Anda di halaman 1dari 35

FINISHING BANGUNAN

Nizar Taufiqu R
Racchmansyah Iqbal
D
Rio Zaini
Risang Wedhar L
Salsabila BYP

Pengertian Finishing
Bangunan

Finishing bangunan merupakan suatu


proses penambahan nilai estetika suatu
bangunan. Atau, finishing bangunan
merupakan suatu proses tahap ahir
penyempurnaan suatu bangunan yang
biasanya dilakukan dengan cara melapisi
material dengan suatu bahan tertentu
seperti cat, politur, pelindung air, anti
gores ataupun bahan lain.

Pekerjaan Finishing
Bangunan

Pengecatan Penutup Atap dan Plafon


Plesteran dan Acian Dinding
Plamir dan Pengecatan
Penutup Lantai
Pelapisan Pada Kayu

Finishing Pada Atap

Pemasangan Plafon

Disamping plafon dari plesteran, belakangan ini


semakin banyakdisukai plafon dari pelat kayu
keras atau dari pelat gips karena lebih
menguntungkan dan dapat dipasang dengan
mudah. Selain itu mampu memberikan penyerapan
suara yang lebih baik dan tidak menampakkan
keretakan. (Beets, 2007).
Didalam pemasangan plafon perlu diperhatikan
bentuk, konstruksi, ketinggian dan jenis material
dari plafon. Pemasangan plafon yangbaik tentu
akan menambah estetika dari bangunan itu sendiri.
(Tedja, 2007).

Pengecatan Penutup Atap (Genteng)

Selain melindungi dan memperindah atap, cat genteng juga


berfungsi untuk mencegah bocor dan rembes pada genteng.
Cat genteng bersifat mengkilap, tahan terhadap cuaca, dan
lebih kental. Keunggulannya yaitu: warna indah dan
cemerlang, tahan sinar matahari dan hujan, tidak berubah
warna, tidak mengelupas, mencegah pertumbuhan lumut,
serta ekonomis dan efisien.
Sebelum melakukan pengecatan hendaknya memperhatikan
syarat pengecatan berikut: genteng harus bersih, tidak ada
cacat, dan harus benar-benar kering. Kemudian tahap
pengecatannya: sebelum pengecatan, genteng yang akan
dicat harus sudah bersih dari lumut maupun kotoran lain.
Baru kemudian larutan cat dapat di tuaskan atau di
semprotkan.

Finishing Pada Dinding

Plesteran

Bahan untuk membuat plesteran yaitu


semen, pasir dan air. Plesteran memiliki
fungsi sebagai lapisan penutup
pasangan bata yang berwarna abu-abu.
Pengaplikasian plesteran ini yaitu pada
dinding dan lantai.

Pengacian

Bahan untuk membuat acian yaitu semen dan air.


Acian memiliki fungsi sebagai lapisan penghalus
plesteran dengan berbagai pilihan warna, namun
pada umumnya berwarna abu-abu. Acian memiliki
tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan
plesteran. Seiring berkembangnya masyarakat ke
era instant, aci pun telah berkembang menjadi aci
instan yang mulai diminati masyarakat karena tidak
perlu lagi bersusah payah untuk mengaduk bahan
campuran yang membutuhkan waktu dan tenaga
yang lebih banyak. Pengaplikasian aci ini yaitu pada
permukaan dinding eksterior dan interior.

Cara Pengerjaan Acian

Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember


bekas tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk
menampung air acian.
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan
tidak boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta
cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini
dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding
dengan menggunakan cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga
permukaan benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara
menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu
untuk melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.

Plesteran

Acian

Plamir

Plamir dapat diperoleh dengan


membuatnya sendiri ataupun dengan
membeli di toko bangunan. Plamir yang
dibuat sendiri dengan cara tradisional
memiliki perbandingan semen putih :
lem putih : air = 1 : 3 : 2. Plamir
berfungsi untuk meratakan tembok serta
menutupi pori-pori tembok. Memiliki sifat
daya rekat kuat, tahan lembab, namun
kurang padat jika dibandingkan dengan
dempul. Pengaplikasiannya yaitu pada

Pengecatan

Berdasarkan pengencernya, cat dinding dibagi


menjadi dua jenis yaitu:

water based (berbahan dasar air) (doff)


Disebut juga cat emulsi, lebih cepat kering
dibandingkan dengan cat yang berbahan dasar
minyak. Cat ini digunakan pada dinding biasa.
solvent based (berbahan dasar minyak)
Cat ini memiliki sifat yang licin dan mengkilap
(gloss) pengaplikasiannya digunakan untuk area
yang mudah kotor, misalnya dapur. Kamar mandi
juga kadang menggunakan cat berbahan dasar
minyak karena sifatnya yang mampu menolak air.

Cat Gloss

Cat Dof

Berdasarkan penggunaannya dalam ruangan, cat


dibagi menjadi dua yaitu:

Cat Interior
Kelebihan: memiliki daya lekat kuat, mudah dibersihkan,
tahan terhadap pertumbuhan jamur, tidak mengapur,
mencegah rembesan air ke dalam dinding, elastis dan
fleksibel hingga dapat menutupi retak rambut.
Cat Eksterior
Kelebihan: memiliki daya lekat kuat, mudah dibersihkan,
tahan terhadap pengaruh cuaca, tahan terhadap
pertumbuhan jamur, tahan terhadap pengaruh sinar UV,
tidak mengapur, mencegah rembesan air ke dalam
dinding, tidak menyerap debu, elastis dan fleksibel
hingga dapat menutupi retak rambut.

Berdasarkan fungsinya, cat dibagi menjadi 4 yaitu:

Cat Tembok
Jenis cat yang digunakan untuk mengecat tembok
(dinding) dan plafon.
Cat Besi
Bahan yang terbuat dari material besi biasanya dicat
dengan tujuan untuk memperindah tampilan dan
melindungi besi dari karat. Kelebihan dari cat besi
yaitu: lebih cepat kering, lebih halus, daya tutup
sempurna, biaya cat murah, dapat di encerkan dengan
thinner bensin atau minyak tanah, tersedia pilihan
warna yang menarik.

Cat Kayu
Jenis cat yang diperuntukkan khusus untuk material dari bahan
kayu seperti pintu, jendela, kusen dan list plang. Bahan
pengencernya menggunakan thinner (solvent based).
Tampilannya ada yang mengkilat (gloss) dan tidak mengkilat
(dof). Berikut beberapa jenis cat transparan yang bisa
digunakan untuk mengecat kayu yaitu:
Politur: Cat transparan jenis politur paling banyak digunakan
dan dikenal oleh masyarakat karena telah digunakan sejak
dahulu. Politur mudah untuk diaplikasikan dan dapat
digunakan baik untuk eksterior atau interior ruangan karena
meiliki perlindungan terhadap UV.
Melamik: Saat ini penggunaan melamik cukup populer
terutama untuk furnitur minimalis. Melamik memiliki
penampilan yang lebih halus jika dibandingkan dengan
politur dan lebih tahan terhadap noda karena pori-porinya
lebih tertutup tapi tidak memiliki proteksi UV sehingga hanya
dapat digunakan di dalam ruangan saja. Permukaannya yang

Polyurethane: Cat ini cocok digunakan untuk gaya


modern klasik karena agak mengkilap, permukaannya
yang rata dan menampilkan permukaan alami kayu. Cat
ini tahan terhadap benturan, tidak mudah retak dan
tahan terhadap noda.
Nitro Cellulose: Keunggulan cat jenis ini adalah
tampilannya yang tipis sehingga tampak natural, tidak
mengkilap, tidak berbau pedas, cepat kering, tahan
terhadap benturan dan noda.
Akrilik: Cat akrilik biasanya digunakan untuk
menampilkan warna muda (putih, pastel) karena
kejerniahannya, tahan benturan dan noda karena
mampu menutup pori-pori kayu.
Cat Genteng

Wallpaper / Wallcover

Wallcover/wallpaper memiliki beragam motif dan


warna dengan tingkat kepraktisan pemasangan
dan perawatan yang mudah. Bahan dasar
wallcover pada bagian depan yaitu: paper, vynil,
non woven. Sedangkan bahan dasar wallcover
pada bagian belakang yaitu: paper, vynil,
fabrique back.
Kelebihan Wallcover yaitu: motif dan jenisnya
yang makin beragam serta dalam pengerjaanya
tidak akan mengotori lingkungan sekitar. Selain
itu wallcover juga tidak mudah pudar atau
kusam, usianyapun ada yang mencapai puluhan
tahun.

Cara Pemasangan
Wallpaper
Siapkan peralatan yang diperlukan : alas plastik, tangga, cutter,
pensil, penggaris, meteran, benang dengan pemberat, lem wallpaper,
bak untuk adukan lem (2 buah), spons, kuas lem, roller, amplas, dan
kape untuk meratakan dinding.
Setelah dinding atau permukaan siap, campur lem dengan air. Buat
dalam 2 bak terpisah: lem untuk bagian sambungan dan lem untuk
keseluruhan. Lem bagian sambungan lebih kental sehingga daya
rekatnya lebih tinggi.
Ukur panjang lebar bidang yang akan dilapisi wallpaper. Sesssuaikan
lebar bidang dengan lebar wallpaper. Lebihkan kira-kira 1 - 1,5 cm
untuk bagian sambungan.
Potong panjang wallpaper menjadi panel-panel sesuai dengan
kebutuhan. Lihat petunjuk pemasangan pada keterangan di setiap
kemasan yang menjelaskan cara menyereasikan motif
antarpanel/potongan wallpaper.
Tandai (marking) posisi wallpaper dengan pensil. Gunakan alat bantu
berupa benang dengan alat pemberat agar lurus dan rapi.

Batu Alam

Selain menggunakan
wallpaper/wallcover, finishing pada
dinding bangunan dapat menggunakan
batu alam sebagai alternatif
penggantinya. Nilai estetikanya yang
tinggi akan menciptakan keindahan yang
memberikan kesan alami kedalam
ruangan tersebut.

Finishing Pada Lantai

Pengisian Nat

Nat merupakan perekat keramik, granit


dan marmer yang terdapat pada lantai
dan dinding yang bersifat lentur dan
fleksibel. Nat terbuat dari silika atau
bahan kimia lainnya. Memiliki
keunggulan sebagai berikut: memiliki
banyak pilihan warna, warna tidak
pudar, tidak retak, mudah dibersihkan,
serta tahan lumut dan jamur.

Finishing Pada Kayu

Ada 2 jenis finishing kayu, yaitu:

Open pore (tidak menggunakan wood filler,


sehingga seratnya terlihat)
Closed pore menggunakan wood filler,
seratnya tertutup, mulus)

Wood Filler

Wood filler adalah lapisan awal dari


finishing kayu yang memiliki fungsi
untuk menutup pori pori kayu.
Kelemahannya yaitu hanya khusus untuk
interior dan tidak dapat diaplikasikan
pada eksterior.
Cara pengaplikasian: amplas kayu
searah serat, oles wood filler
menggunakan scrub kape, atau kuas dan
biarkan kering.

Wood Stain

Merupakan tahap selanjutnya dalam


finishing kayu yang berfungsi untuk
memberi pewarnaan paling mendasar
pada kayu. Cara pengaplikasiannya
yaitu: amplas kayu yang sudah diberi
wood filler hingga hanya tersisa di
porinya, oleskan wood stain dengan
kuas, lap dengan kain.

Sanding Sealer

Sanding sealer merupakan pemberian


warna dasar (base coating) pada kayu
yang berfungsiuntuk memberikan warna
dasar pada kayu. Cara
pengaplikasiannya: kuaskan sanding
sealer pada permukaan kayu, amplas
ambang, oleskan sekali lagi.

Final Coating Kayu


Ada tiga jenis top coat pada kayu yaitu:
1. NC( nitrocellulose)
kelebihan:
kekurangan:
non toxic
pori pori masih terlihat
Bebas formaldehid tidak kuat
Lebih cepat kering tidak tahan kimia
Praktis 1 komponen
2. Melamin
kelebihan:
kekurangan:
tahan gores
bau pedas( formaldehid)
tahan kimia
tidak praktis 2 komponen
lebih tebal
sulit untuk di renovasi
murah
3. PU ( polyurethane)
kelebihan:
kekurangan:
lapisan lebih jernih thiner(pelarut) khusus
bebas formaldehidepaling mahal
tidak mudah tergores tidak praktis 3 komponen

SEKIAN,SEMOGA BERMANFAAT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai