Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi akibat dari gelombang seismik
terhadap lapisan-lapisan batuan atau litosfer.
Gempa bumi atau seisme berakibat merubah , merombak atau merusak permukaan bumi.
Ilmu untuk mempelajari gempa bumi adalah seismologi, sementara alat untuk mengukur
kekuatan gempa adalah seismograf.
Gempa bumi yang terjadi akibat dari adanya proses pergeseran dan patahnya lapisan
batuan di litosfer.
Jenis gempa bumi ini berbahaya sekali sebab tanah dapat mengalami retakan dan bergeser,
karena gempa ini selalu mengakibatkan perpindahan tanah maka disebut
Gempa bumi yang terjadi di sekitar gunung api akibat dari aktifitas yang terjadi pada gunung
api tersebut.
Pengertian Hiposentrum
Pengertian Episentrum
Episentrum adalah pusat gempa di atas kedalaman dari hiposentrum atau permukaan
Dari kedua jenis gempa di atas , jenis episentrum yang paling berbahaya sebab kekuatan
gempa besar hingga menimbulkan kerusakan hebat.
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang jarak kedalaman hiposentrumnya lebih dari
300 KM di bawah permukaan bumi.
Gempa jenis ini tidak terlalu membahayakan sebab kekuatan gempa kecil karena pusat
gempa sangat jauh dikedalaman bumi.
Gempa bumi menengah adalah jenis gempa bumi yang pusat gempanya berada pada
kedalaman antara 100 KM hingga 300 KM.
Memiliki kekuatan lebih dibandingkan jenis gempa bumi dalam karena pusat gempa lebih
mendekati permukaan bumi.
Gempa bumi dangkal adalah jenis gempa bumi yang titik pusat gempanya berjarak kurang
dari 100 KM.
Semakin dangkal pusat gempa maka akan semakin berbahaya sebuah gempa bumi karena
getaran yang diakibatkannya akan semakin kuat.
Melalui pengamatan yang terus di lakukan dalam pemantauan gempa dapat diketahui
intensitas dan kekuatan sebuah gempa bumi.
Berdasarkan intensitas dan kekuatan gempa maka gempa bumi dapat di bagi menjadi:
a. Gempa Makroseisme
Gempa makroisme adalah gempa yang intensitasnya atau kekuatannya besar dan dapat
diketahui secara langsung tanpa menggunakan alat.
b. Gempa Mikroseisme
Gempa mikroseisme adalah gempa bumi yang intensitasnya atau kekuatannya kecil dan
hanya dapat diketahui dengan alat ukur gempa.
Alat pengukur gempa dinamakan Seismograf, dan seismograf dapat dibedakan dalam dua
jenis berdasarkan arah getaran yang di ukur, yaitu:
1. Seismograf Horisontal
Yaitu seismograf yang mencatat kekuatan gempa atau getaran bumi arah horisontal atau
mendatar.
2. Seismograf Vertikal
Besaran ukuran gempa didasari oleh besaran amplitudo gelombang tektonik dan dicatat
oleh seismograf dengan menggunakan skala Richter.
Indonesia sering terjadi gem[pa bumi terutama jenis gempa vulkanik, kenapa jenis gempa
vulkanik banyak terjadi di Indonesia? Karena Indonesia memiliki banyak Gunung Api aktif.
Selain jenis gempa vulkanik juga sering terjadi gempa tektonik, alasannya karena Indonesia
masih berlangsung proses pembentukan pegunungan baik patahan maupun lipatan.
Gelombang Gempa yang akan kita bahas adalah gelombang-gelombang yang menjalar di
bumi, baik yang merambat di dalam bumi maupun di permukaan. Biasanya gelombang ini
lebih sering diakibatkan gempa tektonik. Gelombang gempa dibedakan menjadi 2 yaitu Body
wave dan Surface wave.
1. Body wave
Body wave adalah gelombang yang merambat di interior bumi. Terdiri dari:
Gelombang Sekunder
Ciri-cirinya:
Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah gerak partikelnya tegak lurus
dengan arah rambatan.
Kecepatan 60 % dari P-wave (artinya lebih lambat).
Hanya bisa merambat di medium padat saja.
Efek kerusakan lebih besar dari gelombang Primer.
Amplitudo lebih besar dari gelombang Primer
2. Surface Wave
Surface wave adalah gelombang yang merambat di permukaan bumi. Terdiri dari:
Gelombang Tranversal, arah gerak partikelnya tegak lurus dengan araah rambatan.
Kecepatan 70 % dari Gelombang Sekunder
Paling merusak, terutama di daerah dekat epicentrum
Getaran yang dirasakan manusia pertama kali
Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911
Geombang Rayleigh
Gerakan eliptik retrograde/ ground roll ( tanah memutar kebelakang ), tapi secara
umum gelombangnya merambat ke depan, analoginya seperti gelombang laut.
Sedikit lebih cepat dari Love wave (90% dari kecepatan Gelombang Sekunder)
Ditemukan oleh Lord Rayleigh tahun 1885.