Anda di halaman 1dari 7

DINDING GESER

Tugas
Disusun untuk melengkapi tugas matakuliah sistem struktur dan teknologi
konstruksi bangunan tinggi
yang dibimbing oleh Mohammad Sulton, S.T., M.T.,

Oleh:
Chalifar Fikri Arifin
(130523612682)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 TEKNIK SIPIL
April 2016

DINDING GESER (SHEAR WALL)


Kekakuan suatu struktur terutama pada bangunan tinggi harus cukup untuk
menahan gaya-gaya lateral yang disebabkan oleh gempa. Dinding geser adalah
dinding beton bertulang dengan kekakuan bidang datar yang sangat besar yang
ditempatkan pada lokasi tertentu untuk menahan geser, gaya lateral akibat gempa
bumi. Dinding geser biasanya digunakan untuk bangunan dengan pelat lantai
datar. Kombinasi pelat dan dinding ini banyak digunakan pada bangunan
apartemen yang tinggi dan bangunan residensial lainnya. Pemakaian dinding geser
akan sangat efisien dalam menahan beban vertikal maupun beban lateral.
Dinding geser dipasang membentang pada keseluruhan jarak vertikal antar
lantai. Pada arah horisontal, dinding geser penuh dapat digunakan dan dipasang
memanjang pada keseluruhan panjang panel dan bagian utama struktur lainnya.
Jika gaya yang terjadi lebih kecil, dinding geser hanya perlu dipasang pada
sebagian panjang bagian utama struktur saja.
Dinding geser dapat digunakan untuk menahan gaya lateral saja atau
sebagai dinding pendukung. Selain itu dinding geser juga dapat digunakan untuk
ruang lift, tangga, dan mungkin juga toilet, struktur tipe kotak seperti ini sangat
baik dalam menahan gaya horisontal. Dalam beberapa kondisi khusus, dinding
geser tidak mungkin digunakan tanpa adanya bukaan didalamnya, seperti bukaan
untuk jendela, pintu, dan saluran-saluran mekanikal dan elektrikal. Pada
perencanaannya,

penempatan

bukaan-bukaan

pada

dinding

geser

harus

direncanakan dengan teliti agar bukaan ditempatkan pada bagian-bagian dimana


bukaan-bukaan tersebut tidak akan berpengaruh banyak pada kekuatan atau
tegangan pada dinding.
Elemen struktur yang relatif kaku akan menarik gaya gempa yang jauh
lebih besar daripada elemen struktur yang fleksibel. Dinding geser beton
bertulang adalah elemen yang cukup kaku dan dapat menyerap gaya gempa yang
besar. Jika dinding geser runtuh maka sisa struktur yang lain tidak akan mampu
menahan getaran gempa yang terjadi. Keruntuhan dinding geser dapat diantisipasi
dengan cara perhitungan perencanaan dengan teliti dan juga detail penulangan
yang efektif, sehingga dinding memiliki tingkat daktilitas yang baik. Hal ini

bertujuan agar dinding geser mampu menahan gaya gempa dengan efektif
(Paulay.T,1992).
Bangunan beton bertulang tingkat tinggi biasanya direncanakan dengan
menggunakan dinding geser sebagai elemen penahan gaya gempa. Bangunan
seperti ini telah terbukti bekerja cukup baik pada saat gempa terjadi. Dinding
geser juga meminimalkan kerusakan bagian non structural bangunan seperti
jendela, pintu, dan lain-lain (MacCormac, 2004).
Fungsi dinding geser ada 2, yaitu kekuatan dan kekakuan, artinya :
1. Kekuatan

Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang diperlukan untuk


melawan kekuatan gempa horizontal.

Ketika dinding geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal
ini ke elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti
dinding geser lainnya, lantai, pondasi dinding, lembaran atau footings.

2. Kekakuan

Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah

atap atau lantai di atas dari sisi - goyangan yang berlebihan.

Ketika dinding geser cukup kaku, mereka akan mencegah membingkai

lantai dan atap anggota dari bergerak dari mendukung mereka.

Juga, bangunan yang cukup kaku biasanya akan menderita kerusakan


kurang nonstruktural

Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat diklasifikasikan dalam 3


jenis yaitu :

1. Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagian besar beban
gravitasi. Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antarapartemen
yang berdekatan.
2. Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimana beban
gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun
diantara baris kolom.
3. Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah inti pusat dalam
gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak di
kawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan
ekonomis.

(a) Bearing Walls (b) Frame Walls (c) Core Walls


Dinding geser juga dapat dikategorikan berdasarkan geometrinya, yaitu:
1. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio h w/lw
2 dan desainnya dikontrol oleh perilaku lentur.
2. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio h w/lw 2
dan desainnya dikontrol oleh perilaku geser.
3. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimana momen guling yang terjadi
akibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding, yang dihubungkan oleh balokbalok perangkai, sebagai gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masingmasing dasar pasangan dinding tersebut.
Elemen Struktur Dinding Geser

Pada umumnya dinding geser dikategorikan berdasarkan geometrinya, yaitu


(Imran dkk, 2008):
1. Flexural wall(dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio
hw/lw 2, dimana desain dikontrol terhadap perilaku lentur,
2. Squat wall(dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio
hw/lw 2, dimana desain dikontrol terhadap perilaku lentur,
3. Coupled shear wall(dinding berangkai), dimana momen guling yang
terjadiakibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding geser yang
dihubungkan dengan balok-balok penghubung sebagai gaya tarik dan
tekan yang bekerja pada masing-masing dasar dinding tersebut
Dalam praktiknya, dinding geser selalu dihubungkan dengan sistem rangka
pemikul momen pada gedung. Dinding struktural yang umum digunakan pada
gedung tinggi adalah dinding geser kantilever dan dinding geser berangkai.
Berdasarkan SNI 03-2847-2002, dinding geser beton bertulang kantilever adalah
suatu subsistem struktur gedung yang fungsi utamanya untuk memikul beban
geser akibat pengaruh gempa rencana. Kerusakan pada dinding ini hanya boleh
terjadi akibat momen lentur (bukan akibat gaya geser), melalui pembentukan
sendi plastis di dasar dinding. Nilai momen leleh pada dasar dinding tersebut
dapat mengalami pembesaran akibat faktor kuat lebih bahan. Jadi berdasarkan SNi
tersebut, dinding geser harus direncanakan dengan metode desain kapasitas.
Dinding geser kantilever termasuk dalam kelompok flexural wall , dimana rasio
antara tinggi dan panjang dinding geser tidak boleh kurang dari 2 dan dimensi
panjangnya tidak boleh kurang dari 1.5 m.
Kerja sama antara sistem rangka pemikul momen dan dinding geser
merupakan suatu keadaan khusus dengan dua struktur yang berbeda sifatnya
tersebut digabungkan. Dari gabungan keduanya diperoleh suatu struktur yang
lebih kuat dan ekonomis. Kerja sama ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
a. Sistem rangka gedung, yaitu sistem struktur yang pada dasarnya memiliki
rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Pada sistem ini,
beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing. Sistem rangka

gedung dengan dinding geser beton bertulang yang bersifat daktail penuh
dapat direncanakan dengan menggunakan nilai faktor modifikasi respon, R,
sebesar 6.0 .
b. Sistem ganda, yang merupakan gabungan dari sistem pemikul beban lateral
berupa dinding geser atau rangka bresing dengan sistem rangka pemikul
momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah
mampu memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral yang
bekerja. Kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersamasama seluruh beban lateral gempa, dengan memperhatikan interaksi
keduanya. Nilai R yang direkomendasikan untuk sistem ganda adalah 8.5 .
c. Sistem interaksi dinding geser dengan rangka. Sistem ini merupakan
gabungan sistem dinding beton bertulang biasa dengan sistem rangka
pemikul momen biasa. Nilai R yang direkomendasikan untuk sistem ini
adalah 5.5 .
Dua fungsi utama dari shear wall adalah sebagai kekuatan dan sebagai
pengaku. Shear wall diharapkan mampu menahan segala beban seperti beban
geser, lateral, dan sebagainya. Sedangkan fungsi shear wall sebagai pengaku
adalah menahan goyangan-goyangan yang terjadi pada bangunan akibat gempa
bumi sehingga semua element struktur mempunyai tingkat kekakuan yang sama.
Jika ada salah satu elemen struktur yang tidak kaku maka akan terjadi tingkat
kerusakan pada seluruh bangunan.
Adapun gambaran langkah pengerjaan shear wall antara lain:
1. Fabrikasi pembesian dinding shear wall.
2. Pemasangan tulangan vertikal yang dicor bareng dengan pelat lantai
bawahnya.
3. Pemasangan tulangan horizontal, ikat dengan bendrat.
4. Untuk area basement silahkan diberi waterstop untuk mencegah
masukknya air.
5. Pemasangan bekisting pada dua sisi luar. Pada bekisting diusahakan
menggunakan as drat untuk mengunci dua bekisting agar tidak terjadi
beton yang bunting.

6. Cor beton dengan ready mix


7. Bongkar bekisting

DAFTAR PUSTAKA
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/11/shear-wall-pengertian-jenis-dan.html
http://yohannachristiani.blogspot.co.id/2012/06/shear-wall.html
http://www.jasasipil.com/2016/01/pengertian-shearwall-dan-corewall-pada.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/1962020219880
31NANANG_DALIL_HERMAN/BAB_V_BAHAN_KULIAH_STRUKTUR_BET
ON_II.pdf
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1104105070-3-BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai