinding geser ada 2, yaitu kekuatan dan kekakuan, artinya :
1. Kekuatan
Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal
ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti
dinding geser lainnya, lantai, pondasi dinding, lembaran atau footings.
2. Kekakuan
1. Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban
gravitasi. Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antarapartemen
yang berdekatan.
2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban
gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun
diantara baris kolom.
3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam
gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak di
kawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan
ekonomis.
gedung dengan dinding geser beton bertulang yang bersifat daktail penuh
dapat direncanakan dengan menggunakan nilai faktor modifikasi respon, R,
sebesar 6.0 .
b. Sistem ganda, yang merupakan gabungan dari sistem pemikul beban lateral
berupa dinding geser atau rangka bresing dengan sistem rangka pemikul
momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah
mampu memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral yang
bekerja. Kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersamasama seluruh beban lateral gempa, dengan memperhatikan interaksi
keduanya. Nilai R yang direkomendasikan untuk sistem ganda adalah 8.5 .
c. Sistem interaksi dinding geser dengan rangka. Sistem ini merupakan
gabungan sistem dinding beton bertulang biasa dengan sistem rangka
pemikul momen biasa. Nilai R yang direkomendasikan untuk sistem ini
adalah 5.5 .
Dua fungsi utama dari shear wall adalah sebagai kekuatan dan sebagai
pengaku. Shear wall diharapkan mampu menahan segala beban seperti beban
geser, lateral, dan sebagainya. Sedangkan fungsi shear wall sebagai pengaku
adalah menahan goyangan-goyangan yang terjadi pada bangunan akibat gempa
bumi sehingga semua element struktur mempunyai tingkat kekakuan yang sama.
Jika ada salah satu elemen struktur yang tidak kaku maka akan terjadi tingkat
kerusakan pada seluruh bangunan.
Adapun gambaran langkah pengerjaan shear wall antara lain:
1. Fabrikasi pembesian dinding shear wall.
2. Pemasangan tulangan vertikal yang dicor bareng dengan pelat lantai
bawahnya.
3. Pemasangan tulangan horizontal, ikat dengan bendrat.
4. Untuk area basement silahkan diberi waterstop untuk mencegah
masukknya air.
5. Pemasangan bekisting pada dua sisi luar. Pada bekisting diusahakan
menggunakan as drat untuk mengunci dua bekisting agar tidak terjadi
beton yang bunting.
DAFTAR PUSTAKA
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/11/shear-wall-pengertian-jenis-dan.html
http://yohannachristiani.blogspot.co.id/2012/06/shear-wall.html
http://www.jasasipil.com/2016/01/pengertian-shearwall-dan-corewall-pada.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/1962020219880
31NANANG_DALIL_HERMAN/BAB_V_BAHAN_KULIAH_STRUKTUR_BET
ON_II.pdf
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1104105070-3-BAB%20II.pdf